Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bioteknologi terbagi menjadi 3 yaitu bioteknologi menggunakan
mikroorganisme, kultur jaringan, dan rekayasa genetika. Bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme (seperti bakteri, kahmir(yeast), dan kapang)
antara lain penemuan dan penyelesaian masalah pangan, obat-obatan,
pembasmi hama tanaman, pencemaran, pembasmian hama tanaman, dan
pemisahan logam dari bijih logam. Bioteknologi dibagi juga menjadi beberapa
yaitu : bioteknologi dalam produksi pangan, bioteknologi dalam industri,
bioteknologi dalam kedokteran dan produksi obat, bioteknologi dalam
menyelesaikan masalah pencemaran, bioteknologi dalam pemberantasan hama
dan Bioteknologi dalam memperbanyak tanaman/kultur jaringan. Contoh
bioteknologi yang menggunakan mikroorganisme adalah Spirulina.
Spirulina merupakan salah satu jenis alga biru yang dimanfaatkan
manusia untuk dikosumsi. Spirulina memiliki kandungan protein yang tinggi.
Oleh karena itu saya tertarik untuk membahasnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Masalah yang diambil dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa sebenarnya spirulina itu?
2. Bagaimana sejarah tentang spirulina?
3. Apa saja kandungan dan manfaat spirulina?
4. Bagaimana pemanfaatan spirulina?

C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
1. Mengetahui pengertian spirulina
2. Mengetahui sejarah tentang spirulina
3. Mengetahui kandungan dan manfaat spirulina
4. Mengetahui cara pemanfaatan spirulina

1
D. METODE PENULISAN
Makalah ini ditulis menggunakan metode kepustakaan yaitu dengan
cara mengutip dari majalah, buku maupun intenet secara langsung dan dengan
dianalisa terlebih dahulu.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SPIRULINA
Spirulina adalah ganggang hijau biru. Ini adalah sederhana, bersel satu bentuk
ganggang yang tumbuh subur di hangat, basa badan air tawar. Nama "spirulina"
berasal dari kata Latin untuk "spiral"; menunjukkan konfigurasi fisik dari organisme
ketika bentuk berputar-putar, mikroskopis untai. Meskipun bersel tunggal, Spirulina
relatif besar, mencapai ukuran panjang
0,5 milimeter. Ini adalah sekitar 100 kali
ukuran ganggang lainnya, yang
membuat sel spirulina dapat terlihat
dengan mata telanjang. Selanjutnya,
produktif kapasitas reproduksi sel dan
kecenderungan untuk membentuk koloni
membuat Spirulina yang besar dan
tanaman mudah ditemukan. Spirulina tumbuh subur di perairan yang hangat yaitu 32
hingga 45 derajat C (sekitar 85-112 derajat F), dan bahkan bertahan dalam suhu 60
derajat C (140 derajat F). spesies tertentu yang beradaptasi akan mampu bertahan
ketika kolam habitat mereka menguap dalam intens matahari, pengeringan untuk
negara yang tidur di bebatuan sepanas 70 derajat Centigrade (160 derajat F). Dalam
kondisi ini, secara alami ganggang biru-hijau berubah menjadi putih beku dan
mengembangkan rasa manis sebagai 71 persen struktur protein polisakarida diubah
menjadi gula oleh panas. Kemampuan adaptasi terhadap panas juga menjamin bahwa
Spirulina mempertahankan nilai gizi ketika berada pada temperatur tinggi, tidak
seperti banyak makanan nabati yang cepat memburuk pada temperatur tinggi.

B. SEJARAH SINGKAT TENTANG SPIRULINA


Spirulina sudah lama dimanfaatkan dan bukan barang baru di dunia
pengobatan. Sejak 400 tahun lampau, herbal itu merupakan makanan tradisional suku
Aztek dan Maya di semenanjung Yucatan, Meksiko. Mereka menggunakan spirulina
yang tumbuh di kolam-kolam dangkal sebagai bahan dasar pembuat kue.

3
C. KANDUNGAN DAN MANFAAT SPIRULINA
. Di tengah maraknya penggunaan bahan alam, spirulina salah satu pilihan
untuk pengobatan penyakit maut Wajar jika keamanan mengkonsumsi spirulina
terjamin, karena sudah diketahui manfaatnya sejak lama. Pun bagi anak-anak dan
perempuan hamil. “Spirulina makanan yang mempunyai sejarah panjang dari segi
keamanannya. Namun, mutunya tergantung tempat tumbuh. Spirulina tercemar tentu
berbahaya,” ujar Prof Dr Ali Khomsan, ahli gizi Institut Pertanian Bogor. Dosis
anjuran 1-5 gram per hari. Efek samping bila berlebih? “Karena berfungsi sebagai
makanan, tak ada efek samping yang membahayakan, walau diberikan dalam dosis
tinggi,” katanya. Kini popularitas tumbuhan bersel satu itu melambung. Banyak
dokter di Indonesia yang menyarankan-jika tak boleh disebut meresepkan-tanaman
obat itu. Spirulina merupakan ganggang hijau-biru berukuran amat mini, 1 mm.
Sebutan spirulina mengacu pada bentuknya yang spiral. Menurut Prof I Nyoman
Kabinawa, periset Pusat Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi, terdapat
banyak spesies spirulina yang hidup di air laut, payau, dan tawar. Spirulina yang
hidup di laut mampu tumbuh pada kedalaman hingga 600 m. Dibandingkan dengan
sinar matahari yang diterima tumbuhan darat, intensitas sinar matahari yang
menembus air dan diterima spirulina jauh lebih sedikit. “Kalau makhluk bisa hidup
dengan sumber energi amat minim, maka ia mempunyai kemampuan hidup yang kuat.
Ia mempunyai cadangan energi tinggi. Oleh karena itu spirulina banyak dimanfaatkan
untuk mengembalikan kesehatan,” ujar Wahyu Suprapto, herbalis di Batu, Jawa
Timur. Bob Capelli, vice president Cyanotech-produsen terbesar spirulina di dunia-
mengungkapkan, “Spirulina pangan terbaik di antara pangan lain karena mengandung
nutrisi paling lengkap.”

Capelli yang memproduksi 30 ton spirulina per bulan di Kailua, Hawaii, tak
berlebihan. Sekadar menyebut beberapa nutrisi spirulina adalah betakaroten,
zeasantin, dan pikosyanin. Kandungan ke-3 senyawa aktif itu masing-masing 23.000
IU, 8 mg, dan 1.500 mg. Senyawa-senyawa itulah yang berperan sebagai antioksidan
sehingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh. “Spirulina mempunyai kekayaan
antioksidan yang luar biasa untuk menetralisir radikal bebas,” ujar ahli herba alumnus
Rutgers Uniersity itu.

4
Menurut Dr Komari MSc, periset Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi
dan Makanan, antioksidan memperkuat sistem imun. Sel imun terdiri atas sel
berukuran besar dan kecil. Peran antioksidan menjembatani kedua sel itu sehingga
sistem kekebalan tubuh menjadi kuat. Itu persis hasil riset Hayashi dari Fakultas
Farmasi, Toyama Medical & Pharmaceutical University, Jepang.

Ia membuktikan tingkat kekebalan tubuh mencit yang diberi Spirulina


platensis lebih tinggi. Musababnya produksi antibodi satwa pengerat itu meningkat.
Selain itu jumlah sel fagosit juga melambung.

Membangun sel
Menurut Dr Mangestuti Agil, farmakolog Universitas Airlangga, orang sakit karena
kekurangan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk metabolisme sel. “Kerja sel ngga
benar sehingga terjadi ketidakseimbangan,” ujarnya. Oleh karena itu setiap sel harus
mendapat nutrisi yang lengkap agar dapat bekerja dengan baik. Kata dr Oetjoeng
Handajanto, ahli terapi kolon, salah satu sumber nutrisi terbaik bagi sel adalah
spirulina.

Kandungan gizi spirulina lengkap dan mudah diserap tubuh sehingga


melancarkan pencernaan. Dengan kandungan gizi lengkap, tubuh memperbaiki sel-sel
rusak. Hal senada diungkapkan dr Zen Djaja MD, di Malang, Jawa Timur. Menurut
alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atmajaya itu spirulina memulihkan
penyakit degeneratif alias menurunnya fungsi-fungsi sel.

“Protein yang lengkap dengan asam amino esensial berfungsi membangun sel-
sel tubuh. Pada kasus stroke, spirulina membantu mengarahkan sel-sel otak sehingga
mencegah stroke ulangan sekaligus mendorong regenerasi sel,” katanya. Namun,
menurut Dr Komari tingginya kandungan protein pada spirulina-mencapai 70%,
tidak serta-merta meregenerasi sel. “Tergantung bagaimana tubuh mencerna zat itu.
Oleh tubuh protein bisa dicerna menjadi asam amino, hormon, atau hanya menjadi
energi. Protein adalah salah satu sumber energi,” ujarnya.

5
Komari, doktor gizi, mengatakan kelebihan lain spirulina adalah kandungan
vitamin A dan D sangat baik bagi kesehatan mata dan tulang. Kadar vitamin K
mencapai 2,5 kali lipat dari kebutuhan dan zat besi yang memenuhi 80% kebutuhan
tubuh melancarkan peredaran darah. Kandungan kromium pada spirulina mencapai
21% dari kebutuhan tubuh juga baik bagi penderita diabetes untuk merangsang
kinerja pankreas memproduksi insulin.

Masih ada faedah lain spirulina. “Klorofil yang tinggi berguna sebagai
detoksifi kasi atau mengeluarkan racun termasuk radikal bebas dalam tubuh. Radikal
bebas memicu beragam penyakit seperti kanker,” ujar dr Maria Theresia Karnadi di
Cilandak, Jakarta Selatan. Spirulina juga kaya enzim superoksida dismutase (SOD),
mencapai 332-647. Peran SOD juga mengikat radikal bebas.

Radikal bebas merupakan atom yang tak memiliki pasangan sehingga reaktif
merusak jaringan. Disebut radikal bebas karena mempunyai kebebasan untuk
melakukan pengikatan-pengikatan dengan senyawa-senyawa sekitar. “Stres dan
pancaran sinar matahari menimbulkan radikal bebas,” ujar dr Oetjoeng Handajanto
lulusan Fakultas Kedokteran Universität Bochum Jerman. Nah, SOD mampu
mengikat radikal bebas sehingga menjadi sesuatu yang tidak lagi mampu mengikat.

Singkat kata thallophyta-tumbuhan tanpa akar, batang, dan daun sejati-itu


mampu mendongkrak kekebalan tubuh. “Jika daya tahan tubuh meningkat,
mengurangi serangan penyakit. Bila daya tahan tubuh rendah, sel darah putih tak
mampu melawan penyebab penyakit,” ujar dr Oetjoeng Handajanto.

Kemampuan Spirulina
Selain bersifat preventif, spirulina pun dapat digunakan sebagai terapi kuratif
untuk mengatasi beragam penyakit. Menurut Yana Maolana Syah MS PhD, peneliti
bahan alam Institut Teknologi Bandung, spirulina mempunyai komponen yang khas
bernama oligosakarida. “Ternyata oligosakarida menjadi antivirus, antitumor, dan
mencegah penyebaran kanker,” ujar doktor Kimia alumnus University of Western
Australia itu.

6
Bagaimana spirulina mengatasi sel kanker? Itu lantaran spirulina mampu
menghasilkan faktor alfa seperti disampaikan Ali Khomsan. Alfa zat kimia yang
tokcer menggempur sel tumor. Mekanisme lain, lantaran tumbuhan itu mengandung
polisakarida yang mampu memperbaiki sintesis kode gen deoxynucleutide acid
(DNA). Spirulina juga meningkatkan aktivitas enzim inti sel sehingga membuat DNA
dalam kondisi baik dan sehat.

Dokter Oetjoeng menuturkan pada kasus kanker, spirulina berperan mengatrol


pH darah. Harap mafhum, tingkat keasaman darah penderita kanker amat rendah 5,7-
6,5. Padahal, idealnya pH darah 7,3. “Bila pH darah turun terus, darah kehabisan
oksigen dan berakibat kematian,” ujar dokter berusia 55 tahun itu. Spirulina dapat
meningkatkan pH darah lantaran bersifat basa.

Sel kanker memang dipicu oleh makanan yang bersifat asam seperti daging,
telur, dan soda. Konsumsi berlebihan makanan bersifat asam menyebabkan oksigenasi
darah menurun. Akibatnya, tubuh lemas, lesu, dan capai. Tubuh cuma memerlukan
makanan asam 20%; basa, 80%. Keistimewaan spirulina tak cuma itu. Dalam
khazanah pengobatan cina, hai zao alias spirulina segar bersifat dingin dan asin.
Bahan bersifat asin berfungsi melunakkan atau menghancurkan. “Oleh karena itu
bagus diberikan untuk penyakit yang mengalami pembengkakan atau benjolan di
tubuh, termasuk tumor dan kanker. Bengkak itu biasanya panas sehingga diobati
dengan bahan yang bersifat dingin,” ujar William Aditeja, dokter alumnus Beijing
University of Traditional Chinese Medicine.

Menurut Wahyu Suprapto, herbalis sekaligus dosen Fakultas Kedokteran


Universitas Airlangga, dalam pengobatan cina ada 2 gejala penyakit: yin dan yang.
Jika seseorang dalam kondisi yang diberi obat bersifat yang dan kondisi yin diberi
obat yin, justru makin sakit. “Spirulina itu mempunyai karakteristik yin, jadi cocok
untuk orang dengan gejala yang,” ujarnya. Penyakit dengan gejala yang-cenderung
ingin sesuatu yang dingin-contohnya diabetes. Namun, ada pula kencing manis
bertipe yin ditandai dengan kerap berurine.

7
1. Kelebihan: spirulina
a. Menstabilkan jumlah sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan
hemoglobin.
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi dalam tubuh.
c. Mengurangi efek samping terhambatnya produksi stem sel, (sel-sel
penghasil sel darah)
d. Mengurangi efek yang tidak baik dari kemoterapi, seperti kepala pusing,
tidak nafsu makan, sukar tidur, mual muntah, tenggorokan kering ataupun
nervous.

2. Siapa saja yang membutuhkan spirulina


a. Secara umum Spirulina dibutuhkan oleh semua golongan usia:
b. Anak-anak.
c. Dewasa.
d. Dan orang tua yang peduli akan kesehatan.

3. Khususnya yang termasuk ke dalam kelompok:


a. Dalam masa pertumbuhan.
b. Penderita stress, depresi.
c. Mereka yang cepat letih, lelah, lesu, lemah.
d. Mereka yang dalam masa pemulihan fisik karena sakit atau operasi.
e. Mereka yang sedang dalam proses diet kesehatan (menekan kadar
Kolesterol, Trigliserida, Hypertensi dan gula darah).
f. Penderita Maag, Gastritis dan gangguan pencernaan lainnya.

4. Kandungan nutrisi spirulina


Secara umum Spirulina memiliki kandungan sebagai berikut:
a. 60 - 70% Protein
b. 20 - 25% Karbohidrat
c. 3 - 5% Lemak
d. 5 - 8% Mineral dan Vitamin
e. 2 - 5% Air
f. Pigmen

8
5. Perbandingan Komposisi Spirulina dibandingkan dengan makanan lain
a. kandungan protein lebih tinggi dari daging sapi
b. kalsium 6 kali lebih tinggi daripada susu
c. zat besi 100 kali lebih tinggi dari bayam
d. klorofilnya 20 kali lebih tinggi dari wheatgrass
e. vitamin B12 4 kali lebih tinggi dari hati sapi
f. betakaroten 25 kali lebih tinggi dari wortel
g. Vitamin B1 spirulina 16 kali lebih tinggi dari ikan sardine
h. Vitamin B2 4 kali kentang
i. Vitamin B3 8 kali dari buah lemon
j. Vitamin B6 4 kali lebih tinggi dari asparagus

D. PEMANFAATAN SPIRULINA
Spirulina adalah sumber nutrisi
100% alami dan merupakan makanan
yang bersifat alkali. Agar tubuh tetap
sehat, sangat penting bagi kita untuk
mengkonsumsi makanan sehari-hari
dengan proporsi seimbang antara 80%
makanan ber-alkali dan 20% makanan
bersifat asam.Tubuh yang sehat
mengandung alkali yang rendah (PH
7.3 - 7.4).

Spirulina banyak dimanfaatkan sebagai makanan maupun sebagai obat.


Spirulina kini banyak dikonsumsi dalam bentuk bubuk, cair, dan tablet. Itu hasil
olahan beberapa spesies spirulina yang telah diteliti khasiatnya oleh berbagai
perusahaan. Sekadar menyebut contoh PT Diamond Interest merilis merek Spirulina,
PT Elken Internasional Indonesia (Elken Spirulina), PT K-Link Indonesia (Larutan
Organik Spirulina), PT Luxor Inma (Spirulina Pasifica), PT Pentamas Adhika Lestari
(Spirumate), PT Surya Pagoda Mas (Revita), dan PT Ultratrend Biotech (Spiruplus).

9
Hingga saat ini di Indonesia belum terdapat pembudidayaan spirulina.
Menurut Prof I Nyoman Kabinawa, periset spirulina, perairan Indonesia-tawar,
payau, dan laut-potensial untuk pengembangan ganggang hijau-biru. Syaratnya antara
lain pH 8, 5-11, bersih, dan bebas polusi. Lagi pula tumbuhan itu amat adaptif di
berbagai kondisi perairan.

Lokasi budidaya spirulina umumnya di mancanegara seperti Amerika Serikat


dan Cina. Hasil panen berupa spirulina cair diolah dengan teknologi pengeringan beku
untuk mencegah oksidasi terhadap betakaroten dan asam lemak lain. Bahan bubuk
itulah yang diolah menjadi kapsul, serbuk, atau cairan spirulina. Produk mereka itu
kini merambah pasar dan menjadi harapan kesembuhan bagi para pasien.

Gambar ladang spirulina :

Memang banyak bukti empiris khasiat spirulina mengatasi beragam penyakit.


Meski begitu, produsen dan para dokter tetap mengklaim spirulina bukan obat, tapi
makanan fungsional. “Spirulina memang tidak mengobati, tubuh memperbaiki diri
sendiri,” ujar dokter Oetjoeng. Ia menganalogikan montir bila gagal menemukan
onderdil, mobil tetap rusak dan tak dapat berjalan. Onderdil bagi tubuh adalah
makanan, spirulina “onderdil” yang amat lengkap lantaran memberikan semua yang
dibutuhkan tubuh.

10
Namun, menurut dr Dadang Arief Primana SpKO, SpGK konsumsi
suplemen tak perlu bila makanan sehari-hari memenuhi kategori gizi seimbang sesuai
kebutuhan. “Zat-zat yang terkandung dalam spirulina sama dengan zat dalam
makanan lain,” ujar dokter spesialis gizi klinis itu. Pada umumnya masyarakat
mengkonsumsi spirulina ketika sakit mereka tak kunjung sembuh, meski berbagai
pengobatan ditempuh seperti dialami Anthony Fu yang 4 tahun mengidap lupus.
Sebulan setelah rutin mengkonsumsi spirulina, kadar hemoglobin meningkat menjadi
13 gram per dl dari sebelumnya 7 gram per dl.
Ahli gizi seperti Prof Dr Ali Khomsan menuturkan, suplemen tetap
diperlukan untuk menopang kecukupan nutrisi. Itu lantaran kadar nutrisi spirulina
lengkap dan lebih tinggi ketimbang makanan biasa. Contoh, protein spirulina 3 kali
lebih tinggi daripada daging sapi, kalsium 6 kali lebih tinggi ketimbang susu, dan zat
besi 100 kali lebih tinggi daripada bayam. Kandungan senyawa aktif itulah yang
membantu mewujudkan harapan kesembuhan banyak pasien.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini :
1. Spirulina adalah ganggang hijau biru bersel satu, dan bentuk ganggang yang
tumbuh subur di air hangat hangat, pada keadaan basa di air tawar.
2. spirulina dapat dimanfaatkan sebagai makanan maupun obat.
3. spirulina memiliki kandungan nutrisi yang sangat tinggi dan dapat
dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai penyakit

B. SARAN
1. perlu penelitian lebih lanjut agar diketahui lebih lanjut manfaat dari pada
spirulina
2. agar mengkonsumsi spirulina secara teratur
3. mohon kritik dan saran agar makalah ini menjadi lebih baik.

12
DAFTAR PUSTAKA

Diah Aryulina, Choirul Muslim, Syalinaf Manat, Endang Widi Winarmi. 2009.

Biologi 3 : SMAdan MA untuk kelas XII.Jakarta: Esis

Majalah Trubus
http://www.k-link.co.id/products.php?act=detail&idp=29
http://www.tokonita.com/blog/blog-produk/ampuhnya-spirulina-atasi-penyakit.html
http://www.naturalways.com/spirul1.htm

13

Anda mungkin juga menyukai