Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari mikroba. Mikrobiologi


merupakan salah satu cabang ilmu dari biologi, dan memerlukan ilmu pendukung
kimia, fisika, dan biokimia (Madigan, 1995). Jasad hidup yang ukurannya kecil
sering disebut sebagai mikroba atau mikroorganisme atau jasad renik. Jasad renik
disebut sebagai mikroba bukan hanya karena ukurannya yang kecil, sehingga
sukar dilihat dengan mata biasa, tetapi juga pengaturan kehidupannya yang lebih
sederhana dibandingkan dengan jasad tingkat tinggi. Mata biasa tidak dapat
melihat jasad yang ukurannya kurang dari 0,1 mm. Ukuran mikroba biasanya
dinyatakan dalam mikron (), 1 mikron adalah 0,001 mm (Sumarsih, 2003). Sel
mikroba umumnya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar atau mikroskop,
walaupun demikian ada mikroba yang berukuran besar sehingga dapat dilihat
tanpa alat pembesar. Dalam mikrobiologi dasar diberikan pengertian dasar tentang
sejarah penemuan mikroba, macam-macam mikroba di alam, struktur sel mikroba
dan fungsinya, metabolisme mikroba secara umum, pertumbuhan mikroba dan
faktor lingkungan, mikrobiologi terapan di bidang lingkungan dan pertanian.
Mikrobiologi lanjut telah berkembang menjadi bermacam-macam ilmu yaitu
virologi, bakteriologi, mikologi, mikrobiologi pangan, mikrobiologi tanah,
mikrobiologi industri, dan sebagainya yang mempelajari mikroba spesifik secara
lebih rinci atau menurut kemanfaatannya.

Dalam sejarah kehidupan, mikroorganisme telah banyak sekali


memberikan peran sebagai bukti keberadaannya. Mulai dari pembentukan minyak
bumi di dasar-dasar samudra sampai proses pembuatan tempe, semuanya
merupakan pekerjaan mikroorganisme. Mikroorganisme kini telah digunakan
dalam pembuatan antibiotika, berbagai bahan makanan, sampai pada teknik
rekayasa genetika modern. Begitu banyak dan dominannya peranan
mikroorganisme dalam kehidupan ini menjadi salah satu unsur dalam cakupan
mikrobiologi (Pelczar, 1986).

Sel mikroorganisme, terutama kelompok prokariotik seperti bakteri dan


ganggang biru dapat dibedakan dari sel tumbuhan dan hewan, salah satunya
adalah dilihat dari struktur selnya yang tidak memiliki membrane inti. Umumnya
dapat hidup bebas di berbagai habitat secara cosmopolitan, dan dapat hidup
sebagai bagian dari organism multiseluler (sebagai parasit). Sel tunggal
mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan
antara lain dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energy dan bereproduksi
dengan sendirinya (Kusnadi, 2003).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, berikut ini
dipaparkan rumusan masalah dalam makalah.
(1) Bagaimana periode sejarah mikrobiologi ?
(2) Bagaimana periode rintisan sejarah mikrobiologi ?
(3) Bagaimana periode modern sejarah mikrobiologi ?
(4) Bagaimana periode keemasan sejarah mikrobiologi ?

1.3 Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, berikut ini


dipaparkan tujuan penulisan makalah.

(1) Untuk memaparkan periode sejarah mikrobiologi.


(2) Untuk memaparkan periode rintisan sejarah mikrobiologi.
(3) Untuk memaparkan periode modern sejarah mikrobiologi.
(4) Untuk memaparkan periode keemasan sejarah mikrobiologi.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Periode Sejarah Mikrobiologi


Secara garis besar mikrobiologi dimulai sejak
ditemukannya mikroskop dan menjadi bidang yang sangat penting dalam biologi
sejak Louis Pasteur dapat menjelaskan proses fermentasi anggur (wine) dan
membuat serum rabies. Perkembangan biologi yang pesat pada abad ke-19
terutama dialami pada bidang mikrobiologi dan memberikan landasan bagi
terbukanya bidang penting lain, yaitu: biokimia. Awal perkembangan ilmu
mikrobiologi pada pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah
membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari mikroorganisme sebelumnya
bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan
membuktikan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi
merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman
yang mengandung alkohol. Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba tertentu
menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini merupakan awal pengenalan dan
pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi kesehatan dan kesejahteraan
manusia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme
mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian
maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut
dengan biohemial divesity atau keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri khas
mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah mekanisme
perubahan kimia oleh mikroorganisme sangat mirip dengan unity in
biochemistry yang artinya bahwa proses biokimia pada mikroorganisme adalah
sama dengan proses biokimia pada semua makhluk hidup termasuk manusia.
Bukti yang lebih baru menunjukkan bahwa informasi genetik pada semua
organisme dari mikroba hingga manusia adalah DNA.

Daftar pustaka
Madigan et al., 1995. Biology of microorganisms. New Jersey : Prentice
Hall.
Kusnadi, dkk. 2003. Mikrobiologi. Malang: JICA.

Sumarsih, Sri. 2003. Diktat Kuliah Mikrobiologgi Dasar. UPN :


Yogyakarta.
Priyani, Nunuk. 2003. Sejarah Penemuan Mikroba. Aceh : USU Digital
Library.

Anda mungkin juga menyukai