Anda di halaman 1dari 8

ALGAE (Gangga)

CIRI-CIRI

ALGA
COKELAT
(Phaeophyta)

ALGA
ALGA
ALGA HIJAU
MERAH
KEEMASAN
(Chlorophyta)
(Rhodophyta) (Chrysophyta)

DIATOM
(Bacillariophyta)

CONTOH

Turbinaria
Fucus
Sargassum

Gracilaria
Gelidium
Eucheuma

Navicula
Pinnularia
Synura

Chlorella
Ulva
Spirogyra

Actinastrum
Desmidium
Bacteriastrum

PIGMEN

Klorofil a dan c,
fukosantin,
karoten, santofil,
violasantin,
diadinosantin, karoten

klorofil a, b,
dan d,
karotenoid,
fikosianin,
fikoeritrin

klorofil a dan
c, karoten,
fukosantin,
santofil

klorofil a dan
b, -karoten,
santofil

klorofil a dan c,
karotenoid,
fukosantin,
diatoksantin,
diadinoksantin

HABITAT

pantai, air laut,


air tawar

air tawar, air


air tawar, air laut, tempatlaut, dan tanah tempat yang
basah

90% di air
tawar, 10% di
air laut, tanahtanah yang
basah, dan
tempat kering

air tawar, air laut, dan


daratan yang lembab
(sebagai plankton atau
bentos)

BENTUK
TALUS

benang atau
benang atau
seperti
seperti tumbuhan
tumbuhan
batang atau
benang,
talus terdiri dari 2
tingkat tinggi,
tingkat tinggi, seperti telapak lembaran, bola, bagian, epiteka dan
tegak, bercabang,
helaian atau
tangan
bulat
hipoteka
atau filamen
berbentuk
tidak bercabang
seperti pohon

zoospora
REPRODUKSI
berflagela dua
spora haploid
ASEKSUAL
dan fragmentasi

zoospora
berflagela
banyak

zoospora

pembelahan hipoteka
dan epiteka

persatuan sel
REPRODUKSI
spermatium
isogami/oogami
SEKSUAL
dan
karpogonium

persatuan sel
sperma dan
ovum

konjugasi

persatuan sel sperma


dan ovum

selulosa, asam
alginat

manan dan
xilan

kersik/silika

selulosa

silika (kersik)

autotrof,
heterotrof

autotrof,
fitoplankton

autotrof, epifit,
autotrof
fitoplankton

plankton,
produsen di
perairan laut

fitoplankton
bahan isolasi,
dalam
penyekat, dinamit,
ekosistem air,
penggosok
bahan makanan

DINDING SEL

CARA HIDUP autotrof

PERANAN

fitoplankton
dalam ekosistem
air, asam alginat
bahan agaruntuk industri
agar dan sup
makanan,
farmasi, dan
pupuk

Alga Cokelat (Phaeophyta)

Phylum Phaeophyta adalah alga yang memiliki anggota cukup banyak, yaitu sekitar 1.500
spesies. Hampir semua anggotanya adalah multiseluler dan sebagian besar habitatnya di laut. Hanya
beberapa jenis saja yang hidup di perairan tawar. Pigmen yang paling dominan pada Phaeophyta
adalah fukosantin atau warna cokelat. Struktur tubuh Phaeophyta mirip dengan tumbuhan tinggi
karena terdapat struktur yang menyerupai akar, batang, dan daun.
Perkembangbiakan Phaeophyta dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Secara aseksual,
Phaeophyta berkembang biak dengan membentuk zoospora. Untuk perkembangbiakan secara
seksualnya, Phaeophyta menghasilkan gamet jantan dan gamet betina. Contoh dari alga cokelat adalah
Sargassum, ucus, dan Turbinaria.
Warna alga cokelat ditimbulkan oleh adanya pigmen cokelat (fukosantin) yang secara dominan
menyelebungi warna hijau dari klorofil pada jaringan. Selain fukosantin, alga cokelat juga
mengandung pigmen lain seperti klorofil a, klorofil c, violasantin, -karoten, dan diadinosantin.
Alga cokelat merupakan alga yang memiliki talus terbesar dibandingkan jenis alga lainnya. Pada
kondisi yang sesuai, Macrorystis sp. Atau alga cokelat raksasa dapat mencapai panjang 100 meter dan
kecepatan tumbuh mencapai 15 cm per hari. Alga cokelat yang sering ditemukan di tepi pantai sedang
mengalami fase diploid dari siklus hidupnya.
1) Ciri ciri
- Ukuran talus mulai dari mikroskopis sampai makroskopis. Berbentuk tegak, bercabang, atau filamen
tidak bercabang.
- Memiliki kloroplas tunggal. Ada kloroplas yang berbentuk lempengan diskoid (cakram) dan ada
pula yang berbentuk benang.
- Memiliki pirenoid yang terdapat di dalam kloroplas. Pirenoid merupakan tempat menyimpan
cadangan makanan. Cadangan makanan yang terdapat pada alga ini berupa laminarin.
- Bagian dalam dinding sel tersusun dari lapisan selulosa, sedangkan bagian luar tersusun dari gumi.
Pada dinding sel dan ruang antarsel terdapat asam alginat (algin)
- Mempunyai jaringan transportasi air dan zat makanan yang analog dengan jaringan transportasi pada
tumbuhan darat
2) Habitat
Alga cokelat umumnya hidup di air laut, terutama laut yang bersuhu agak dingin dan sedang.
Hanya ada beberapa jenis alga cokelat yang hidup di air tawar.
Di daerah subtropis, alga cokelat hidup di daerah intertidal, yaitu daerah litoral sampai sublitoral.
Di daerah tropis, alga cokelat biasanya hidup di kedalaman 220 meter pada air yang jernih.
3) Cara hidup
Alga cokelat bersifat autotrof. Fotosintesis terjadi di helaian yang menyerupai daun. Gula yang
dihasilkan ditransportasikan ke tangkai yang menyerupai batang.
4) Peranan alga cokelat dalam kehidupan
Alga cokelat bermanfaat bagi industri makanan dan farmasi. Algin (asam alginat) yang
merupakan bagian koloid dari alga cokelat digunakan dalam pembuatan es krim, pil, tablet, sales, obat
pembersih gigi, losion, dan krem sehabis bercukur. Selain itu, alga cokelat digunakan untuk makanan
ternak dan sebagai pupuk karena kandungan nitrogen dan kaliumnya cukup tinggi sedangkan
fosfornya rendah.
5) Reproduksi
Reproduksi pada alga cokelat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual dengan
pembentukan zoospora berflagela dan fragmentasi, sedangkan reproduksi seksual terjadi secara
oogami atau isogami. Reproduksi seksual alga cokelat hampir serupa dengan pembiakan generatif
tumbuhan tingkat tinggi. Contohnya adalah reproduksi pada Fucus vesiculosus,. Selain berkembang
biak secara aseksual dengan fragmentasi, Fucus vesiculosus juga berkembang biak dengan cara
seksual dengan oogami.

Rhodophyta (Alga Merah)

Alga merah berwarna merah sampai ungu, tetapi ada juga yang lembayung atau kemerah
merahan. Kromatofora berbentuk cakram atau lembaran dan mengandung klorofil a, klorofil b, serta
karortenoid. Akan tetapi, warna lain tertutup oleh warna merah fikoeritrin sebagai pigmen utama yang
mengadakan fluoresensi. Jenis Rhodophyta tertentu memiliki fikosianin yang memberi warna biru.
1. Ciri ciri alga merah
a). Talus berupa helain atau berbentuk seperti pohon. Banyak alga merah yang tubuhnya dilapisi
kalsium karbonat
b). Tidak memilik flagela
c). Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun
tersusun dari mikrofibril, sedangkan sel sisi luar tersusun dari lendir. Komponen kimia
mikrofibril terutama adalah xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya
adalah manan. Dinding sel alga merah mengandung polisakarida tebal dan lengket yang
bernilai komersial.
d). Memiliki pigmen fotosintetik fikobilin dan memiliki pirenoid yang terletak di dalam kloroplas.
Pirenoid berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan atau hasil asimilasi. Hasil
asimilasinya adalah sejenis karbohidrat yang disimpan dalam bentuk tepung fluorid,
fluoridosid (senyawa gliserin dan galaktosa), dan tetes minyak. Tepung fluorid jika ditambah
iodium menunjukkan warna kemerah merahan.
2. Cara hidup
Alga merah umumnya bersifat autotrof. Akan tetapi ada pula yang heterotrof, yaitu yang tidak
memiliki kromatofora dan biasanya bersifat parasit pada alga lain.
3. Habitat
Alga merah umumnya hidup di laut yang dalam, lebih dalam daripada tempat hidup alga cokelat.
Sepertiga dari 2500 spesies yang telah diketahui, hidup diperairan tawar dan ada juga yang hidup di
tanah. Biasanya organisme ini merupakan penuysun terumbu karang laut dalam.
Alga merah berperan penting dalam pembentukan endapan berkapur, baik di lautan maupun di
perairan tawar.
4. Reproduksi
Alga merah dapat bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi seksual terjadi melalui
pembentukan dua anteridium pada ujung ujung cabang talus. Anteridium menghasilkan gamet
jantan yang disebut spermatium. Gametangium betina disebut Karpogonium yang terdapat pada ujung
cabang lain. Reproduksi secara aseksual terjadi melalui pembelahan sel, fragmentasi, dan
pembentukan zoospora. Reproduksi secara seksual terjadi melalui isogami dan oogami.
Reproduksi Aseksual
Reproduksi aseksual terjadi melalui pembelahan sel menghasilkan dua sel anak yang masingmasing akan menjadi individu baru. Reproduksi dengan cara pembelahan sel umumnya terjadi pada
alga bersel tunggal. Alga berbentuk koloni tanpa filamen atau yang berbentuk filamen umumnya
bereproduksi melalui fragmentasi. Fragmentasi adalah terpecah-pecahnya koloni menjadi beberapa
bagian.
Selain melalui pembelahan sel dan fragmentasi, alga juga dapat bereproduksi melalui pembentukan
zoospora. Zoospora merupakan sel tunggal yang diselubungi oleh selaput dan dapat bergerak atau
berenang bebas dengan menggunakan satu atau lebih flagela. Setiap zoospora merupakan calon
individu baru.

Reproduksi Seksual
Reproduksi seksual melibatkan peleburan dua gamet untuk membentuk zigot dan tumbuh
menjadi individu baru. Terdapat dua tipe reproduksi seksual, yaitu isogami dan oogami.
1. Isogami
Pada tipe isogami, gamet jantan dan gamet betina berukuran sama besar dan umumnya dapat
bergerak. Jika zigot hasil peleburan gamet betina dengan jantan mengalami dormansi, maka disebut
zigospora.
2. Oogami
Pada tipe oogami, ukuran gamet jantan berbeda dengan ukuran gamet betina. Gamet betina atau telur
berukuran besar dan tidak bergerak, sedangkan gamet jantan berukuran kecil dan dapat bergerak. Jika
zigot yang terbentuk tidak berkecambah tetapi mengalami dormansi, maka disebut oospora.
5. Dinding Sel
Dinding sel terdiri dari komponen yang berlapis-lapis. Dinding sel sebelah dalam tersusun dari
mikrofibril, sedangkan sisi luar tersusun dari lendir. Komponen kimia mikroribril terutama adalah
xilan, sedangkan komponen kimia dinding mikrofibril luarnya adalah manan. Dinding sel alga merah
mengandung polisakarida tebal dan lengket yang bernilai komersial.
6. Manfaat
Beberapa alga merah memiliki nilai ekonomi sebagai bahan makanan (sebagai pelengkap minuman
penyegar ataupun sebagai bahan baku agar-agar), Alga merah dapat menyediakan makanan dalam
jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut. Jenis ini juga menjadi bahan makanan
bagi manusia misalnya Chondrus crispus (lumut Irlandia) dan beberapa genus Porphyra. Chondrus
crispus dan Gigortina mamilosa menghasilkan karagen yang dimanfaatkan untuk penyamak kulit,
bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut.
Alga merah lain seperti Gracilaria lichenoides, Euchema spinosum, Gelidium dan Agardhiella,
bangsa Gigartinales marganya Gigartina, dan Agardhiella, Gracilaria serta Euchema, dibudidayakan
karena menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar. Gel ini digunakan oleh
para peneliti sebagai medium biakan bakteri dan fase padat pada elektroforesis gel, untuk pengental
dalam banyak makanan, perekat tekstil, sebagai obat pencahar (laksatif), atau sebagai makanan
penutup.

Rhodophyta atau alga merah merupakan phylum yang memiliki pigmen dominan fikoeritrin atau
merah. Phylum ini memiliki anggota yang banyak, yaitu sekitar 4.000 spesies. Rhodophyta habitatnya
sebagian besar di laut. Akan tetapi, ada pula yang hidup di perairan tawar.

Chlophyta (Alga Hijau)


Phylum Chlorophyta memiliki anggota sekitar 7.000 spesies. Chlorophyta disebut juga alga
hijau. Disebut alga hijau karena pigmen dominan yang dikandungnya berwarna hijau. Pigmen
berwarna hijau tersebut adalah klorofil. Klorofil dalam alga hijau terkumpul dalam suatu organel sel
yang disebut kloroplas. Pada anggota phylum Chlorophyta, bentuk dari kloroplasnya bermacammacam. Kloroplas ini ada yang berbentuk mangkok contohnya Chlorella; berbentuk spiral contohnya
Spirogyra; dan berbentuk bintang contohnya ygnema. Berikut ini akan dijelaskan beberapa contoh
spesies dari phylum Chlorophyta.

Chlorella adalah alga hijau uniselular yang memiliki bentuk bulat seperti bola. Kloroplasnya
berbentuk mangkuk. Habitat hidupnya terdapat di perairan tawar, laut serta tempat-tempat yang basah.
Chlorella berkembang biak secara aseksual melalui pembelahan diri. Dalam pemanfaatannya,
Chlorella dapat dijadikan sumber makanan baru.
Alga hijau memiliki pigmen, hasil metabolisme, dan struktur dinding sel yang mirip dengan tumbuhan
darat. Berdasarkan data molekuler saat ini, banyak ilmuwan yang memasukkan kelompok ini
dalam kingdom Plantae.
1 Ciri-ciri alga hijau
Ciri-ciri Chlorophyta adalah sebagai berikut :
a) Ada yang bersel satu, ada yang membentuk koloni.
b) Bentuk tubuhnya ada yang bulat, filamen, lembaran, dan ada yang menyerupai tumbuhan tinggi.
c) Bentuk dan ukuran kloroplas beraneka ragam, ada yang seperti mangkok, busa, jala, atau bintang.
Di dalam kloroplas terdapat ribosom dan DNA. Selain itu terdapat pirenoid sebagai tempat
penyimpanan hasil asimilasi yang berupa tepung dan lemak. Organel lainnya adalah badan Golgi,
mitokondria, dan retikulum endo-plasma.
d) Pada sel reproduktif yang motil terdapat pigmen yang disebut stigma (bintik mata merah).
e) Di dalam sitoplasma sel yang dapat bergerak terdapat vakuola kontraktil, Vakuola kontraktil
berfungsi sebagai alat osmoregulasi.
f) Inti sel alga hijau memiliki dinding, sehingga bentuknya tetap. Inti yang demikian disebut
eukarion.
g) Pada alga hijau yang motil terdapat dua flagela yang sama panjang.
2 Habitat
Habitat alga ini di air tawar, air laut, dan tanah-tanah yang basah. Ada pula yang hidup di tempat yang
kering.
3 Cara hidup
Alga hijau hidup secara autotrof. Alga ini berwarna hijau karena adanya klorofil a, b, beta-karoten,
dan santofil. Ada pula yang bersimbiosis dengan jamur membentuk lumut kerak.
4 Reproduksi
Reproduksi aseksual terjadi dengan pembentukan zoospora, yaitu spora yang dapat bergerak atau
berpindah tempat. Zoospora berbentuk seperti buah pir yang memiliki dua sampai empat bulu
cambuk, vakuola kontraktil, dan satu bintik mata berwarna merah (stigma).
Reproduksi seksual berlangsung dengan konjugasi, yaitu bersatunya zigospora. Zigospora tidak
mempunyai alat gerak.
5 Peranan alga hijau dalam kehidupan
Sifat alga hijau yang autotrof menjadikannya sebagai produsen penting, di manapun habitatnya.
Contoh beberapa jenis alga hijau antara lain Spirogyra, Volvox, Chlamydomonas, Ulva, dan
Stigeoclonium. Berikut ini akan kita bahas tentang Spirogyra, Ulva, dan Chlorella.
a) Spirogyra
Habitat Spirogyra adalah di air tawar. Alga ini mudah dikenali karena memiliki kloroplas besar
berbentuk pita melingkar di dalam sel. Reproduksi aseksual dengan fragmentasi, sedangkan
reproduksi seksualnya secara konjugasi.
Proses konjugasi berlangsung sebagai berikut. Spirogyra yang berbeda jenis berdekatan, kemudian
muncul tonjolan yang saling mendekati hingga bersatu membentuk pembuluh. Protoplasma dari
sel Spirogyra jenis + pindah ke sel Spirogyra jenis -, sehingga terjadi persatuan plasma
(plasmogami) yang kemudian diikuti persatuan inti (kariogami). Hasil persatuan ini berupa
zigospora yang diploid. Zigospora mengalami meiosis dan terbentuklah empat sel baru yang
diploid.
Chrysophyta (Alga Keemasan)

Phylum ini memiliki jumlah sekitar 850 spesies. Chrysophyta disebut juga alga keemasan.
Sesuai dengan namanya, alga ini memiliki warna kuning keemasan. Pigmen yang dominan pada alga
ini adalah pigmen karoten. Selain pigmen tersebut, Chrysophyta memiliki pigmen lain di dalam
tubuhnya, yaitu klorofil dan fukosantin. Habitat dari alga ini adalah di perairan tawar dan laut. Spesies
ini ada yang uniselular dan ada pula yang multiselular.
Perkembangbiakan Chrysophyta yang uniselular dan multiselular terjadi secara aseksual dan seksual.
Reproduksi aseksual pada Chrysophyta multiseluler dilakukan dengan spora dan pada Chrysophyta
uniseluler dilakukan dengan pembelahan biner dan pembentukan spora. Reproduksi seksual dilakukan
dengan peleburan gamet. Makanan cadangan alga ini berupa laminarin.
Chrysophyta diambil dari kata Yunani chrysos yang berarti emas. Kelompok alga keemasan memiliki
keragaman komposisi pigmen, dinding sel, dan tipe flagela sel. Alga keemasan mengandung
klorofil a dan c, karoten, dan santofil.
6 Ciri-ciri alga keemasan
Ciri-ciri alga keemasan adalah sebagai berikut :
a) Bentuk talus ada yang berupa batang atau telapak tangan.
b) Alga keemasan yang bersel satu ada yang memiliki 2 flagela heterodinamik, yaitu sebagai
berikut.
(1) Satu flagela mempunyai tonjolan seperti rambut yang disebut mastigonema. Flagela seperti ini
disebut pleuronematik. Flagela pleuronematik mengarah ke anterior.
(2) Satu flagela lagi tidak mempunyai tonjolan seperti rambut disebut akronematik, mengarah ke
posterior.
Kedua flagela heterodinamik ini ada yang hampir sama panjangnya (contohnya pada synura) ada
pula yang sedikit berbeda panjangnya (contohnya pada Ochromonas). Tidak semua alga.
keemasan memiliki flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai satu flagela atau dua
flagela yang sama bentuknya.
c) Pada kloropas alga keemasan jenis tertentu, ditemukan pirenoid yang merupakan tempat
persediaan makanan. Persediaan makanan berupa krisolaminarin (dahulu disebut leukosin).
Selain itu di dalam vakuola terdapat tetes-tetes minyak.
7 Habitat
Habitatnya di air tawar atau air laut, serta tempat-tempat yang basah.
8 Cara hidup
Alga keemasan hidup secara autotrof. Artinya dapat mensintesis makanan sendiri karena memiliki
klorofil untuk berfoto-sintesis. Klorofil yang dimilikinya antara lain klorofil a, klorofil c, dan
karotenoid, termasuk juga fukbsantin.
9 Reproduksi
Reproduksi pada alga keemasan dapat terjadi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual
dengan cara membelah diri menghasilkan spora motil berflagela, yang disebut zoospora.
Reproduksi seksual dengan cara membentuk sel khusus yang disebut auksospora. Auksospora
adalah zigot yang dilindungi oleh suatu dinding sel yang berbeda dengan dinding sel pada
umumnya.
10 Peranan alga keemasan dalam kehidupan
Alga keemasan merupakan penyusun utama plankton yang berperan penting sebagai produsen di
lingkungan perairan laut (Raven et al. 2005; Solomon e( al. 2005).
b Diatom (Bacillariophyta)
Inti sel dan kloropas diatom berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau
kekuningan atau cokelat tua. Sebagian besar diatom bersifat uni-seluler, walaupun ada juga yang
berkoloni.
1 Ciri-ciri umum diatom

a)

Talus bersel satu. Struktur talus terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak) disebut hipoteka dan
tutupnya disebut epiteka. Epiteka berukuran lebih besar daripada hipoteka. Di antara dua kotak
dan tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya mengandung zat kersik (silika).
b) Inti sel berada di pusat sitoplasma,
c) Kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu seperti cakram, seperti huruf H, periferal,
dan pipih.
2 Habitat
Hidup di air tawar, laut, dan daratan yang lembab sebagai plankton atau bentos.

Anda mungkin juga menyukai