Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Wahyu Nugroho

NIM : 142111233015
Kelas : D-THP

SIFAT DAN SENYAWA AKTIF RUMPUT LAUT

Rumput laut adalah istilah yang mencakup beragam jenis alga laut yang dapat ditemui
di perairan pantai dangkal atau bahkan di laut dalam hingga kedalaman 180 meter. Mereka
dapat tumbuh di berbagai jenis dasar laut, seperti batu, karang mati, kerikil, dan substrat
lainnya. Di India, terdapat sekitar 620 spesies rumput laut dengan potensi produksi mencapai
77.000 ton per tahun, dan sebagian besar kontribusi berasal dari rumput laut merah. Selain itu,
ada sekitar 206 spesies alga yang juga dapat ditemukan di wilayah hutan mangrove. Spesies-
spesies rumput laut ini dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kategori utama, yaitu
Chlorophyceae (alga hijau), Pheophyceae (alga coklat), dan Rhodophyceae (alga merah).

Rumput laut telah digunakan untuk berbagai keperluan, termasuk sebagai sumber
makanan, obat-obatan, dan dalam ramuan tradisional. Meskipun manfaat terapeutik dari
rumput laut telah dikenal sejak lama, penelitian ilmiah mengenai khasiatnya baru dimulai pada
tahun 1970-an. Para ilmuwan telah berhasil mengisolasi senyawa-senyawa antikanker dan
antitumor dari rumput laut coklat, seperti asam eicosapentaenoic (EPA), yang memiliki peran
penting dalam mengatur perkembangan biologis. Biasanya, EPA berasal dari minyak ikan dan
menjadi bagian dari konsumsi manusia melalui rantai makanan. Proses biosintesis asam lemak
melibatkan tahapan saturasi dan perpanjangan rantai.

Rumput laut juga mengandung senyawa kimia seperti agar-agar, karagenan, dan
alginat, yang digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pangan manusia, pakan ternak, dan
pupuk di berbagai negara. Fitokimia dari rumput laut digunakan dalam berbagai industri seperti
makanan, tekstil, susu, dan kertas. Ekstrak rumput laut adalah komponen penting dalam produk
biostimulasi yang tersedia di pasaran, terkenal karena kandungan polisakarida, mineral, dan
vitamin yang tinggi. Baru-baru ini, kita mengidentifikasi bahan-bahan bioaktif seperti
polisakarida, lipid, dan polifenol dalam ekstrak rumput laut yang memiliki sifat anti-bakteri,
anti-jamur, dan anti-virus. Ini membuat rumput laut potensial sebagai suplemen pangan
fungsional atau sebagai sumber senyawa yang dapat diekstraksi. Senyawa aktif dalam rumput
laut dapat dibagi menjadi dua jenis berdasarkan cara kerjanya dalam tubuh, yaitu senyawa
dengan berat molekul tinggi yang berfungsi sebagai serat makanan dan senyawa dengan berat
molekul rendah yang diserap dan memengaruhi keseimbangan tubuh manusia.

Ekstrak rumput laut juga mengandung hormon pertumbuhan tumbuhan alami dan
elemen yang bermanfaat. Asam lemak dengan banyak ikatan rangkap metilen yang terputus,
yang sangat penting untuk fungsi sel normal, saat ini digunakan secara luas dalam berbagai
bidang, termasuk dalam mengatasi masalah obesitas dan kardiovaskular di masyarakat Barat.
Ekstrak rumput laut mengandung hormon pertumbuhan tumbuhan seperti auksin, sitokin, dan
giberelin, serta sterol sebagai komponen nutrisi utama. Sterol biasanya ditemukan dalam
tumbuhan, hewan, dan jamur. Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), seperti EPA, berperan
penting dalam metabolisme sel, fluiditas membran, transportasi oksigen, dan kesehatan.
Semakin banyak masyarakat yang peduli tentang makanan sehat, terutama PUFA seperti EPA.
Ekstrak rumput laut terbaik berasal dari Ascophyllum nodosum, yang tumbuh di lingkungan
ekstrem seperti zona pasang surut, dan memiliki ketahanan terhadap berbagai kondisi ekstrem
seperti suhu ekstrem, kekeringan, dan paparan radiasi matahari.

Komponen Bioaktif

Asam lemak tak jenuh ganda (PUFA), seperti EPA, memegang peran penting dalam
metabolisme seluler dan kesehatan jantung serta berasal dari minyak ikan. Sterol, seperti
kolesterol, memiliki dampak besar pada fungsi selular dan kesehatan tubuh, dengan sterol
tumbuhan seperti β-sitosterol juga memiliki manfaat untuk menurunkan kolesterol dalam
serum. Karotenoid, selain sebagai pigmen fotosintesis, berperan sebagai antioksidan dan
pengatur pertumbuhan sel. Polisakarida dalam rumput laut memiliki beragam manfaat
kesehatan, termasuk aktivitas antitumor dan penurunan kadar LDL, serta berperan penting
dalam pencernaan. Agar adalah campuran polisakarida yang digunakan dalam berbagai
industri, termasuk makanan dan potensi aplikasi medis. Carrageenan digunakan sebagai
emulsifier dalam makanan dan memiliki aplikasi farmasi. Alginate, berasal dari ganggang
cokelat, memiliki banyak penggunaan dalam industri makanan, farmasi, dan tekstil, termasuk
mengurangi kolesterol dan perlindungan sistem pencernaan. Terakhir, fitokoloid adalah
komponen struktural dinding sel rumput laut yang digunakan dalam industri kosmetik dan
makanan. Semua komponen ini memiliki manfaat bagi kesehatan manusia dan aplikasi industri
yang luas, dengan variasi profil antar spesies rumput laut yang menawarkan beragam potensi
pemanfaatan.
Properti Seaweed
Ganggang laut memiliki beragam properti dengan potensi manfaat kesehatan yang
signifikan. Beberapa polisakarida bersulfat dari ganggang merah memiliki aktivitas antiviral
terhadap virus manusia seperti HIV dan herpes simplex, dengan efek minim terhadap sel
manusia. Fucoidan, polisakarida lainnya dari ganggang laut, juga memiliki aktivitas antiviral
dengan cara menghambat pengikatan virus ke sel inang. Ganggang laut mengandung senyawa
antibiotik seperti senyawa berhalogenasi, sterol, heterosiklik, dan fenol, yang dapat berperan
sebagai antiseptik dan agen pembersih pada konsentrasi tinggi. Selain itu, ganggang laut kaya
akan asam lemak PUFA C20 seperti eikosapentaenoat dan dokosahexanoat yang memiliki
aktivitas antiinflamasi, mengurangi peradangan dalam tubuh. Fukoidan dalam ganggang laut
memiliki aktivitas mirip heparin, menghambat pembekuan darah, dan dapat digunakan sebagai
pengganti heparin dengan beberapa keunggulan. Ganggang laut juga memiliki potensi sebagai
pengatur kolesterol dan tekanan darah, yang berguna dalam mengatasi penyakit
kardiovaskular. Terakhir, dalam bidang penelitian enzim, beberapa senyawa dari ganggang laut
memiliki potensi menghambat enzim seperti PLA2, yang menjadi target utama dalam
pengembangan obat antiinflamasi. Ganggang laut menawarkan beragam manfaat kesehatan
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai aplikasi medis dan produk nutraseutikal.

Alga Coklat
Alga cokelat, yang tergolong dalam divisi Heterokontophyta dan kelas Phaeophyceae,
telah mendapatkan pengakuan baru-baru ini atas manfaat kesehatannya berdasarkan penelitian
ilmiah. Alga ini biasanya berwarna coklat karena pigmen fotosintesis seperti klorofil a dan c,
serta fucoxanthin cokelat. Mereka hidup di perairan dangkal dekat pantai dan memiliki
beragam morfologi dan spesies. Alga coklat memiliki banyak peran dalam ekosistem laut,
termasuk sebagai makanan untuk invertebrata herbivora dan ikan, serta penyedia bahan organik
yang menjadi sumber makanan bagi bakteri dan detritivor. Selain itu, alga cokelat juga
memiliki potensi manfaat kesehatan, seperti pencegahan kanker dan pengurangan peradangan.
Beberapa spesies alga coklat, seperti Laminaria japonica, telah menunjukkan aktivitas anti-
kanker yang kuat. Selain itu, alga coklat dapat digunakan dalam makanan manusia, suplemen,
dan produk komersial seperti pengganti garam dan pupuk berbasis alga laut. Namun,
penggunaan suplemen alga cokelat memerlukan lebih banyak bukti ilmiah. Selain manfaat
kesehatan, alga cokelat juga memiliki aplikasi dalam industri kosmetik dan penghilangan
stronsium radioaktif dari tubuh. Ini menunjukkan bahwa alga coklat memiliki potensi besar
dalam mendukung kesehatan manusia dan berbagai industri
.
Alga Hijau
Alga hijau adalah organisme yang melakukan fotosintesis untuk mendapatkan makanan,
dan mereka dapat ditemukan di berbagai lingkungan, baik air tawar maupun air asin. Mereka
termasuk dalam kelompok tumbuhan hijau dan mengandung klorofil a dan b, yang memberi
mereka warna hijau. Alga hijau merupakan sumber makanan penting bagi berbagai hewan.
Siklus hidup alga hijau melibatkan dua generasi bergantian, yaitu generasi aseksual yang
menghasilkan spora dan generasi seksual yang menghasilkan gamet. Pada generasi seksual,
gamet jantan dan betina bergabung untuk membentuk zigot yang kemudian berkembang
menjadi generasi sporofit baru. Generasi gametofit adalah haploid, sementara sporofit adalah
diploid. Namun, ada jenis tertentu seperti ULVA yang memiliki sporofit dan gametofit yang
tampak serupa.
Struktur alga hijau umumnya berbentuk tabung bercabang halus dengan dinding yang
hampir transparan. Alga hijau juga mengandung polisakarida yang memiliki aktivitas antivirus
terhadap virus herpes simpleks tipe 1 dan 2, serta dapat menunjukkan aktivitas antiviral
terhadap virus DENV-2 dalam beberapa penelitian. Beberapa jenis alga hijau, seperti Champia
feldmannii, memiliki efek anti-tumor dan berperan sebagai agen imunomodulator,
meningkatkan produksi antibodi dan menunjukkan aktivitas antikanker. Selada laut seperti
Ulva dan Monostroma, serta gulma usus seperti Enteromorpha, adalah contoh dari alga hijau
yang mampu bertahan dalam berbagai tingkat salinitas. Spora dari kedua jenis ini biasanya
terbentuk di tepi daun dan dilepaskan saat air pasang untuk berpindah tempat.

Alga Merah

Rumput laut merah, yang dapat ditemukan di pesisir Afrika Selatan, memiliki ciri-ciri
seperti bentuk pipih dan cabang-cabang, serta berwarna merah seperti darah. Rumput laut ini
termasuk dalam filum Rhodophyta dan mengandung pigmen merah dan biru. Mereka biasanya
hidup di daerah pantai dengan kedalaman yang signifikan. Alga merah ini menjadi salah satu
makanan utama bagi hewan herbivora laut, selain digunakan sebagai bahan dasar agar-agar dan
pengental dalam produk makanan.

Beberapa jenis rumput laut merah tumbuh secara epifit, menempel pada substrat lain, dan dapat
menahan paparan sinar matahari. Mereka memiliki cabang-cabang yang lembut yang berayun-
ayun dengan ombak. Sebagai contoh, Phorphyra capensis adalah jenis rumput laut merah yang
tumbuh dengan cepat dan digunakan sebagai sumber makanan. Aeodes orbitosa memiliki
beragam warna dan memiliki tekstur kasar yang tidak licin. Sementara itu, Notogenia stiriata
memiliki jumbai-jumbai mirip dengan landak, dan ketika terkena sinar matahari, empat
kantong spora berwarna gelap dapat terlihat.

Kesimpulan

Rumput laut dan rumput laut laut merupakan komponen vital dalam ekosistem,
berperan sebagai tempat penetasan bagi banyak spesies penting secara komersial. Selain itu,
mereka memiliki nilai medis, digunakan sebagai suplemen makanan, dan dapat memberikan
solusi kimia untuk berbagai masalah manusia, seperti penyakit serius, teknologi anti-fouling
alami, dan tabir surya UV. Rumput laut memiliki metabolit bioaktif yang memiliki properti
antivirus dan anti-kanker yang penting, sementara masih ada banyak senyawa misterius yang
perlu dipelajari lebih lanjut oleh para peneliti. Selain itu, rumput laut adalah sumber penting
zat besi dan mineral lainnya yang mendukung fungsi normal tubuh manusia. Dengan demikian,
pemahaman mendalam tentang rumput laut dan rumput laut laut menjadi sangat penting dalam
upaya menjaga keseimbangan ekosistem dan memanfaatkan manfaatnya bagi kesejahteraan
manusia.
DAFTAR PUSTAKA

Pal, A., Kamthania, M. C., & Kumar, A. (2014). Bioactive compounds and properties of
seaweeds—a review. Open Access Library Journal, 1(4), 1-17.

Anda mungkin juga menyukai