Grace Sanger *1, Bertie Elias Kaseger1, Lexy Karel Rarung2, Lena Damongilala1
Jurusan Pengolahan Hasil Perikanan, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan
1
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi, Kampus Unsrat Manado, 95515
Telepon/Fax (0431) 868027
*Korespondensi: sanger.grace@yahoo.co.id.
Diterima: 19 Maret 2018/ Disetujui: 3 Agustus 2018
Cara sitasi: Sanger G, Kaseger BE, Rarung LK, Damongilala L. 2018. Potensi beberapa jenis rumput laut
sebagai bahan pangan fungsional, sumber pigmen dan antioksidan alami. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Indonesia. 21(2): 208-217.
Abstrak
Rumput laut dan ekstraknya mengandung banyak senyawa kimia protektif yang berfungsi sebagai
antioksidan, di antaranya senyawa fenol, dietary fiber, PUFA dan fotosintetik pigmen. Penelitian ini
bertujuan untuk menentukan kandungan pigmen dan aktivitas antioksidan ekstrak rumput laut Gracilaria
salicornia, Turbinaria decurens dan Halimeda macroloba yang diambil dari perairan Sulawesi Utara. Rumput
laut diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut aseton dan etanol. Analisis pada penelitian
ini terdiri dari: klorofil a, klorofil b, total klorofil, klorofi C1+C2, fukoxantin, karotenoid, fikosianin dan
fikoeritrin, kadar total fenol, aktivitas peredam radikal DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydracyl) dan daya
reduksi. Hasil analisis menunjukkan bahwa kandungan pigmen tertinggi adalah klorofil C1+C2 yang
terdapat pada ekstrak etanol H. macroloba (6,23016±0,12457 mg/g). Kadar total fenol tertinggi terdapat pada
ekstrak aseton G. salicornia (72,224±6,01 µg GAE (galic acid equivalent)/g. Aktivitas aktioksidan peredam
radikal DPPH tertinggi adalah ekstrak etanol T. decurens (IC50 0,3033±0,023 mg/mL). Nilai daya reduksi
tertinggi terdapat pada ekstrak aseton dan etanol H. macroloba dengan nilai masing-masing 0,248±0,014
dan 0,214±0,013 µM Fe2+/mg. Hal ini disimpulkan bahwa G. salicornia, T. decurens dan H. macroloba dapat
berfungsi sebagai pangan fungsional sumber pigmen dan antioksidan alami.
Abstract
Seaweed and its extract contain many protective compounds that have function as an antioxidant,
such as phenol, dietary fiber, PUFA and photosynthetic pigments. This research purposed to determine
pigment composition and antioxidant capacity of three seaweeds (Gracilaria salicornia, Turbinaria decurens
and Halimeda macroloba) of North Sulawesi. Bioactive compounds from the seaweeds were extracted by the
maseration method using acetone and ethanol. The content of chlorophyll a, chlorophyll b, total chlorophyll,
chlorophyll C1+C2, fucoxanthin, carotenoid, phycosianin and phycoeritrin, and total phenol (TPC) in
the extracts were determined. The scavenging radical activity of DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydracyl)
and reducing power of the extract were also observed The results showed the highest content of pigment
was chlorophyll C1+C2 in etanol extract of H. macroloba and the highest TPC value were found in the
acetone extract of G. salicornia (72.224±6.01 µg GAE (Galic acid equivalent)/g). Meanwhile, the ethanol
extract of T. decurens had the highest of radical DPPH scavenging activity (IC50 0.3033±0.023 mg/mL). The
highest reduction power were observed in the acetone and etanol extract H. macroloba, i.e. 0.248±0.014 dan
0.214+0.013 µM Fe2+/mg, respectively. The conclusion of the result showed G. salicornia, T. decurens dan
H. macroloba have a potency to be used as afunctional food, source of natural pigments and antioxidant
compounds.
Potensi rumput laut yang sangat menggunakan blender sampai menjadi bubuk,
luas mendorong dilakukannya penelitian kemudian disimpan dalam ruang gelap.
mengenai manfaatnya sebagai sumber
pigmen dan antioksidan alami yang dapat Ekstraksi pigmen
diaplikasikan pada produk pangan. Tujuan Proses ekstraksi pigmen dilakukan
penelitian ini adalah untuk menentukan mengacu pada Sudhakar et al. (2013) dengan
kandungan pigmen dan aktivitas antioksidan modifikasi. Sampel sebanyak 50 g dimaserasi
G. salicornia, T. decurens dan H. macroloba menggunakan pelarut aseton dan etanol
yang berasal dari perairan Sulawesi Utara, dengan perbandingan 1:10 selama 72 jam
Indonesia. dalam ruang gelap, diulang sebanyak 3 kali
sampai sampel menjadi tidak berwarna.
BAHAN DAN METODE Masing-masing ekstrak rumput laut disaring
Bahan dan Alat kemudian diuapkan menggunakan vacuum
Bahan yang digunakan terdiri dari rotary evaporator dengan suhu 40°C. Ekstrak
rumput laut G. salicornia, T. decurens dan dimasukkan dalam botol gelap, ditutup dan
H. macroloba. Reagen yang digunakan yaitu disimpan pada suhu -15°C.
aseton, etanol, metanol (Merck), 50% Folin-
Ciocalteau (Sigma Aldrich), 7% Na2CO3 Analisis kandungan pigmen
(Merck), asam galat (Merck), 93 µM DPPH Identifikasi kandungan pigmen ekstrak
(1,1-diphenyl-2-picr ylhydrac yl)(Sigma aseton dan etanol masing-masing rumput laut
Aldrich), 0,1 M buffer fosfat (Merck), 1% K3Fe menggunakan UV-visible spektrofotometer
(CN)6 (Merck), 10% TCA (Merck), 0,1% FeCl3 melalui pembacaan pada panjang gelombang
(Merck) dan akuabides. spesifik sesuai jenis pigmen. Metode analisis
Alat-alat yang digunakan terdiri dari kadar klorofil a menggunakan panjang
evaporator (Buchi, Inggris), spektrofotometer gelombang 663 dan 645 nm, total klorofil
UV-Visible (Shimadzu tipe 1240, Jepang), menggunakan panjang gelombang 645 dan
mikropipet 1 mL dan 0,5 mL (Jerman) dan 663 nm, klorofil C1 + C2 menggunakan
peralatan gelas (Pyrex). panjang gelombang 630 dan 664 nm,
karotenoid menggunakan panjang gelombang
Metode Penelitian 480 dan 510 nm, fukosantin mengunakan
Preparasi sampel panjang gelombang 470; 631; 581 dan 664 nm,
Alga laut G. salicornia, T. decurens dan mengacu pada Sudhakar et al. (2013). Analisis
H. macroloba diambil di Perairan Sulawesi kadar klorofil b menggunakan panjang
Utara Desa Arakan Kabupaten Minahasa gelombang 645 dan 663 nm, mengacu pada
Selatan. Sampel dicuci dengan air laut sambil Chinandurai et al. (2013). Analisis
mengeluarkan ephypita, kotoran dan kerang- kadar fikoeritrin mengunakan panjang
kerangan. Sampel dibawa ke laboratorium, gelombang 564; 592 dan 455 nm, fikosianin
dicuci dengan air mengalir, setelah itu menggunakan panjang gelombang 618;
ditiriskan lalu dikeringkan menggunakan 645 dan 592 nm mengacu pada Beer and
kipas angin pada temperatur ruang selama Eshel (1985). Perhitungan kadar masing-masing
3-5 hari. Sampel yang sudah kering digiling
pigmen mengikuti formula sebagai berikut: kecepatan 3.000 rpm selama10 menit. Lapisan
Keterangan: paling atas diambil sebanyak 1 mL dan
A = Absorbansi pada panjang gelombang ditambahkan 1 mL akuabides dan 0,5 mL
spesifik FeCl3 0,1% lalu divortex. Asam galat 0–0,5
V = Total volume dari ekstrak pigment µM digunakan sebagai standar dan untuk
W = Berat sampel yang digunakan untuk pembanding menggunakan BHT 1 mg/
ekstraksi mL. Pengukuran absorbansi menggunakan
spektrofotometer pada panjang gelombang
Analisis kadar total fenol 700 nm. Nilai daya reduksi dinyatakan sebagai
Analisis kadar total fenol pada penelitian µM Fe2+/mg ekstrak).
ini mengacu pada Devi et al. (2008) dengan
modifikasi. Ekstrak sebanyak 0,1 g dilarutkan Analisis data
dalam metanol 10 mL didiamkan selama Penelitian ini menggunakan ulangan
semalam, lalu ditambahkan 1 mL larutan sebanyak 3 kali. Data yang diperoleh
Folin-Ciocalteau 50%, divortex selama 5 menit, dipresentasikan dalam nilai rata-rata dan
ditambahkan I mL Na2CO3 7%, kemudian standar deviasi (±SD) dalam bentuk Tabel atau
diinkubasi selama 30 menit setelah itu diukur Gambar. Data diolah menggunakan Microsoft
absorbansinya dengan spektrofotometer pada exel 2010 secara deskriptif.
panjang gelombang 750 nm. Pengulangan
dilakukan sebanyak 3 kali. Kadar total fenol HASIL DAN PEMBAHASAN
diekspresikan dalam µg gallic acid equivalents Pigmen
(GAE)/g ekstrak kering. Hasil penelitian kandungan pigmen
ekstrak aseton dan etanol G. salicornia,
Analisis aktivitas peredam radikal T. decurens dan H. macroloba (Tabel 1)
DPPH menunjukkan bahwa alga hijau H. macroloba
Analisis aktivitas antioksidan menggunakan mempunyai kadar tertinggi untuk semua jenis
DPPH mengacu pada Devi et al. (2008) dengan pigmen, klorofil C1+C2 merupakan pigmen
modifikasi. Ekstrak rumput laut sebanyak dengan kadar tertinggi, dengan nilai masing-
0,5 mL ekstrak (0,2-8 mg/mL) ditambahkan masing pada ekstrak aseton dan etanol sebesar
2 mL larutan DPPH dalam metanol (93 1,85±0,53 dan 6,23±0,12 mg/g berat kering.
µM), divortex, diinkubasi dalam ruangan Burtin (2003) menyatakan bahwa selain
gelap selama 30 menit. Kontrol positif pigmen utama yang berupa klorofil, alga
menggunakan BHT (0,05-0,2 mg/mL). hijau juga mempunyai pigmen asesoris, yaitu
Pengukuran absorbansinya dilakukan dengan karotenoid. Karotenoid utama pada alga hijau
spektrofotometer pada panjang gelombang di antaranya β-karoten, lutein, violaxanthin,
517 nm. Aktivitas antioksidan menggunakan antheraxanthin, zeaxanthin, dan neoxanthin.
rumus sebagai berikut: Ekstrak aseton rumput laut merah G. salicornia
% Penghambatan = [A Kontrol – A sampel / A Kontrol] x 100%. mempunyai kadar fikoeritrin tertinggi
Keterangan: A = Absorbansi (1,08±0,08 µg/g berat kering) dibandingkan
dengan T. decurens dan H. macroloba.
Analisis daya reduksi Sanger et al. (2017) melaporkan bahwa kadar
Analisis daya reduksi pada penelitian fikoeritrin ini lebih tinggi dari rumput laut
ini mengacu pada Chew et al. (2008) dengan merah Halimenia durvilae (0,48±0,02 µg/g).
modifikasi. Ekstrak sebanyak 1 mL (0,1 g Alga merah mempunyai warna talus yang
dilarutkan dalam 10 mL metanol) dicampur bervariasi yang disebabkan adanya komposisi
dengan 1 mL buffer fosfat 0,2 M (pH 6,6) pigmen yang terdiri dari klorofil a klorofil d
dan 1 mL K3Fe(CN)6 1% setelah itu divortex dan fikobiliprotein (R-fikosianin allofikosianin
dan dimasukkan dalam oven dengan suhu serta fikoeritrin). Fikobiliprotein yang
50oC selama 20 menit. Larutan TCA 10% memberikan kenampakan warna merah pada
sebanyak 1 mL ditambahkan dan divortex alga, fikoeritrin merupakan pigmen dominan
selama 3 menit, kemudian disentrifus dengan pada alga merah (Lee 2008). Kadar karotenoid
Tabel 1 Kandungan pigmen ekstrak aseton dan etanol G. salicornia, T. decurens dan H.macroloba
(Table 1 Pigment content of acetone and ethanol extract of G. salicornia, T. decurens and H. macroloba)
pada ekstrak aseton rumput laut cokelat G. salicornia mempunyai kadar total fenol
T. decurens yaitu 14,22±1,95 µg/g). Kadar cenderung lebih tinggi dibandingkan ekstrak
karotenoid ini lebih tinggi jika dibandingkan aseton T. decurens dan ekstrak H. macroloba
dengan kadar karotenoid pada rumput (Gambar 1). Fenol adalah senyawa yang
laut cokelat Padina gymnospora 6,3±0,02 sangat penting dalam alga laut karena gugus
µg/g (Chinnadurai et al. 2013). Karotenoid hidroksil yang dimilikinya mempunyai
(β-karoten, diadinoxanthin, diatoxanthin, kemampuan meredam radikal bebas. Senyawa
fukoxanthin) klorofil a dan klorofil c memiliki fenol mempunyai hubungan dengan aktivitas
efek fisiologis dalam pengobatan tumor dan antioksidan dan memegang peranan penting
kanker. Kadar fukosantin pada ekstrak etanol dalam menstabilkan peroksidasi lipid
G. salicornia, T. decurens dan H. macroloba (Vinayak et al. 2010).
cukup tinggi dengan nilai masing-masing yaitu Jenis senyawa fenol yang terdapat
0,01±0,004; 0,02±0,05 dan 0,49±0,02 mg/g. dalam alga laut adalah katekhin, epikatekhin,
Fukosantin memiliki efek melawan kanker, epigallokatekhin, katekhin gallat, epikatekhin
antioksidan dan antiinflamasi (Yan et al. gallat, epigallokatekhin gallat, quercitrin,
2014; Mise dan Yasumoto 2011), antiobesitas hesperidin, miricetin, morin, luteolin, quercetin,
dan antidiabetes (Beppun et al. 2012) serta apigenin, kaempferol, baicalein, asam caffeat
sebagai antibakteri yang aktif melawan dan katechol (Chandini et al. 2008). Senyawa
Propionibacterium acnes dan Staphylococcus fenol dapat berfungsi sebagai antioksidan
aureus (Renhoran et al. 2012) melalui pengkelatan ion logam, mencegah
pembentukan radikal dan memperbaiki sistim
Kadar Total Fenol antioksidan endogenous (Cox et al. 2010)
Hasil analisis kadar total fenol Senyawa fenol mempunyai aktivitas
menunjukkan bahwa ekstrak aseton biologis karena mampu mengkelat
logam yang dapat menghambat kanker selain mempunyai aktivitas antioksidan juga
dan sebagai antiperadangan, salah memiliki manfaat sebagai antiperadangan.
satunya ialah flavonoid (Wang 2008). Spesies ini juga mempunyai senyawa nutrisi
Kumar et al. (2013) melaporkan bahwa yang esensial yaitu mineral (K, Ca dan Fe),
senyawa fenol dan turunannya (flavonoid) serat larut, protein yang dapat dicerna dan
pada rumput laut cokelat P. australis berpotensi PUFA (Chakraborty et al. 2013).
menghambat pertumbuhan bakteri. Ion Aktifitas antioksidan ekstrak aseton
H dari fenol dan turunannya (flavonoid) G. salicornia yaitu IC50 1,24±0,1402 mg/mL.
akan menyerang kelompok polar sehingga G. salicornia mempunyai aktifitas antioksidan,
molekul fosfolipid (bersifat polar) di dinding daya reduksi dan pengkelat ion, sitotoksik dan
sel bakteri akan hancur menjadi gliserol, antidiabetes (Sanger et al. 2013; Saeidnia et al.
asam karboksilat dan asam fosfat, membran 2009). Menurut Hardoko et al. (2015) G. gigas
sel akan bocor dan bakteri akan mengalami mengandung agarosa (0,28%), agar (5,91%)
retardasi pertumbuhan dan bahkan kematian dan agaropektin (6,07%) yang mempunyai
(Saloso et al. 2011). aktifitas antidiabetes dengan menghambat
aktivitas enzim α-glukosidase masing-masing
Aktivitas Peredam Radikal DPPH sebesar IC50 0,09±0,004; 0,12±0,005 dan
Hasil analisis aktivitas antioksidan 0,15±1,77 mg/mL.
peredam radikal DPPH ekstrak aseton Aktifitas peredam radikal DPPH ekstrak
dan etanol G. salicornia, T. decurens dan etanol H. macroloba yaitu IC50 1,0212±0,04
H. macroloba dapat dilihat pada Tabel 2. mg/mL. Zubia et al. (2007) melaporkan bahwa
Ekstrak etanol T. decurens mempunyai aktivitas antioksidan alga hijau tergolong
aktifitas peredam radikal lebih tinggi dari tinggi, H. monile dengan nilai IC50 6,17 mg/
ekstrak aseton. Hal yang sama dilaporkan mL. Beberapa spesies alga hijau Halimeda sp.
oleh Firdaus (2013), ekstrak etanol rumput mengandung senyawa halimedatrial (diterpene
laut cokelat Sargassum aquifolium mempunyai trialdehida) dan halimedalakton yang
aktifitas lebih tinggi dari ekstrak aseton berfungsi sebagai sitotoksik dan antimikroba
dengan nilai masing-masing IC50 2,048 dan (Gamal 2010), serta senyawa sesquiterpen
4,06 mg/mL. yang aktif melawan mikroorganisme patogen
Ekstrak etanol T. decurens mempunyai pada manusia (Jiménez et al. 2011).
aktifitas peredam radikal tertinggi diikuti oleh Alga laut merupakan sumber yang kaya
ekstrak aseton H. macroloba dan ekstak aseton berbagai antioksidan alami yang mempunyai
G. salicornia. Alga laut cokelat Turbinaria sp. aktivitas sebagai penangkap elektron. Senyawa-
Tabel 2 Aktifitas peredam radikal DPPH ekstrak aseton dan etanol G. salicornia,
T. decurens dan H. macroloba
(Table 2 DPPH radical scavenging activity of acetone and ethanol extract of
G. salicornia T. decurens and H. macroloba)
Aktifitas antioksidan/Antioxidant activity
Rumput laut / ( IC50) (mg/mL)
Seaweed
Aseton/Acetone Etanol/Ethanol
G. salicornia 1.2412±0.1402 8.0091±0.6322
T. decurens 2.7395±0.388 0.3033±0.023
H. macroloba 1.0212±0.044 1.8776±0.1402
BHT 0.12167±0.012
Tabel 3 Daya reduksi (µM Fe2+/mg ekstrak) ekstrak aseton dan etanol G. salicornia, T. decurens,
H. macroloba dan standar BHT
(Table 3 Reduction power (µM Fe2+/mg extract) of acetone and ethanol extract of G. salicornia,
T. decurens, H. macroloba and standart BHT)
Daya reduksi/reduction power
Rumput laut / (µM Fe2+/mg ekstrak/Extract)
Seaweed
Aseton/Acetone Etanol/Ethanol
G. salicornia 0.154±0.007 0.115±0.008
T. decurens 0.162±0.009 0.116±0.008
H. macroloba 0.248±0.014 0.214±0.013
BHT 42.5±1.46
senyawa yang terdapat pada ekstrak metanol reduksi (Tabel 3) menunjukkan bahwa
alga laut merah dan cokelat di antaranya alga hijau H. macroloba mempunyai
polifenol, flavonol, flavonol glukosida dan daya reduksi tertinggi baik pada ekstrak
phlorotanin (Zakaria et al. 2011). Polifenol aseton maupun etanol, kemampuan
memiliki aktifitas sebagai antioksidan melalui mereduksi rumput laut nilainya lebih kecil
mekanisme meredam radikal, memadam dari kontrol positif BHT. Hasil penelitian
(quenching) singlet oksigen dan mengkelat ion ini sama dengan yang dilaporkan oleh
logam (Sroka and Cisowski 2013). Menurut Mantanjun et al. (2008) yang menunjukkan
Firdaus (2013) efektifitas dan kekuatan bahwa alga hijau Caulerpa lentilifera
antioksidan ditentukan oleh kemampuannya mempunyai daya reduksi lebih tinggi dari
untuk memindahkan atom hidrogen maupun alga merah Echeuma cottonii dan alga cokelat
pemindahan elektron tunggal ke radikal lebih Padina spp. dengan nilai masing-masing yaitu
tinggi. 362,11±15,65; 225,00±11,33 dan 251,43±14,07
µMFe2+/mg ekstrak dan nilai kontrol positif
Daya Reduksi Quercetin yaitu 557,36±19,99 µMFe2+/mg
Daya reduksi dianggap sebagai ekstrak yang menggunakan trolox sebagai
indikator potensial yang signifikan untuk standar. Kemampuan mereduksi ekstrak
mengetahui aktivitas antioksidan sebuah kimia atau senyawa umumnya tergantung
senyawa atau sampel. Kehadiran reduktan pada reduktan yang berperan sebagai
(seperti antioksidan) menyebabkan reduksi antioksidan melalui pemecahan rantai radikal
Fe3+/ferricyanat kompleks menjadi bentuk bebas dengan donasi atom hidrogen (Acoh
ferrous, karena itu melalui pengukuran dan Min 2008).
pembentukan Perl´s Prussian blue pada Polifenol adalah senyawa pereduksi
700 nm jumlah Fe2+ dapat dideteksi dan bersama-sama dengan pereduksi lain
(Chew et al. 2008). Hasil analisis daya yaitu dietary fiber, vitamin C, E, karotenoid
dan antioksidan yang berfungsi melindungi Basir A, Tarman K, Desniar D. 2017. Aktifitas
jaringan tubuh melawan stress oksidatif yang antioksidan dan antibakteri alga hijau
berhubungan dengan patologi misalnya Halimeda gracilis dari Kepulauan Seribu.
kanker, penyakit jantung koroner dan Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
peradangan (Matanjun et al. 2008). Senyawa Indonesia. 20 (2): 211-118.
hasil isolasi dari Turbinaria spp. mempunyai Beer S, Eshel A. 1985. Determining
kemampuan mereduksi yang sangat esensial phycoerythrin and phycocyanin
untuk melindungi sistem biologi dari concentrations in aqueous crude extracts
kerusakan oksidatif (Chakraborty et al. 2013). of red algae. Australian Journal of Marine
Hildebrandt et al. (2013) melaporkan and Freshwater Research. 36: 785–792.
bahwa asam karboksilat dapat mereduksi Beppu F, Hosokawa M, Niwano Y, Miyashita
logam dan akan menjadi keton, aldehida K. 2012. Effects of dietary fucoxanthin
dan alkohol. Karbon karbonil aldehid masih on cholesterol metabolism in diabetic/
bersifat elektrofilik, oleh karena itu secara obese KK-Ay mice. Lipids in Health and
nukleofilik diserang oleh anion, sehingga Disease. 11: 112.
terjadi hidrolisis dan menghasilkan alkohol Burtin P. 2003. Nutritional value of seaweeds
primer. Menurut Acoh dan Min (2008) asam electron. Journal Environmental
askorbat, askorbil palmitat, asam erithorbat, Agricultural and Food chemistry. 2: 498-
natrium erithorbat dan sulfit mencegah 503.
oksidasi degan meredam oksigen dan Chandini SK, Ganesan P, Bhaskar N. 2008.
bertindak sebagai reduktan. Asam askorbat In vitro antioxidant activities of three
merupakan senyawa yang utama bertanggung selected brown seaweeds of India. Food
jawab meredam radikal HO•. Chemistry. 107: 707–713.
Chakraborty K, Praveen NK, Vijayan KK,
KESIMPULAN Rao GS. 2013. Evaluation of phenolic
G. salicornia, T. decurens dan contents and antioxidant activities of
H. macroloba dapat dijadikan sumber pigmen brown seaweeds belonging to Turbinaria
alami dan antiokdiadan alami. Ekstrak spp. (Phaeophyta. Sargassaceae) collected
aseton dan etanol H. macroloba rata-rata from Gulf of Mannar Asian Pacific.
mempunyai kandungan tertinggi semua Journal of Tropical Biomedicine. 3(1):
jenis pigmen, dengan pigmen tertinggi 8-16.
adalah klorofil C1+C2. Ekstrak aseton Chew YL, Lima YY, Omara M, Khoob KS.
G. salicornia mempunyai kadar total fenol 2008. Antioxidant activity of three edible
tertinggi (72,224±6,01 µgGAE/g). Ekstrak seaweeds from two areas in South East
etanol T. decurens mempunyai aktivitas Asia. Science Direct. 41: 1067-1072.
antioksidan peredam radikal DPPH tertinggi Chinnadurai SG, Karthik P, Chermapandi A.
(IC50 0,30±0,02 mg/mL). Daya reduksi Hemalatha G. Karthik P. Chermapandi
tertinggi terdapat pada ekstrak aseton dan A. Hemalatha. 2013. Estimation of major
etanol H. macroloba dengan nilai masing- pigment content in seaweeds collected
masing yaitu 0,248±0,014 dan 0,214±0.013 from Pondiherry Coast. The Experiment.
µM Fe2+/mg ekstrak. International Journal of Science and
Technology. 9(1): 522-525.
DAFTAR PUSTAKA Cox S, Abu-Ghannam N, Gupta S. 2010.
Acoh CC, Min BD. 2008. Food Lipid An assessment of the antioxidant and
Chemistry. In Nutrition Biotechnology. antimicrobial activity of six species of
New York (AS): Marcel Dekker Inc. edible Irish seaweeds. International Food
Arifianti AE, Anwar E, Nurjanah N. 2017. Journal. 17(1): 205-220.
Penghambat tyrosinase dan aktifitas Devi KP, Suganthy N, Kesika P, Pandian
antioxidan bubuk rumput laut segar dan SK. 2008. Bioprotective properties
kering Sargasum plagyophyllum. Jurnal of seaweeds: in vitro evaluation of
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. antioxidant activity and antimicrobial
2(3): 488-493. activity against food borne bacteria in
relation to polyphenolic content. Biomedic Lee RE. 2008. Phycology. Fouth Edition.
Central Complementery and Alternative Cambridge University Press. Diakses
Medicine. 8(3): 882-888. tanggal 21Februari 2009 pada http:/www.
Diachanty S, Nurjanah, Abdullah A. 2017. cambridge.org/97805621864084
Aktivitas antioksidan berbagai jenis [LPI] Linus Pauling Institute. 2016. The new
rumput laut cokelat dari Perairan recommendations for dietary antioxidant:
Kepulauan Seribu. Jurnal Pengolahan a response and position statement by the
Hasil Perikanan Indonesia. 20(2): 305- Linus Pauling Institute. Origon State
318. University. Diakses 20 September 2016.
Dolorosa TM, Nurjanah, Purwaningsih S, pada http//lpi.oregonstate.edu/new-
Effionora A, Hidayat T. 2017. Kandungan recommendations-dietary-antioxidant-
senyawa bioaktif bubur rumput laut response-and-positions statement-linus-
Sargassum plagyophyllum dan Eucheuma pauling-institute.
cottonii sebagai bahan baku krim Jiménez R, Dorta F, Medina C, Ramírez A,
pencerah kulit. Jurnal Pengolahan Hasil Ramírez I, Peña-Cortés H. 2011. Anti-
Perikanan Indonesia. 20(3): 633-644. phytopathogenic activities of macro-algae
Firdaus M. 2013. Indeks aktivitas antioksidan extracts. Marine Drugs. 9(5): 123-131.
ekstrak rumput laut cokelat (Sargassum Kumar SR, Hosokawa M, Miyashita K. 2013.
aquifolium). Jurnal Pengolahan Hasil Fucoxanthin: A marine carotenoid
Perikanan Indonesia. 16(10): 42-47. exerting anti-cancer effects by affecting
Fung A, Hamid N, Lu J. 2013. Fucoxanthin multiple mechanisms. Marine Drugs.
content and antioxidant properties of 11:225-231.
Undaria pinnatifida. Food chemistry. Kim MS. Kim JYW. Choi H. Lee SS. 2008.
135(2): 1055-1062. Effects of seaweed supplementation on
Ganesan P, Chandini S, Kumar N, Bhaskar. blood glucose concentration lipid profile
2008. Antioxidant properties of methanol and antioxidant enzyme activities in
extract and its solvent fractions obtained patients with type 2 diabetes mellitus.
from selected Indian red seaweeds. Nutrition Practice. Summer. 2(2): 62–67.
Biresource Technology. 99: 2717-2723. Luthfiyana N, Nurjanah, Mala N, Effionora
Hardoko, Febriani A, Siratantri T. 2015. A, Hidayat T. 2017. Karakterisasi sediaan
Aktivitas antidiabet secara invitro agar- krim tabir surya dari bubur rumput
agar, agarosa dan agaropektin dari laut Eucheuma cottonii dan Sargassum
rumput laut Gracilaria Gigas. Jurnal sp. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. Indonesia. 19(3): 183-195.
18(2): 128-139. Maharany P, Nurjanah, Ruddy S, Effionora
Hildebrandt H. Höfker U. Fels G. 2013. A, Hidayat T. 2017. Kandungan senyawa
Reactions with organolithium bioaktif rumput laut Padina australis dan
compounds and metal hydrides: reactions Eucheuma cottonii sebagai bahan baku
of carboxylic acids, Wiley Information krim tabir surya. Jurnal Pengolahan Hasil
Services GmbH. Chemical Garoo. 1: 1-6. Perikanan Indonesia. 20(1): 10-17.
[IFT] Institute of Food Technology. 2011. Matanjun P. Mohamed S. Stapha NM.
What are antioxidant and why they do Muhammad K. Ming C.H. 2008.
you need them? Source News room: Antioxidant activities and phenolics
Institute of Food Technologiest Article content of eight species of seaweeds from
ID: 580241. Diakses 20 September 2016 North Borneo. Journal Applied Phycology.
pada http://www.newswise.com/articles. 20: 367-373.
Indu HSR. 2013. In vitro antioxidant activity Merdekawati W, Susanto AB. 2009. Kandungan
of selected seaweeds from southeast dan komposisi pigmen rumput laut serta
coast of India. International Journal potensinya untuk kesehatan. Squalen.
Pharmceutical Science. 5(2): 474-484. 4(2): 41 -47.