Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

DISUSUN OLEH :

Nama : Lestari fredika


Npm : E1G023067
Prodi : Teknologi Industri Pertanian
Hari / tanggal : senin/ 06 November 2023
Dosen : 1.Dra.Devi silsia, M.Si
2.Drs.Safnil, M.Si
Ko-ass : Dinda novita sari (E1G022006
Objek praktikum : ANALISA KUALITAS AIR

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dan tidak bisa diganti
perannya bagi makhluk hidup. Kualitas air merupakan penentu kelangsungan
kehidupan makhluk hidup kedepannya, khususnya manusia. Pencemaran air
memiliki pengertian bahwa adanya penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan
normal, bukan dari kemurnian air tersebut.
Air yang tersebar di bumi ini tidak pernah terdapat dalam bentuk murni.
Namun bukan berarti bahwa semua sudah tercemar. Sebagai contoh, walaupun di
daerah pegunungan atau hutan yang terpencil dengan udara yang bebas dan bersih
dari pencemaran, air hujan yang turun diatasnya selalu mengandung bahan-
bahan terlarut, serta bahan-bahan tersuspensi seperti debu dan partikel-partikel
lainnya yang terbawa air hujan dari atmosfer.
Biasanya air tersebut mengandung zat-zat kimia dalam kadar tertentu, baik
zat-zat kimia organik maupun zat-zat kimia anorganik. Apabila kandungan
zat-zat kimia tersebut jumlahnya terlalu banyak dalam air, maka akan menjadi
bencana yang dapat merugikan kelangsungan hidup semua makhluk
disekitarnya. Kini dengan adanya pencemaran-pencemaran yang dilakukan
oleh pabrik maupun rumah tangga, kandungan zat-zat kimia dalam air
semakin meningkat sehingga menyebabkan kualitas air menurun.
Oleh karena itu, pada praktikum kali ini kami melakukan uji kualitas air, untuk
mengetahui air mana yang dapat digunakan (dikonsumsi) dan air mana yang
tidak dapat digunakan (dikonsumsi). Dan juga kita dapat menganalisis
kualitas serta kandungan apa saja yang terkandung di dalam macam-macam
air.

1.2 Tujuan
Mahasiswa mampu menguji atau menganalisis sifat fisis dan sifat kimia air secara
kualitatif dan kuantitatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Indonesia memiliki sumber daya air yangcukup besar, baik air permukaan
ataupun airbawah permukaan. Hal tersebut merupakankarunia besar yang Tuhan
berikan dan perludilestarikan dari gangguan pencemaran(Amanati, 2016).
Air merupakan materi penting dalam kehidupan. Semua makhluk hidup
membutuhkan air. Bagi manusia, kebutuhan akan air adalah mutlak karena 70%
zat pembentuk tubuh manusia terdiri dari air. Kebutuhan air untuk keperluan
sehari-hari berbeda untuk setiap tempat dan setiap tingkatan kehidupan. Biasanya
semakin tinggi taraf kehidupan, semakin meningkat pula jumlah kebutuhan
air (Apriliana E., M.R. Ramadhian, M. Gapila, 2014). Diantara kegunaan-
kegunaan air tersebut yang sangat penting adalah kebutuhan untuk minum
termasuk untuk memasak (Tombeng R.B., B. Polii, S. Sinolungan, 2013).
Kebutuhan masyarakat akan air minum yang terus meningkat seiring dengan
pertumbuhan penduduk, tidak diimbangi dengan ketersediaan air bersih yang ada.
Salah satu penyebabnya adalah terjadinya pencemaran air tanah sehingga tidak
lagi aman untuk dijadikan bahan baku untuk air minum (Marpaung, M.D.O dan
B.D. Marsono, 2013).
Air tanah merupakan sumber utamacadangan air tawar yang bekerja dalam
siklushidrostatik. Air tanah terdapat dalam batuanyang berada di bawah
permukaan tanahmeliputi keterdapatan, penyebaran danpergerakan air tanah
terkait kondisi geologisuatu daerah. Formasi batuan yangmengandung air
bertindak sebagai penyaluratau reservoir. Air tanah disediakan untukkonsumsi
manusia, pertanian, industri danbanyak ekosistem yang bergantung pada airtanah,
terutama selama musim kemarau(kering). Pemanfaatan air tanah untukkonsumsi
manusia dan pengairan padadekade terakhir ini berdampak padapenurunan air
tanah di sebagian besar dunia(Permana, 2019).
Penurunan kualitas air dapat diindikasikandengan adanya peningkatan kadar
parameterfisika terukur, misalnya dilihat dari peningkatankadar parameter warna,
berubahnya warna airmenjadi kecoklatan, hingga hitam dapatmengindikasikan
adanya kandungan kimia yangberbahaya seperti logam besi dan
sianida(Anggraini, 2019).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan bahan
3.1.1 Alat
- Gelas ukur 50 ml - Corong kaca
- Gelas ukur 100 ml - Penjepit tabung reaksi
- Gelas ukur 50 ml - Erlemeyer
- Pipet tetes - Kompor listrik/gas
- Pipet volume 5 ml - Buret dan statif
- Pipet volume 10 ml - Corong
- Lampu spritus - Neraca analitik
- Tabung reaksi + rak - Botol semprot
- Batang pengaduk - Termometer
3.1.2 Bahan
- KMnO4
- Aquades
- H2SO4
- H2SO4
- Kestar lakmus merah
- Asam oksalat ( H2C2O4 )

3.2 Prosedur kerja


3.2.1 Suhu / temperatur
 Siapkan sampel, ( buka tutup botol sampel )
 Kemudian alat pengukur suhu (termometer atau O2meter) dicelupkan ke
dalamsampel, tangan anda dipastikan tidak bersentuhan dengan alat
pengukur tersebut.
 Kemudian lihat angka yang tertera pada thermometer, angka tersebut
adalah angka suhunya.
3.2.2 Zat Padat terlarut dan Zat padat tersuspensi
 Siapkan sampel sebanyak 100 mL dalam gelas ukur dan dituangkan ke
dalam gelas piala kemudian di panaskan.
 Kemudian perhatikan apakah sampel menjadi keruh ataukah ada yang
mengendap!
 Jika sampel menjadi keruh berarti ada zat padat terlarut,sedangkan jika
terjadiendapan berarti sampel mengandung zat padat tersuspensi
3.2.3 Warna
 pindahkan sampel ke dalam tabung reaksi sebanyak ± 3⁄4 dari volume
tabung reaksi.
 kemudian bandingkan warnanya dengan larutan standar yang
telah disediakan.
3.2.4 DO ( Disolve Oxygen)
 Siapkan 100 mL sampel,kemudian dimasukkan ke dalam gelas piala yang
bervolume100 mL.
 Lalu dicelupkan O2 meter ke dalam sampel
 Setelah di celupkan ditekan mode untuk mendapatkan nilai DO
 Lihat angka yang tertera pada O2
 meter menunjukkan konsentrasi oksigen yangdikandung sampel
3.2.5 Amoniak (NH3)
 Siapkan sampel 10-15 mL kemudian masukkan ke dalam tabung reaksi
 Ambil kertas lakmus merah lalu dilipat di mulut tabung reaksi
 Kemudian dipanaskan diatas lampu Spiritus
 Setelah di panaskan Sampel diamati,apakah tercium bau tengik atau tidak
 Sampel mengandung amoniak jika tercium bau tengik atau lakmus merah
berubahmenjadi warna biru
3.2.6 COD secar kuantitatif
 Ambil sampel 10 mL dipipet dengan pipet volume kemudian masukkan ke
dalamgelas ukur 100 mL
 Kemudian Sampel tersebut diencerkan dengan aquades sampel volume
100 mL
 Tambahkan 5 Ml H2SO4 4 N, lalu dipanaskan sampai mendidih
 Tambahkan lagi dengan 10 mL KMnO4 0,01 N dan dididihkan selama 10
menit(terbentuk warna merah muda)
 Jika selama didihkan warna merah muda hilang ditambah 10 mL KMn 4
0,01 N lagi,sampai warna merah muda tidak hilang lagi.
 Kemudian tambahkan 10 mL asam oksalat (H2C 2O4) 0,01 N warna merah
muda Hilang
 Selagi panas segera titrasi dengan KMnO4 0,01 N sampai terbentuk warna
merahmuda yang stabil ( tidak hilang lagi),dicatat volume KMnO4.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Hasil Pengamatan
Paramet Hasil pengamatan
N er Air sumur Air danau
o
1 suhu 34oC
2 Zat padat Zat terlarut
terlarut
3 Zat padat Tidak ada endapan
tersupensi
4 warna Lebih keruh
5 Do -
6 amoniak +( lakmus jadi biru )
7 Volume Volume Volume Volume Volume Volume
KMnO4 KMnO4 KMnO4 KMnO4 KMnO4 KMnO4
Selama Titrasi I Titrasi Selama Titrasi I Titrasi II
pemanas (ml ) II ( ml) pemana ( ml ) ( ml )
an ( ml) san
(ml)
Ulangan
1
Ulangan
2
Paramet Hasil pengamatan
N er Air siring Air siring
o
1 suhu 31oC 31oC
2 Zat padat + +
terlarut
3 Zat padat + +
tersupensi
4 warna Lebih keruh Lebih keruh
5 Do
6 amoniak + ( lakmus jadi biru ) + ( lakmus jadi biru )
7 Volume Volume Volume Volume Volume Volume
KMnO4 KMnO4 KMnO4 KMnO4 KMnO4 KMnO4
Selama Titrasi I Titrasi Selama Titrasi I Titrasi II
pemanas (ml ) II ( ml) pemana ( ml ) ( ml )
an ( ml) san
(ml)
Ulangan
1
Ulangan
2
BAB V
PEMBAHASAN
Di dalam percobaan kali ini yang bertujuan untuk menentukankualitas suatu air
didapati beberapa cara yaitu: pertama caramenentukan kualitas air dengan cara
melihat suhu yang dimiliki, darisetiap benda yang ada di dalam permukaan bumi
ini memiliki beberapaperbedaan suhu. Selain dari suhu ada beberapa penentu
suatu kulitas airdi permukaan bumi ini.Cara lain penentu kualitas suatu air yaitu
melihatzat padat yang dimiliki atau yang dikandung di dalam air tersebut.
Didalam suatu air ada dua jenis zat padat yang kemungkinan dimiliki yaituzat
padat terlarut atau pun zat padat tersuspensi. Dari jumlah maupunjenis suatu zat
padat yang dimiliki akan bisa ditentukan apakah layakatau tidak nanti nya suatu
air tersebut dikonsumsi. Untuk melihat zatpadat yang ada di dalam air tersebut
digunakan cara yaitu pemanasanair, dari pemanasan ini akan ditemukan beberapa
bukti di dalam air yangmemiliki zat padat terlarut ataupun zat padat tersuspensi.
Dari kedua sampel tersebut ditemukan adanya air yang memiliki zat padat
terlarut sedangkan zat padat
tersuspensinya tidak ditemukan.Selain melihattemperatur suhu atau zat padat yang
dimiliki suatu air untuk melihat apakualitas air itu baik ataupun tidak nya di dalam
percobaan ini jugadilakukan percobaan membandingkan air yang menjadi sebuah
sampeldengan suatu air yang menjadi acuaan perbandingan yang mana suatu
airtersebut sudah mengalami pemurnian.
Di dalam percobaan ini juga dilakukan suatu pengujian untuk mentukan bahwa
apa suatu sempel tersebut memiliki suatu unsur yang berupa amoniak. Biasanya
suatu air apabila memiliki amoniak akan terdapat suatu bau yang agak tengik
didalamnya selain itu untuk memastikan didalam air itu memang pasti memiliki
suatu unsur amoniak digunakan kertas lakmus. Suatu amoniak dapat terbukti
apabila kertas lakmus tersebut yang berwarna merah akan mengalami perubahan
mernjadi biru.
Dalam pengamtan DO diketahui bahwa semakin tinggi suhu air mengakibatkan
oksigen yang terlarut dalam air rendah. Sebaliknya jika suhu air normal, maka
kelarutan oksigen tinggi.
Kelarutan oksigen dalam air sangat di pengaruhui oleh temperature, tekanan, dan
gerak pada air. Oksigen dalam iar sangat dibutuhkan untuk tanaman yang ada di
air dan juga hewan yang ada didalam air.
BAB VI
PENUTUP
6.1.Kesimpulan
Air merupakan kebutuhan yang sangat penting dan berguna dalam kehidupan
makhluk hidup. Ada jenis-jenis air yang tidak dapat di konsumsi karena memiliki
zat logam yang berbahaya. Dari hasil pengamtan yang telah dilakukan bahwa iar
sumur mrrupakan air yang aman untuk kehidupam sehari hari karena tidak
memiliki zat yang berbahaya, sedangkan iar danau memiliki zat yang berbahaya
bagi tubuh, contohnya ialah amoniak.
6.2. Saran
Dengan adanya percobaan ini, diharapakan mahasiswa memiliki pengetahuan
yang lebih luas lagi mengenai tentang kualitas air yang dapat digunakan,karena
dalam menganalisis air sangat penting dalam kehidupan sehari hari. Didalam
percobaan ini mahasiswa harus lebih aktif dalam praktikum bukan hanya duduk
dan mendengarkan.
Daftar pustaka
Amanati, L. (2016). Uji Nitrit Pada Produk AirMinum Dalam Kemasan (Amdk)
YangBeredar Di Pasaran. Jurnal TeknologiProses Dan Inovasi Industri,
1(2).
Anggraini, V. (2019). Identifikasi KualitasJenis Air di Kota langsa. Jurnal
Hadron,1(2), 5–7.
Apriliana E., M.R. Ramahdian, M. Gapila. 2014. Bakteriological Qualiti Of Refill
Drinking Water At Refill Drinking Water Depotts In Bandar Lampung.
Jurnal Kedokteran, 4 ( 7 ): 142- 146.
Permana, A. P. (2019). Analisis Kedalamandan Kualitas Air Tanah di
KecamatanHulonthalangi Kota Gorontalo. JurnalIlmu Lingkungan
Volume 17 Issue1(2019), 15-22.
Marpaung, M. D. O., & Marsono, B. D. (2013). Uji Kualitas Air Minum Isi Ulang di
KecamatanSukolilo Surabaya Ditinjau dari Perilaku dan Pemeliharaan
Alat. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 2.
Tombeng, R. B., Polii, B., & Sinolungan, S. (2013). Analisis Kualitatif Kandungan
Escherichiacoli dan Coliform Pada 3 Depot Air Minum Isi Ulang di Kota
Manado. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.

Anda mungkin juga menyukai