REAKSI HIDROLISIS
Disusun oleh :
Refa Hafidza Esem 1322025007
Kelompok 4:
1. Refa Hafidza E 1322025007
2. Sarah Rizky A 1322025008
3. Sri Hesti 1322025009
4. Santi Prihartini 1322125001
5. Sari Oktaviani 1322125002
a). b).
Gambar 5.1 Hasil hidrolisis setelah 1 jam a) hasil hidrolisis setelah 2 jam b)
Tabel 1. Hasil organoleptik
Kelompok Pelarut Jam ke 1 Jam ke 2
1 NaCl 1 M Kurang Fermented Kurang Fermented
2 KCl 1 M Lumayan Fermented Lumayan Fermented
3 CaCl2 1 M Fermented Fermented
4 Akuades Tidak Fermented Tidak Fermented
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, dilakukan percobaan reaksi hidrolisis dilanjutkan dengan
pengujian kualitatif berupa uji organoleptik pada ekstrak tauge dengan penambahan
larutan kofaktor NaCl, KCl, CaCl2 dan akuades sebanyak 2 ml. Enzim amilase adalah
enzim yang berfungsi untuk mengubah pati dan glikogen menjadi kesatuan karbohidrat
yang lebih sederhana. Proses hidrolisis merupakan proses pemecahan rantai molekul
polimer menjadi molekul penyusunnya yang lebih sedehana. Dalam percobaan,
digunakan larutan kanji yang berfungsi sebagai bahan yang akan dipecah oleh enzim
amilase yang berasal dari ekstrak tauge, dan ion logam berfungsi sebagai kofaktor
untuk mempercepat reaksi dari enzim amilase dalam menghidrolisis amilosa dan
mengubahnya menjadi monosakarida.
Berdasarkan hasil percobaan diperoleh data bahwa sampel dengan campuran
larutan yang menggunakan aquades tidak fermented, sampel dengan campuran larutan
NaCl dan KCl menghasilkan larutan yang lumayan fermented sedangkan sampel
dengan campuran CaCl2 menghasilkan larutan yang fermented. Sehingga dapat
dikatakan semakin jumlah kation dalam logam maka semakin tinggi pula tingkat
fermented suatu larutan. Hal ini dikarenakan, pada reaksi hidrolisis pati dengan air, air
akan menyerang pati pada ikatan 1,4-α glukosida menjadi rantai yang lebih pendek.
Reaksi antara pati dengan air berlangsung sangat lambat, sehingga perlu bantuan
katalisator, bisa berupa enzim atau asam. Katalisator yang sering digunakan adalah
katalisator. Katalisator asam yang sering digunakan adalah asam klorida, asam sulfat,
asam nitrat dan asam yang sering digunakan dalam industri adalah asam klorida (HCl)
karena garam yang terbentuk tidak berbahaya yaitu garam dapur (NaCl). Dapat juga
digunakan katalisator enzim yang berasal dari fungi atau bakteri, sering juga dipakai
kombinasi dari keduanya. Semakin tinggi jumlah kation logam maka enzim amilase
yang dihasilkan akan semakin banyak, serta prosesnya semakin cepat sehingga reaksi
hidrolisis yang terjadi berjalan sempurna.
VII. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan dalam uji hidrolisis pada kanji
dengan perbedaan larutan logam yang ditambahkan yaitu larutan NaCl, KCl, CaCl2,
dan aquades menghasilkan larutan yang fermented pada larutan CaCl2, pada larutan
NaCl dan KCl menghasilkan larutan yang lumayan fermented dan larutan aquades
menghasilkan larutan yang tidak fermented. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semakin tinggi jumlah kation logam yang ditambahkan ke larutan kanji maka akan
menghasilkan larutan yang fermented, dikarenakan enzim amilase yang dihasilkan
akan semakin banyak, serta prosesnya semakin cepat sehingga reaksi hidrolisis yang
terjadi berjalan sempurna.