Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPU : Bapak Farhan Yadi, S.T,M.Pd

Di susun oleh : 1. Rosidah Dila


2. Muhammad hafiz daffa risman
3. avif sahifullah

PROGRAM SETUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Aliran-aliran Pendidikan. “

Dalam Pembuatan makalah ini, penulis mendapat banyak bimbingan serta petunjuk dari berbagai
pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Farhan Yadi, S.T,M.Pd
yang telah membimbing dan memberikan arahan yang bermanfaat bagi penulis. Dan juga penulis
tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Teman-teman dan rekan kelompok yang telah ikut
berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan
maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati
menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah kami ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Aliran-Aliran Pendidikan

2.2 Macam-Macam Aliran Pendidikan

2.2.1 Aliran Empiris

2.2.2 Aliran Navatisme

2.2.3 Aliran Naturalisme

2.2.4 Aliran Konvergensi


2.2.5 Aliran Progresivisme

2.2.6 Aliran Konstruktivisme

2.3 Aliran Pendidikan Modern di Indonesia

2.3.1 Aliran Progevisme

2.3.2 Aliran Esensialisme

2.3.3 Aliran Rekonstruksionalisme

2.3.4 Aliran Perennialisme

2.3.5 Aliran Idealisme

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan merupakan sesuatu yang sangat vital bagi pembentukan karakter sebuah
peradaban dan kemajuan yang mengiringnya.
Tanpa pendidikan, sebuah bangsa atau masyarakat tidak akan pernah mendapatkankemajuan
nya segingga menjadi bangsa atau masyarakat yang kurang
atau bahkan tidak beradab. Karena itu, sebuah peradaban yang memberdayakanakan lair dari
suatu pola pendidikan dalam skala luas yang tepat guna danefektif bagi konteks dan mampu
menjawab segala tantangan zaman.Pendidikan di dalam masyarakat senantiasa menjadi
perhatian utamadalam rangka memajukan kehidupan generasi yang sejalan dengan
tuntunan perkembangan dan kemajuan masyarakat dari zaman ke zaman. Mengingat perkem
bangan kehidupan dan pelaksanaan pendidikan bersifat dinamis, makagagasan-gagasan yang
muncul pun bersifat dinamis (sesuai dengan alam pikirdan dinamika manusianya)

Sejak dulu, kini, maupun di masa depan pendidikan itu selalu


mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan sosial budaya dan perkembangan ip
tek. Pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan pendidikan itu disebut aliran-
aliran pendidikan. Seperti dalam bidang-bidanglainnya, pemikiran-pemikiran dalam
pendidikan itu berlangsung seperti suatudiskusi berkepanjangan yakni pemikiran-pemikiran
terdahulu selaluditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir-pemikir berikutnya,
dankarena dialog tersebut akan melahirkan lagi pemikiran-pemikiran baru, dandemikian
seterusnya

1.2 Tujuan

1. Memahami pengertian aliran-aliran pendidikan

2. Memahami aliran-aliran klasik dalam pendidikan (epirisme, nativisme,naturalisme, dan


konvergensi) serta pengaruhnya di Indonesia.

3. Memahami beberapa gerakan baru dalam pendidikan, utamanya pengajaran, serta


pengaruhnya di Indonesia.
4. Memahami gagasan-gagasan pokok dua tonggak pemikiran pendidikan diIndonesia
(Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidik INSKayu Tanam), upaya-upaya,
dan hasil-hasilnya

BAB II

2.1. Pengertian aliran aliran pendidikan

Aliran-aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang membawa pembaruan dunia


pendidikan.Pemikiran-pemikiran
dalam pendidikan itu berlangsung seperti suatu diskusi berkepanjangan yakni pemikiran-
pemikiran terdahulu selalu ditanggapi dengan pro dan kontra oleh pemikir-pemikir
berikutnya, sehingga timbul pemikiran baru, dan juga seterusnya. Aliran-aliran dalam
pendidikan perlu di
calon pendidik karena pendidikan tidak cukup dipahami hanya melalui pendekatan ilmiah ya
ng bersifat parsial dan deskriptif saja, melainkan perlu dipandang
pula secara holistik (menyeluruh). Menurut Tirtarahardja& Sulo (2005) aliran-aliran
pendidikan telah dimulai sejak awal hidupmanusia, karena setiap kelompok manusia selalu
dihadapkan dengan

generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baikdari orang tuanya.
Di dalam kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang
pendidikan telah dimulai dari zaman Yunanikuno sampai kini, dikenal dengan istilah rumpun
aliran klasik dan aliran(gerakan) baru

Pengertian AliranAliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Pemikiran PenDidik
an di Indonesia

Aliran klasik merupakan benang-benang merah yangmenghubungkan pemikiran-pemikiran


pendidikan masa lalu, kini, danmungkin yang akan datang. Aliran-aliran tersebut meliputi
aliran-aliranempirisme, nativisme, naturalisme, dan kovergensi. Aliran-aliran itumewakili
bebragai variasi pendapat tentang pendidikan, mulai dari
yang paling pesimis sampai dengan yang paling optimis. Aliran yang paling

pesimis memandang bahwa pendidikan kurang bermanfaat, bahkanmungkin merusak
bakat yang telah dimiliki anak. Sedangkan sebaliknya,aliran yang sangat optimis memandang
anak seakan-akan tanah liat yangdapat dibentuk sesuka hati. Banyak pemikiran yang berada
diantara keduakutub tersebut, yang dapat dipandang sebagai variasi gagasan dan pemikiran
dalam pendidikan.
2.2. MACAM-MACAM ALIRAN ALIRAN PENIDIKAN

1. Aliran empirisme

Aliran empirisme bertolak dari lockeal tradition yang mementingkan setimulus eksternal
didalam perkembangan manusia dan menyatakan bahwa perkembangan anak bergantung kepada
lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalama yang diperoleh anak dalam
kehidupan kehidupan sehari hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulus –stimulus.

2. Aliran nativisme

Aliran nativisme bertolak dari leibnitzion tradition yang menekankan kemampuaan


dalam dari anak sehingga faktor lingkungan termasuk factor pendidikan kurang berpengaruh
terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan
yang sudah diperoleh sejak lahir. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap pendidikan dan
perkembangan anak karena hasil pendidikan tergantung pada pembawaan.

3. Aliran naturalisme

Pandangan yang memiliki persamaan dengan Aliran natuivisme adalah aliran


naturalisme bahwa semua anak yang baru dilahirkan mempunyai pembawaan yang baik
tetapi pembawaan yang baik itu akan menjadi rusak karena dipengaruhi oleh lingkungan.
Rosseau juga berpendapat bahwa pendidikan yang diberikan orang dewasa malahan dapat
merusak pembawaan anak yang baik itu. Aliran ini disebut negativisme bahwa pendidik
wajib menyerahkan pertumbuhan anak didik kepada alam. Dengan kata lain, pendidik tidak
diperlukan. Hal yang diperlukan adalah menyerahkan anak didik kepada alam agar
pembawaan yang baik itu tidak menjadi rusak oleh tangan manusia melalui proses dan
kegiatan pendidikan.

4. Aliran konvergensi

Aliran konvergensi bahwa seorang anak dilahirkan kedunia sudah disertai dengan
pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor
pembawaan maupun faktor lingkungan, sama sama mempunyai perana yang sangat penting.
Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya
dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu. Sebaliknya lingkungan
yang baik tidak dapat menghasilkan perkembangan anak yang optimal kalau memang pada
diri anak tidak terdapat bakat yang diperlukan untuk pengembangan anak.

2.3. Aliran Pendidikan yang digunakan di Indonesia


Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu dimaksudkan adalah Perguruan
Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut
dipandang sebagai tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.

1.  Perguruan Kebangsaan Taman Siswa

Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara pada tanggal 3 Juli
1932 di yogyakarta, yakni dalam bentuk yayasan.

a.  Asas dan Tujuan Taman Siswa

Asas Taman Siswa bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri dengan
terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.

1.  Bahwa pengajaran harus memberi pengetahuan yang berfaedah yang dalam arti lahir dan
batin dapat memerdekan diri.

   2. Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan kebangsaan sendiri.

3.   Bahwa pengajaran harus tersebar luas sampai dapat menjangkau kepada seluruh rakyat.

4. Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri maka harus mutlak harus
membelanjai sendiri segala usaha yang dilakukan.

5.   Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan lahir dan batin untuk
mengobarkan segala kepentinganpribadi demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.

Kemudian ditambahkan dengan asas kemerdekaan, asas kodrat alam, asas kebudayaan, asas
kebangsaan, dan asas kemanusiaan.

Tujuan Taman Siswa

1.  Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan masyarakat tertib dan damai.

2.   Membangun abak didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin, luhur akal budinya,
serta sehat jasmaninya untuk menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung jawab
atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada umumnya.

b.   Upaya-upaya yang dilakukan Taman Siswa


Beberapa usaha yang dilakukan oleh Rtaman siswa adalah menyiapkan peserta didik yang
cerdas dan memiliki kecakapan hidup. Dalam ruang lingkup eksternal Taman siwa membentuk
pusat-pusat kegiatan kemasyarakatan.

c.  Hasil-hasil yang Dicapai

Taman siswa telah berhasil menemukakan gagasan tentang pendidikan nasional, lembaga-
lembaga pendidikan dari Taman indria sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah
melahirkan alumni alumni besar di Indonesia.

2.      Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Ruang Pendidik INS (Indonesia Nederlandsche School) didirikan oleh Mohammad Sjafei
pada tanggal 31 Oktober 1926 di Kayu Tanam (sumatera Barat).

a.       Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas sebagai berikut:

1)      Berpikir logis dan rasional

2)      Keaktifan atau kegiatan

3)      Pendidikan masyarakat

4)      Memperhatikan pembawaan anak

5)      Menentang intelektualisme

Dasar-dasar tersebut kemudian disempurnakan dan mencakup berbagai hal, seperti: syarat-
syarat pendidikan yang efektif, tujuan yang ingin dicapai, dan sebagainya.

Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:

1)      Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan

2)      Memberi pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat

3)      Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat

4)      Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani bertanggung jawab.

5)      Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.


b.      Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu Tanam antara lain
menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan, menyiapkan

tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah anak-anak Sendi, serta mencetak buku-
buku pelajaran.

c.       Hasil-hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan tentang pendidikan


nasional (utamanya pendidikan keterampilan/kerajinan), beberapa ruang pendidikan (jenjang
persekolahan), dan sejumlah alumni.

2. Aliran pendidikan moderen di Indonesia

1. Progresivisme

Progresivisme adalah gerakan pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan


di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan
yang masih berpusat pada guru (teacher-centered) atau bahan pelajaran (subject-centered).
Pendidikan Progresivisme menganut prinsip pendidikan berpusat pada anak. Anak merupakan
pusat adari keseluruhan kegiatan-kegiatan pendidikan. Pendidikan Progresivisme sangat
memuliakan harkat dan martabat anak dalam pendidikan. Anak bukanlah orang dewasa dalam
betuk kecil. Anak adalah anak, yang sangat berbeda dengan orang dewasa. Setiap anak
mempunyai individualitas sendiri-sendiri, anak mempunyai alur pemikiran sendiri, anak
mempunyai keinginan sendiri, mempunyai harapan-harapan dan kecemasan sendiri, yang
berbeda dengan orang dewasa. Dengan demikian, anak harus diperlakukan berbeda dari orang
dewasa.

2. Esensialisme

Esensialisme modern dalam pendidikan adalah gerakan pendidikan yang memprotes gerakan
progresivisme terhadap nilai-nilai yang tertanam dalam warisan budaya/sosial. Menurut
esensialisme nilai-nilai yang tertanam dalam nilai budaya/sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan
yang terbentuk secara berangsur-angsur dengan melalui kerja keras dan susah payah selama
beratus tahun dan di dalamnya berakar gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam
perjalanan waktu. Peranan guru kuat dalam mempengaruhi dan mengawasi kegiatan-kegiatan di
kelas.

3. Rekonstruksionalisme
Rekonstruksionalisme memandang pendidikan sebagai rekonstruksi pengalaman-
pengalaman yang berlangsung terus dalam hidup. Sekolah yang menjadi tempat utama
berlangsungnya pendidikan haruslah merupakan gambaran kecil dari kehidupan sosial di
masyarakat

4. Perennialisme

Perennialisme adalah gerakan pendidikan yang mempertahankan bahwa nilai-nilai universal itu
ada, dan bahwa pendidikan hendaknya merupakan suatu pencarian dan penanaman kebenaran-
kebenaran dan nilai-nilai tersebut. Guru mempunyai peranan dominan dalam penyelenggaraan
kegiatan belajar mengajar di kelas.

5. Idealisme

Aliran idealisme merupakan suatu aliran ilmu filsafat yang mengagungkan jiwa. Menurutnya,
cita adalah gambaran asli yang semata-mata bersifat rohani dan jiwa terletak di antara gambaran
asli (cita) dengan bayangan dunia yang ditangkap oleh panca indera. Pertemuan antara jiwa dan
cita melahirkan suatu angan-angan yaitu dunia idea. Aliran ini memandang serta menganggap
bahwa yang nyata hanyalah idea. Tugas ide adalah memimpin budi manusia dalam menjadi
contoh bagi pengalaman. Siapa saja yang telah menguasai ide, ia akan mengetahui jalan yang
pasti, sehingga dapat menggunakan sebagai alat untuk mengukur, mengklasifikasikan dan
menilai segala sesuatu yang dialami sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai