Anda di halaman 1dari 9

JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1 Karkteristik Sediaangaram Ulva lactuca, Nurjanah et al.

Available online: journal.ipb.ac.id/index.php/jphpi DOI: 10.17844/jphpi.v21i1.21455

KARAKTERISTIK SEDIAAN GARAM Ulva lactuca DARI PERAIRAN SEKOTONG


NUSA TENGGARA BARAT BAGI PASIEN HIPERTENSI

Nurjanah*, Asadatun Abdullah, Chairun Nufus


Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan,
Institut Petanian Bogor Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Jalan Agatis, Bogor 16680 Jawa
Barat, Telepon (0251) 8622909-8622906, Faks. (0251) 8622915
*Korespodensi:inun_thp10@yahoo.com
Diterima: 16 Februari 2018/ Disetujui: 6 April 2018

Cara sitasi: Nurjanah, Abdullah A, Nufus C. 2018 Karakteristik sediaan garam Ulva lactuca dari perairan
sekotong Nusa Tenggara Barat bagi pasien hipertensi. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia. 21(1):
109-117.

Abstrak
Rumput laut hijaumenghasilkan berbagai senyawa bioaktif yang dapat dimanfaatkan dalam bidang
industri farmaseutika, biomedika dan nutraseutika. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan karakteristik
dan aktivitas antioksidan garam rumput laut hijau sebagai sediaan garam bagi pasien hipertensi. Rancangan
percobaan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan perbedaan suhu (40,55
dan 70°C) dan waktu (10 dan 30 menit) pembuatan garam dengan ulangan sebanyak 3 kali. Analisis yang
dilakukan pada penelitian ini adalah:aktivitas antioksidan dengan metode FRAP dan CUPRAC, kandungan
mineral, kadar NaCl, rendemen dan residu logam berat. Hasil penelitian menunjukkan interaksi antara
waktu dan suhu tidak memberikan pengaruh nyata pada taraf (p<0,05) terhadap rendemen garam rumput
laut, namun berpengaruh nyata pada rasio Na:K dan kadar NaCl. Residu logam berat pada bahan baku
dapat diturunkan lebih dari 95%. Aktivitas antioksidan garam rumput laut dengan metode FRAP 122,50-
130,69 µmol troloks/g dan CUPRAC 20,12-26,09 µmol troloks/g. Garam rumput laut terbaik sebagai sediaan
garam antihipertensi adalah perlakuan suhu 40°C waktu 10 menit dengan rasio Na:K 2,95.

Kata kunci: antioksidan, hipertensi, logam berat, mineral, rumput laut hijau

Characteristics of Ulva lactuca from Sekotong West Nusa Tenggara as seaweed salt
preparation for hypertensive patients

Abstract
Green seaweed producesvariety of bioactive compounds that can be utilized in the field of industrial
pharmaceuticals, biomedicine and nutraceuticals. This study was aimed to determine the characteristics and
antioxidant activity of green seaweed salt specifically for hypertensive patient’s salt. The experimental design
was complete randomized design (RAL) with temperature difference treatment (40, 55 and 70oC) and salt
making time (10 and 30 min) with 3 times replication. The study consisted of analysis of antioxidant activity
with FRAP and CUPRAC method, mineral content, NaCl content, yield and heavy metal residue.The results
showed that the interaction between time and temperature did not give a significant effect on the (p <0.05)
level on the salt content of seaweed, however, the effect was significantly on Na:K and NaCl. Heavy metal
residues on raw materials can be lowered by more than 95%. Antioxidant activity of seaweed salt by FRAP
method 122,50-130,69 μmol trolox/g and CUPRAC 20,12-26,09 μmol trolox/g.The best treatment for an
antihypertensive salt productionis a treatment of 40oC 10 min with Na: K ratio of 2.95.

Keywords: green seaweed , heavy metals, hypertension, minerals

PENDAHULUAN sebagian negara Pasifik (Paul et al. 2013;


Rumput laut telah digunakan sebagai Morris et al. 2014). Rumput laut yang menjadi
makanan di banyak negara Asia termasuk konsumsi rutin masyarakat contohnya dari
Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, kelas Cholorophyta (Caulerpa recemosa,
Vietnam dan Taiwan (Nguyen et al. 2011; Caulerpa lentillifera, Ulva lactuca) dan
Nagappan dan Vairappan 2014) serta di Rhodophyta (Eucheuma cottonii, Eucheuma

109 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Karkteristik Sediaangaram Ulva lactuca, Nurjanah et al. JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1

spinosum, Gracilaria gigasdan Gelidium). baku kosmetik (Nurjanah et al. 2006;


Pemerintah menjadikan rumput Luthfiyana et al. 2017; Maharany et al. 2017;
laut sebagai salah satu dari empat Yanuarti et al. 2017; Dolorosa et al. 2017).
komoditiindustrialisasi utama perikananselain Rumput laut sebagai sediaan garam rumput
udang, kepiting dan tuna.Volume dan nilai laut bagi pasien hipertensi (Diachnty et al. 2017;
ekspor rumput laut menduduki urutan kedua Nufus et al. 2017) dan sumber nutraseutika
komoditas hasil perikanan budidaya setelah dari ekstrak Sargasum aquifolium
udang. Produksi rumput laut pada tahun 2011 (Firdaus 2013).
yaitu 5,1 juta ton dan mengalami peningkatan Hipertensi merupakan penyakit yang
pada tahun 2013 mencapai 9,31 juta ton, pada paling banyak diderita pasien dengan jumlah
tahun 2016 menjadi 11,69 juta ton, namun kasus 4.420 tahun 2014, 95.087 tahun 2015
pada tahun 2017 mengalami penurunan dan mengalami peningkatan pada tahun 2016
menjadi 8,2 juta ton (KKP 2017). menjadi 739.820 kasus dengan kategori berisiko
Nusa Tenggara Barat sebagai provinsi rendah hingga tinggi (BPJS 2014, 2015, 2016).
pemasok rumput laut merah tertinggi setelah Konsumsi garam berlebih dipandang sebagai
Sulawesi dengan total produksi 28,1% dari faktor risiko tinggi bagi penderita hipertensi.
total produksi rumput laut nasional dan terus Produk garam rendah natrium (NaCl <95%)
mengalami peningkatan pada setiap tahunnya yang diklaimdapat membantu menjaga
(KKP 2014; 2017). Rumput laut merah telah tekanan darah pasien hipertensi agar tetap
banyak digunakan baik pada industri pangan dalam keadaan normal. Pembuatan garam
maupun non pangan.Pemanfatan rumput laut dari rumput laut merupakan salah satu cara
merah pada industri pangan dalam bentuk memanfaatkan bahan alami yang memiliki
pangan olahan berupa manisan rumput laut, aktivitas antioksidan. Informasi mengenai
dodol rumput laut, kopi rumput larut serta karakterisasi dan cara pembuatan garam
olahan lainnya. rumput laut hijau sebagai sediaan garam bagi
Rumput laut hijau mempunyai pasien hipertensi belum dilaporkan, sehingga
kelimpahan yang sangat tinggi, terutama penelitian inidilakukan untuk menentukan
jenis Ulva sp. namun pemanfaatan waktu dan suhu terbaik dalam pembuatam
Ulva sp. masih terbatas sebagai pakan bagi garam rumput laut serta karakteristik dan
abalon. Pangan olahan dari rumput laut aktivitas antioksidangaram rumput laut
hijau saat ini masih terbatas berupa produk Ulva lactuca sebagai sediaan garam rumput
nori, peyek Ulva dan kripik Ulva. Rumput laut bagi pasien hipertensi.
laut hijaumenghasilkan berbagai senyawa
bioaktif (Nurjanah 2016; Perez et al. 2016, BAHAN DAN METODE
Nufus et al. 2017). Potensi senyawa bioaktif Bahan dan Alat
rumput laut hijau telah dikaji dalam beberapa Bahan yang digunakan pada penelitian
penelitian di antaranya adalah rumput laut ini antara lain rumput laut hijau U. lactuca
hijau sebagai antibakteri (Devi et al. 2009; yang diperoleh dari perairan Sekotong, Nusa
Osman et al. 2013, Basir 2017) dan antioksidan Tenggara Barat, akuades, FeCl3 (Merck), etanol
(Novoa et al. 2011). PA 99,9% (Merck), asam askorbat (Merck),
Antioksidan dapat meningkatkan TPTZ (2,4,6- Tris (2-pyridyl)-s-triazine)
kesehatan danberperan dalam mencegah (Sigma-Aldrich), Neocuproine (Sigma-
munculnya penyakit kronis salah satunya Aldrich), serbuk Mg (Merck), amil alkohol
dengan cara mencegah kerusakan sel (Merck), folin-ciocalteu (Merck), Na2CO3
(Brown et al. 2014). Potensi antioksidan (Merck), asam galat (Merck), asam askorbat
yang dimiliki rumput laut memungkinkan (Merck), trolox (Merck), CuCl2.2H2O (Merck),
untuk dimanfaatkan dalam berbagai bidang, amonium asetat (Merck), CH3COOH (Merck),
terutama di bidang industri farmaseutika, CH3COONa (Merck), K2CrO4 (Merck),
biomedika dan nutraseutika. Rumput laut FeSO4.7H2O (Merck).
sebagai sumber antioksidan sudah diteliti Alat yang digunakan terdiri dari
di antaranya rumput laut sebagai bahan water bath (SWBR17), vortex (VM-300), alat

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 110


JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1 Karkteristik Sediaangaram Ulva lactuca, Nurjanah et al.

gelas (Pyrex), pH meter, mikro pipet (Gilson®), menggunakan oven pada suhu 60oC selama 24
AAS (Atomic Absorbtion Spectrofotometer) jam.
(Shimatzu AA-700), spectro UV-Vis RSS
pectrofotometer (UV-2500), oven (Memmert, Pengukuran Rendemen
Jerman), timbangan analitik tipe 210-LC Rendemen merupakan persentase
(Adam, Amerika Serikat). dari perbandingan bobot akhir terhadap
bobot awal rumput laut sebelum mengalami
Metode Penelitian perlakuan, perhitungan rendemen mengacu
Penelitian ini dilaksanakan dalam dua pada (AOAC 2005).
tahap. Tahap pertama meliputi pengambilan,
preparasi, identifikasidan penentuan residu Uji aktivitas antioksidan dengan
logam berat (Hg, Pb dan Cu) bahan baku metode FRAP
rumput laut hijau.Tahap kedua pemilihan Uji ktivitas antioksidan dengan metode
waktu dan suhu yang paling optimal dalam FRAP berdasarkan Benzie dan Strain (1996)
pembuatan garam rumput laut. Tahap 3 yang dimodifikasi. Pereaksi FRAP berupa
karakterisisi garam yang dihasilkan meliputi buffer asetat 300 mM pH 3,6; 10 mM TPTZ
analisis rendemen, aktivitas antioksidan (2,4,6-tripyridyl-striazine) dalam 40 mM
dengan metode FRAP, Cupric Reducing HCl; dan 20 mM FeCl3.6H2O dengan nisbah
Antioxidant Capacity (CUPRAC), kadar Na 10:1:1. Pengukuran absorbansi menggunakan
dan K, kadar NaCl dan residu logam berat. 0,025 mL sampel, 0,6 mL akuades dan 3 mL
reagen FRAP. Campuran sampel dan reagen
Pengambilan dan preparasi bahan FRAP kemudian dicampur menggunakan
baku vortex, kemudian diinkubasi menggunakan
Rumput laut U. lactuca diambil pada waterbath suhu 37oC selama 30 menit.
bulan September2016. Sampel rumput laut Pengukuran absorbansi dilakukan pada
diidentifikasi spesiesnyadiLembaga Ilmu panjang gelombang 593 nm. Nilai absorbansi
Pengetahuan Indonesia (LIPI). Rumput laut dihitung dalam Fe+2ekuivalen (Fe+2mM)
dibersihkan dan disortirdari pasirdanbenda menggunakan kurva standar FeSO4.7H2O
asing serta pencucian menggunakan air laut, dengan konsentrasi (20, 40, 60, 80, 100, 120,
di tiriskan kemudiandijemur dengan cara 140 µM) mengacupada (Hamed et al. 2012)
kering angin sampai kering (3-5 hari). Rumput dan dengan kurva standar trolox (trolox/g)
laut kering dipotong-potong dan dihancurkan (25, 50, 75, 100, 125 µM) mengacu pada
menggunakan blender hingga halus dan (Widyastuti et al. 2010).
dilakukan pengayakan menggunakan
saringan dengan ukuran 30 mesh. Uji aktivitas antioksidan dengan
metode CUPRAC
Pembuatan Garam Rumput Laut Uji aktivitas antioksidan dengan metode
Pembuatan garam rumput laut mengacu CUPRAC mengacu pada Apak et al. (2007),
pada Magnusson et al. (2016). Proses sampel sebanyak 0,05 g ditambahkan dengan
pembuatan garam rumput laut dimulai 5 mL etanol 99,9%, divortex dan disaring
dengan penghalusan rumput laut dengan (Maryam et al. 2016). Ekstrak sebanyak 0,4 mL
blender kemudian diayak.Proses pembuatan dilarutkan dalam etanol ditambahkan 1 mL
garam rumput laut dengan mencampurkan CuCl2.2H2O 0,01 M; 1 mL neokuproin etanolik
rumput laut dan akuades (1:10) dan 0,0075 M;1 mL bufer amonium asetat pH 7
dipanaskan menggunakan waterbath pada 1M; dan 0,7 mL akuades. Larutan didiamkan
suhu (40, 55 dan 70oC) dengan waktu (10 selama 30 menit dan diukur absorbansinya
dan 30 menit) dan dilakukan pengadukan. pada 450 nm. Campuran larutan tanpa ekstrak
Hasil campuran rumput laut dan akuades digunakan sebagai blanko. Kurva kalibrasi
yang telah dipanaskan kemudian disaring dibuat menggunakkan larutan trolox dengan
menggunakan kain mesh size500 dan kertas berbagai konsentrasi. Kapasitas antioksidan
saring, selanjutnya dilakukan pengeringan dinyatakan dalam μmol troloks/g.

111 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Karkteristik Sediaangaram Ulva lactuca, Nurjanah et al. JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1

Analisis kadar mineral dan residu M = Molaritas perak nitrit


logam berat pada garam yang W = Berat sampel
dihasilkan
Analisis kadar mineral dan residu logam Analisis Data
dan berat mengacu pada AOAC (2005), Rancangan percobaan yang digunakan
diawali dengan proses pengabuan basah. adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL)
Garam sebanyak 10 g dimasukkan ke dalam dengan dua faktor. Data yang diperoleh diuji
erlenmeyer dan ditambah 5 mL HNO3, normalitas dan homogenitasnya sebelum
dipanaskan dengan hot plate dengan suhu dilakukan analisis ANOVA. Analisis data
120oC selama empat jam, kemudian ditambah dilakukan dengan Analysis of Variant
0,4 mL H2SO4 dan dipanaskankembali di (ANOVA) pada selang kepercayaan 95%
atas hot plate dan ditambahkan 2-3 tetes (α=0,05). Perlakuan yang berpengaruh
larutan campuran HCl dan HNO3 dengan terhadaprespon, selanjutnya diuji lanjut
perbandingan 2:1. Pemanasan ke 2 dilakuakan Duncan.
hingga terjadi perubahan warna dari cokelat
ke kuning tua dan berubah menjadi kuning HASIL DAN PEMBAHASAN
muda.Sampel didinginkan, ditambah 2 mL Karakteristik Bahan Baku
akuades dan 0,6 mL HCl. Larutan hasil Hasil identifikasi melalui pengamatan
pengabuan basah ditera ke dalam labu takar morfologi menunjukkan bahwa rumput
100 mL menggunakan air demineral. laut yang digunakan dalam penelitian ini
Analisis kadar mineral garam rumput merupakan spesies U. lactuca, termasuk filum
laut terdiri atas natrium (Na), dan kalium (K) Chlorophytadan suku Ulvaceae. U. lactuca
dengan panjang gelombang: Na 589,6 nm, K: atau yang biasa dikenal dengan nama selada
766,5 nm danlimit deteksi: Na 0,10 mg/kg, K laut terdapat melimpah di wilayah pesisir
0,18 mg/kg. Analisis residu logam berat terdiri dan laut Indonesia. Sebaran pertumbuhan
dari timbal (Pb), tembaga (Cu) dan merkuri U. lactuca di Indonesia meliputi daerah
(Hg) dengan panjang gelombang: Pb 283,3 Sulawesi, Lombok, Jawa Barat, Lampung,
nm, Cu 228,8 nm dan Hg 253,6 nm dan limit Sulu, Sumba, Banda dan Solor, hidup di area
deteksi: timbal (Pb) 0,23 mg/kg, tembaga intertidal dan subintertidal hingga kedalaman
(Cu) 1,2 mg/kg dan merkuri (Hg) 0,004 mg/ 10 m serta dapat menutupi substrat 85%–
kg. Pengukuran menggunakan AAS (Atomic 100%, habitat Ulva yaitu melekat pada
Absorbtion Spectrofotometer). substrat dengan bantuan holdfast. Ulva
banyak dijumpai di pantai berdasar batu
Analisis kadar NaCl karang mati terutama pada rataan terumbu
Analisis NaCl dilakukan dengan karang (Giannoti dan Mc.Glathery 2001;
pengabuan basah mengacu pada Day dan Mahmud et al. 2014).
Underwood (1994), Garam ditimbang
sebanyak 250 mg, dicuci dengan akuades Rendemen dan Mineral Garam
sebanyak 10 mL dan dipindahkan ke dalam Rumput Laut
erlenmeyer 250 mL, larutan potasium kromat Hasil analisis rendemen dan mineral
(K2CrO4) 5% ditambahkan sebanyak 3 mL garam rumput laut disajikan pada Tabel 1
dan dititrasi dengan larutan perak nitrit Hasil analisis sidik ragam menunjukkan
(AgNO3) 0,1 M. Titik akhir titrasi tercapai interaksi antara waktu dan suhu tidak
apabila timbul warna oranye atau jingga yang memberikan pengaruh nyata (p<0,05)
pertama. Kadar NaCl dapat dihitung dengan terhadap rendemen garam rumput laut.
rumus sebagai berikut: Rendemen garam rumput laut berkisar
24,47–27,13%. Perlakuan waktu dan suhu
(T x M x 58,4) tidak mempengaruhi rendemen karena
garam (NaCl)(%) = x 100%
W ( mg ) jumlah tepung rumput laut serta ukuran dari
Keterangan : T = Volume Larutan standar tepung rumput laut yang dipergunakan dalam
AgNO3 0,1 M pembuatan garam seragam sehingga garam
yang dihasilkan memiliki rendemen yang

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 112


JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1 Karkteristik Sediaangaram Ulva lactuca, Nurjanah et al.

Tabel 1Rendemen dan mineral garam rumput laut


(Table 1 Yield and mineral seaweed salt)
Temperature (oC) Time (minute) Yield (%) Na:K NaCl(%)
10 26.53±0.76 a
2.95c 13.93±0.51a
40
30 25.93±1.86a 3.36b 13.83±0.02a
10 25.27±1.97a 3.80a 12.62±0.20b
55
30 24.47±1.70a 3.88a 14.15±0.02a
10 27.13±1.70a 3.43b 12.16±0.50b
70
30 26.40±1.71a 3.07c 12.18±0.73b

tidak jauh berbeda. menyatakan bahwa kalium dapat meningkatkan


Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan pertumbuhan sel dan membantu menjaga
bahwa interaksi antara waktu (10 dan tekanan darah tetapnormal, natriumpada
30 menit) serta suhu (40, 55 dan 70oC) kadar normaldiperlukan untuk menjaga
memberikan pengaruh nyata pada taraf 0,05 keseimbangan cairan osmotik dan asam basa.
(p<0,05) terhadap rasio Na:K. Rasio Na:K Asupan natrium yang terdapat di
berkisar dari 2,95–3,88, rasio Na:K mengalami dalam garam dapur secara berlebihan akan
peningkatan pada garam rumput laut pada menimbulkan masalah ginjal. Ginjal yang
semua perlakuan dibandingkan dengan bahan berfungsi mengatur kebutuhan natrium
baku, karena penggunaan akuades pada tidak dapat membuang kelebihan natrium,
proses pembuatan garam dapat menurunkan akibatnya natrium menumpuk dalam
kadar Na dan meningkatkan kadar K. darah. Natrium memiliki sifat menarik
Proses pembuatan garam menggunakan dan menahan air sehingga menyebabkan
oven menyebabkan terjadinya pemekatan volume darah meningkat, jantung memompa
sehingga kandungan mineral meningkat. lebih keras sehingga tekanan darah dalam
Pada penelitian Magnuson et al. (2016), pembuluh arteri meningkat yang kemudian
proses pencucian dapat menurunkan kadar menyebabkan hipertensi (Muaris 2009).
abu dari rumput laut namun meningkatkan Natrium klorida (NaCl) merupakan salah
kandungan mineral yang lain. satupelengkap pangan dan sumberelektrolit
Natrium dan kalium merupakan bagi tubuh manusia. Hasil uji lanjut Duncan
mineral makro yang erat hubungannya menunjukkan interaksi antara waktu (10
dalam berbagai jaringan tubuh, yaitu dan 30 menit) serta suhu (40, 55 dan 70oC)
pasangan mineral yang bekerja sama dalam memberikan pengaruh nyata pada taraf 0,05
memelihara keseimbangan cairan elektrolit (p<0,05) terhadap kadar NaCl yang dihasilkan.
dan asam basa sehingga dua mineral tersebut Hasil tersebut menunjukkan bahwa suhu dan
berpengaruh terhadap regulasi tekanan darah. waktu dapat mengoptimalkan terekstraknya
Hedayati et al. (2012) menyatakan bahwa mineral NaCl dari rumput laut.Kadar NaCl
peningkatan tekanan darah sistolik dan berkisar dari 12,16-14,15%, dan tergolong
diastolik berhubungan dengan kenaikan rendah jika dibandingkan dengan garam
rasio Na:K yang dihubungkan dengan konsumsi.Kadar standar NaCl minimum 94%
asupan natrium yang tinggi dan kalium yang (BSN 2016), sedangkan kadar NaCl garam
rendah, sehingga dibutuhkannya rasio Na:K diet maksimum 60% (PERMENPERIN 2014),
yang seimbang. Rasio Na:K yang dianjurkan sehingga kadar NaCl garam rumput laut
maksimum 1:1. Rasio Na:K penting untuk pada penelitian ini sesuai dengan peraturan
mengontrol tekanan darah dan keluarnya PENMENPERIN 2014 mengenai standar
cairan yang mengandung K secara berlebihan garam diet.
pada penderita hipertensi. Venughopal (2010)

113 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Karkteristik Sediaangaram Ulva lactuca, Nurjanah et al. JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1

Persyaratan garam menurut SNI selain Beberapa penelitian untuk mengurangi residu
dari kadar NaCl juga harus memenuhi standar logam berat pada biota akuatik antara lain
logam berat maksimal yang ditetapkan. penggunaan NTA(Nitrilotriaceticacid), EDTA
Residu logam berat dari garam terbaik pada (Ethylen diamine tetra acetic acid), DDTA(3,6-
perlakuan suhu 40oC dan waktu 10 menit dioxa-octamethylene dinitrilo tetra acetic acid),
(Tabel 2). DTPA(Diethylene triamine penta aceitic acid)
Penurunan residu logam berat dan DDC (Sodium diethyl dithiocarbamate),
yang signifikan pada garam rumput laut penggunaan larutan kitosan dan karboksimetil
dibandingkan dengan bahan baku, karena kitosan, penggunaan larutan asam cuka 5%
logam berat masih terikat kuat pada ampas. (Verma et al. 1981; Murtini et al. 2004;
Logam berat terikat kuat pada jaringan Murtini et al. 2008; Nurjanah et al. 1999).
tanaman (Budiono 2003). Logam berat
tidak terlarut selama proses perebusan Aktivitas Antioksidan Garam Rumput
menggunakan suhu 40, 55 dan 7oC, sehingga Laut
hasil filtrat yang selanjutnya dijadikan garam Hasil pengujian aktivitas antioksidan
berkurang residu logam beratnya. Residu garam rumput laut disajikan pada Tabel 3.
logam berat berkurang lebih dari 95% pada Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan
proses pembuatan garam. Slade (1988) interaksi antara waktu (10 dan 30 menit)
melaporkan pengurangan residu logam serta suhu (40, 55 dan 70oC) memberikan
berat Cd dan Hg hanya akan terjadi pada pengaruh nyata pada taraf 0,05 (p<0,05)
sampel yang dipanaskan dengan api secara terhadapaktivitas antioksidan garam
langsung dan dengan jangka waktu yang lama. rumput laut metode FRAP dan CUPRAC

Tabel 2 Residu logam berat rumput laut dan garam rumput laut
(Table 2 Residues heavy metals of seaweed and seaweed salt)
U. lactuca (mg/kg) Seaweed salt
Parameter Standard(mg/kg)
(Nufus et al. 2018) (mg/kg)
Timbal/Lead (Pb) 13.570 <0.040 max. 10**
Merkuri/Mercury(Hg) 0.260 <0.002 max. 0.1**
Cuprum/Copper (Cu) 8.320 1.949 max. 10*
Keterangan : * BSN 2000; ** BSN 2010
Information : * BSN 2000; ** BSN 2010

Tabel 3 Aktivitas Antioksidan Garam Rumput laut


(Table 3 Antioxidant activity of seaweed salt)
FRAP FRAP CUPRAC
Temperature (oC) Time (minute)
(µmol troloks/g) µmol Fe2/g (µmol troloks/g)
40 10 122.50±1.67d 92.50±0.35d 22.86±0.071c
30 130.69±0.35a 118.88±0.18c 23.54±1.231bc
55 10 129.36±0.07b 120.00±0.35b 26.09±0.148a
30 127.50±0.19c 125.13,±0.53a 20.12±0.229d
70 10 128.05±0.11c 125.50±0.71a 25.36±0.142a
30 127.95±0.34c 124.88±0.88a 23.86±0.123b

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 114


JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1 Karkteristik Sediaangaram Ulva lactuca, Nurjanah et al.

yang dihasilkan.Perlakuan 10 menit 70oC analytical chemist. Arlington Virginia


cenderung menunjukan aktivitas antioksidan USA: The Association of Official
terbaik. Chew et al. (2011) menyatakan bahwa Analytical Chemist, Inc. Mayland. USA.
aktivitas antioksidan suatu bahan alami Apak R, Kubilay G, Birsen D, Mustafa O,
berhubungan erat dengan senyawa bioaktif Saliha EC, Burcu,Berker IK, Dilek O.
yang dikandungnya, sehingga pemilihan 2007. Comparative evaluation of various
metode ekstraksi yang digunakan sangat total antioxidant capacity assay applied to
mempengaruhi nilai aktivitas antioksidan phenolic compounds with the CUPRAC
yang dihasilkan. assay. Molecules.12:1496-1547.
Pengujian aktivitas antioksidan Basir A, Tarman K, Desniar. 2017. Aktivitas
menggunakan metode FRAP menunjukkan antibakteri dan antioksidan alga hijau
garam rumput laut memiliki kemampuan Halimeda gracilis dari Kabupaten
mereduksi ion ferri (Fe3+menjadi Fe2+), hal Kepulauan Seribu. Jurnal Penolahan Hasil
tersebut dapat menggambarkan bahwa garam Perikanan Indonesia.20(2): 211-218.
rumput laut memiliki aktivitas antioksidan. Benzie IFF, Strain JJ. 1996. The ferric
Bahan dapat dikatakan sebagai antioksidan reducing ability of plasma (FRAP) as a
sangat kuat apabila memiliki nilai kapasitas measurement ofantioxidant power: the
antioksidan lebih dari 500 µmol Fe2/g, kuat FRAP assay. Analytical Biochemistry. 239:
apabila nilainya 100–500 µmol Fe2/g , medium 70-76.
dengan nilai 10–100 µmol Fe2/g dan lemah [BPJS]Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
apabila memiliki nilai <10 µmol Fe2/g (Wong Jumlah peserta pengguna BPJS kesehatan
2006), maka kemampuan garam rumput laut tahun 2014, 2015, 2016.Available from
sebagai antioksidan dapat digolongkan kuat. URL : HIPERLINK http://bpjs-kesehatan.
Aktivitas antioksidan dengan metode go.id di akses 4 Januari 2017 pukul 15: 24.
CUPRAC menunjukkan kemampuan garam Brown ES, Allsopp PJ, Magee CI, Gill S,
rumput lautdalam mereduksi logam Cu, Nitecki CR, Strain EM. 2014. Seaweed
hasil yang ditunjukkan sebanding dengan and human health. British Jurnal of
jumlah total tembaga yang direduksi oleh Nutrition.72: 205–216.
garam rumput laut mealalui tranfer elektron. Budiono A. 2003. Pengaruh pencemaran air
Antioksidan akan mengalami oksidasi terhadap biota air.[Disertasi].Bogor. (ID):
sedangkan tembaga akan direduksi. Aktivitas Institut Pertanian Bogor.
antioksidan metode CUPRAC dilihat dari Chew KK, Ng SY, Thoo YY, Khoo MZ, Wan
kemampuannya dalam mereduksi kelat Aida WM, Ho CW. 2011. Effect ofethanol
Cu2+Nc yang berwarna biru toska menjadi concentration, extraction time and
Cu+Nc yang berwarna kuning yaitu dengan extraction temperature on therecovery
cara menyumbangkan elektron yang dimiliki of phenolic compounds andantioxidant
oleh antioksidan (Apak et al. 2007). capacity of Centellaasiatica extracts.
International Foof Research Jurnal. 18:
KESIMPULAN 566-573.
Garam rumput laut perlakuan suhu Day RA, Underwood AL. 1989. Analisis
40°C selama 10 menit menghasilkan rasio Kimia Kuantitatif: Alih Bahasa.
Na:K yang rendah serta kadar NaCl <60% PudjaatmakaAH. Jakarta (ID):Erlangga.
sesuai dengan kriteria garam untuk pasien Devi GK, Manivannan K, Thirumaran G,
hipertensi. Garam rumput laut juga memiliki Anantharaman P, Balasubaramanian
aktivitas antioksidan kuat sehingga berpotensi T. 2009. Antibacterial properties of
sebagai sumber antioksidan. selected green seaweeds from Vedalai
coastal waters Gulf of Mannar: marine
DAFTAR PUSTAKA biosphere reserve. Global Journal of
[AOAC]Association of Analytical Chemist Pharmacology.3(2):107-112.
Publisher. 2005. Official methods of Diachanty S, Nu rjanah, Abdullah A.2017.
analysis of the association of official Aktivitas antioksidan berbagai jenis

115 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


Karkteristik Sediaangaram Ulva lactuca, Nurjanah et al. JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1

rumput laut coklat dari perairan go.id.


Kepulauan Seribu.Jurnal Pengolahan Nagappan T, Vairappan C. 2014. Nutritional
Hasil Perikanan Indonesia. 20(2): 305- and bioactive properties of threeedible
318. species of green algae, genus Caulerpa
Dolorosa TM, Nurjanah, Purwaningsih S, (Caulerpaceae).Jurnal of Applied
Effionora A, Taufik H. 2017. Kandungan Phycology. 26:1019–1027.
senyawa bioaktif bubur rumput laut N g u y e n V T , U e n g J P, T s a i G J . 2 0 1 1 .
Sargassum plagyophyllum dan Eucheuma Proximatecomposition total phenolic
cottonii sebagai bahan baku krim content and antioxidant activity of
pencerah kulit.Jurnal Pengolahan Hasil seagrape (Caulerpa lentillifera).Jurnalof
Perikanan Indonesia. 20(3): 633-644. Food Science. 76:C950–C958.
Firdaus M. 2013.Indeks aktivitas antioksidan Novoa AV. Andrade-Wartha ER. Linares
ekstrak rumput laut coklat Sargasum AF, Genovese MI, González AEB,
aquifolium.Jurnal Pengolahan Hasil Vuorela P, Costa A, Mancini-Filho J.
Perikanan Indonesia.16(1): 42-47. 2011. Antioxidant activity andpossible
Giannoti AL, Mc.Glathery KJ. 2001. bioactive components in hydrophilic
Consumption of Ulva lactuca chlorophyta andlipophilic fractions from the seaweed
by the omnivorous mud snail Ilyanassa Halimedaincrassata. Revista Brasileira
obsoleta (Say). Journal of Aging and Farmacognosia. 21(1):53-57.
Physical Activity. 37: 209–215. Nufus C, Nurjanah, Abdullah A. 2017.
Hedayati SS, Minhajuddin AT, Ijaz A, Moe Karakteristikrumput laut hijau dari
OW, Elsayed EF, Reilly RF, Huang CL. perairan kepulauan seribu dan sekotong
2012. Association of urinary sodium/ Nusa Tenggara Barat sebagai antioksidan.
potassium ratio with blood pressure: sex Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan
and racial differences. Clinical Jurnal of Indonesia. 20(3): 620-630.
the American Society of Nephrology. 7(2): Nurjanah, Hartanti, Nitibaskara RR. 1999.
315-322. Analisa kandungan logam berat Hg,
[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. Cd, Pb, As dan Cu dalam tubuh kerang
2017.https://news.kkp.go.id/index. konsumsi. Buletin Teknologi Hasil
php/kkp-sasar-rumput-laut-sebagai- Perairan. 17(1): 19–23.
komoditas-unggulan-budidaya/. [4 April Nurjanah, Nurilmala M, Hidayat T, Sudirjo F.
2018]. 2015.Characteristics of Seaweed as Raw
[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. Materials for Cosmetics.Aquatic Procedia.
2014. Statistik Budidaya. http: www. kkp. 7:177 – 180.
go.id/. [3Maret 2018]. Magnusson M, Carl C, Mata L, Nys R, Paul
[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan. NA. 2016. Seaweed salt from Ulva: a
2017. Komoditas Rumput Laut Kian novel first step in a cascading biorefinery
Strategis. http: www. kkp.go.id/. [3Maret model. Biologi direct. 16(2016): 308-316.
2018]. Maharany P, Nurjanah, Ruddy S, Effionora
Luthfiana N, Nurjanah, Nurilmala M, Anwar A, Taufik H. 2017. Kandungan senyawa
E, Hidayat T. 2017.Karakterisasi sediaan bioaktif rumput laut Padina australis dan
krim tabir surya dari bubur rumput Eucheuma cottonii sebagai bahan baku
laut Eucheuma cottonii dan Sargassum krim tabir surya. Jurnal Pengolahan Hasil
sp. Jurnal Pengolahan Hasil Perikanan Perikanan Indonesia. 20(1): 10-17.
Indonesia.19(3): 183-195. Morris C, Bala S, South GR, Lako J, Lober M,
Mahmud I, Reza P, Nofa RA, Desi NR, 2014. Simos T. 2014. Supply chain andmarketing
Pemanfaatan potensi ganggang hijau of sea grapes, Caulerpa racemosa (Forsskål)
(Ulva lactuca) sebagai antioksidan alami J. Agardh (Chlorophyta:Caulerpaceae) in
pada pencegahan infark miokard akut. Fiji, Samoa and Tonga.Jurnal of Applied
[internet]. Diakses tanggal: 22 April 2017. Phycology. 26: 783–789.
Tersedia pada:http://www.artikel.dikti. Murtini JT, Januar HI, dan Sugiyono. 2004.

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 116


JPHPI 2018, Volume 21 Nomor 1 Karkteristik Sediaangaram Ulva lactuca, Nurjanah et al.

Upayapengurangan cemaran logam berat cangkang rajungan (Portunus pelagicus)


pada dagingkerang hijau (Perna viridis) untuk adsorben ion logam merkuri.
dengan larutan kitosan.Jurnal Penelitian Reaktor.11(1): 45-49.
PerikananIndonesia: 10(3): 7–10. Slade GP. 1988. The effect of temperature on
Murtini JT, Kurniawan AD, Dewi EK. the release of havy metals from AgCdO
2008.Pengaruh waktu perendaman and AgSnO2 contacts. Institute of Electrical
dan konsentrasikarboksimetil kitosan and Electronics Engineers Digital Library.
untuk menurunkan kandunganlogam 17-30.
berat Hg, Cd, dan Pb pada kerang hijau Triani IGAL, Gunam IBW, Arnata IW. 2012.
(PernaviridisLinn.). Jurnal Pascapanen Identifikasi dan Pengurangan Kandungan
dan BioteknologiKelautan dan Perikanan. Pb dan Cd pada kangkung. Penelitian
3(1): 37–44. Masalah Lingkungan di Indonesia.
Osman MEH, Aboshady AM, Elshobary ME. Research Gate.1: 203-212.
2013. Production and characterization Venughopal JP. 2010. Omega-3
of antimicrobial active substance from polyunsaturated acids and cardiovascular
some macroalgae collected from Abu- disease: notable ethnic differences or
Qir Bay Alexandria Egypt. Jurnal African unfulfilled promise. Jurnal Thrombosis
Biotechnologi. 12(49): 6847-6858. Haemostasis. 8:1095-2104.
Paul NA, Neveux N, Magnusson M, de Nys Verma SR, Jain M, Dalela RC. 1981. In vivo
R. 2013. Comparative productionand removal of a few heavy metals in certain
nutritional value of sea grapes the tropical tissues of the fish Notopterus notopterus.
green seaweeds Caulerpa lentilliferaand Environmental Research. 26: 328–334.
Caulerpa racemosa. Jurnal of Applied Wong CC, Li HB, Cheng KW, Chen F. (2006).
Phycology. 18: 1–12. Asystematic survey of antioxidant activity
Perez MJ, Falqué E, Domínguez H. 2016. of 30 Chinesemedicinal plants using the
Antimicrobial action of compounds from ferric reducing antioxidantpower assay.
marine seaweed-a review.Marine Drugs. Food chemistry. 97: 705–711.
14 (52): 1-38. Yanuarti R, Nurjanah N, Anwar E, Hidayat
[PERMENPERIN] Peraturan Mentri T. 2017.Profil fenolik dan aktivitas
Perindustrian. 2014. Perubahan atas antioksidan dari ekstrak rumput laut
peraturan menteri perindustrian No Turbinaria conoides dan Eucheuma
134/M-IND/PER/10/2009tentang peta cottonii.Jurnal Pengolahan Hasil
panduan (Road Map) pengembangan Perikanan Indonesia. 20(2): 230-237.
klaster industry garam.
Racmawati R, Ma’ruf FW, Anggo DA. 2013.
Pengaruh lama perebusan kerang darah
Anadara granosa dengan arang aktif
terhadap pengurangan kadar logam
kadmium dan kadar logam timbal. Jurnal
Penolahan Hasil Perikanan Indonesia. 2:
41-50.
Rahayu LH, Purnavita S. 2007.Optimasi
pembuatan kitosan dari kitin limbah

117 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

Anda mungkin juga menyukai