Hari : Senin
Disetujui Oleh:
1
IDENTIFIKASI SENYAWA HIDROKARBON
A. Tujuan Percobaan
Mengidentifikasi hidrokarbon alifatik jenuh dan hidrokarbon alifatik tak
jenuh
B. Dasar Teori
1
Subandi.Kimia Organik. (Yogyakarta:Deepublish,2010),h.36
2
Sedangkan untuk sifat-sifat alkuna yaitu titik didih alkuna mirip
dengan alkuna dan alkena semakin bertambah jumlah atom C harga M,
makin besar maka titik didihnya makin tinggi.alkuna juga dapat beraksi
adisi dengan H2, halogen dan asam halida.
Hidrokarbon alifatik berasal dari minyak bumi sedangkan
hidrokarbon aromatik dari batu bara. Semua hidrokarbon, alifatik dan
aromatik mempunyai tiga sifat umum, yaitu tidak larut dalam air, lebih
ringan dibanding air dan terbakar di udara.Hidrokarbon yang paling
sederhana adalah alkana, yaitu hidrokarbon yang hanya mengandung ikatan
kovalen tunggal2. Hidrokarbon merupakan senyawa yang struktur
molekulnya terdiri dari hidrogen dan karbon. Molekul yang paling
sederhana dari alkana adalah metana. Metana berupa gas pada suhu dan
tekanan baku, merupakan komponen utama gas alam.
Hidrokarbon dapat diklasifikasikan menurut macam – macam ikatan
karbon yang dikandungnya. Hidrokarbon dengan karbon-karbon yang
mempunyai satu ikatan dinamakan hidrokarbon jenuh. Hidrokarbon dengan
dua atau lebih atom karbon yang mempunyai ikatan rangkap dua atau tiga
dinamakan hidrokarbon tidak jenuh.
Sebagai hidrokarbon jenuh, semua atom karbon dalam alkana
mempunyai empat ikatan tunggal dan tidak ada pasangan elektron bebas.
Semua elektron terikat kuat oleh kedua atom. Akibatnya, senyawa ini cukup
stabil dan disebut juga parafin yang berarti kurang reaktif.
Karbon – karbon dari suatu hidrokarbon dapat bersatu sebagai suatu
rantai atau suatu cincin. Hidrokarbon jenuh dengan atom – atomnya bersatu
dalam suatu rantai lurus atau rantai yang bercabang diklasifikasikan sebagai
alkana. Suatu rantai lurus berarti dari tiap atom karbon dari alkana akan
terikat pada tidak lebih dari dua atom karbon lain. Suatu rantai cabang
alkana mengandung paling sedikit sebuah atom karbon yang terikat pada
tiga atau lebih atom karbon lain.
2
Amirullah.,Firiana & Marzuki,I.Kimia dalam Keperawatan.(Makassar:Pustaka As-salam,2010),h.152
3
C. Metodologi
1. Alat dan Bahan
Alat :
Neraca ohous
Gelas ukur
Tabung reaksi rak tabung
Sumbat tabung
Bahan :
Air Brom
n-heksan
Minyak goreng
Bensin
Minyak tanah
KMnO4
Kertas Lakmus
2. Langkah Kerja
4
4. Menempelkan kertas lakmus yang lembab pada mulut
tabung kemudian perhatikan perubahan kertas lakmus dan
perubahan larutan.
1.Hasil Percobaan
5
Penambahan air Brom Warnanya berubah putih
keruh
4. Minyak goreng
Uji kertas lakmus Lakmus biru menjadi merah
Lakmus merah menjadi
merah
Berwarna bening
1. n-heksan Penambahan KMnO4 dengan endapan
berwarna ungu pekat
Berwarna pucat
2. Bensin Penambahan KMnO4 dengan endapan
berwarna coklat tua
2.Reaksi
a) Reaksi dengan Brom
No. Sampel Reaksi
1.
n-heksan C6H14 + Br2 → C6H13Br + HBr
2.
Bensin C8H18 + Br2 → C8H17Br + HBr
6
a) Reaksi dengan KMnO4
No. Sampel Reaksi
E. Pembahasan
1. Pembahasan Percobaan
7
teori di mana apabila sampel berubah warna menjadi kuning dan
tidak larut, maka tergolong hidrokarbon alifatik jenuh. Apabila
berwarna kuning dan larut, maka tergolong hidrokarbon alifatik tak
jenuh. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan n-heksana dan minyak
goreng tergolong hidrokarbon alifatik tak jenuh, dan bensin dan
minyak tanah tergolong hidrokarbon alifatik jenuh.
Sedangkan penempelan kertas lakmus pada mulut tabung
reaksi tersebut untuk membuktikan bahwa apabila hidrokarbon
tersebut jika di halogenasi dengan brom maka akan terciptanya gas
asam berupa HBr. Dari praktikum yang telah kami laksanakan
seluruh mulut tabung dalam semua sampel mengubah lakmus biru
menjadi merah yang membuktikan terbentuknya uap asam HBr
pada semua sampel.
Pada percobaan kedua dilakukan uji KMnO4, di mana
sampel yang diujikan dimasukan kedalam tabung reaksi kemudian
ditambah dengan KMnO4.,KMnO4 yang masukan diteteskan dan
dihitung berapa tetes KMnO4 hingga terjadinya perubahan pada
setiap tetes KMnO4. Dari hasil percobaan didapat hasil berupa
bensin yang memiliki warna pucat bercak-bercak berwarna coklat.
Pada saat minyak tanah ditetesi dengan KMnO4, menghasilkan
warna ungu coklatan, dan pada saat n-Heksan ditetesi
KMnO4 menghasilkan 2 fase berwarna bening dengan endapan
berwarna ungu pekat.Sedangkan pada minyak goreng terjadi
pemucatan warna pada reaksi minyak goreng dengan KMnO4
sehingga berwarna ungu kecoklatan.
8
merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh. Sebaliknya, apabila
tidak ada reaksi maka sampel yang diuji merupakan hidrokarbon
alifatik jenuh. Dari hasil tersebut memperkuat bahwa n-heksana
dan minyak goreng tergolong hidrokarbon alifatik tak jenuh, dan
bensin dan minyak tanah tergolong hidrokarbon alifatik jenuh.
2. Jawaban pertanyaan dan Tugas
Bagaimana warna air brom? Mengapa demikian? Jelaskan!
Jawab : Air brom berwarna coklat kemerahan dengan bau yang
kuat dan bersifat korosif. Pada bentuk gas pun warnanya juga
coklat kemerahan dan bersifat toksik. Diperoleh dari air garam
atau air laut. Merupakan satu-satunya unsur cair non logam.
Apakah terjadi pemucatan warna pada reaksi minyak goreng
dengan KMnO4? Mengapa demikian? Jelaskan!
Jawab : Terjadi pemucatan warna pada reaksi minyak goreng
dengan KMnO4 sehingga berwarna kecoklatan. Hal tersebut
karena minyak goreng teroksidasi oleh oksidator kuat KMnO4.
Ikatan rangkap rantai C pada minyak goreng pun terputus.
Karena adanya reaksi yaitu berupa pemucatan warna, maka
minyak goreng termasuk hidrokarbon alifatik tak jenuh.
F. Simpulan dan Saran
1. Simpulan
Dari paparan di atas kami dapat menyimpulkan berberapa hal yang kita
dapat dari praktikum berikut ini berberapa kesimpulan yang kami
kupas:
KMnO4 digunakan untuk mengidentifikasi hidrokarbon alifatik
jenuh dan alifatik tak jenuh. Apabila terjadi reaksi pada sampel,
maka sampel tersebut merupakan hidrokarbon alifatik tak jenuh.
Sebaliknya, apabila tidak ada reaksi maka sampel yang diuji
merupakan hidrokarbon alifatik jenuh.
Air brom digunakan untuk megidentifikasi senyawa hidrokarbon
dengan cara adisi. Apabila berubah warna menjadi kuning dan
9
tidak larut, maka tergolong hidrokarbon alifatik jenuh. Apabila
berwarna kuning dan larut, maka tergolong hidrokarbon alifatik tak
jenuh
n-heksana dan minyak goreng tergolong hidrokarbon alifatik tak
jenuh
bensin dan minyak tanah tergolong hidrokarbon alifatik jenuh
2. Saran
G. Referensi
Keperawatan.Makassar:Pustaka As-salam.
10
H. Dokumentasi
11
Hasil Reaksi keempat sampel dengan bromin (Br2)
12
Hasil Reaksi keempat sampel dengan KMnO4
13
I.Lampiran
Keperawatan.Makassar:Pustaka As-salam.
14