TUGAS RUTIN
STRATEGI BELAJAR MATEMATIKA
(Jawaban Pertanyaan Kelompok 2)
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd
DISUSUN OLEH :
NIM : 4191111042
JURUSAN MATEMATIKA
2020
JAWABAN SOAL KELOMPOK 2
2. Apakah menurutmu pembelajaran discovery learning ini efektif dan efisien dalam
proses belajar mengajar matematika? Sertakan alasannya.
Jawab : Terkait keefektifannya, menurut saya pembelajaran discovery learning efektif
dan efisien dalam belajar mengajar matematika karena dengan model pembelajaran
ini peserta didik didorong untuk belajar sendiri melalui keterlibatan aktif dengan
konsep – konsep dan prinsip - prinsip. Guru harus mampu mendorong siswa agar
mempunyai pengalaman dan melakukan eksperimen dengan memungkinkan mereka
menemukan prinsip – prinsip atau konsep – konsep bagi diri mereka sendiri.
Pembelajaran model ini akan membangkitkan keingintahuan siswa, memotivasi siswa
untuk terus bekerja hingga menemukan jawaban. Dalam hal ini, tentunya siswa
mempunyai kesempatan untuk berlatih menyelesaikan soal, mempertajam berpikir
kritis secara mandiri, karena mereka harus menganalisa dan memanipulasi informasi.
3. Jika dalam proses pembelajaran yang mengharuskan menggunakan model
pembelajaran discovery learning terjadi hambatan/kendala. Misalnya ada anak yang
tidak bisa mengungkapkan konsep – konsep dan penemuannya. Bagaimana anda
menyelesaikan/meminimalisir kejadian tersebut? Apakah kejadian tersebut akan
menghambat kegiatan siswa lainnya?
Jawab : Jika dalam proses pembelajaran yang mengharuskan menggunakan model
pembelajaran discovery learning terjadi hambatan/kendala maka perlu meninjau
model pembelajaran tersebut. Pada proses pembelajaran sesuai rencana pembelajaran
yang telah dibuat, maka kita wajib meninjau dan menekankan pada sintaks pemberian
rangsangan dan identifikasi masalah. Untuk menghindari hal tersebut, mulailah dari
awal dengan rangsangan yang realistis tanpa numerik terlebih dahulu. Artinya,
kaitkan pembelajaran dengan perihal di kehidupan sehari – hari. Dengankonsep dan
pelaksanaan yang baik dan mudah akan membuat para peserta didik untuk lebih
memahami proses pembelajaran. Sehingga tidak akan terjadi “siswa ketinggalan
pengetahuan” yang mengakibatkan adanya ketertinggalan antar siswa yang
berdampak pada materi selanjutnya. Dalam pandangan sehari – hari, jika terdapat
siswa yang kurang memahami maka cara ampuh bukanlah guru yang harus turun
tangan melainkan teman – teman sekelompoknya. Artinya, proses pembelajaran boleh
saja dilakukan secara kelompok untuk meminimalisir ketidaktahuan yang
dipertanyakan diatas. Sehingga anggota – anggota kelompok saling berdiskusi satu
dengan lainnya dan tidak akan ada yang menghambatkan kegiatan pembelajaran.