THALLOPHYTA
DAN TUMBUHAN
TRACHEOPHYTA
DOSEN PENGAMPU : YASNIDAR YASIR, S.Si., M.Si
Anggota Tim
• Fadhel Muhammad
• Muhammad Yahya
• Muhammad Aswar
• Nurfitriana
• Nurmayasari
• Nurfadila
• Nur Hikmah
• Putri Maghfira
THallophyta
LUMUT KERAK
Ganggang (algae) Jamur (fungii)
(LICHENES)
Pengertian
THALLOPHYTA
Thallophyta atau (Tumbuhan Talus) merupakan kelompok tumbuhan yang belum memiliki akar,
batang, dan daun yang nyata.
• Misalnya lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut (Bryophyta) belum menampakkan ciri adanya akar sejati, sebagai gantinya
terdapat sel-sel yang menyerupai rambut untuk menggantikan fungsi akar yang belum dimilikinya. Inilah
yang dinamakan rizoid (akar semu).
• fungsi rizoid (akar semu)
menyerap air dan zat hara dari tempatnya hidup. Rizoid juga berfungsi untuk menambatkan tubuh
pada tempat hidupnya. Jika Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum
bisa dibedakan antara akar, batang dan daun, maka tumbuhan yang sudah dapat dibedakan antara akar,
batang dan daun disebut dengan tumbuhan kormus.
CIRI CIRI
• Tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat hingga banyak sel yang kadang-kadang
THALLOPHYTA
mirip dengan tumbuhan tingkat tinggi (sudah mengalami diferensiasi).
• Perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif (aseksual) dan generatif (seksual)
dengan spora sebagai alat perkembangbiakannya.
• Perkembangbiakan secara generatif terjadi melalui peleburan gamet yang terbentuk
didalam organ yang disebut gametangium.
• Cara hidup pada tumbuhan talus ada tiga cara yaitu autotrof (asimilasi dengan
fotosintesis), heterotrof dan simbiosis.
• Berdasar ciri-ciri utama yang menyangkut cara hidupnya divisi Thallophyta dibedakan
menjadi 3 yaitu Ganggang (algae), Jamur (Fungi), Lumut kerak (Lichens).
CIRI CIRI
5. Talus berwarna hijau karena adanya klorofil membuatnya
THALLOPHYTA
mampu melakukan sintesis senyawa organik dengan bantuan
sinar matahari. Pada talus bagian atas lumut yang sudah Ganggang (Algae)
dewasa akan terbentuk badan penghasil spora yang dinamakan
sporogonium.
6. Dalam daur hidupnya Thallophyta mengalami metagenesis
atau pergantian keturunan antara generasi gametofit dan
generasi sporofit. Jamur (Fungi)
ta
Umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua
macam yaitu miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora)
dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium
primer atau persatuan dua basidiospora)
• Habitat
Basidiomycota lebih cenderung tumbuh pada suhu rendah, seperti di daerah pegunungan, sedangkan spesies lainnya lebih
cocok pada suhu yang lebih hangat. Basidiomycota banyak ditemukan di berbagai habitat, seperti hutan, lahan pertanian,
dan lingkungan perkotaan.
• Ciri ciri
Bersifat multiseluler. Hifa bersekat terdiri dari hifa primer dan sekunder. Dinding sel tersusun dari zat kitin. Reproduksi
aseksual dengan membentuk konidiaspora yang memiliki satu inti haploid dan seksual dengan menghasilkan basidiospora.
Mengandung inti haploid. Memiliki keturunan diploid lebih singkat. Memiliki basidiokarp. Badan buah berbentuk seperti
payung atau kuping. Beberapa jenis dapat dijadikan sumber makanan.
Basidiomyco
• Reproduksi
ta
Cara reproduksi Basidiomycotina dibedakan menjadi dua yaitu vegetatif (dengan membentuk tunas, dengan
konidia, dan fragmentasi miselium) dan generatif (dengan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam
badan yang disebut basidiokarp, hingga menghasilkan spora yang disebut basidiospora).
• contoh jamur yang termasuk dalam divisi Basidiomycota di kehidupan sehari-hari
Auricularia polytricha atau jamur kuping yang bisa dimakan, Volvariella volvacea atau jamur merang yang juga
bisa dimakan Ganoderma applanatum atau jamur kayu, Puccinia arachidis yaitu jamur parasit pada tanaman
kacang, Amanita muscaria jamur beracun.
Deuteromyc
• Deskripsi
ota
Deuteromycota atau jamur tidak sempurna, disebut demikian karena jamur pada divisi ini tidak menunjukkan fase seksual.
Diantara semua divisi fungi, yang paling dekat dengan Deuteromycota adalah Ascomycota. Beberapa spesies, seperti
Aspergillus, yang dulu diklasifikasikan sebagai jamur tidak sempurna, kini diklasifikasikan dalam divisi Ascomycota.
• Habitat
Habitat jamur deuteromycota hidup pada lingkungan yang lembab.
• Ciri ciri
Memiliki hifa yang bersekat dan mengandung zat kitin. Membentuk spora dan konidia dengan reproduksi aseksual atau
vegetatif. Bersifat saprofit pada bahan organik dan bersifat parasit pada tanaman-tanaman tinggi serta perusak tanaman
hias. Dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
• Reproduksi
Reproduksi Deuteromycota sangat aseksual, terutama terjadi melalui produksi konidiospora aseksual. Beberapa hifa dapat
bergabung kembali dan membentuk hifa heterokariotik. Rekombinasi genetik diketahui terjadi antara inti yang berbeda.
Deuteromyc
• contoh jamur yang termasuk dalam divisi Deuteromycota di kehidupan sehari-hari
ota
Melazasia fur-fur yaitu jamur penyebab panu, Epidermophyton floccosum yaitu jamur penyebab kutu air,
Helminthosporium oryzae yaitu jamur penyebab noda hitam pada daun, buah dan merusak kecambah,
Epidermophyton floccosum yaitu jamur penyebab penyakit kaki atlet.
DIVISI LUMUT KERAK
• Deskripsi
(LICHENES)
Lumut kerak (Lichenes) merupakan tumbuhan indikator yang peka terhadap pencemaran udara, hasil simbiosis
antara fungi dan alga. Simbiosis tersebut menghasilkan keadaan fisiologi dan morfologi yang berbeda dengan
keadaan semula sesuai dengan keadaan masing-masing komponen pembentukannya.merupakan tumbuhan indikator
yang peka terhadap pencemaran udara, hasil simbiosis antara fungi dan alga. Simbiosis tersebut menghasilkan
keadaan fisiologi dan morfologi yang berbeda dengan keadaan semula sesuai dengan keadaan masing-masing
komponen pembentukannya. Berdasarkan bentuknya, lumut kerak dapat dibedakan menjadi tiga kelompok yaitu
krustos (seperti kerak), folios (seperti daun), dan fruktikos (seperti semak).
• Habitat
habitat Lumut kerak yang di temukan memiliki karakteristik habitat dengan menempel di pohon, hidup di serasah
dan tanah dengan tipe talus Crustose 2 jenis dengan ciri talus berbentuk mirip kulit yang menempel ketat pada
substratnya, tipe talus Foliose 8 jenis dengan karakteristik tumbuh seperti semak dan tipe talus Fruticose 9 jenis
dengan ciri berwarna hijau dengan struktur permukaan halus.
DIVISI LUMUT KERAK
• Ciri ciri
(LICHENES)
Warnanya bercak hijau keputih-putihan, sering ditemukan tepung yang berasal dari sel ganggang yang terbungkus
hifa, memiliki soredium, dapat melekat pada batu atau tembok yang tidak dapat di tempati oleh makhluk hidup lain.
• Reproduksi
Proses perkembangbiakan pada lumut kerak dapat terjadi melalui dua cara, yakni vegetatif dan generatif (seksual).
Regnum : Plantae
Divisi : Thallophyta
Class : Ascolichenes
Ordo : Discomycetales
Famili : Discomycetaceae
Genus : Parmelia
Spesies : P. acetabulum
TRacheophyta
Pterydophyta spermatophyta
(tumbuhan paku) (tumbuhan berbiji)
Gymnospermae angiospermae
TRacheophyt
a
TRacheophyta (tumbuhan berpembuluh) adalah kelompok tumbuhan yang
telah memiliki sistem-sistem pembuluh yang jelas dan khas untuk
menyalurkan hara/nutrien dari tanah oleh akar ke bagian tajuk (shoot) serta
untuk menyalurkan hasil fotosintesis dan metabolisme dari daun ke bagian-
bagian lain tubuhnya. Tumbuhan ini memiliki batang, daun, akar, buah, dan
lain lain yang dapat dilihat oleh mata secara langsung.Akar yang berfungsi
sebagai alat untuk menyerap air dan zat zat mineral. Batang berfungsi
sebagai alat transportasi dan pernafasan. Daun berfungsi sebagai organ
untuk fotosintesis Jenis tracheophyta ialah tumbuhan berpaku
(pterydophyta) dan tumbuhan berbiji (spermatophyta)
PTERYDOPHYTA
• Deskripsi
(TUMBUHAN PAKU)
Tumbuhan paku (Pteridophyta) adalah divisi dari kingdom Plantae yang anggotanya memiliki akar, batang, dan
daun sejati, serta memiliki pembuluh pengangkut. Pteridophyta berasal dari kata pteron: sayap bulu, dan phiton:
tumbuhan. Sehingga Pteridophyta merupakan tumbuhan paku yang tergolong dalam tumbuhan kormus berspora,
dimana tumbuhan ini menghasilkan spora dan memiliki susunan daun yang umumnya membentuk bangun sayap,
yaitu pada pucuknya yang terdapat bulu-bulu.
• Habitat
Habitat tumbuhan paku ada di darat, terutama pada lapisan bawah tanah di dataran rendah, tepi pantai,
lereng gunung, 350 meter diatas permukaan laut terutama di daerah lembab, dan ada juga yang bersifat
epifit (menempel) pada tumbuhan lain. Tumbuhan paku merupakan tumbuhan fotoautotrof. Tumbuhan
paku ada yang hidup mengapung di air (misalnya Azolla pinnata dan Marsilea crenata).
PTERYDOPHYTA
• Ciri ciri
(TUMBUHAN PAKU)
• Akar, batang dan daun memiliki berkas pembuluh angkut berupa xilem dan floem.
• Dapat ditemukan di air, di tempat lembab, menempel pada tumbuhan lain sebagai epifit atau di sisa-sisa
tumbuhan lain dan sampah-sampah sebagai saprofit.
• Tidak menghasilkan biji, tetapi menghasilkan spora. Spora terdapat di dalam kotak spora atau sporangium.
Kotak-kotak spora tersebut terkumpul dalam sorus. Sorus-sorus ini kemudian berkumpul di permukaan bawah
dari helaian daun.
• Mengalami pergiliran keturunan (metagenesis). Tumbuhan paku yang kita lihat sehari-hari disebut generasi
sporofit.
• Daun yang masih muda menggulung. Daun tumbuhan paku ada yang khusus menghasilkan spora, disebut
sporofil. Daun yang tidak menghasilkan spora disebut tropofil, berfungsi untuk fotosintesis.
• Tidak berbunga.
• Umumnya memiliki rizom (batang yang terdapat di dalam tanah).
PTERYDOPHYTA
(TUMBUHAN PAKU)
• Jenis jenis tumbuhan paku
• TUMBUHAN PAKU KAWAT (LYCOPODIOPHYTA) Regnum : Plantae
Divisi : Thallophyta
Ciri-ciri tumbuhan ini memiliki daun-daun kecil, tidak bertangkai, Class : Lycopodiopsida
batang seperti kawat, akarnya bercabang, bertulang satu. Ada beberapa Ordo : Lycopodiales
Famili : Lycopodiaceae
jenis paku kawat yang daunnya mempunyai lidah-lidah (ligula) dan
Genus : Lycopodium
tersusun rapat membentuk garis spiral. Sporangium terdapat pada Spesies : Lycopodium clayatum
ketiak daun dan berkumpul membentuk seperti kerucut. Jenis paku
kawat atau paku rambut , yaitu: Lycopodium clayatum, Selaginela sp