XII MIPA 7 SMA NEGERI 10 KOTA BEKASI Kondisi Sosial Negara Maju dan Berkembang 1. Negara Maju RUSIA Rusia adalah negara terbesar di dunia dengan luas 17.1 juta km2 di wilayah Eropa dan Asia.Rusia memiliki berbagai variasi dataran. Gurun Kutub Utara terletak di ujung utara, dan di wilayah selatan berupa hutan dan padang rumput. Sebagian besar Rusia terletak di wilayah yang memiliki suhu sangat rendah pada musim dingin. Ketika musim dingin banyak sungai, danau dan rawa-rawa yang beku akibat suhu yang dapat mencapai -30 derajat celcius. Mayoritas penduduk Rusia tinggal di daerah antara St. Petersburg dan Moskwa. Rusia memiliki kelompok etnis yang beragam dan cukup banyak dengan variasi sejarah dan budaya. Selain itu, Rusia memiliki kelompok bahasa yang berbeda-beda, termasuk Indo-Eropa Slavia, Turki, Finno-Ugric, dan masih banyak lagi. Rusia adalah negara yang sangat menghormati perbedaan. Etnis, budaya, dan nasionalisme Rusia sangat erat kaitannya dengan Gereja Ortodox, yaitu agama yang dianut oleh Rusia selama hampir seribu tahun. Hal ini menyebabkan dalam setiap etnis Rusia memiliki warisan Ortodoks. Konsensus para jemaat Ortodox dipandang sebagai kebenaran yaitu suatu singularitas kebenaran dimana tidak ada ruang pluralisme pendapat. Komunal dan semangat kebersamaan yang sampai saat ini masih melekat dalam jiwa Rusia membedakan Rusia dari negara-negara Barat lainnya. Rusia yang memiliki sejarah dari komune desa pertanian dengan kepemilikan tanah bersama dan pengambilan keputusan berdasarkan pemimpin, membuat kehidupan sehari-hari pada saat ini terlihat jelas bahwa oranga-orang Rusia hidup secara berkelompok. Sebagai contoh, di restoran orang-orang Rusia tidak segan untuk bergabung dengan orang yang tidak dia kenal daripada menikmati makan sendiri, pria mencium pria dan menunjukkan perasaan kasih sayang, rekreasi yang diatur oleh kelompok, dan lain-lain. Jiwa Rusia digambarkan sebagai perasaan yang sensitif, saling menghormati, imajinatif, ada kecenderungan untuk menangis (tetapi tidak di depan umum), penyayang, penurut namun keras kepala, sabar, puitis, mistisisme, fatalisme, introspektif, kekejaman yang tiba-tiba, ketidakpercayaan pada pemikiran yang rasional dan memiliki pesona tersendiri. Orang-orang Rusia mempertahankan integritas mereka dengan cara yang sesuai gagasan batin mereka tentang apa yang harus dilakukan oleh seorang manusia, dengan terang-terangan kejujuran dan integritas yang jarang terlihat di tempat lain di dunia. Di atas semuanya mereka memiliki apresiasi terhadap keutuhan komitmen dan iman, tidak peduli dengan iman yang mungkin terkait. Rusia telah mengalami perubahan dalam beberapa tahun terakhir ini. Para pengunjung Moskwa terkejut dengan perubahan yang terjadi, pusat kota menjadi “Barat”. Pusat perbelanjaan mahal di sepanjang jalan, dan para pengusaha internasional menobatkan Moskwa sebagai kota termahal untuk melakukan bisnis, bahkan lebih mahal daripada Tokyo dan New York. Istilah “Rusia Baru” telah diciptakan untuk para pengusaha Rusia, materialisme berkuasa di dalam hubungan Rusia. Walaupun keadaan berubah, namun orang-orang Rusia tetap memiliki waktu untuk saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Jalan bersama, ngobrol di telepon, makan bersama adalah hal-hal terpenting dalam kehidupan masyarakat Rusia. Saat ini para pemuda sangat berpikiran terbuka, berpendidikan, dan menerima ide-ide yang baru. Tetapi, perlu diingat apapun yang terjadi di dalam negara Rusia, Rusia akan tetap memiliki karakteristik yang unik yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain di dunia ini. 2. Negara Berkembang TURKI Budaya Turki memadukan sekumpulan unsur-unsur yang sangat beranekaragam yang telah diturunkan dari berbagai macam budaya Mediterania Timur (Asia Barat) dan Asia Tengah dan sedikit dipengaruhi oleh tradisi-tradisi Eropa Timur dan Kaukasus. Banyak dari tradisi- tradisi ini pada mulanya dibawa serta oleh Kesultanan Utsmaniyah, sebuah negara yang multi- etnis dan multi-agama. Pada tahun-tahun permulaan republik, pemerintah menggelontorkan sejumlah besar sumber daya terhadap seni rupa seperti lukisan, ukiran, dan arsitektur. Ini dilakukan sebagai proses modernisasi dan penciptaan jatidiri kebudayaan. Karena adanya faktor-faktor kesejarahan yang berbeda-beda mendefinisi jatidiri bangsa Turki, budaya Turki memadukan upaya-upaya yang jelas akan modernisasi dan Westernisasi yang diterima secara bertahap sejak dasawarsa 1700-an, dengan keinginan yang serentak untuk memelihara nilai-nilai kesejarahan dan keagamaan tradisional. Budaya Turki telah berubah begitu pesat pada abad baru-baru ini. Kini, Turki barangkali satu-satunya negara yang menyandingkan budaya Timur dan Barat secara mencolok (berbarengan dengan banyak kompromi dan campuran antara kedua-duanya). Kesultanan Utsmaniyah adalah negara multi-etnis yang membolehkan manusia hadir di dalamnya tanpa saling bercampur dan dengan demikian memelihara keterpisahan jatidiri etnis dan agama di dalam kesultanan ini (meskipun dengan kelas penguasa Turki dan Eropa Selatan yang dominan). Pada masa kemunduran kesultanan setelah Perang Dunia I Republik Turki mengangkat pendekatan kesatuan, yang memaksakan semua budaya yang berbeda-beda di dalam batas-batas wilayah negara untuk saling bercampur-baur dengan tujuan menghasilkan jatidiri kebangsaan dan kebudayaan. Percampuran ini, alih-alih menghasilkan penyeragaman budaya, malahan menghasilkan banyak nuansa abu-abu sebagai budaya Muslim tradisional di Anatolia bertabrakan dengan modernitas kosmopolitan Istanbul dan dunia Barat yang lebih luas. Perubahan politik, hukum, agama, budaya, sosial, dan kebijakan ekonomi dirancang untuk mengubah Republik Turki yang baru menjadi negara bangsa yang modern dan sekular. Perubahan ini diterapkan di bahwa kepemimpinan Mustafa Kemal Atatürk. Hasilnya, Turki adalah satu-satunya negara Islam yang paling bergaya barat. Pola dan gaya hidup pelajar dan masyarakat Turki merupakan kombinasi antara pola dan haya hidup orang Arab, Eropa dan Asia. Jadi, anda juga bisa menjumpai watak-watak dan pola hidup yang sama antara masyarakat Indonesia dan Turki. Ditambah dengan mayoritas masyarakat Turki beragama Islam. Orang Turki secara umum jarang melakukan planning yang panjang. Mereka lebih menyukai pekerjaan yang sifatnya tiba-tiba. Oleh sebab itu, mereka terdidik untuk siap mengambil resiko atas apa yang mereka kerjakan. Bahasa Turki memiliki grammar yang sangat berbeda dengan bahasa Inggris, bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Oleh sebab itu, tidak jarang mahasiswa Indonesia yang meskipun sudah lama tinggal di Turki penguasaan bahasa Turkinya tidak terlalu bagus. Jika struktur kalimat dalam grammar dalam bahasa Indonesia adalah SPOK (Subjek, Predikat, Objek dan Keterangan), struktur kalimat bahasa Turki adalah kebalikan dari struktur kata bahasa Indonesia yaitu KOPS (Keterangan, Objek, Predikat dan Subjek). Hampir sama ketika orang Indonesia belajar bahasa Jepang.