Anda di halaman 1dari 8

SENYAWA AKTIF PADA ALGA COKLAT (Sargassum sp.

)
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia telah dikenal luas sebagai negara kepulauan yang 2/3
wilayahnya adalah lautan dan mempunyai garis pantai terpanjang di dunia yaitu
80.791,42 Km. Didalam lautan terdapat bermacam-macam mahluk hidup baik
berupa tumbuhan air maupun hewan air. Salah satu mahluk hidup yang tumbuh
dan berkembang di laut adalah alga.

Alga dalam istilah Indonesia sering disebut sebagai ganggang merupakan


tumbuhan talus karena belum memiliki akar, batang dan daun sejati. Algae
(ganggang) dapat dibedakan menjadi tujuh kelompok yaitu : cyanophyta,
cholrophyta, euglenophyta, pyrrophyta, crysophyta, phaeophyta, rhodophyta.
Berdasarkan pigmen dominannya ketujuh kelompok tersebut meliputi:
Chrysophyta, Phaeophyta, dan Rhodophyta.

Dalam makalah kita kali ini akan membahas tentang alga (ganggang)
coklat atau sering disebut phaeophyta. Ganggang coklat adalah salah satu
ganggang yang tersusun atas zat warna atau pigmentasinya berwarna coklat
karena mengandung pigmen xantofis. Bentuk tubuhnya seperti tumbuhan tinggi.
Ganggang coklat ini mempunyai talus (tidak ada bagian akar, batang dan daun),
terbesar diantara semua ganggang ukuran talusnya mulai dari mikroskopik sampai
makroskopik. Ganggang ini juga mempunyai jaringan transportasi air dan
makanan yang anolog dengan transportasi pada tumbuhan darat, kebanyakan
bersifat autotrof.

Umumnya ganggang coklat bersel banyak (multiselluler), dengan pigmen


coklat (fukosantin) yang dominan disamping memiliki klorofil a dan b. Bentuk
tubuhnya yang menyerupai tumbuhan tingkat tinggi karena memiliki bagian
menyerupai akar, batang, dan daun membuat ganggang ini mudah dikenali.
Banyak ditemukan di pantai atau perairan laut dangkal. Cara reproduksi ganggang
coklat secara vegetatif dengan fragmentasi dan generatif melalui isogami
atau oogami. Contoh dari alga coklat ini adalah sargassum, macrocistys,
laminariales, turbinaria, ectocarpus dan fucus.
Seperti kita ketahui alga coklat merupakan kelompok alga yang terbesar
ukurannya diantara kelompok-kelompok alga laut. Kelas alga ini mempunyai
ukuran dan bentuk yang sangat beraneka-ragam. Alga coklat disebut juga gulma
air laut karena tubuhnya besar dan sering mendominasi lautan. Keberadaan alga
cokelat yang tumbuh di antara ekosistem terumbu karang, alga coklat ini sejatinya
melimpah di pesisir Indonesia, tapi masih belum termanfaatkan secara optimal.
Alga jenis ini secara alami tumbuh melimpah di beberapa tempat, khususnya di
daerah yang berhadapan langsung dengan ombak besar. Kini saatnya , biomassa
yang dikategorikan sebagai gulma di pesisir pantai ini diolah menjadi sesuatu
yang dapat dimanfaatkan bagi masyarakat indonesia dan mempunyai nilai
ekonomis tinggi.

Ditinjau secara biologi, alga merupakan kelompok tumbuhan yang


berklorofil yang terdiri dari satu atau banyak sel dan berbentuk koloni. Didalam
alga terkandung bahan-bahan organik seperti polisakarida, hormon, vitamin,
mineral dan juga senyawa bioaktif. Sejauh ini, pemanfaatan alga sebagai komoditi
perdagangan atau bahan baku industri masih relatif kecil jika dibandingkan
dengan keanekaragaman jenis alga yang ada di Indonesia. Padahal komponen
kimiawi yang terdapat dalam alga sangat bermanfaat bagi bahan baku industri
makanan, kosmetik, farmasi, pupuk dan lain-lain.

1.2. Rumusan Masalah


1.2.1. Kandungan apa sajakah yang terdapat dalam alga coklat (phaeophyta) ?
1.2.2. Manfaat apa sajakah yang terdapat dalam alga coklat (phaeophyta) ?

1.3. Tujuan dan Manfaat


1.3.1. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui kandungan dan manfaat
yang terdapat dalam alga coklat.
1.3.2. Manfaat
Manfaat pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi tugas perkuliahan
Mikrobiologi.

BAB II
PEMBAHASAN
Alga coklat (Phaeophyta) hanya mempunyai satu kelas saja yaitu klas
phaeophyceae. Thallus dari jenis golongan phaeophyceae bersel banyak
(multiseluler), umumnya mikroskopik dan mempunyai bentuk tertentu. Sel
mengandung promakropora yang berwarna coklat kekuning-kuningan karena
adanya kandungan fukoxontin yang melimpah. Cadangan makanan berupa
laminarin yang beta glukan yang mengandung manitol. Dinding sel sebagian
besar tersusun oleh tiga macam polimer yaitu selulosa asam alginat, fukan dan
fuoidin.

Alga coklat berwarna coklat atau hijau kecoklatan sampai coklat tua.
Pigmen yang terkan-dung di dalamnya antara lain klorofil jenis a dan c, beta
karoten, violasantin, dan fukosantin. Sedangkan yang memberikan warna khusus
coklat ini adalah fukosan-tin dan violasantin. Di samping kandung-an alginat yang
ada pada dinding sel, alga coklat ini juga mengandung senya-wa hasil fotosintesis
berupa laminaran.
Berikut ini adalah cara pemanfaatkan alga coklat yang melimpah. Di
bidang pangan, ganggang memegang peranan yang cukup besar. Kandungan
bahan-bahan organik yang terdapat dalam alga merupakan sumber mineral dan
vitamin untuk agar-agar, salad rumput laut maupun agarose. Agarose merupakan
jenis agar yang digunakan dalam percobaan dan penelitian dibidang bioteknologi
dan mikrobiologi. Kandungan gizinya yang tinggi dan rasanya yang khas
membuat ia menjadi makanan favorit di berbagai negara, seperti Korea, Jepang,
China, dan juga Irlandia. Contohnya adalah kombu, yaitu ganggang cokelat
spesies Laminaria japonica yang banyak dikonsumsi orang di negara-negara Asia
Timur seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang. Di Jepang, kombu dipakai dalam
masakan Jepang sebagai bahan dasar kaldu yang disebut dashi, dimasak bersama
sayur-sayuran dan daging, atau diproses menjadi makanan olahan sebagai lauk
makan. Tetapi di Indonesia pemanfaatan alga sebagai makanan sangat minim
sekali padahal banyak kandungan yang bermanfaat didalamnya. Seharusnya orang
di indonesia mulai saat ini dapat memnfaatkan alga sebagai bahan makanan yang
bernutrisi tinggi.

Alga coklat (phaeophyta) ini dapat dimanfaatkan sebagai sumber alginat.


Alginat adalah konstituen dinding sel pada alga yang banyak dijumpai pada alga
coklat. Senyawa ini merupakan heteropolisakarida dari hasil pembentukan rantai
monomer mannuronic acid dan gulunoric acid. Kandungan alginat dalam alga
tergantung pada jenis alganya. Kandungan terbesar alginat (30-40 % berat kering)
dapat diperoleh dari jenis Laminariales sedangkan Sargassum Muticum, hanya
mengandung 16-18 % berat kering.

Pemanfaatan senyawa alginat didunia industri telah banyak dilakukan


seperti natrium alginat dimanfaatkan oleh industri tektil untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas bahan industri, kalsium alginat digunakan dalam
pembuatan obat-obatan. Senyawa alginat juga banyak digunakan dalam produk
susu dan makanan yang dibekukan untuk mencegah pembentukan kristal es.
Dalam industri farmasi, alginat digunakan sebagai bahan pembuatan pelapis
kapsul dan tablet. Alginat juga digunakan dalam pembuatan bahan biomaterial
untuk tehnik pengobatan seperti micro-encapsulation dan cell transplantation.
Produsen ekstrak alginat dari ganggang untuk digunakan sebagai emulsifier, agen
mengikat atau menstabilkan senyawa. Alginat umumnya juga digunakan dalam
pasta gigi, sabun, daging kaleng dan es krim.

Alga coklat sebagai sumber senyawa bioaktif khususnya sargasum dan


turbinaria. Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa
senyawa natrium alginat. Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan dalam
pembuatan obat antibakteri, anti tumor, penurunan darah tinggi dan mengatasi
gangguan kelenjar. Rumput laut cokelat mengandung besi, yodium, dan mineral-
mineral lainnya. Rumput laut coklat jenis Sargassum yang potensial untuk bahan
makanan dan obat-obatan adalah sargassum polycystum. Rumput laut ini
mengandung iodium, protein, vitamin C dan mineral seperti Ca, K, Mg, Na, Fe,
Cu, Zn, S, P, dan Mn, merupakan obat gondok dan kelenjar lainnya, anti-bakteri,
anti-tumor, sumber alginat, tannin, fenol dan auxin, serta zat yang merangsang
pertumbuhan dan zat yang dapat mengontrol polusi logam berat. Sargassum sp
juga mengandung fucoida yaitu suatu zat yang dapat menghambat perkembangan
sel kanker rahim.

Alga coklat sebagai pupuk organik, dikarenakan kandungan kimiawi yang


terdapat dalam alga laut merupakan nutrien yang sangat penting bagi semua
mahluk hidup termasuk tumbuh-tumbuhan, maka alga laut dapat dimanfaatkan
sebagai sumber alternatif penganti pupuk-pupuk pertanian yang mengandung
bahan kimia sintesis. Alga dapat digunakan sebagai pupuk organik karena
mengandung bahan-bahan mineral seperti potasium dan hormon seperti auxin dan
sytokinin yang dapat meningkatkan daya tumbuh tanaman untuk tumbuh,
berbunga dan berbuah. Pemanfaatan alga sebagai pupuk organik ditunjang pula
oleh adanya sifat hydrocolloids pada alga laut yang dapat dimanfaatkan untuk
penyerapan air (daya serap tinggi) dan menjadi substrat yang baik untuk
mikroorganisme tanah. Pembuatan pupuk rumput laut dalam bentuk padat diawali
dengan menghancurkan rumput laut sampai halus. Tujuannya, agar bakteri
penghancur dalam proses fermentasi dapat bekerja maksimal. Selain itu, senyawa
laktosan (senyawa gula) dapat mudah menyatu. Semua bahan baku pembuatan
pupuk rumput laut itu dicampur dan dimasukkan ke dalam wadah semisal drum,
plastik, atau tempat yang memungkinkan berlangsungnya proses fermentasi kedap
udara. Apabila selama fermentasi terdapat udara, maka proses pembuatan pupuk
pun akan gagal. Waktu fermentasi optimal untuk membuat pupuk rumput laut
padat itu sekitar dua pekan. Setelah itu, pupuk dapat diberikan pada tanaman
sayur, buah, dan bunga.

Alga coklat juga merupakan salah satu sumber makanan pokok beberapa
jenis ternak, khususnya di negara-negara maritim. Laminaria, digunakan sebagai
makanan ternak di beberapa wilayah di negara Inggris, Finlandia dan Jepang.
Sargassum digunakan sebagai makanan ternak di beberapa wilayah di negara
Inggris, Jepang dan Hongkong. Macrocystis digunakan sebagai makanan ternak
sebab kandungan vitamin A dan E yang cukup tinggi.

Bahan baku ganggang coklat sebagai penghasil Bioetanol Dan Biodiesel,


di Indonesia sungguh luar biasa jika mengingat Indonesia memiliki garis pantai
terpanjang keempat di dunia ( 95.181 km). Dengan pantai yang banyak
berhadapan dengan ombak besar, sangat cocok bagi berkembangnya ganggang
coklat, sesungguhnya akan mampu menjadi modal bagi ikhtiar mandiri energi dan
pangan masyarakat pesisir. Meskipun masih dalam tahap riset yang mendalam,
potensi alga laut sebagai penghasil bioetanol dan biodiesel sangat menjanjikan
dimasa mendatang. Negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Jepang dan
Kanada mentargetkan mulai tahun 2025 bahan bakar hayati (biofuel) bisa
diproduksi dari budidaya cepat alga makro yang tumbuh diperairan
tawar/asin. Keuntungan lebih yang dapat diperoleh adalah tak butuh traktor seperti
didarat, tanpa penyemaian benih, gas CO 2 yang dihasilkan dapat dimanfaatkan
sebagai bahan bakar dan panen yang terus-terusan (continuous) yang dikarenakan
waktu tanam alga hanya 1 minggu.

BAB III
SIMPULAN DAN SARAN
3.1. Simpulan
Alga coklat (phaeophyta) yang selama ini dianggap gulma ternyata banyak
mengandung banyak manfaat, diantaranya mengandung senyawa alginat yang
dimanfaatkan dalam bidang industri, kalsium alginat digunakan dalam pembuatan
obat-obatan. Alga coklat juga sebagai sumber senyawa bioaktif khususnya
sargasum dan turbinaria. Di dalamnya mengandung iodium, protein, vitamin C
dan mineral seperti Ca, K, Mg, Na, Fe, Cu, Zn, S, P dan Mn, merupakan obat
gondok, dan kelenjar lainya, anti-bakteri, anti-tumor, sumber alginat, tannin, fenol
dan auxin, serta mengandung fucoida yaitu suatu zat yang menghambat
perkembangan sel kanker. Alga coklat juga dimanfaatkan sebagai sumber
makanan, pembuatan pupuk organik, sumber pakan bagi ternak, serta sebagai
penghasil Bioetanol Dan Biodiesel.

3.2. Saran

Indonesia dikenal sebagai Negara yang subur dan kaya akan


sumber daya alam. Sebagai Negara dengan luas wilayah lebih dari 70 %, salah
satu kekayaan alam yang bisa kita manfaatkan adalah sumber daya alam hayati.
Selain ikan, alternative hasil laut yang bisa diolah adalah alga meskipun tidak
semua alga bisa digunakan. Alga coklat merupakan alga yang banyak terdapat di
wilayah indonesia. Dengan sumber daya yang sangat melimpah itu mulai sekarang
seharusnya dapat kita manfatkan menjadi sesuatu yang sangat bermanfaat dan
bernilai ekonomis tinggi.

Anda mungkin juga menyukai