Anda di halaman 1dari 12

SIFAT HAKIKAT MANUSIA

TUGAS MATA KULIAH :


ILMU ALAMIAH DASAR

DOSEN PENGAMPU :
I PUTU FREDY ANDI WIRA PUTRA,S.PD.,M.PD.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

ITP MARKANDEYA BALI

TAHUN AJARAN

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, dan
karunia-Nya yang senantiasa melimpah dalam perjalanan penulisan makalah ini. Kami juga ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan dan bantuan
dalam penyelesaian makalah ini.

Makalah ini bertujuan untuk mendalami dan memahami sifat dan hakikat manusia, sebuah topik
yang telah menjadi perhatian utama dalam berbagai disiplin ilmu dan perenungan manusia
sepanjang masa. Sifat dan hakikat manusia merupakan pertanyaan filosofis yang mendalam, yang
melibatkan pemikiran, pengamatan, dan refleksi tentang eksistensi kita sebagai makhluk yang unik
dan kompleks.

Dalam makalah ini, kami akan mengeksplorasi berbagai aspek yang membentuk sifat dan hakikat
manusia. Kami akan membahas konsep kebebasan, rasionalitas, moralitas, emosi, dan kreativitas
sebagai elemen-elemen penting dalam sifat manusia. Kami akan melihat bagaimana faktor internal
dan eksternal, termasuk pengaruh lingkungan, keluarga, pendidikan, dan budaya, dapat membentuk
sifat manusia.

Selain itu, kami juga akan menjelajahi perspektif agama tentang sifat manusia. Setiap agama
memiliki pandangan dan ajaran yang unik tentang sifat dan hakikat manusia, termasuk konsep dosa,
penebusan, dan tujuan hidup manusia menurut ajaran agama tersebut. Dalam makalah ini, kami akan
menggali pemahaman agama-agama terkait sifat dan hakikat manusia.

Pemahaman yang mendalam tentang sifat dan hakikat manusia memiliki implikasi yang luas dalam
kehidupan sehari-hari. Etika dan moralitas, hubungan antarmanusia, dan pengembangan diri adalah
beberapa aspek kehidupan yang sangat dipengaruhi oleh sifat manusia. Kami akan mengeksplorasi
implikasi dari pemahaman ini dan memberikan rekomendasi yang relevan.

Kami menyadari bahwa topik ini sangat kompleks dan luas, dan makalah ini hanya dapat
memberikan gambaran umum tentang sifat dan hakikat manusia. Namun, kami berharap makalah ini
dapat memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih dalam tentang diri kita sebagai manusia.
Akhir kata, kami berharap makalah ini dapat memberikan manfaat dan kontribusi dalam pemahaman
kolektif kita tentang sifat dan hakikat manusia. Kami juga berharap makalah ini dapat menjadi
pendorong bagi pembaca untuk terus menjelajahi dan merenungkan tentang eksistensi dan peran kita
di dunia ini.

Terima kasih sekali lagi kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan baru dan memperkaya pemahaman kita tentang
sifat dan hakikat manusia.
Salam hangat,
[Your Name]
DAFTAR ISI

COVER..............................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1. Latar Belakang.........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah....................................................................................2

1.3.Tujuan.......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................3

2.1. Pengertian Ekologi...................................................................................3

2.2. Cangkupan Wilayah Kerja Ekologi.........................................................3

A. Individu.........................................................................................3

B. Populasi.........................................................................................3

C. Komunitas......................................................................................3

D. Ekosistem......................................................................................4

E. Biosfer............................................................................................4

F. Lanskap..........................................................................................5

G. Global............................................................................................5

2.3. Konsep Ekologi.......................................................................................5

2.4. Manfaat Ekologi......................................................................................6

BAB lll PENUTUP...................................................................................................9

3.1. Kesimpulan..............................................................................................9

3.2. Saran.........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sifat hakikat manusia merupakan topik yang telah dipelajari dan diperdebatkan oleh
berbagai disiplin ilmu, seperti filsafat, psikologi, antropologi, dan sosiologi. Pendekatan-
pendekatan ini memberikan pemahaman yang beragam tentang sifat manusia.
Dalam filsafat, terdapat berbagai pandangan tentang hakikat manusia. Misalnya, filsuf
Yunani kuno seperti Plato dan Aristoteles berpendapat bahwa manusia memiliki kemampuan
rasional yang unik, yang membedakan kita dari makhluk lain. Sementara filsuf modern
seperti René Descartes mengemukakan bahwa hakikat manusia terletak pada kesadaran dan
pemikiran.

Dalam psikologi, hakikat manusia dipelajari melalui pendekatan-pendekatan seperti


psikoanalisis, behaviorisme, dan kognitif. Psikoanalisis, yang dikembangkan oleh Sigmund
Freud, menekankan pentingnya ketidaksadaran dan dorongan-dorongan bawah sadar dalam
membentuk sifat manusia. Behaviorisme, di sisi lain, menekankan pentingnya pengalaman
dan pembelajaran dalam membentuk perilaku manusia. Pendekatan kognitif mempelajari
bagaimana manusia memproses informasi, berpikir, dan memahami dunia di sekitarnya.
Dalam antropologi dan sosiologi, sifat manusia dipelajari melalui sudut pandang budaya dan
sosial. Antropologi mempelajari variasi budaya manusia di seluruh dunia dan bagaimana
budaya mempengaruhi pandangan dan perilaku manusia. Sosiologi mempelajari interaksi
sosial dan struktur sosial yang membentuk sifat manusia.

Secara keseluruhan, latar belakang sifat hakikat manusia melibatkan pemahaman tentang
aspek-aspek seperti kesadaran, akal budi, emosi, dan interaksi sosial. Namun, penting untuk
diingat bahwa pandangan tentang sifat manusia bisa berbeda-beda tergantung pada disiplin
ilmu dan perspektif yang digunakan.
1.2. Tujuan Penelitian

Penelitian tentang sifat hakikat manusia bertujuan untuk memahami esensi, karakteristik,
dan fenomena yang terkait dengan keberadaan manusia. Tujuan penelitian ini dapat bervariasi
tergantung pada disiplin ilmu yang digunakan dan pertanyaan penelitian yang ingin dijawab. Berikut
beberapa tujuan umum dalam penelitian sifat hakikat manusia:

a. Memahami aspek-aspek fundamental manusia: Tujuan utama penelitian ini adalah untuk
memahami aspek-aspek dasar yang membentuk sifat manusia, seperti kesadaran, akal budi,
moralitas, emosi, dan kemampuan berpikir. Penelitian ini mencoba menjelaskan bagaimana
aspek-aspek ini saling berinteraksi dan mempengaruhi perilaku manusia.
b. Mempelajari perbedaan individu: Penelitian tentang sifat hakikat manusia juga bertujuan untuk
memahami perbedaan individual dalam karakteristik dan perilaku manusia. Ini melibatkan
penelitian tentang faktor-faktor seperti kepribadian, temperamen, preferensi, dan nilai-nilai yang
mempengaruhi cara individu berinteraksi dengan dunia di sekitarnya.
c. Menjelaskan perkembangan manusia: Penelitian tentang sifat hakikat manusia juga mencoba
menjelaskan bagaimana manusia berkembang dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Ini
melibatkan penelitian tentang perkembangan kognitif, emosional, sosial, dan moral manusia
seiring waktu.
d. Mempelajari pengaruh budaya dan lingkungan: Penelitian ini juga bertujuan untuk memahami
bagaimana budaya dan lingkungan mempengaruhi sifat manusia. Ini melibatkan penelitian
tentang bagaimana nilai-nilai, norma, dan tradisi budaya membentuk pandangan dan perilaku
manusia.
e. Mencari pemahaman tentang tujuan hidup dan makna eksistensial: Beberapa penelitian tentang
sifat hakikat manusia juga mencoba menjawab pertanyaan tentang tujuan hidup dan makna
eksistensial manusia. Penelitian ini melibatkan eksplorasi tentang keinginan manusia untuk
mencari makna, keb1. Memahami esensi manusia: Penelitian ini bertujuan untuk mendalami
dan memahami hakikat manusia secara lebih mendalam, termasuk karakteristik, potensi, dan
keunikan yang membedakan manusia dari makhluk lain.
f. Menjelaskan hubungan manusia dengan alam semesta dan masyarakat: Penelitian ini bertujuan
untuk mempelajari interaksi manusia dengan lingkungan alam dan masyarakat, serta dampaknya
terhadap perkembangan dan pemahaman manusia tentang dirinya sendiri.
g. Menyelidiki peran manusia dalam pendidikan: Penelitian ini fokus pada peran manusia sebagai
subjek dan objek pendidikan, termasuk analisis tentang bagaimana manusia belajar, berkembang,
dan berinteraksi dalam konteks pendidikan.
h. Menganalisis perspektif filsafat atau agama terhadap hakikat manusia: Penelitian ini bertujuan
untuk memahami pandangan filsafat atau agama terhadap hakikat manusia, termasuk dimensi
material dan immaterial manusia.ahagiaan, dan tujuan hidup yang lebih besar.

Tujuan penelitian ini dapat bervariasi tergantung pada pendekatan dan disiplin ilmu yang digunakan.
Namun, secara keseluruhan, penelitian tentang sifat hakikat manusia bertujuan untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik tentang siapa kita sebagai manusia dan bagaimana kita berinteraksi
dengan dunia di sekitar kita.
BAB II

KONSEP SIFAT MANUSIA

2.1. Defisini Sifat Hakikat Manusia

Hakekat manusia adalah suatu konsep yang menggambarkan sifat dan esensi dasar dari
manusia sebagai individu dan sebagai anggota masyarakat. Konsep ini seringkali mencakup
aspek spiritual, psikologis, dan sosial dari kehidupan manusia.
Secara spiritual, hakekat manusia seringkali dilihat sebagai makhluk yang memiliki jiwa
atau roh, dan memiliki potensi untuk berkembang dan mencapai tingkat kesadaran yang
lebih tinggi.

Secara psikologis, hakekat manusia seringkali dilihat sebagai makhluk yang memiliki
kebebasan dan kemampuan untuk membuat pilihan, serta memiliki kebutuhan untuk mencari
makna dan tujuan dalam hidup.

Secara sosial, hakekat manusia seringkali dilihat sebagai makhluk yang secara alami bersifat
sosial dan membutuhkan interaksi dan hubungan dengan orang lain untuk berkembang dan
merasa puas.

2.2. Aspek-aspek Sifat Hakikat Manusia

i. Kebebasan:

Manusia memiliki kemampuan untuk membuat pilihan dan bertindak sesuai dengan kehendak
mereka sendiri. Kebebasan ini mencakup kebebasan berpikir, berbicara, dan bertindak.

ii. Rasionalitas:

Manusia memiliki kemampuan untuk berpikir secara logis, rasional, dan kritis. Ini
memungkinkan kita untuk memahami dunia di sekitar kita, membuat penilaian berdasarkan bukti
dan logika, dan mengambil keputusan yang masuk akal.

iii. Moralitas:

Manusia memiliki kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah, dan memiliki
kesadaran moral. Moralitas memandu perilaku kita dan membantu kita membuat keputusan yang
etis dan bertanggung jawab.
iv. Emosi:

Manusia memiliki spektrum emosi yang luas, mulai dari sukacita, sedih, marah, takut, dan
banyak lagi. Emosi mempengaruhi cara kita merespons dan berinteraksi dengan dunia di sekitar
kita, dan merupakan bagian penting dari pengalaman manusia.

v. Kreativitas:

Manusia memiliki kemampuan unik untuk menciptakan dan berinovasi. Kreativitas


memungkinkan kita untuk mencari solusi baru untuk masalah, untuk menciptakan seni dan
musik, dan untuk berpikir di luar kotak.

vi. Sosialitas:

Manusia secara alami adalah makhluk sosial dan memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dan
membentuk hubungan dengan orang lain. Interaksi sosial membantu kita tumbuh dan
berkembang sebagai individu, dan memainkan peran penting dalam kehidupan kita.

vii. Spiritualitas:

Manusia memiliki kebutuhan batiniah dan pencarian makna dalam hidup. Spiritualitas
mencakup keyakinan dan nilai-nilai yang berkaitan dengan hal-hal yang lebih tinggi, seperti
tujuan hidup, keberadaan Tuhan, dan hubungan dengan yang Ilahi.

BAB III

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP SIFAT MANUSIA

3.1 Faktor Internal dan Eksternal

Faktor internal dan eksternal adalah dua kategori yang digunakan untuk menggambarkan
pengaruh terhadap sifat manusia. Berikut penjelasan lebih lanjut mengenai kedua faktor tersebut:

1. Faktor Internal:

a. Genetik

Faktor genetik atau warisan genetik dari orang tua dapat mempengaruhi sifat
manusia. Gen-gen yang diwariskan dapat mempengaruhi ciri fisik, kecenderungan
terhadap penyakit tertentu, dan bahkan kepribadian.
b. Kepribadian

Faktor internal lainnya adalah kepribadian individu. Kepribadian melibatkan pola


pikir, emosi, dan perilaku yang unik untuk setiap individu. Faktor-faktor seperti
kecerdasan, stabilitas emosional, dan tingkat ekstraversi dapat mempengaruhi sifat
manusia.

2. Faktor Eksternal:

a. Lingkungan Fisik

Lingkungan fisik, seperti iklim, geografi, dan infrastruktur, dapat mempengaruhi


sifat manusia. Misalnya, iklim yang keras dan penuh tantangan dapat mempengaruhi
kebiasaan dan adaptasi manusia.

b. Lingkungan Sosial

Interaksi dengan orang lain dalam lingkungan sosial dapat mempengaruhi sifat
manusia. Keluarga, teman, dan masyarakat secara keseluruhan dapat membentuk
nilai-nilai, sikap, dan perilaku individu.

c. Pengalaman Hidup

Pengalaman hidup individu, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan kejadian-kejadian


penting dalam hidup, dapat mempengaruhi sifat manusia. Pengalaman hidup
membentuk pengetahuan, keterampilan, dan pandangan hidup seseorang.
3.2 Peran Keluarga Dalam Pembentukan Sifat Manusia

Keluarga memainkan peran yang sangat penting dalam pembentukan sifat manusia. Sebagai
unit pertama dalam masyarakat, keluarga memiliki pengaruh yang kuat dalam membentuk nilai-
nilai, sikap, dan perilaku individu. Berikut adalah beberapa peran keluarga dalam pembentukan
sifat manusia:

1. Pembentukan Nilai dan Moral

Keluarga adalah tempat di mana individu pertama kali terpapar dengan nilai-nilai dan moral
yang membentuk dasar perilaku mereka. Nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, toleransi,
dan empati diajarkan dan diterapkan dalam lingkungan keluarga, dan ini membentuk sifat
moral individu.

2. Pembelajaran Sosial

Keluarga adalah tempat di mana individu belajar tentang norma dan aturan sosial. Melalui
interaksi dengan anggota keluarga lainnya, individu belajar cara berkomunikasi, berbagi,
bekerja sama, dan memahami peran dan tanggung jawab dalam hubungan sosial.

3. Pembentukan Identitas dan Kepribadian

Keluarga memberikan dasar untuk pembentukan identitas dan kepribadian individu. Melalui
interaksi dengan anggota keluarga, individu mengembangkan persepsi tentang diri mereka
sendiri, belajar tentang minat, bakat, dan preferensi mereka, dan mengembangkan pola pikir
dan sikap yang membentuk kepribadian mereka.

4. Dukungan Emosional

Keluarga menyediakan dukungan emosional yang penting bagi perkembangan individu.


Anggota keluarga saling mendukung, memberikan kasih sayang, dan menciptakan
lingkungan yang aman dan nyaman untuk berekspresi diri. Dukungan emosional ini
membantu individu mengembangkan keterampilan sosial, mengelola emosi, dan membangun
hubungan yang sehat dengan orang lain.

5. Pembelajaran Keterampilan dan Pengetahuan

Keluarga adalah sumber utama pembelajaran keterampilan dan pengetahuan dalam tahap
awal kehidupan. Individu belajar tentang bahasa, komunikasi, keterampilan sehari-hari, dan
pengetahuan dasar melalui interaksi dengan anggota keluarga. Ini membentuk dasar untuk
perkembangan mental dan kognitif individu.
3.3 Pengaruh Pendidikan, Budaya, dan Ekonomi

1. Pengaruh Pendidikan:

 Pengetahuan dan Keterampilan: Pendidikan memberikan individu dengan pengetahuan dan


keterampilan yang diperlukan untuk berfungsi dalam masyarakat. Melalui pendidikan,
individu belajar tentang berbagai subjek, seperti matematika, sains, bahasa, dan sejarah, yang
membantu mereka memahami dunia di sekitar mereka dan mengembangkan keterampilan
penting.

 Pemikiran Kritis: Pendidikan mempromosikan pemikiran kritis dan analitis. Individu


diajarkan untuk menganalisis informasi, mempertanyakan asumsi, dan mengembangkan
pemahaman yang lebih mendalam tentang suatu masalah. Ini membantu dalam pengambilan
keputusan yang rasional dan pemecahan masalah yang efektif.

 Nilai dan Etika: Pendidikan juga berperan dalam membentuk nilai-nilai dan etika individu.
Melalui pendidikan, individu diajarkan tentang pentingnya etika, integritas, dan tanggung
jawab sosial. Pendidikan dapat membantu membentuk sikap positif dan perilaku yang baik
dalam masyarakat.

2. Pengaruh Budaya:

 Nilai dan Norma: Budaya memiliki nilai-nilai dan norma-norma yang berbeda, yang
membentuk pandangan hidup dan perilaku individu. Budaya mempengaruhi cara individu
berinteraksi dengan orang lain, cara berpikir, dan cara mereka memandang dunia. Nilai-nilai
seperti kesopanan, rasa hormat, dan keadilan sering kali dipengaruhi oleh budaya tempat
individu tinggal.

 Identitas dan Kepribadian: Budaya memainkan peran penting dalam membentuk identitas
dan kepribadian individu. Nilai-nilai budaya yang diterima dan diinternalisasi oleh individu
membentuk cara mereka melihat diri mereka sendiri dan bagaimana mereka berinteraksi
dengan orang lain. Budaya juga mempengaruhi preferensi dan minat individu dalam seni,
musik, makanan, dan aktivitas lainnya.

 Bahasa dan Komunikasi: Budaya juga mempengaruhi bahasa dan komunikasi individu.
Setiap budaya memiliki bahasa yang unik, serta norma dan aturan dalam komunikasi. Bahasa
dan komunikasi adalah sarana utama untuk menyampaikan gagasan, nilai, dan identitas
budaya.

 Pendidikan dan budaya saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Pendidikan
dapat membantu menyebarkan dan memperkuat nilai-nilai budaya, sementara budaya
mempengaruhi konteks dan isi pendidikan. Keduanya berperan penting dalam membentuk
sifat manusia dan cara individu berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka
3. Pengaruh Ekonomi :

 Kesejahteraan dan Kualitas Hidup: Kondisi ekonomi suatu negara atau masyarakat dapat
mempengaruhi tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup individu. Ketika ekonomi stabil dan
berkembang, individu memiliki akses yang lebih baik terhadap kebutuhan dasar seperti
makanan, air bersih, perumahan, dan layanan kesehatan. Hal ini dapat meningkatkan kualitas
hidup dan memberikan stabilitas dalam kehidupan sehari-hari.

 Peluang Ekonomi: Kondisi ekonomi juga dapat mempengaruhi peluang ekonomi yang
tersedia bagi individu. Ketika ekonomi tumbuh, ada lebih banyak lapangan kerja dan
kesempatan untuk pengembangan karir. Ini dapat mempengaruhi sifat manusia dalam hal
aspirasi, motivasi, dan ambisi untuk mencapai kesuksesan ekonomi.

 Akses terhadap Pendidikan: Kondisi ekonomi juga mempengaruhi akses individu terhadap
pendidikan. Ketika ekonomi kuat, ada lebih banyak sumber daya yang tersedia untuk
pendidikan yang berkualitas, seperti sekolah yang baik, guru yang berkualitas, dan fasilitas
pendidikan yang memadai. Pendidikan yang baik dapat membentuk sifat manusia melalui
peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kesadaran akan dunia di sekitar mereka.

 Kesetaraan Sosial: Ekonomi juga dapat mempengaruhi tingkat kesetaraan sosial dalam
masyarakat. Ketika ekonomi tidak merata, kesenjangan sosial dan ekonomi dapat terjadi. Hal
ini dapat mempengaruhi sifat manusia dalam hal ketidakpuasan, ketidakadilan, dan perasaan
ketidakamanan. Di sisi lain, ekonomi yang adil dan inklusif dapat menciptakan kesempatan
yang merata dan mempromosikan keadilan sosial.

 Stres dan Kesejahteraan Mental: Kondisi ekonomi yang sulit, seperti resesi atau
pengangguran tinggi, dapat menyebabkan stres dan ketidakstabilan mental. Ketidakpastian
ekonomi dapat mempengaruhi sifat manusia dalam hal kecemasan, ketidakamanan, dan
tekanan mental. Dalam situasi ekonomi yang sulit, penting untuk mengatasi stres dan
menjaga kesejahteraan mental.

BAB IV

.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6241039/ekologi-adalah-pengertian-konsep-ruang-
lingkup-dan-manfaat

https://www.detik.com/jabar/berita/d-6241039/ekologi-adalah-pengertian-konsep-ruang-
lingkup-dan-manfaat/amp

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ekologi

https://www.gramedia.com/literasi/ilmuekologi/https://www.studocu.com/id/document/univ
ersitas-pamulang/ekologi-manusia/krisis-ekologi-global/46582390

https://www.merdeka.com/jateng/ekosistem-adalah-suatu-sistem-ekologi-kenali-jenis-dan-
fungsinya-kln.html

https://www.gramedia.com/literasi/ekosistem/#:~:text=Ekosistem%20merupakan%20suatu%2
0sistem%20ekologi,lingkungan%20hidup%20dan%20saling%20mempengaruhi.

https://www.merdeka.com/jateng/ekosistem-adalah-suatu-sistem-ekologi-kenali-jenis-dan-
fungsinya-kln.htm

https://www.gramedia.com/literasi/ilmu-ekologi/

http://lelyria.lecture.ub.ac.id/files/2015/09/P1.-Ekologi.pdf

https://bobo.grid.id/amp/083501236/6-tingkatan-organisasi-kehidupan-dalam-konsep-ekologi-
beserta-pengertiannya

http://digilib.uinkhas.ac.id/4658/1/ISBN%20978-623-6078-69-3%20EKOLOGI.pdf

http://repository.syekhnurjati.ac.id/3009/1/buku%20Ekologi%20full.pdf

Anda mungkin juga menyukai