Anda di halaman 1dari 10

BAB 4 PELUANG

 Deskripsi mengenai peluang: penjelasan singkat mengenai awal mula adanya teori
peluang  Pembuka

 Memahami Peluang Teoritik : definisi, ruang sampel, titik sampel, kejadian, contoh
masalah, perhitungan rumus  Isi

 Memahami Peluang Empirik : membandingkan pe;uang empiric dan teoritik,


percobaan, contoh permasalahan dan penyelesaiannya,  Isi

 Tugas dan Uji Kompetensi  Penutup


KATA KUNCI

 Kejadian
 Peluang Teoritik
 Peluang Empirik

Teori peluang awalnya lahir dari masalah peluang memenangkan


permainan judi. Dalam perkembangannya teori peluang menjadi cabang dari
ilmu matematika yang digunakan secara luas. Teori peluang banyak
digunakan dalam dunia bisnis, meteorologi, sains, industry, politik dan lain-
lain.

Apakah kalian pernah bermain ular tangga? Di dalam permainan ular


tangga tentu kalian akan menggunakan dadu untuk menentukkan jumlah
langkah yang harus kalian ambil. Pada proses pelemparan dadu, hasil atau
angka yang mungkin mucul adalah 1, 2, 3, 4, 5, atau 6. Nah, kemungkinan
munculnya angka pada saat melempar dadu adalah salah satu contoh Peluang
Matematika.

Contoh lain dari peluang matematika adalah pelemparan koin. Pada saat
melempar koin ada dua buah kemungkinan sisi yang muncul. Sisi yang
pertama adalah angka dan sisi yang kedua adalah gambar.

Peta
Materi
Peluang

Kejadian Peluang Teoritik Peluang Empirik

A. Kejadian
1. Pengertian Kejadian
Sebelum memahami pengertian kejadian, kamu harus
mengetahui tentang pengertian percobaan, ruang sampel dan titik
sampel karena adanya keterkaitan.
Percobaan adalah suatu kegiatan untuk memperoleh hasil
tertentu. Misalnya kegiatan melempar uang koin. Bila hasil yang
mungkin terjadi dari suatu pecobaan kita himpun dalam suatu
himpunan, maka himpunan itu disebut ruang sampel (S). seiap
anggota dari ruang sampel disebut titik sampel. Ruang sampel dapat
ditentukan dengan diagram pohon, table atau dengan cara mendaftar.
Contoh pelemparan dua keeping uang logam sebanyak satu kali.
a. Diagram pohon

b. Tabel

c. Diagram cara mendaftar = {(𝐴, 𝐴)(𝐴, 𝐺)(𝐺, 𝐴)(𝐺, 𝐺)}

Kejadian adalah himpunan bagian dari ruang sampel. Suatu kejadian


(A) dapat terjadi jika memuat titik sampel dan ruang sampel. Misalkan
n(A) menyatakan banyak titik sampel kejadian A dan n(S) adalah
semua titik sampel pada ruang sampel S.

Contoh :
Sebuah dadu dilempar keatas satu kali. Tentukan ruang sampel dan
banyaknya anggota ruang sampel. Jika X menyatakan kejadian
muncuknya mata dadu ganjil, maka tentukan X dan banyaknya X.

Penyelesaiaan :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Banyak anggota S = n(S) = 6
X = kejadian munculnya mata dadu ganjil
X = {1, 3, 5}
n(X) = 3

B. Peluang Teoritik
1. Pengertian peluang teoritik
Peluang teoritik kejadian A , yaitu P(A) adalah suatu cara untuk
mengungkapkan pengetahuan yang menyatakan bahwa suatu kejadian
akan terjadi atau telah terjadi. Peluang teoritik biasa juga disebut
probabilitas dan memiliki nilai antara 0 dan 1. Kejadian yang memiliki
peluang 1 berarti kejadian yang pasti terjadi atau telah terjadi. Misalnya
matahari terbit dari timur. Sedangkan yang memiliki peluang 0 berarti
kejadian yang tidak mungkin terjadi. Peluang teoritik dirumuskan sebagai
berikut :

𝒏(𝑨)
P(A) =
𝒏(𝑺)

Keterangan, P(A) = peluang kejadian n(A) yang diharapkan


terjadi
n(A) = banyaknya anggota kejadian A
n(S) = banyaknya anggota ruang sampel

Contoh :
1. Dalam percobaan melempar sebuah dadu berisi enam sebanyak
satu kali. Tentukan ruang sampelnya dan peluang mata dadu
muncul bilangan prima!
Penyelesaiaan :
Ruang sampel = {1, 2, 3, 4 5, 6}
n(S) = 6
kejadian muncul bilangan prima A = {2, 3, 5}
𝒏(𝑨) 𝟑 𝟏
P(A) = = =
𝒏(𝑺) 𝟔 𝟐
1
Jadi, peluang muncul mata dadu bilangan prima adalah
2
2. Dua buah dadu dilemparsecara bersama satu kali. Berapa peluang
munculnya jumlah dadu lebih dari 9?
Penyelesaiaan :
Ruang sampelnya dapat kita susun dalam table sebagai berikut.

n(S) = 36

missal A kejadian munculnya jumlah kedua mata dadu lebih dari 9.

A = {(4,6)(5,5)(5,6)(6,4)(6,5)(6,6)}

n(A) = 6
6 1
P(A) = =
36 6
1
Jadi, peluang jumlah kedua mata dadu lebih dari 9 adalah 6

2. Kisaran Nilai Peluang


𝒏(𝑨)
Karena peluang kejadian A adalah P(A) = dan 𝟎 ≤ 𝒏(𝑨) ≤
𝒏(𝑺)

𝒏(𝑺), 𝒎𝒂𝒌𝒂 𝟎 ≤ 𝑷(𝑨) ≤ 𝟏.


Keterangan,
 jika peluang suatu kejadian samadengan 0 maka kejadian tidak
mungkin atau mustahil terjadi
 jika peluang suatu kejadian samadengan 1 maka kejadian pasti
terjadi

jika S adalah ruang sampel, ,maka peluang S samadenga 1, ditulis


P(S)=1. Jika A meupakan kejadian, sedangkan 𝐴𝐶 merupakan
kejadian selain A, maka : P(A) + P(𝑨𝑪 ) = 1

P(𝑨𝑪 ) = 1 – P(A)
Contoh :
Dua buah dadu dilemparkan sekali secara bersamaan. Tentukan
peluang :

a. munculnya mata dadu berjumlah kurang dari 4


b. munculnya jumlah mata dadu ≥ 4

Penyelesaiaan ;

a. Dengan membuat table diperoleh n(S) = 36


Misalnya A kejadian munculnya jumlah mata dadu kurang dari
4
A = {(1,1)(1,2)(2,1)} n(A) = 3
3 1
P(A) = 36 = 12
b. Peluang kejadian muncul mata dadu ≥ 4
1 11
P(𝐴𝐶 ) = 1 – P(A) = 1- 12 = 12

LATIHAN

1. Setumpuk kartu diberi nomor 1 sampai 12. Tentukan peluang terambilnya kartu kelipatan 3.
2. Ada 12 lampu LED, 3 diantaranya rusak. Tentukan peluang ampu LED yang tidak rusak.
3. Peluang kematian suatu penduduk di kota A adalah 0,33. Tentukan peluanng hidup di kota
tersebut
C. Peluang Empirik
1. Pengertian Peluang Empirik
Perbandiangan banyaknya kejadian yang diamati dengan banyaknya percobaan.
Peluang empirik disebut juga dengan Frekuensi Relatif suatu kejadian. Di rumuskan
sebagai berikut :
𝒏(𝑨)
F(A) = ket. m = banyaknya percobaan
𝒎

Frekuensi harapan kejadian A yang dilakukan sebanyak N kali percobaan, biasanya


dirumuskan dengan,

Fh(A) = P(A) x N

Contoh :

1. Misalkan sebuah dadu dilempar sebanyak 30 kali. Kemudian mata dadu yang muncul
dicatat dan hasilnya disajikan pada table berikut.

Mata Dadu 1 2 3 4 5 6
Frekuensi 3 4 5 7 6 5

Tentukan frekuennsi harapan dari


a. Munculnya mata dadu 3
b. Munculnya mata dadu 5
c. Munculnya mata dadu 1

Penyelesaiaan :
5 1
a. Frekuensi harapan munculnya mata dadu 3 = =
30 6
6 1
b. Frekuensi harapan munculnya mata dadu 5 = =
30 5
3 1
c. Frekuensi harapan munculnya mata dadu 1 = =
30 10

LATIHAN

1. Pada percobaan penggelindingandadu sebanyak 100 kali, mata dadu “3” mucul
sebanyak 30 kali. Tentukan berapa peluang empiriknya.
2. Frekuensi relatif munculnya sisi gambar dari pelemparan uang logam sebanyak 120
7
kali adalah 12. Tentukan banyaknya kejadian munculnya sisi gambar.

3. Frekuensi relatifmuncunya kualitas lampu LED dalam kondisi baik adalah 0,4. Berapa
kali percobaan yang dilakukan untuk mendapatkan lampu kualitas baik tersebut jika
lampu berkondisi baik muncul sebanyak 12 kali.
UJI KOMPETENSI

A. Pilihlah jawaban yang tepat


1. Banyaknya anggota ruang sampel pda pelemparan 3 buah uang logam bersama sama
adalah …
a. 4 c. 8
b. 6 d. 1

2. Dua buah dadu dilempar bersamaan. Banyaknya muncul mata dadu berjumlah 9
adalah …
a. 3 c. 6
b. 4 d. 8

3. Pada pelemaparan dua mata uang logam bersama-sama sebanyak satu kali, peluang
munculnya keduanya gambar adalah …
1 2
a. c.
2 3
1 1
b. d.
4 8

4. Dua buah uang logam dilemparkan bersama-sama sebanyak 104 kali. Frekuensi
harapan munculnya 1 angka dan 1 gambar adalah …
a. 24 c. 48
b. 32 d. 52
5. Pada pelemparan sebuah dadu, peluang munculnya mata dadu lebih dari 4 adalah …
1 1
a. c.
6 4
1 1
b. d.
5 3

6. Dua buah dadu dilempar secara bersamaan sebanyak 180 kali, frekuensi harapan
munculnya mata dadu berjumlah 6 adalah …
a. 20 c. 30
b. 25 d. 45
7. Dalam suatu kelas terdiri dari 40 siswa, 28 diantaranya siswa putra dan sisanya siswa
putri. Peluang siswa putri jadi juara adalah …
1 5
a. c.
10 10
3 7
b. d.
10 10

8. Sebuah kotak berisi 6 bola hitam dan 4 bola putih. Dari dalam kotak diambil sebuah
bola. Peluang terambilnya bola hitam adalah …
6 3
a. c.
10 10
4 2
b. d.
10 10

9. Sebuah mata uang logam dilemparkan sebanyak 200 kali. Jika frekuensi relative
2
munculnya sisi angka adalah 5, maka banyaknya muncul sisi gambar pada percobaan

tersebut adalah … kali


a. 80 c. 120
b. 100 d. 150

10. Dalam sebuah kantong terdapat 24 kelereng merah, 20 kelereng biru dan 16 kelereng
kuning. Jika diambil satu kelereng secara acak, peluang dperoleh kerlereng berwarna
kuning adalah …
3 1
a. c.
5 3
2 4
b. d.
5 15

B. Kerjakanlah soal-soal berikut


1. Dua buah mata uang logam dan sebuah dadu dilempakan bersama. Tentukan :
a. Anggota ruang sampel
b. Banyaknya anggota ruang sampel
c. Banyaknya kejadian munculnya bilangan prima pada dadu
2. Dari 10 kali pelemparan mata uang logam, diperoleh 4 kali muncul gambar.
Tentukan:
a. Peluang empirik muncul gambar
b. Peluang empirik muncul angka
3. Suatu kantong berisi 2 kelereng merah, 3 kelereng putih, dan 5 kelereng biru.
Kemudian diambil satu kelereng dari kantong itu. Tentukan:
a. Peluang terambil kelereng merah
b. Peluang terambil kelereng putih
c. Peluang terambil kelereng bukan biru (biru komplemen)
4. Dua buah dadu dilemparkan sekali. Berapakah peluang kejadian :
a. Mata dadu kembar
b. Komplemen kejadian jumlah mata dadu 8
5. Tentukan peluang seorang Ibu mempunyai 3 anak dengan paling sedikit satu anak
laki-laki.

Anda mungkin juga menyukai