LAPORAN PRAKTIKUM
ANALISIS FARMASI II
PERCOBAAN IV :PENENTUAN KADAR SENYAWA OBAT GOLONGAN
ALKALOID
OLEH:
NAMA : MUHAMMAD FAHMI
STAMBUK : 17.031.014.073
KELOMPOK : III
KELAS : VI B
ASISTEN : MUH. BISFAIN, S.Farm
A. Latar Belakang
organik yang melimpah yang sebagian besar dari senyawa itu tidak
kingdom tumbuhan.
secara keseluruhan, tetapi hanya untuk beberapa sel tertentu. Hasil dari
Dalam dunia medis dan kimia organik, istilah alkaloid telah lama
menjadi bagian penting dan tak terpisahkan dalam penelitian yang telah
dilakukan selama ini, baik untuk mencari senyawa alkaloid baru ataupun
1. Maksud percobaan
spektrofotometri
2. Tujuan percobaan
alkaloid
C. Prinsip Percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
tersier, atau siklik. Diperkirakan ada sekitar 5500 jenis alkaloid telah
atom nitrogen, biasanya bagian dari sistem siklik. Secara kimia alkaloid
endapan dari garam yang tidak mudah larut antara titran dan analit.
pada analit tidak ada interferensi titrasi dan titik akhir titrasi yang
anion divalent seperti ion fosfat dan ion arsenat (Mulyono, 2005).
tidak mudah larut antara titran dan analit. Sebagai contoh adalah titrasi
penetuan NaCl dalam dimana ion Ag+ yang akan bereaksi dengan Cl-
dari analit membentuk garam yang tidak mudah larut dalam air AgCl
(Kisman, 1988).
Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion
adalah ion kromat dimana dengan indikator ini ion perak akan
(Kisman, 1988).
Ketajaman titik ekuivalen tergantung pada kelarutan endapan
ekuivalennya sulit ditentukan. Hal ini analog antara basa kuat dengan
asam kuat dan antara basa lemah dan asam lemah (Hardjadi, 1993).
1. Metode Morh
melibatkan ion halida atau anion lainnya dengan ion Ag+ dari perak
maka kelebihan ion Ag+ pada saat titk akhir titrasi dicapai akan
2. Metode Volhard
Pada metode ini sejumlah volume larutan standart AgNO3
ion halida. Konsentrasi ion halida, iodide, bromide dan ion lainnya
indikator ion Fe3+. Ion besi (III) ini akan bereaksi dengan ion
2005).
3. Metode Fajans
Pada metode ini ada dua tahap untuk menerangkan titik akhir
gunakan ion klorida denga. Ion Ag+ . Endapan perak klorida akan
(Mulyono, 2005).
B. Prosedur Analisis
kina.
argentometri/nitrimetri
spektrofotometri
METODE PENELITIAN
Alat
ukur.
Bahan
B. Cara Kerja.
didinginkan
2. Dilarutkan dalam air dan encerkan dengan air sampai 100 ml (100
2. Dilarutkan dalam air dan encerkan dengan air sampai 100 ml (100
tambahkan aquadest ad 50 m
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Tabel Pengamatan
1. Argentometri
2. Spektofotometri
a. Penyiapan Sampel
Sampel Absorbansi
10 ppm
4,65
b. Kurva Baku
B. Perhitungan
( ∑ y ) . ( ∑ x 2 )− ( ∑ x y ) . ( ∑ x )
1.
n . ( ∑ x 2 )−¿ ¿
( 1,053 ) . ( 220 )− ( 8,122 ) . ( 30 )
=
5 . ( 220 )−¿ ¿
231,66−243,66
=
1100−900
−12
= = -0,06
200
n . ( ∑ x y )− ( ∑ x ) . ( ∑ y )
2.
n . ( ∑ x2 ) −¿ ¿
40,61−72,9
=
1100−900
= -32,29
3. nilai Y
Y = a + b (x)
4,65+0,06 = -32,29 . x
4,71 = -32,29 x
4,71
X =
−32,29
= -0,145
C. Pembahasan
dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan tingkat tinggi. Sebagian
Pada metode titrasi ini untuk menentukan kadar neo napacin dengan
aquadest yaitu untuk melarutkan Teofilin yang larut dalam air (FI III : 597).
Kelarutan Teofilin dalam air yaitu agak sukar larut dan sangat mudah larut
terjadi yaitu:
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran