Tersebarnya kebudayaan di wilayah Asia Tenggara erat hubungannya dengan
persebaran ras dan suku bangsa. Wilayah Asia Tenggara didominasi oleh 2 ras besar, ras negroid dan mongoloid. Kedua ras besar ini melahirnya berbagai macam suku bangsa di wilayah Asia Tenggara. Sejak awal kebudayaan yang dimiliki oleh ras negroid dan ras mongoloid berbeda, tentu hal ini yang menyebabkan suku bangsa yang hidup di wilayah Asia Tenggara ini sangat beragam meskipun masih satu rumpun. Kebudayaan ini lambat laun mengalami perkembangan seiring kompleksnya kebutuhan manusia dari zaman ke zaman. Sebelum adanya kontak dengan bangsa asing, kekayaan budaya di wilayah Asia Tenggara sangat mengakar kuat yang menjadikan mereka memiliki identitasnya sendiri. Dilihat dari corak sebaran budaya di wilayah tersebut, dapat ditemukan persamaan-persamaan dalam aspek kebudayaan di Asia Tenggara. Salah satunya adalah bahwa mayoritas kebudayaan di wilayah ini memiliki akar dari budaya Melayu. Selain itu, pengaruh budaya dari luar, seperti Tiongkok, juga memengaruhi banyak keragaman budaya di Asia Tenggara, termasuk dalam seni tari dan musik. Terdapat kesamaan dalam seni tari dan musik di beberapa negara Asia Tenggara. Banyak kebudayaan di wilayah ini juga dipengaruhi oleh atau berpusat pada agama tertentu. Kebudayaan di Asia Tenggara cenderung mementingkan nilai-nilai normatif yang berlaku dan citarasa kuliner yang bervariasi di negara-negara Asia Tenggara juga memiliki kesamaan yang mencolok. Meskipun sebaran budaya di Asia Tenggara beragam, kesamaan yang ada dapat menjadi simbol persatuan masyarakat di wilayah ini dan mendorong kemajuan bersama dalam kawasan ini
Perkembangan kebudayaan ini didukung dengan adanya perkembangan ekonomi di
wilayah Asia Tenggara. Pada awalnya, perekonomian di wilayah Asia Tenggara berpusat pada sektor pertanian dan perikanan. Hal ini didukung oleh wilayah Asia tenggara berdekatan dengan garis ekuator dan memiliki wilayah yang diliputi perairan. Jika dilihat dari kacamata Geografis, wilayah Asia Tenggara merupakan arus perdagangan Internasional, yaitu Jalur Sutra. Jalur Perdagangan Internasional ini sangat berdampak pada perkembangan perekonomian di wilayah Asia. Secara garis historis pun, beberapa negara di Asia Tenggara memiliki jejak historis sebagai pemasok komoditas dunia, seperti rempah. Indonesia merupakan salah satu pemasok rempah terbesar dia Asia Tenggara kala itu, seperti lada, cengkeh, pala, dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA
Munawar, A. (2023). Identifikasi Budaya Di Region Asia Tenggara. Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi, 6(1), 2. https://doi.org/10.33059/jsg.v6i1.7328