Diajukan untuk Memenuhi Tugas Terstruktur Mata Kuliah Sejarah Seni Islam
Oleh: Kelompok 5
Addin Shiddiqin 1205010000
Adib Rizqulah Zahran 1205010000
Amila Sholeha 1205010022
KELAS V A
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahim.
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik, dan inayahnya sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah ini. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
baginda Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan bagi umat islam
dipenjuru dunia.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
BAB III..................................................................................................................17
KESIMPULAN......................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan sebuah negara yang dikenal memiliki banyak sekali
kebudayaan yang telah dikenal luas. Kebudayaan-kebudayaan tersebut Sebagian
besar merupakan kebudayaan asli nenek moyang yang dilestarikan secara turun
temurun kemudian mengalami berbagai peristiwa yang menyebabkan kebudayaan
tersebut berakulturasi dan digunakan secara luas, sehingga dapat terlihat bahwa
satu kebudayaan dapat memiliki versinya yang lain di daerah lain pula. Salah satu
kesenian yang disinggung adalah kesenian kriya, atau pakaian. Indonesia
mengalami transformasi bentuk, jenis bahkan corak pakaian setiap masanya, tetapi
adaa salah satu jenis seni kriya yang memang tak lekang oleh waktu dan telah
mendunia, yakni kesenian kain batik. Kain batik telah ada sejak zaman dahulu dan
menyebar dengan berbagai golongan dan daerah yang telah membuat corak batik
menjadi sangat beragam.
4
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana seni dalam pandangan Islam beserta batasan-batasannya?
5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Seni Lukis dalam Pandangan Islam di Indonesia
Menurut Ki Hajar Dewantara, seni adalah kumpulan perbuatan seseorang
yang timbul dari kehidupan emosionalnya dan sangat indah sehingga dapat
menyentuh jiwa manusia. “Nilai seni dalam Islam sangat dijunjung tinggi dan
selalu didukung secara aktif oleh warga muslim. Dan tidak benar jika para
orientalis mengatakan bahwa Islam adalah agama konservatif tanpa mengetahui
bahwa agama Islam adalah agama alam dan seni. Termasuk didalamnya juga
fitrah sehingga tidak mungkin ada Islam tanpa pengakuan seni.Segala bentuk dan
corak seni, baik seni rupa, sastra maupun seni lukis, selalu mendapat dukungan
aktif dalam perkembangan sejarah umat Islam. Apakah kecantikan. Itu adalah
ekspresi jiwa dan budaya manusia yang mengandung dan memanifestasikan
keindahan. Ia lahir dari lubuk hati manusia, dari kegemaran seniman akan
keindahan, apapun itu. Nafsu adalah naluri atau fitrah manusia yang diberikan
oleh Allah kepada hamba-Nya.1
Sebuah seni yang dapat meningkatkan harkat dan martabat manusia dan
tidak meninggalkan nilai kemanusiaan
Seni dapat menekankan masalah etika dan kebenaran yang mempengaruhi
aspek estetika, manusia, dan etika.
Seni yang dapat membawa nilai keindahan tergantung dari nilai Islam itu
sendiri, sedangkan menurut Islam seni yang paling bernilai adalah seni
yang dapat membawa kepada ketakwaan, ma’rufan dan akhlak.
Sebuah seni yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhan, manusia
dengan manusia dan manusia dengan lingkungan alam.
Islam dapat menerima semua ciptaan manusia selama mereka sesuai
dengan pandangan Islam tentang keberadaan alam semesta ini. Namun, wajar
untuk bertanya-tanya mengapa sikap masyarakat terhadap sebuah karya seni tidak
1
Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i Atas Berbagai Persoalan Umat, Cet III
(Bandung: Mizan, 1996) hal.385.
2
Khazali: Kesenian Dalam Islam
6
selaras dengan budaya penghuninya. Dalam hal ini, perlu ditekankan bahwa
Alquran memerintahkan umat Islam untuk menghormati kebajikan, berbuat baik,
dan melarang berbuat jahat. Makruf adalah budaya masyarakat menurut nilai-nilai
agama sedangkan munkar adalah perbuatan yang bertentangan dengan budaya
masyarakat. Oleh karena itu, setiap muslim hendaknya menjunjung tinggi nilai-
nilai budaya yang anggun dan sejalan dengan ajaran agama, yang menuntunnya
untuk mendukung pencapaian budaya dan seni setiap masyarakat. Ketika
pengaruh negatif dapat sangat merusak adat istiadat dan produksi seni suatu
komunitas, umat Islam di daerah itu harus membela nilai-nilai yang diakui oleh
komunitas mereka, dan menentang perusahaan mana pun yang dapat merusak
nilai-nilai ini.
Sampai saat ini sebagian masyarakat Indonesia jika mengacu pada seni
lukis islami persepsinya selalu terfokus pada karya kaligrafi islami, meskipun seni
islami tidak hanya kaligrafi islami, tetapi juga termasuk kaligrafi islami termasuk
7
lukisan bertema manusia dengan berbagai tindakan, baik beribadah kepada allah
swt maupun berkaitan dengan Muamalat. . Antara orang, misalnya, lukisan
menggambarkan praktik ibadah Muslim seperti doa dan puasa. Sumbangan,
ziarah, dll. Sebenarnya dakwah melalui seni lukis adalah salah satu jenis seni lukis
kaligrafi, karena perkembangan kaligrafi modern telah banyak mengenalkan unsur
artistik seperti garis, warna, tekstur, unsur terang dan gelap, dll. Selain itu, prinsip
artistik juga diterapkan pada kaligrafi, seperti prinsip keseimbangan, ritme, dan
kesatuan. Bahan-bahan dan sebagainya. Dengan demikian, unsur lukisan lebih
terlihat dari pada unsur kata-kata tertulis, yaitu sekilas dapat melihat lukisan
terlebih dahulu, kemudian melihat secara dekat untuk melihat karya tersebut yang
sebenarnya berisi teks.
Islam menganggap seni pada umumnya dan lukisan pada khususnya sebagai
sesuatu yang dapat diukur sebagai Halal, Haram atau diperbolehkan. Bagi mereka
yang melihat seni dari sudut pandang ideologis, mereka akan menganggap seni
yang diciptakan sebagai hasil kerja manusia sebagai sesuatu yang terlarang untuk
dinilai dan disajikan kepada publik, karena menurut mereka adalah segala sesuatu
8
yang dapat dilihat. Sebagai penghambat kekhususan seni. Kultus tersebut secara
psikologis akan membuat seseorang cepat bosan karena dunia di sekitarnya sudah
didominasi oleh industri hiburan. Ini dapat diatasi dengan memperbaiki
pelanggaran seketat mungkin, atau dengan mematikan televisi dan tidak
menayangkan industri hiburan kepada publik. Contoh yang kita lihat adalah yang
terjadi di Iran. Dimana mereka menerapkan kebijakan menurunkan piring rakyat.
Mereka hanya diperbolehkan menonton siaran nasional yang hanya menyiarkan
berita dan ibadah Islam. 3
Contoh Lukisan Karya Abd aziz ahmad 1 berjudul semua dipertanggung jawabkan
3
M. Quraisy Shihab Dok, Islam dan Kesenian, (Jakarta: Majelis Kebudayaan Muhammadiyah
Universitas Ahmad Dahlah Lembaga Litbang PP Muhammadiyah, 1995), hal. 185
9
seni secara umum atau tentang seni lukis sangat bervariasi, ada yang
membolehkan, ada yang melarang.
Dalil yang menghalalkan bisa merujuk kepada hadits yang menerangkan bahwa :
Diriwayatkan dari Aisyah ra ia berkata:
Selanjutnya landasan yang melarang terkait seni rupa ataupun seni lukis
merujuk kepada hadits yang menjelaskan bahwa:diriwayatkan dari ibnu umar ra
Rasulullah SAW bersabda:
Jika ditelaah lebih dalam lagi, kedua hadits di atas memang terkesan
kontradiktif atau kontradiktif, namun tentunya pandangan halal dan haram dalam
seni khususnya seni lukis adalah terserah pada masing-masing individu. Menurut
Majlis Tarjih Muhamadiyah, ada tiga standar tentang hukum mengukir atau
melukis:
10
dimensi, seperti kanvas, papan, kertas, dan lainnya. Karya dari seni lukis ini
disebut dengan lukisan.
Seni dan Agama secara empiris memiliki korelasi yang erat pada mulanya,
mengingat seni dan agama memiliki dua unsur yang sama-sama vital didalmnya
yakni ritual dan emosi. Ritual merupakan transformasi simbolis dan ungkapan
perasaan dari pengalaman manusia dan hasil akhir dari artikulasi yang demikian
itu merupakan emosi yang spontan dan kompleks.4
Kesenian bernafaskan Islam khususnya seni sastra, seni rupa, musik, dan
sebagainya perkembangannya tidak begitu pesat. Sepintas dalam sejarah
kebudayaan Islam melahirkan sedikit sekali karya-karya seni rupa dan karenanya
sebagai gantinya melahirkan karya-karya kaligrafi dan arsitektur. Islam tidak
melarang umat Islam untuk berkesenian, asalkan dengan syarat bahwa seni harus
takwa, dan konsekuen antara ucapan dan perbuatan. Dalam hal ini harus diingat
4
Hadi, Y. Sumandiyo. 2006. Seni dalam Ritual Agama. Yogyakarta: Pustaka.
5
Siti binti A.Z. 2005. “Spiritualitas dan Seni Islam Menurut Sayyed Hossein Nasr” dalam
Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni, Vol. VI No. 3/September-Desember.
11
bahwa sebebas-bebasnya kreativitas tetap ada batasnya. Pembatasan tersebut
berupa hati nurani manusia (moral) atau dalam istilah Islam disebut akhlak.
Kreativitas seni harus menjadi bagian moral yang pola dasarnya telah ditentukan
oleh agama.6
Teori Gujarat
Teori yang berpendapat bahwa Islam masuk melalui para pedagang dari
Gujarat, juga mengartikan bahwa kebudayaan Islam yang ada di Indonesia
turut berasal dari sana. Kebudayaan yang dibawa, kemudian menjadi
6
Sahid, Nur. 2004. “Pandangan Hidup Islami dalam Sejumlah Karya Sastra Ahmad Tohari” dalam
Tonil: Jurnal Kajian Sastra, Teater, dan Sinema, Vol. 1, Nomor 3, Mei.
7
Yudoseputro, Wiyoso. 1990. “Seni Rupa Klasik” dalam Mochtar Kusuma-Atmaja, et al. (eds.)
Perjalanan Seni Rupa Indonesia: dari Zaman Prasejarah Hingga Masa Kini. Bandung: Panitia
Pameran KIAS.
12
sebuah jalur yang ditempuh untuk menyebarkan agama Islam di
Nusantara. Adapun contoh keseniannya ialah corak yang ada pada batu
nisan Malik As-Saleh yang merupakan salah satu dari pendiri kerajaan
Samudra Pasai
Teori Persia
Teori yang menjelaskan bahwa Islam masuk ke Indonesia dari Persia ini,
sekaligus membawa serta kesenian Islam yang ada di Persia. Contoh
kesenian yang ada di Persia yang dibawa serta adalah Khat penulisan
Kaligrafi.
Teori Makkah
Teori ini yang mendasari pendapat bahwa Islam datang ke Indonesia dari
Makkah, yang mana sekaligus membawa kesenian yang ada di Mekkah ke
Indonesia. Contoh kesenian yang dibawa adalah nagham Tilawatil Quran
Batik (kata batik) berasal dari bahasa Jawa “amba” yang berarti menulis
dan “titik”. Kata batik digunakan sebagai sebutan pada sebuah kain dengan corak
yang dihasilkan oleh bahan “malam” yang dioleskan dengan pola tertentu ke atas
kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarnaan (dye) atau dalam bahasa
Inggrisnya (wax-resist dyeing).8 Seni batik merupakan suatu keahlian yang
diwariskan secara turun temurun, yang terus dilestarikan sebagai seni bahkan
menjadi sumber penghasilan bagi sebagian besar masyarakat di daerah tertentu.
Selain itu, batik juga merupakan perwujudan kebudayaan masyarakat yang
mengandung nilai-nilai keindahan yang sifatnya filosofis serta harus dijaga.
8
Deden Dedi S, 2011, Sejarah Batik Indonesia, Bandung: PT. Sarana Panca Karya Nusa. Hlm. 1.
13
Sejak tahun 2009 batik sudah diresmikan menjadi salah satu warisan
budaya Indonesia oleh UNESCO, batik dinobatkan sebagai salah satu cerminan
dari budaya bangsa yang mewakili karakteristik masyarakat Indonesia. Dibalik
kerumitan motif batik terdapat filosofi yang berhubungan dengan kehidupan
manusia, diatas kain putih, malam dioleskan secara perlahan-lahan penuh dengan
kehati-hatian hingga membentuk sebuah corak yang saling bersambung dan
membentuk satu kesatuan yang indah pada akhirnya,
Perkembangan batik disebut berjalan pesat sejak abad ke-10 tatkala Jawa
banyak mengimpor kain mori (kain yang berwarna putih), kemudian banyaknya
9
Iskandar. Batik Sebagai Identitas Kultural Bangsa Indonesia di Era Globalisasi. GEMA, THN
XXX/52/Agustus 2016-JAnuari 2017. Hlm 2458
14
warga local yang membuat batik diluar untuk para petugas kerajaan juga telah
membuat batik menjadi salah satu karya seni yang popular saat itu. Batik
berkembang pesat di Jawa disebutkan karena kepadatan penduduk Jawa serta
keberadaan Jawa sebagai pusat perdagangan membuat pulau Jawa menjadi pulau
yang banyak memproduksi batik10
Pendapat lain diungkapkan oleh G.P Rouffaer, bahwa Teknik batik ini
pertama kali diperkenalkan oleh India atau Srilanka terhitung pada abad ke-6 atau
ke-7. Pendapat ini didasari oleh adanya seni mencelup kain di India atau srilanka.
Pendapat lain pula diungkapkan oleh seorang arkeolog Belanda yang
Bernama .L.A. Brandes, ia mengungkapkan bahwa jauh sebelum India dating dan
memiliki hubungan dengan Nusantara, Nusantara sendiri telah memiliki 10
kebudayaan antara lain: wayang, gamelan, puisi, pengecoran logam mata uang,
pelayaran, ilmu falak, budidaya padi, irigasi, pemerintahan, serta batik.11
10
Ibid,…
11
Iskandar. Batik Sebagai Identitas Kultural Bangsa Indonesia di Era Globalisasi. GEMA, THN
XXX/52/Agustus 2016-JAnuari 2017. Hlm 2459.
12
Amanah Agustin. Sejarah Batik dan Motif Batik di Indonesia. Seminat Nasional RIset Inovatif II.
Tahun 2014. Hlm 541.
15
berbagai pengaruh, batik berkembang secara dinamis dan tetap mempertahankan
ciri-ciri yang dimilikinya.
Motif batik yang tertua mengikuti motif batik wengker adalah Motif batik
mega mendung. Motif ini sangat populer, motif ini memiliki pola seperti awan
dengan 7 gradasi warna yang memiliki setiap filosofi tersendiri, salah satunya
kesabaran. Motif iniberasal Dari Cirebon, dengan mega yang berarti awan atau
langit dan mendung berarti langit yang sedang mendung.
Kemudian ada batik motif sogan yang merupakan jenis batik asal keraton
Solo dan Yogyakarta. Batik ini memiliki karakteristik asli dan khas keraton
16
dengan perpaduan warna hitam, coklat Dan putih. Kemudian memiliki asked titik-
titik dan bunga, garis maupun lengkungan dan lain sebagainya.
Kemudian Ada batik Pekalongan yang berasal dari daerah yang seeing
disebut sebagai pusatnya batik, yakni Pekalongan. Dengan motif pesisirnya yang
beragam mulai Dari tumbuh-tumbuhan hingga motif lainnya Dan dengan berbagai
warna sebagai cerminan bahwa Pekalongan berada di pesisir dan telah
berakulturasi dengan budaya lain yang mempengaruhi corak yang dihasilkan.
17
Motif batik Indonesia selanjut adalah batik kartini yang dikenal di daerah
Jepara sebagai daerah penghasil ukiran kayu. Selain batik kartini, ada dua motif
yang paling terkenal dari Jepara yaitu motif lama dan motif baru.Motif batik
Jepara, memiliki beberapa karakteristik yang cukup mencolok, contohnya seperti
lung dengan warna hitam hingga flora fauna yang berupa daun ulir hijau atau
gajah dengan warna coklat. Sementara itu, untuk versi motif batik baru, Jepara
telah melakukan inovasi contohnya seperti batik tenun hingga batik tulis yang saat
ini telah dikenal sebagai batik kartini.
18
Suciati dalam tulisannya yang berjudul “Unsur Religi Islam pada Desain
Batik Pekalongan” membangi motif batik berdasarkan beberapa kategori, antara
lain:
a. Batik pedalaman
Merupakan batik yang mendapat pegaruh langsung dan kuat dari keraton,
terlihat dari corak maupun warnanya. Corak batik pedalaman merupakan
perpaduan antara adat, seni, kepribadian lingkungan dan pandangan hidup yang
berkembang di lingkungan keraton.
b. Batik pesisiran
a. Batik Sudagaran
b. Batik Petani
Merupakan jenis batik yang digunakan oleh para petani setelah terjadi
perkembangan batik sebagai pakaian bagi masyarakat luas. Pola batik petani
berupa ragam hias yang berkaitan dengan alam sekitar lingkungan mereka, seperti
burung, tumbuhan dan lain-lain.
19
merupakan batik yang diproduksi oleh para Haji, tentunya orang yang
telah melaksanakan haji, pola batiknya menggambarkan kepatuhannya pada ajaran
Islam.
b. Batik Belanda
c. Batik Cina
C. Temuan
BAB III
KESIMPULAN
Kain batik merupakan salah satu peninggalan maupun kebudayaan yang
sangat berharga, yang dimiliki oleh Indonesia saat ini. Keragamana pola batik
yang dipengaruhi oleh beberapa kebudayaan lain menunjukan bahwa memang
tingkat keragaman di Indonesia sendiri sangatlah tinggi. Selain itu, beragamnnya
13
Suciati. Unsur Religi Islam pada Desain Batik Pekalongan. Prodi Pendidikan Tata BUSana JPKK
FPTK UPI. Hlm 3-19.
20
pola menunjukan bahwa memang kebudayaan Indonesia dapat bersifat adaptif
dengan kebudayaan lain, kebudayaan Indonesia dapat berakulturasi dengan
kebudayaan lain tanpa menghilangkan identitas aslinya. Kain juga merupakan
sebuah bukti bahwa islamisasi Indonesia berlangsung dari segala aspek, Islam
yang sifatnya adaptif tidak menghilangkan nilai-nilai kain batik, begitu pula
dengan kain batik yang tidak melanggar batas-batas seni dalam Islam.
DAFTAR PUSTAKA
A.Z, S. B. (n.d.). Spiritualistas dan Seni Islam menurut Sayyed Hossein NAsr.
Harmonia: Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni.
Agustin, A. (2014). Sejarah Batik dan Motif Batik di Indonesia. Seminat Nasional
RIset Inovatif II.
21
Aripudin, A. (2011). PEngembangan Metode Dakwah. Jakarta: RAja Graffindo
Persada.
Dedi, D. (2011). Sejarah Batik Indonesia. Bandung: PT. Sarana Panca Karya.
Sahid, N. (n.d.). Pandangan Hidup Islami dalam Sejumlah Karya Sastra Ahmad
Tohari. Tonil: Jurnal Kajian Sastra.
Suciati. (n.d.). Unsur Religi Islam pada Desain Batik Pekalongan. . Prodi
Pendidikan Tata Busana JPKK FPTK UP.
Tim abdi guru. (2003). Kerajinan Tangan dan Kesenian tangan. Jakarta:
Erlangga.
22
23