Oleh
Yudah Ramdeni
1853023004
VIRTUAL CLASS
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2020
LEMBAR PENGESAHAN
NPM : 1853023004
Kelompok : 2 (Dua)
Mengetahui,
Asisten
Ken Ayu W
NPM. 1713023022
I. PENDAHULUAN
Titik titrasi akhir ditandai dengan timbulnya warna merah muda yang disebabkan
oleh kelebihan Permanganat (Rivai, 1995).
Untuk pengasaman sebaiknya dipakai asam sulfat, karena asam ini tidak
menghasilkan reaksi samping. Sebaliknya jika dipakai asam klorida dapat terjadi
kemungkinan teroksidasinya ion klorida menjadi gas klor dan reaksi ini
mengakibatkan dipakainya larutan permanganat dalam jumlah berlebih. Meskipun
untuk beberapa reaksi dengan arsen (II) oksida, antimoni (II) dan hidrogen
peroksida, karena pemakaian asam sulfat justru akan menghasilkan beberapa
tambahan kesulitan.
Kalium pemanganat adalah oksidator kuat, oleh karena itu jika berada dalam HCl
akan mengoksidasi ion Cl– yang menyebabkan terbentuknya gas klor dan
kestabilan ion ini juga terbatas. Biasanya digunakan pada medium asam 0,1 N.
Namun, beberapa zat memerlukan pemanasan atau katalis untuk mempercepat
reaksi. Seandainya banyak reaksi itu tidak lambat, akan dijumpai lebih banyak
kesulitan dalam menggunakan reagensia ini (Svehla, 1995).
Larutan KMnO4 standar dapat juga digunakan secara tidak langsung dalam
penetapan zat pengoksida, terutama oksida yang lebih tinggi seperti logam timbal
dan mangan, oksida semacam itu sukar dilarutkan dalam asam atau basa tanpa
mereduksi logam itu ke keadaan yang lebih tinggi. Tidak praktis untuk menitrasi
zat ini secara langsung karena reaksi dari zat padat dengan zat pereduksi berjalan
lambat.Standarisasi larutan Kalium permanganat dapat dilakukan dengan senyawa
Natrium Oksalat (Na2C2O4) yang juga merupakan standar primer yang baik
untuk permanganat dalam larutan asam. Senyawa ini mempunyai derajat
kemurnian yang tinggi, stabil pada pengeringan dan tidak mudah menguap.
Reaksi dengan Permanganat agak rumit, dan meskipun telah banyak penyelidikan,
mekanisme yang eksak masih belum jelas. Reaksi itu lambat pada temperatur
kamar dan karenanya biasanya larutan dipanaskan yaitu pada suhu sekitar 60oC.
Pereaksi kalium permanganate bukan merupakan larutan baku primer dan
karenanya perlu dibakukan terlebih dahulu. Pada percobaan ini untuk
membakukan kalium permanganate dapat digunakan natrium oksalat yang
merupakan standar primer yang baik untuk permanganat dalam larutan asam
(Day, 1986).
3.2 adapun alat dan bahan pada percobaan ini adalah sebagai berikut :
- asam oksalat 0,1 N
- KMnO4
- asam sulfat
- larutan Fe 2+
- asam fosfat pekat
- akuades
Menonton video
Menononton video
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh dalam percobaan ini adalah sebagai
berikut:
No Perlakuan Hasil Pengamatan
1. Membuka link yang terdapat dalam Langsung terbuka percobaan pada
panduan praktikum level 4
2. Setelah melakukan percobaan maka Diberi nilai 100 untuk praktikan
praktikan menonton video yang yangmenonton video tersebut
berisi penjelasan praktikun pada
praktikum kali ini.
3. Selanjutnya melakukan check Hasilnya praktikan memperoleh
komprehensif dengan mencocokkan nilai 100 setelah mengisi uji
jawaban pada kolom yang telah komprehensif tersebut, apabila
disediakan terdapat kesalahan maka
preaktikan tidak akan diarahkan
pada step berikutnya dan nilai
yang dipoeroleh dikurangi 10
setiapa terdapat kesalahan.
4. Melakukan persamaan reaksi redoks Terdapat kesalahan yang dilakukan
yang terjadi pada slide tresebut praktikan karena membacanya
kurang teliti, pada percobaan ini
yang dioksidasi dalah Fe dan yang
direduksiadalah MnO4-
5. Melakukan perhitungan pada massa Massa 2 tablet Fe = 28 g
fe yang terkandung dalam 1 tablet Massa 10 tablet Fe = 140 g
dalam 250 cm3 Massa 20 tablet Fe = 280 g
6. Melakukan perhitungan pada massa Massa 2 tablet Fe = 2.8 g
fe yang terkandung dalam 1 tablet Massa 10 tablet Fe = 14 g
dalam 25 cm3 Massa 20 tablet Fe = 28 g
7. Menentukan perbandingan pada Massa perbandingan 2 tablet Fe =
masing-masing kandeungan Fe 0.05 g
dalam volume 250 cm3 dan 25 cm3 Massa perbandingan 10 tablet Fe
= 0.25
Massa perbandingan 20 tablet Fe
= 0.50
8. Menumbuk tablet yang berisi sample Sampel yang diperoleh sangatlah
sampai tablet menjadi halus halus
9. Melakukan pelarutan dengan Tanda batas dilihat dengan mata
menggunakan labu ukur sampai yang sejajar
yang telah ditentukan
10. Menyiapkan alat titrasi Dialiri dengan akuades sehingga
buret yang akan dipakai menjadi
bersih
11. Mengalirkan sedikit larutan KMnO4 Buret menjadi bewarna sedikit
pink
12. Menitrasi larutan samapai larutan Banyaknya sebelum dititrasi :
berubah menjadi merah muda 10.20, :29.40, volume penambahan
:19.20
13. Menghitung konsentrasi yang Diperoleh konsentrasinya sebesar
terdapat dalam MnO4- 3,62 x 10 -5
14. Menghitung konsentrasi pada ion Fe Diperoleh konsentrasinya sebesar
2+
1,81 x 10 -4
15 Menghitung massa pada ion Fe 2+ Diperoleh massa pada ion Fe 2+
sebesar 0.0101 g
16. Menghitung masa eror Fe2+ Diperoleh hasilnya yaitu 0,5 % dan
memiliki arti bahwa ion Fe2+ dapat
diterima hasil datanya
17. Menyimpulkan hasil titrasi yang
diperoleh
4.3 Perhitungan
Massa 2 tablet pada ion Fe2+ 250 cm3 adalah = 28 gram, massa 10 tablet
pada ion Fe2+ adalah = 140 gram, massa Fe2+ 20 tablet adalah = 280 gram.
Massa 2 tablet pada ion Fe2+ 25 cm3 adalah = 2.8 gram, massa 10 tablet
pada ion Fe2+ adalah = 14 gram, massa Fe2+ 20 tablet adalah = 28gram.
Diketahui :
Banyaknya pil tablet x banyaknya ion yang terdapat tablet x V Fe2+ larutan
V Fe2+ 250 cm3
4.2 Pembahasan
Langkah yang pertama dilakukan dalam percobaan ini adalah yaitu mengunjungi
link yang ada dalam panduan praktikum setelah itu langsung mengerjakan pada lv
4 hal yang dikerjakan setelahnya yaitu mencocokkan jawaban yang tersedia dalam
di slide dengan seperti apa itu redoks dan hal lainnya, setelah itu melakukan
perhitungan pada massa fe yang terkandung dalam 1 tablet dalam 250 cm3 dan
diperoleh hasilnya Massa 2 tablet Fe = 28 g, Massa 10 tablet Fe = 140 g, Massa
20 tablet Fe = 280 g, Melakukan perhitungan pada massa fe yang terkandung
dalam 1 tablet dalam 25 cm3 dan diperoleh hasilnya yaitu Massa 2 tablet Fe = 2.8
g, Massa 10 tablet Fe = 14 g dan 20 tablet Fe = 280 g, kemudian Menumbuk
tablet yang berisi sample sampai tablet menjadi halus, Melakukan pelarutan
dengan menggunakan labu ukur sampai yang telah ditentukan lalu sampai tanda
batas dilihat dengan mata yang sejajar, Menyiapkan alat titrasi Dialiri dengan
akuades sehingga buret yang akan dipakai menjadi bersih, langkah selanjutnya
yaitu menitrasi larutan yang tadi dilakukan yang telah dibersihkan. Kemudian
Mengalirkan sedikit larutan KMnO4 dan buret berubah menjadi warna merah
muda, menitrasi larutandan diperoleh Banyaknya sebelum dititrasi : 10.20 ml, :
29.40ml, volume penambahan :19.20ml
: Erlangga
2 x 20 ml x 0.1 M
C KMnO4 =
5 x 16 ml
C KMnO4 = 0.05 M