Anda di halaman 1dari 4

Cacat dalam Kristal dapat dibagi dalam dua kategori yaitu cacat

stoikiometrik dan cacat nonstoikiometrik. Adanya cacat stoikiometrik tidak


merubah rumus kimia senyawa, sedangkan adanya cacat nonstoikiometrik dapat
merubah rumus kimia senyawa.

A. Cacat Kristal (Imperfection)


Kristal yang sempurna adalah kristal yang susunan atomnya seluruhnya
teratur mengikuti susunan atom dalam krista pola tertentu. Cacat yang dimaksud
disini adalah cacat/ ketidaksempur sempurnaan sususnan atom dalam kristal
(lattice). Cacat dapat terjadi karena adanya solidifikasi (pendinginan) ataupun
akibat dari luar. Dalam kenyataan, kristal tidaklah selalu merupakan susunan
atom-atom identik yang tersusun secara berulang di seluruh volumenya. Kristal
biasanya mengandung ketidak-sempurnaan, yang kebanyakan terjadi pada kisi-
kisi kristalnya. Karena kisikisi kristal merupakan suatu konsep geometris, maka
ketidak-sempurnaan kristal juga diklasifikasikan secara geometris. Kita
mengenal ketidak-sempurnaan berdimensi nol (ketidak-sempurnaan titik),
ketidak-sempurnaan berdimensi satu (ketidak-sempurnaan garis), ketidak-
sempurnaan berdimensi dua (ketidaksempurnaan bidang). Selain itu terjadi pula
ketidak-sempurnaan volume.

1. Cacat Titik (Point Defect)


Ketidak-sempurnaan titik terjadi karena beberapa sebab, seperti
ketiadaan atom matriks (yaitu atom yang seharusnya ada pada suatu posisi
dalam kristal yang sempurna), hadirnya atom asing, atau atom matriks yang
berada pada posisi yang tidak semestinya. Ketidak-sempurnaan yang umum
terjadi pada kristal unsur murni adalah seperti digambarkan pada gambar.
Kekosongan: tidak ada atom pada tempat yang seharusnya terisi.
Interstisial: atom dari unsur yang sama (unsur sendiri) berada di antara atom
matriks yang seharusnya tidak terisi atom, atau atom asing yang menempati
tempat tersebut (pengotoran).
Substitusi: atom asing menempati tempat yang seharusnya ditempati oleh unsur
sendiri (pengotoran).
Dalam kristal ionik, kation dapat meninggalkan tempat di mana seharusnya ia
berada dan masuk ke tempat di antara anion; tempat kosong yang ditinggalkan
dan kation yang meninggalkannya disebut ketidak-sempurnaan Frenkel. Jika
kekosongan kation berpasangan dengan kekosongan anion, pasangan ini disebut
ketidak-sempurnaan Schottky. Ketidak-sempurnaan Schottky lebih umum terjadi
dibandingkan dengan ketidak-sempurnaan Frenkel.
gambar cacat titik

Cacat bidang (interfacial defect)


Pada bahan polikristal, zat padat tersusun oleh kristal-kristal kecil yang
disebut butir (grain). Setiap butir dapat berukuran mulai dari nanometer hingga
mikrometer. Pada setiap butir atom-atom tersusun pada arah tertentu, dan arah
keteraturan atom ini bervariasi dari satu butir ke butir lain. Batasan antara 2
buah dimensi dan umumnya memisahkan daerah dari material yang mempunyai
struktur kristal berbeda dan atau arah kristalnya berbeda, misalnya : Batas Butir
(karena bagian batas butir inilah yang membeku paling akhir dan mempunyai
orientasi serta arah atom yang tidak sama. Semakin banyak batas butir maka
akan semakin besar peluang menghentikan dislokasi. Kemudian contoh yang
berikutnya adalah Twin (Batas butir tapi special, maksudnya : antara butiran
satu dengan butiran lainnya merupakan cerminan) dan ini menimbulkan cacat
pada daerah batas butir, sehingga disebut cacat batas butir.
Gambar cacat bidang

bar ga

gam ga

ccaccCacat stoikiometrik (stoichiometric defect)

Cacat schottky (schottky defect)


Cacat ini disebut juga dengan cacat schottky-wagner dan dapat terjadi baik pada
Kristal senyawa ionik maupun Kristal senyawa nonionik. Pada Kristal senyawa
ionik cacat ini ditandai dengan hilangnya kation dan anion dari kisi kristalnya.
Pada Kristal senyawa ionik murni hilangnya kation dan anion dari tempat-
tempat normalnya itu akan menghasilkan tempat-tempat kosong intrinsic
(intrinsic vacancies) atau tempat selitan intrinsik. Pada Kristal NiO cacat
schottky yang terjadi ditunjukkan pada gambar 2.2

Pada Kristal ionik yang mengalami cacat schottky, adanya sejumlah kation yang
hilang dari kisi kristalnya dengan muatan yang seimbang, sehingga Kristal yang
ada tetap netral dan rumus kimianya tidak berubah. Kristal NaCl, KCl, dan KI
selalu mengalami cacat schottky. Pada tempaeratur ruang dalam 1 mg Kristal
NaCl terdapat sekitar 104cacat schottky.
Cacat schottky cenderung terjadi apabila kation dan anion yang terdapat dalam
Kristal ukurannya relatif sama. Bertambahnya perbedaan ukuran kation dan
anion menyebabkan berkurangnya kemungkinan terjadinya cacat schottky.
Kecenderungan terjadinya cacat schottky pada Kristal KCl adalah lebih tinggi
dibandingkan pada Kristal KI karena perbedaan ukuran kation dan anion pada
KCl lebih kecil daripada KI
Pada proses pengkristalan penurunan temperatur yang dilakukan dengan cepat
cenderung meningkatkan cacat schottky. Kemungkinan terjadinya cacat
schottky dapat diperkecil apabila pada proses pengkristalan penurunan
temperatur dilakukan secara pelan. Pengkristalan yang dilakukan dengan
penurunan temperatur secara pelan juga dapat meningkatkan ukuran dan
kualitas Kristal yang terbentuk. Timbulnya cacat schottky akan menurunkan
massa jenis Kristal.

a. Cacat frenkel (frenkel defect)


Cacat ini cenderung terjadi apabila perbedaan ukuran kation dan anion besar.
Pada Kristal anion dengan ukuran anion lebih besar dari ukuran katiion, anion-
anion dapat membentuk susunan eutaktik, yaitu suatu susunan yang menyerupai
susunan rapat akan tetapi anion-anion tersebut tidak saling bersinggungan untuk
mengurangi tolakan antar mereka. Susunan eutaktik 2-dimensi ditunjukkan
pada gammbar 2.3 (c). pada susunan rapat dan susunan rapat eutaktik 2-dimensi
setiap anion dikelilingi oleh 6 anion yang terdekat dengan jarak yang sama.
Ruang kosong yang terdapat dalam tiga susunan tersebut disebut tempat selitan
(interstitial site).
Pada susunan 3-dimensi, anion-anion dapat membentuk susunan heksagonal
eutaktik (eutectic hexagonal) atau susunan kubus eutaktik (eutectic cubic).
Susunan heksagonal eutaktik adalah mirip dengan susunan rapat heksagonal
(hexagonal closest packed = hcp); susunan kubus eutaktik adalah mirip dengan
susunan rapat kubus (cubic closest packed = ccp). Bedanya, pada susunan
heksagonal eutaktik dan susunan kubus eutaktik anion-anion tidak saling
bersinggungan seperti ditunjukkan pada gambar 2.4. pada susunan heksagonal
eutaktik dan susunan kubus eutaktik setiap anion dikelilingi oleh 12 anion
terdekat dengan jarak yang sama.
Baik pada susunan heksagonal eutaktik dan susunan kubus eutaktik terdapat
empat selitan (interstitial site) atau lubang (hole) tetrahedral dan oktahedral.
Terbentuknya tempat selitan tetrahedral dan tempat selitan oktahedral
ditunjukkan pada gambar 2.5.
Pada Kristal senyawa ini dengan anion-anion membentuk susunan eutaktik,
kation menempati tempat selitan tetrahedral apabila perbandingan jari-jari
kation dan anion 0,225 sampai 0,414, dan menempati tempat selitan oktahedral
apabila perbandingan jari-jari kation dan anion 0,414 sampai 0,732.
Tempat selitan dibagi dalam dua macam, yaitu tempat selitan normal dan
tempat selitan tidak normal.

Gambar cacat frenkel dan schottky

gamba

Anda mungkin juga menyukai