Telah dilakukan percobaan tentang uji kation dan anion dengan tujuan
mengindentifikasi beberapa anion dan kation dengan uji spesifik atau secara analisis
kualitatif. Prinsip percobaan dari praktikum uji kation dan anion ini yaitu
pengidentifikasian anion dan kation berdasarkan analisis kualitatif pada larutan-
larutan kimia tertentu. Pada percobaan uji kation dan anion, untuk mengindetifikasi
ada tidaknya suatu kation dan anion dilakukan analisis kualitatif yang sederhana
yaitu penambahan reagen, maka akan terjadi perubahan yang menunjukkan adanya
ion-ion. Kation dan anion yang akan ditentukan keberadaannya yaitu ion Ag+, Ba2+,
Cr3+, dan Cl-. Terbentuk endapan putih kuning, hal ini terjadi karena adanya reaksi
antar ion tiap larutan. Endapan putih kuning menunjukkan adanya ion Ag+, pada
larutan sampel. Pada uji adanya ion Ba2+ ditandai dengan larutan yang berubah
menjadi hijau kekuningan. Pada uji ion Cr3+, larutan menjadi merah bata dan terda[at
endapan merah bata. Sedangkan pada uji ion Cl-, larutan ditandai dengan adanya
endapan yang sukar larut. Dalam melakukan analisis kualitatif untuk
mengidentifikasi keberadaan kation dan anion di dalam suatu sampel digunakan uji
spesifik. Dengan penambahan reagen tertentu pada larutan yang diuji, dapat diamati
ciri berupa endapan dan perubahan warna dari masing-masing larutan yang
menunjukkan ada tidaknya kation dan anion dalam larutan sampel.
Kata kunci: analisis kualitatif, kation, anion, uji spesifik
BAB I
PENDAHULUAN
sifat informasi yang dicari, ukuran sampel dan proporsi konstituen yang ditetapkan.
mengendapkan ion-io tertentu dan memisahkan dari ion-ion lainnya. Setelah endapan
perbedaan kelarutan kation- kation tersebut dalam klorida, sulfide, dan karbonat.
anion. Pengujian terhadap kation lebih sederhana karena gangguan- gangguan dari
ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Golongan anion
satunya seperti warna, spektrum absorpsi, spektrum emisi, atau medan magnet untuk
mengidentifikasi ion pada tingkat konsentrasi yang rendah. Namun demikian kita
juga dapat menggunakan sifat fisika dan kimia untuk mengembangkan suatu metode
analisis kualitatif menggunakan alat-alat yang sederhana yang dipunyai hampir
semua laboratorium.
berdasrkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagen. reagen yang dipakai untuk
klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hydrogen sulfide,
ammonium sulfide dan asam karbonat. Anion merupakan ion yang muatan totalnya
negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron. Misalnya, atom klorin (Cl) dapat
memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium
klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik karena
perlu dilakukan pengidentifikasian suatu larutan untuk menguji adanya kation dan
anionnya.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum kimia permukaan ini adalah untuk menentukan adanya
Prinsip percobaan dari praktikum uji Anion dan Kation ini adalah
memungkinkan terpisahnya kation dan anion dari suatu sampel berdasarkan sifat
fisik dan kimianya berupa adanya endapan, adanya perubahan warna maupun
timbulnya gas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penetapan ion perak dalam larutan. Berdasarkan pembentukan perak klorida dengan
amoniak :
menjadi larutan dengan mngubahnya menjadi kompleks. Dalam hal ini menyangkut
proses pelunakan air sadah, dipakai bahan-bahan yang dengan ion-ion yang
menyebabkan air bersifat sadah, seperti Ca+ dan Mg+ membentuk kompleks-
ion bergerak melalui ion selektif membran. Biasanya membran tukar kation telah
Kation golongan I (Pb2+, Hg+, Ag+) membentuk endapan dengan HCl encer.
Endapan tersebut adalah PbCl2, HgCl2, dan AgCl yang semuanya berwarna putih.
Untuk memastikan apakah endapan tersebut hanya mengandung satu kation, dua
kation atau tiga kation maka dilanjutkan dengan pemisahan dan identifikasi kation
Kapasitas tukar kation tidak dipengaruhi oleh faktor dalam saja (internal
struktur zeolit), tetapi juga faktor eksternal atau faktor luar. Seperti konsentrasi
kation dalam larutan dan sifat dari senyawa yang akan dipertukarkan. Di dalam
proses tukar kation, dapat pula terjadi fenomena ion sieving, karena ketidak sesuaian
ukuran pori dengan ion yang masuk, dimana volume lorong atau chanel pada struktur
zeolit tidak mampu mengakomodasi sejumlah kation; adanya pengikatan kation pada
Dalam praktik laboratorium, sangat lazim menyiapkan satu larutan dari asam
asam salah satunya adalah asam klorida. Asam klorida merupakan suatu senyawa
yang dapat menguap namun tidak cukup menguap pada konsentrasi yang sangat
Kimia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Halu Oleo, Kendari.
3.2.1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes,
rak tabung, botol semprot, gelas kimia 500 mL, pipet skala 10 mL, dan filler.
3.2.2. Bahan
endapan, dicuci endapan yang terbentuk dengan H2O, selanjutnya larutkan endapan
dengan (NH4)CO3 2 M. Diamati apa yang terbentuk. Perlakuan ke dua yaitu setetes
endapan.
Prosedur uji kation Cl- yaitu dengan perlakuan pertama diambil NaCl 0,5g
dilarutkan dalam gelas kimia yang berisi aquades larutan berwarna bening,
AgNO3 5 tetes terdapat endapan putih, perlakuan kedua dengan ditambahkan KBr
4.3 Pembahasan
Analisis dalam ilmu kimia, dibagi menjadi dua cara untuk menganalisis zat-
zat kimia yang belum diketahui spesifikasinya. Cara itu adalah analisa kualitatif dan
analisa kuantitatif. Dalam praktikum ini, analisa yang digunakan adalah analisa
kualitatif, karena analisa ini berhubungan dengan identifikasi suatu campuran atau
larutan yang tidak diketahui spesifikasinya. Langkah pertama yang harus dilakukan
adalah untuk mengidentifikasi suatu zat yang belum diketahui adalah dengan
membuat sampel atau contoh dalam bentuk cairan atau larutan. Kemudian terhadap
larutan tersebut dilakukan uji terhadap ionion yang mungkin ada. Analisis kualitatif
digunakan untuk mengidentifikasi kation dan anion di dalam larutan tertentu dengan
uji sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan pereaksi tertentu yang akan
memberikan warna pada larutan atau endapan yang merupakan ciri untuk ion-ion
tertentu. Dengan melihat ciri visual larutan senyawa uji, dapat diketahui kation dan
suatu campuran ion, biasanya dilakukan pemisahan ion terlebih dahulu melalui
Kemudian diadakan uji-uji spesifik untuk ion-ion ysng akan diindentifikasi. Uji
spesifik dilakukan dengan menambahkan reagen atau pereaksi tertentu yang akan
ion-ion tertentu.
Reagan golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan ammonium karbonat.
Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagensia-
reagensia ini dengan membentuk endapan atau tidak. Jadi boleh dikatakan, bahwa
klasifikasi kation yang paling umum didasarkan atas perbedaan kelarutan dari
klorida, sulfida, dan karbonat dari kation tersebut. Kelima golongan kation dari ciri
khas golongan-golongan ini adalah untuk golongan I, kation golongan ini akan
membentuk endapan dengan asam klorida dengan asam klorida encer. Untuk
golongan II, kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer tetapi
membentuk endapan dengan hidrogen sulfida, dalam suasana asam mineral encer.
Untuk golongan III , kation golongan ini hanya akan membentuk endapan jika
direaksikan dengan ammonium sulfida dalam suasana netral. Untuk golongan IV,
kation golongan ini tidak bereaksi dengan reagensia golongan I, II dan III. Kation
Praktikum kali ini dilakukan yaitu identifikasi kation golongan I, II dan III.
Untuk golongan I dilakukan uji terhadap kation Ag+, golongan II terhadap Ba2+, dan
golongan III terhadap Cr3+. Sedangkan untuk identifikasi anion dilakukan untuk
menguji adanya ion Cl-. Pengujian dilakukan dengan cara meneliti atau mengamati
sampel yang telah ditambahkan reagen tertentu yang ditandai dengan adanya
Pengujian pertama yaitu uji kation Ag+, dengan menambahkan sampel 5 tetes
asam klorida 2 M pada 1 mL sampel yang akan diuji. Sampel yang akan digunakan
yaitu AgNO3. Sedangkan reagennya adalah asam klorida. Hasil dari penambahan
asam klorida pada sampel adalah terbentuknya endapan putih yang sukar larut. Hal
ini disebabkan karena dalam sampel terkandung ion Ag+. Pengujian ke dua untuk uji
kation yaitu uji Ba2+, dengan menambahkan 2-5 tetes CH3COOH 2 M, ditambah
K2CrO4, dengan sampel. Adapun sampel yang digunakan yaitu BaCl2. Hasil yang
terbantuk yaitu adalah sampel yang semula bening manjadi hijau kekuningan.
Sedangkan untuk uji kation golongan III sampel yang digunakan adalah K2CrO4.
Hasilnya yaitu terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah dan terdapat
endapan merah bata. Yang dapat diketahui bahwa endapan tersebut adalah endapan
Ag2CrO4.
Pengujian terakhir yaitu uji spesifik anion yang dilakukan pada sampel NaCl,
untuk menguji adanya anion Cl- pada sampel. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu
menambahkan 5 tetes HNO3 pada sampel. Hasil yang diperoleh yaitu larutan bening
dan terdapat endapan putih yang sukar larut. Endapan tersebut dapat disimpulkan
sebagai endapan NaNO3. Selanjutnya larutan dibagi menjadi dua, larutan pertama
ditambahkan KBr yang menghasilkan larutan keruh dan endapan sukar larut. Larutan
dalam suatu sampel digunakan uji spesifik. Dengan penambahan reagen tertentu pada
larutan yang diuji, dapat diamati ciri berupa endapan dan perubahan warna dari
masing-masing larutan yang menunjukkan ada tidaknya kation dan anion dalam
larutan sampel. Kation dan anion yang akan ditentukan keberadaannya yaitu ion
Ag+, Ba2+, Cr3+, dan Cl-. Terbentuk endapan putih kuning, hal ini terjadi karena
adanya reaksi antar ion tiap larutan. Endapan putih kuning menunjukkan adanya ion
Ag+, pada larutan sampel. Pada uji adanya ion Ba2+ ditandai dengan larutan yang
berubah menjadi hijau kekuningan. Pada uji ion Cr3+, larutan menjadi merah bata dan
terda[at endapan merah bata. Sedangkan pada uji ion Cl-, larutan ditandai dengan
Day dan Underwood. 2002. Analisis Kimia Kualitatif Edisi Keenam. Jakarta:
Erlangga.
Richardson, J. E. S., Hasan, Wirzal., Chahaya, Indra. 2013. Analisa Kadar H2S
(Hidrogen Sulfida) dan Keluhan Kesehatan Saluran Pernapasan serta Keluhan
Iritasi Mata pada Masyarakat di Kawasan Pt. Allegrindo Nusantara Desa
Urung Panei Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun Tahun 2013. Jurnal
Teknik Kesehatan dan Industri. 2(2).
Telah diperiksa secara teliti dan disetujui oleh asisten pembimbing dengan percobaan
Sarianti
LAPORAN PRAKTIKUM DASAR-DASAR KIMIA ANALITIK
PERCOBAAN II
UJI KATION DAN ANION
OLEH