Oleh
kelompok 5 / OFF B :
1. Alfi Saroiroh (150341601381)
2. Anggi Kharisma Putri (150341603912)
3. Dheka Sapti Iskandar (150341601703)
4. Efriani Rodearma Sipahutar (150341600694)
5. Ira Hayyani (150341601970)
6. Lia Alfiani Rosida (150341606455)
7. Muhibbatul Aina (150341606479)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Taman Nasional Alas Purwo merupakan salah satu perwakilan hutan hujan
tropis dataran rendah yang terdapat di ujung timur pulau Jawa. Kawasan ini
terkenal akan keindahan alam dan legenda sejarahnya sehingga banyak kegiatan
eko wisata dilakukan masyarakat di Taman Nasional ini. Selain itu kawasan ini
juga memilki kekayaan flora dan fauna yang tak kalah menariknya, bahkan
beberapa jenis di antaranya merupakan jenis-jenis yang tergolong langka. Sebagai
contoh adalah jenis-jenis tumbuhan obat hutan. Adapun cuplikan yang akan
diambil untuk penelitian berada pada area hutan heterogen Alas Purwo yang
kemungkinan di dalam tanahnya dialami oleh berbagai fauna tanah. Kawasan
Taman Nasional Alas Purwo didominasi oleh hutan tropic dataran rendah (Patria,
2003).
Tanah merupakan bagian dari kerak bumi yang tersusun atas mineral dan
bahan organic. Tanah berasal dari hasil pelapukan batuan bercampur dengan sisa
bahan organik dari organisme (vegetasi atau hewan) yang hidup di atasnya atau
didalamnya (Waluyo, 2005). Keanekaragaman hayati tanah memegang peranan
penting dalam memelihara keutuhan dan fungsi suatu ekosistem. Ada tiga alasan
utama untuk melindungi keanekaragaman hayati tanah, yaitu:
(a) secara ekologi; dekomposisi dan pembentukan tanah merupakan proses
kunci di alam yang dilakukan oleh organisme tanah dan berperan sebagai
pelayan ekologi bagi eksistensi suatu ekosistem,
(b) secara aplikatif; berbagai jenis organisme tanah telah dimanfaatkan
dalam berbagai bidang misalnya pertanian, kedokteran dan sebagainya, dan
(c) secara etika; semua bentuk kehidupan, termasuk biota tanah memiliki
nilai keunikan yang tidak dapat digantikan (Bachri, 1995).
(1990), organisme tanah atau yang biasa disebut dengan biota tanah merupakan
semua makhluk hidup baik hewan (fauna) maupun tumbuhan (flora) yang seluruh
atau sebagian dari fase hidupnya berada dalam sistem tanah. Biota tanah
dibedakan menjadi empat kelompok menurut ukurannya, yaitu mikrofauna,
mesofauna, makrofauna, dan akar tanaman.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari analisis fauna tanah dengan metode dekantasi kering
yaitu:
1. Bagaimana keanekaragaman, kekayaan, dan kemerataan hewan infauna tanah
di Hutan Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi?
2. Bagaimana perbedaan kondisi keanekaragaman, kekayaan serta kemerataan
hewan infauna tanah dari daerah yang paling dekat dengan pantai hingga yang
paling jauh dari pantai di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi?
3. Bagaimana pengaruh factor abiotic terhadap keberadaan serta jumlah jenis
hewan infauna tanah di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi.
C. Tujuan
Tujuan dari analisis fauna tanah dengan metode dekantasi kering yaitu:
1. Mengetahui keanekaragaman, kekayaan, serta kemerataan hewan infauna
tanah di Taman Nasional Alas Purwo Banyuwangi.
2. Mengetahui perbedaan kondisi keanekaragaman, kekayaan, dan kemerataan
hewan infauna tanah dari daerah yang paling dekat pantai hingga yang paling
jauh dari pantai di Taman Nasional Alas Purwo.
3. Mengetahui pengaruh factor abiotic terhadap keberadaan serta jumlah jenis
hewan infauna tanah di Taman Nasional Alas Purwo.
D. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilaksanakan di Hutan Taman Nasional Alas Purwo
Banyuwangi mulai dari bibir Pantai Triangulasi hingga jarak 250 km dari pantai.
Waktu penelitian dilaksanakan pada hari Sabtu, 25 Maret 2017 pukul 06.00 WIB
hingga pukul 17.00 WIB.
E. Definisi Operasional
Definisi Operasional dari analisis fauna tanah dengan metode dekantasi kering
yaitu:
1. Analisis merupakan cara pendeskripsian suatu tipe vegetasi berdasarkan
komposisi floristic vegetasi uaitu dengan membuat daftar jenis suatu
komunitas (Martono, 2012)
2. Barless tulgreen merupakan metode pencuplikan hewan infauna dengan
menggunakan corong dan kasa kawat.
3. Hewan infauna adalah yaitu kelompok hewan yang hidup di dalam tanah.
4. Dekantasi kering adalah metode pencuplikan hewan infauna dengan adanya
respon positif dan negative hewan tanah terhadap sinar yang menyebabkan
hewan tanah bergerak.