Anda di halaman 1dari 39

Presented By ;

Willy Tambunan
 Banyaknya kejadian yang sulit diketahui
dengan pasti.
 Akan tetapi kejadian tersebut dapat kita
ketahui akan terjadi dengan melihat
fakta-fakta yang ada.
 Dalam statistika fakta-fakta tersebut
digunakan untuk mengukur derajat
kepastian atau keyakinan yang disebut
dengan Probabilitas atau Peluang dan
dilambangkan dengan P.
Menurut pendekatan klasik, terjadinya peristiwa E
dinyatakan sebagai rasio satu kejadian dari seluruh
kejadian apabila setiap kejadian mempunyai
kesempatan yang sama. Bila peristiwa E mempunyai
n kejadian sederhana, peristiwa E merupakan
kejadian yang diinginkan dengan seluruh kejadian S

PE  
n(E)
n(S)
Contoh :
Hitung probabilitas memperoleh kartu hati bila
sebuah kartu diambil secara acak dari seperangkat
kartu bridge yang lengkap!
Jawab:
Jumlah seluruh kartu = 52
Jumlah kartu hati = 13
Misal E adalah kejadian munculnya kartu hati, maka
:
PE  
E 13

S 52
Ruang sampel adalah himpunan dari semua
hasil yang mungkin muncul atau terjadi pada
suatu percobaan statistik.
Ruang sampel dilambangkan dengan S dan
anggota-anggotanya disebut titik sampel.
Kejadian adalah himpunan dari hasil yang
muncul atau terjadi pada suatu percobaan
statistik.
Kejadian dilambangkan dengan A dan anggota-
anggotanya disebut juga titik sampel.
S
A

Ruang sampel S Himpunan semesta S


Kejadian A Himpunan bagian A
Titik sampel Anggota himpunan
Bila kejadian A terjadi dalam m cara pada ruang
sampel S yang terjadi dalam n cara maka
probabilitas kejadian A adalah :
n A  m
PA   
n S n
dimana :
n(A) = banyak anggota A
n(S) = banyak anggota S
Contoh :
Pada pelemparan 2 buah uang logam :
a. Tentukan ruang sampel!
b. Bila A menyatakan kejadian munculnya sisi-sisi yang sama dari 2 uang logam
tersebut, tentukan probabilitas kejadian A!
Jawab :
a. Ruang sampelnya : Uang logam 2
g a
Uang g (g,g) (g,a)
Logam 1 a (a,g) (a,a)

b. A = {(,g,g),(a,a)} , maka n(A) = 2 dan n(S) = 4, sehingga probabilitas kejadian A


adalah :

n A  2 1
PA    
n S 4 2
1. Sebuah dadu dilemparkan sekali. Tentukan
probabilitas :
a. Angka lebih dari 2,
b. Angka sama dengan 8
2. Kantor statistik suatu daerah melaporkan bahwa
dalam tahun 2005 terdapat 500 kasus kematian,
yaitu ada 120 kasus disebabkan kecelakaan mobil,
148 kasus disebabkan serangan jantung, 104
disebabkan penyakit kanker, 98 disebabkan stroke
dan 80 disebabkan penyakit kencing manis.
Dengan menggunakan pendekatan frekuensi relatif ;
a. Berapa probabilitas suatu kasus kematian
disebabkan oleh serangan jantung
b. Berapa probabilitas suatu kasus kematian
disebabkan oleh kencing manis
c. Berapa probabilitas suatu kasus kematian
disebabkan oleh kanker atau stroke
3. Keluarga markus merencanakan memiliki 3 orang
anak : laki-laki ( L ) dan Perempuan ( W ). Jika
tingkat probabilitas kelahiran anak laki-laki 0,4
dan anak perempuan 0,6 hitunglah ;
a. Hitunglah probabilitas 3 anak yang direncanakan
markus
b. Probabilitas kejadian memiliki paling sedikit 2
anak laki-laki
c. Anak kedua laki-laki berikutnya perempuan
d. Anak ketiga laki-laki
e. Tidak ada anak perempuan
f. Dua anak perempuan
g. Tidak lebih dari 2 anak laki-laki
h. Jenis kelamin ketiganya sama
i. Semuanya perempuan
j. Hanya satu anak perempuan
 Bila 0<P(A)<1, maka n(A) akan selalu lebih
sedikit dari n(S)
 Bila A = 0, himpunan kosong maka A tidak
terjadi pada S dan n(A)=0 sehingga P(A) = 0
 Bila A = S, maka n(A)=n(S)=n sehingga P(A) =
1
S S

A B B
A

Maka banyak anggota himpunan gabungan A dan B adalah :


n A  B  n(A)  n(B) - n A  B
Kejadian majemuk adalah gabungan atau irisan kejadian A dan B,
maka probabilitas kejadian gabungan A dan B adalah:
PA  B  P(A)  P(B) - PA  B
Untuk 3 kejadian maka :
S

A B

Maka Probabilitas majemuknya adalah :


PA  B  C   PA   PB  PC  - PA  B - PA  C  - PB  C   PA  B  C 
Contoh 1 :
Diambil satu kartu acak dari satu set kartu bridge
PA  B
yang lengkap. Bila A adalah kejadian terpilihnya
kartu As dan B adalah kejadian terpilihnya kartu
wajik, maka hitunglah
Jawab : PA   4 , PB  13 , PA  B  1 (kartu As wajik)
52 52 52
Maka PA  B  PA   PB  PA  B
4 13 1 16 4
    
52 52 52 52 13
Contoh 2 :
Peluang seorang mahasiswa lulus Kalkulus adalah 2/3 dan peluang ia lulus Statistika
adalah 4/9. Bila peluang lulus sekurang-kurangnya satu mata kuliah di atas adalah
4/5, berapa peluang ia lulus kedua mata kuliah tersebut?
Jawab :
Misal A = kejadian lulus Kalkulus
B = kejadian lulus Statistika

PA   , PB  , PA  B 


2 4 4
3 9 5
PA  B  PA   PB  PA  B
PA  B  PA   PB  PA  B
2 4 4 14
   
3 9 5 45
Bila A dan B adalah dua kejadian sembarang pada S dan
berlaku A  B  0 maka A dan B dikatakan dua kejadian
yang saling lepas.
Dua kejadian tersebut tidak mungkin terjadi secara
bersamaan.
S

A B

Dengan demikian probabilitas A  B adalah :


PA  B  PA   PB
Contoh :
Pada pelemparan dua buah dadu, tentukan probabilitas munculnya muka dua
dadu dengan jumlah 7 atau 11!
Jawab :
Misal A = kejadian munculnya jumlah 7
B = kejadian munculnya jumlah 11
Tentukan ruang sampelnya dulu! Dari ruang sampel akan diperoleh :
A = {(6,1),(5,2),(4,3),(2,5)}
B = {(6,5),(5,6)}
P(A) = 4/36 , P(B)=2/36 PA  B  0
Sehingga
PA  B  PA   PB 
4 2 6 1
  
36 36 36 6
Bila A  S maka Ac atau A’ adalah himpunan S
yang bukan anggota A.
S
A
A’

Dengan demikian
A  A'  0 danA  A'  S
Rumus probabilitasnya :  
P A'  1  P A 
Contoh 1;
Dari 250 peserta seminar diketahui sebanyak 140 laki-laki
( L ), 90 pegawai swasta ( S ) dan 80 laki-laki pegawai
swasta. Bila seorang peserta seminar dipilih untuk
memperoleh hadiah undian, berapa probabilitas peserta
yang terpilih bukan pegawai swasta
Jawab :
Probabilitas pegawai swasta P ( S ) = 90/250 = 0,36
Probabilitas Bukan pegawai swasta P ( S’ ) = 1 – P ( S )
= 0,64
Contoh 2 ;
seorang mahasiswa memiliki kemungkinan lulus dalam
mata kuliah matematika 0,60; lulus dalam mata kuliah
fisika 0,55 dan lulus keduanya 0,50. hitunglah ;
 Probabilitas bahwa mahasiswa tersebut akan lulus
dalam mata kedua mata kuliah tersebut
 Mahasiswa yang tidak lulus keduanya
Jawab :
 P ( M ) = 0,60; P (F ) = 0,55; P ( M  F)  0,50
Jadi
P (M  C)  0,60  0,55 - 0,50  0,65
 P ( M ' )  P ( F' )  P (M  C)'  1 - 0,65  0,35
Dua kejadian A dan B dalam ruang sampel S dikatakan
saling bebas jika kejadian A tidak mempengaruhi
kejadian B dan sebaliknya kejadian B juga tidak
mempengaruhi kejadian A.
Rumus :
PA  B  PA .PB
Sebuah kartu diambil dari tumpukan kartu bridge.
Hitunglah probabilitas terambilnya kartu angka 10 atau
kartu raja

Jawab :

P(A) = 4/52 dan P(B) = 12/52


Tetapi juga berlaku

maka A dan B saling bebas.

PA  B  .  PA .PB


4 12
52 52
Bila A dan B dua kejadian dalam ruang sampel S
yang saling bebas dengan P(A)=0 dan P(B)=0 maka
berlaku :
PA/B  PA  dan PB/A   PB
Bila PA  B
PA/B  , maka
PB
PA  B  PA/B.PB
Untuk kejadian A,B, dan C maka :
PA  B  C   PA/B  C .PB/C.PC 
Contoh :
Misal kita mengambil 3 kartu (diambil 3 kali)
pada kartu bridge yang lengkap. Setiap
mengambil kartu, kartu yang terpilih tidak
dikembalikan pada kelompok kartu tersebut.
Hal ini dikatakan pengambilan kartu tanpa
pengembalian. Tentukanlah probabilitas untuk
memperoleh 3 kartu As!
Jawab :
S = kumpulan kartu dimana n(S) = 52
A = terpilih kartu As pada pengambilan pertama
B/A = terpilih kartu As pada pengambilan kedua
dengan syarat pada pengambilan pertama terpilih
kartu As
C/ A  B = terpilih kartu As pada pengambilan ketiga
dengan syarat pada pengambilan pertama dan
kedua terpilih kartu As
Pengambilan 1 : n(A)=4 dan n(S)=52
Pengambilan 2 : n(B/A)=3 dan n(S)=51
Pengambilan 3 : n(C/ A  B) =2 dan n(S)=50
Maka :
PA  B  C   PC/A  B.PB/A .PA 
2 3 4 1
 . . 
50 51 52 5.525
S A1 A2 A3

A1, A2, A3 adalah tiga kejadian yang saling lepas.


Maka kejadian B dapat ditentukan :
B  B  A1  B  A2  B  A3
maka probabilitas B adalah
PB  PB  A1  PB  A2  PB  A3
 PB/A1.PA1  PB/A2.PA2  PB/A3.PA3
3
  PB/Ai.PAi 
i 1
Probabilitas kejadian bersyarat :
PB  A1 PB/A1.PA1
PA1/B  
PB  PB/Ai.PAi 
PB  A2 PB/A2.PA2
PA2/B  
PB  PB/Ai.PAi 
PB  A3 PB/A3.PA3
PA3/B  
PB  PB/Ai.PAi 
Secara umum bila A1,A2,…,An kejadian saling lepas
dalam ruang sampel S dan B adalah kejadian lain
yang sembarang dalam S, maka probabilitas kejadian
bersyarat Ai/B adalah :

PB  Ai  PB/Ai.PAi 
PAi/B   n
PB
 PB/Ai.PAi
i 1
Contoh 1 :
Ada 3 kotak yang masing-masing berisi 2 bola.
Kotak I berisi 2 bola merah, kotak II berisi 1
bola merah dan 1 bola putih, dan kotak III
berisi 2 bola putih.
Dengan mata tertutup anda diminta mengambil
satu kotak secara acak dan kemudian
mengambil bola 1 bola secara acak dari kotak
yang terambil tersebut. Anda diberitahu bahwa
bola yang terambil ternyata berwarna merah.
Berapakah peluangnya bola tersebut terambil
dari kotak I, II, dan III?
Jawab :
A1 = kejadian terambilnya kotak I
A2 = kejadian terambilnya kotak II
A3 = kejadian terambilnya kotak III
B = kejadian terambilnya bola merah
Ditanya : P(A1/B), P(A2/B), dan P(A3/B)
Karena diambil secara acak maka :
P(A1)=P(A2)=P(A3)=1/3
Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak I adalah P(B/A1)=1.
Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak II adalah P(B/A2)=1/2.
Probabilitas terambilnya bola merah dari kotak III adalah P(B/A3)=0.
P(B)= P(B/A1).P(A1)+P(B/A2).P(A2)+P(B/A3).P(A3)
= 1.1/3 + 1/2.1/3 + 0.1/3
= 1/2
Jadi :
1 1 
PB  A1 PB/A1.PA1
PA1/B    
3 2

PB PB 1 3
 
2
 1  1 
  
PB  A2 PB/A2.PA2  2  3  1
PA2/B    
PB PB 1 3
 
2

0 1 
PB  A3 PB/A3.PA3
PA3/B     0
3

PB PB 1
 
2
Contoh 2 ;
Kantong A berisi 5 bola hitam, 3 bola merah
dan 2 bola putih dan kantong B berisi 4 bola
hitam dan 1 bola biru. Diantara 2 kantong
dipilih salah satu kantong dan diambil 1 bola
 berapa probabilitas bola yang diambil warna
hitam
 probabilitas bola diambil dari kantong A jika
diketahui berwarna hitam
Contoh 3 ;
Sebuah pabrik memproduksi mobil mainan dengan
menggunakan 3 mesin sekaligus yakni mesin A, Mesin B, dan
Mesin C. mesin A mampu memproduksi 500 unit, mesin B
memproduksi 400 unit dan mesin C memproduksi 100 unit.
Dalam proses produksi tercatat sebanyak 10% mainan yang
rusak diproduksi mesin A, sebanyak 5% rusak dari mesin B dan
2% rusak dari mesin C. jika dari total produksi dipilih 1 buah
produk secara acak. Hitunglah :
 Probabilitas produk yang dipilih adalah rusak P ( E )
 Probabilitas produk yang dipilih adalah baik P ( E’ )
 Bila produk yang dipilih rusak, maka berapa
probabilitasnya yang diproses mesin A
 Buktikan bahwa probabilitas produk rusak dari mesin A =
10%
1. Diketahui banyak mahasiswa dari 500 mahasiswa yang mengikuti
mata kuliah :
- Matematika = 329
- Statistika = 186
- Fisika = 295
- Matematika dan Statistika = 83
- Matematika dan Fisika = 217
- Statistika dan Fisika = 63
Berapa mahasiswa yang mengikuti :
a. 3 mata kuliah tersebut?
b. Matematika tetapi tidak Fisika?
c. Statistika tetapi tidak Matematika?
d. Fisika tetapi tidak Statistika?
e. Matematika atau Fisika tetapi tidak Statistika?
f. Matematika tetapi tidak Statistika atau Fisika?
2. Dua kartu diambil secara acak (satu-satu) dari
kumpulan kartu Bridge lengkap yang telah dikocok.
Tentukan probabilitas untuk memperoleh 2 kartu As jika
:
a. Pengambilan kartu pertama dikembalikan
b. Pengambilan kartu pertama tidak dikembalikan
3. Tiga kartu diambil secara acak (satu-satu) dari
kumpulan kartu Bridge lengkap yang telah dikocok.
Tentukan probabilitas kejadian terambilnya :
a. 2 kartu Jack dan 1 kartu King
b. 3 kartu dari satu jenis
c. Paling sedikit 2 kartu As
4. Diberikan 2 kejadian X dan Y.
P(X)=0,32 ; P(Y)=0,44 ; PX  Y   0,88
a. Apakah X dan Y saling lepas?
b. Apakah X dan Y saling bebas?
5. Suatu perusahaan besar menyediakan 3 hotel bagi akomodasi
rekanannya. Dari catatan sebelumnya diketahui bahwa 20%
rekanannya diinapkan dihotel A, 50% dihotel B, dan 30% dihotel C.
Bila 5% diantara kamar-kamar dihotel A, 4% di hotel B, dan 8%
dihotel C terdapat kerusakan pipa air di kamar mandinya, hitung
peluang bahwa :
a. seorang rekanan mendapat kamar dengan pipa air yang rusak!
b. seorang rekanan yang diketahui mendapat kamar dengan pipa
air yang rusak ternyata menginap di hotel A!

Anda mungkin juga menyukai