Zulkarnain
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: zulkarnain@uny.ac.id
Abstrak- Artikel ini bertujuan mengetahui pengaruh Hindu Buddha di Asia Tenggara dan pengaruh
Kristiani di Asia Tenggara. Letak geografis Asia Tenggara merupakan letak yang startegis dan kaya
akan sumber daya alam. Peradaban di Asia Tenggara terpangaruh kuat oleh budaya bangsa asing.
Kebudayaan India dan Eropa mempengaruhi masa awal peradaban di Asia Tenggara. Kebudayaan
Hindu Buddha mempengaruhi berbagai aspek kehidupan yaitu agama, sosial, dan pemerintahan.
Kedatangan bangsa Eropa membuat tatanan yang ada di masyarakat Asia Tenggara berubah. Bangsa
Eropa mempunyai semangat Gold, Glory, Gospel ke Asia Tenggara. Mereka dengan semangat
Gospel menyebarkan agama Kristen Katolik dan Protestan.
Zulkarnain
Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: zulkarnain@uny.ac.id
Abstract- This article aims to determine the influence of Hindu-Buddhist in Southeast Asia and the
influence of Christianity in Southeast Asia. The geographical location of Southeast Asia is a strategic
location and is rich in natural resources. Civilizations in Southeast Asia are strongly influenced by
foreign cultures. Indian and European cultures influenced the early days of civilization in Southeast
Asia. Hindu-Buddhist culture affects various aspects of life, namely religion, social, and government.
The arrival of Europeans changed the existing order in Southeast Asian society. Europeans have the
spirit of Gold, Glory, Gospel to Southeast Asia. They with the spirit of the Gospel spread Catholicism
and Protestant Christianity.
Keywords: southeast Asia, Hindu, Buddhist, and Christian
Teori yang paling kuat adalah teori Kerajaan yang terlacak untuk
Brahmana. Beberapa alasan yang pertama kalinya adalah Kerajaan Funan.
menguatkan teori Brahmana adalah Funan berasal dari perkataan dari Cina
golongan Brahmana yang berhak dan modern yang berasal dari ucapan kata
mampu menyiarkan agama Hindu. b’iunam. B’iunam mempunyai arti dalam
Selanjutnya Prasasti yang diketemukan terjemahan dari bahasa Khmer kuno
pertama di Asia Tenggara berbahasa bnam yang artinya gunung. Nama dari
Sanksekerta, sedangkan di India sendiri kerajaan itu sendiri belum diketahui pasti,
bahasa itu hanya digunakan dalam kitab tetapi raja-rajanya menggunakan gelar
suci dan upacara keagamaan. Kaum Krung Bnam, yang artinya raja gunung.
Brahmana merupakan golongan yang Funan letaknya di Kamboja sekarang.
mengerti dan menguasai pengguanan Pusat kerajaannya bernama Wijadhapura,
bahasa sanksekerta tersebut. Kaum kuarang lebih di sebelah selatan tenggara
Brahmana mempunyai kedudukan Phom Penh sekarang. Kota pelabuhannya
penting dalam kerajaan-kerajaan di Asia terletak di desa Oc Eo sekarang. Kota
Tenggara. pelabuhan tersebut dahulu memegang
Agama Hindu dan Buddha di Asia peranan penting dalam perdagangan
Tenggara mempunyai pengaruh yang internasional (Hall, 1988). Funan
kuat di masyarakatnya. Masyarakat Asia merupakan imperium maritim pertama di
Tenggara mulai menganut agama Hindu, Asia Tenggara.
walaupun ciri kebudayaan aslinya tetap Setelah Funan kerajaan lainnya
ada, misalnya pemujaan terhadap roh terdeteksi melalui peninggalan-
nenek moyang. Masyrakat Asia Tenggara peninggalan prasasti. Kerajaan Lin-Yi
mulai mengenal sistem pemerintahan (192-550) berdiri di Provinsi Quan Nam,
kerajaan dan meninggalkan sistem Vietnam. Di Semenanjung Melayu
pemerintahan kepala suku. Sistem terdeteksi pula beberapa kerajaan-
kerajaan memerankan seorang raja kerajaan seperti Tun-sun, Chu’u-tu-k’un
memerintah secara turun temurun. (Tu-k’un), Chiu-Chih (Chu-li), Lang-ya-
Terjadi banyak perubahan dalam tata sin, Tan-ma-ling, T’iu-ku-li. Di Myanmar
kehidupan sosial masyarakat. Misalnya berdiri kerajaan Pyu, Dwarawati, Pagan,
dalam masyarakat Hindu diperkenalkan Ava dan Pegu. Di Kamboja berdiri
sistem kasta. Sistem ekonomi tidak begitu kerajaan-kerajaan bangsa Khmer seperti
besar pengaruhnya dan tidak banyak Chen-La dan Khmer Angkor. Di Vietnam
menyebabkan perubahan karena kerajaan Champa, Dai-Co-Viet (Hall,
masyarakat Asia Tenggara telah 1988; Ricklefs, et al, 2013; Coedes,
mengenal aktifitas perekonomian melalui 1969).
pelayaran dan perdagangan jauh sebelum Periode kuno sejarah Thailand
masuknya pengaruh Hindu. Pada bidang tidak dapat dilepaskan dari fakta bahwa
budaya, terlihat sangat besar daerah utara maupun tengah tidak hanya
pengaruhnya dalam kehidupan dihuni bangsa Thai. Mereka menjadi
masyarakat Asia Tenggara. Pengaruh minoritas ditengah bangsa Mon di
terlihat jelas pada hasil-hasil kebudayaan Kamboja dan Mon-Khmer yang mengisi
seperti bagungan Candi dan seni sastra wilayah Thailand terlebih dahulu. Bangsa
berupa cerita Ramayana dan Mahabarata. Thai menjadi penguasa baru ketika
Pengeruh lainnya pada sistem tulisan, wilayah-wilayah bangsa Mon ditaklukan.
kebudayaan Hindu berperan Melalui penaklukan oleh bangsa Thai,
memeperkenalkan sistem tulisan di bangsa Mon berasimilasi dengan bangsa
masayarakat Asia Tenggara (Hall, 1988; Thai dan bangsa Khmer perlahan
Soekmono, 1981). terasimilasi sebagian, sehingga menjadi
Volume 16
PENGARUH HINDU BUDHA DAN KRISTEN DI ASIA TENGGARA... 5
Zulkarnain
daerah yang luas dan strategis diperairan adalah pendiri kerajaan Majapahit. Raden
Samudra Hindia dan Selat Malaka (Hall, Wijaya yang telah berhasil mengusir
1988; Ricklefs, et al, 2013; Soekmono, pasukan Tiongkok setelah mengalahkan
1981; Wolters, 2011). Mereka Kadiri mendirikan kerajaan bernama
mempunyai armada laut yang sangat kuat Majapahit. Raden Wijaya terkenal
sebagai kekuatan militer yang kuat. menjadi raja yang tegas dan bijaksana.
Sriwijaya juga menjadi tempat bagi Keadaan negara aman dan tenteram.
pendidikan Buddha. Pendeta I-tsing Raden Wijaya wafat pada tahun 1309,
dalam catatannya menunjukan bahwa dengan meninggalkan 3 orang anak. Dua
sebelum ke India beliau singgah di anak dari Gayatri yang berjenis kelamin
Sriwijaya selama enam bulan selama dua wanita dan satu orang dari Tribhuwana
bulan kemudian pergi ke India dan (Prameswari/permaysuri) yang berjenis
tinggal 10 tahun. Pada tahun 685 M ia kelamin laki-laki melanjutkan tahtanya
kembali ke Sriwijaya dan tinggal selama yaitu Jayanegara (Soekmono, 1981;
empat tahun untuk menerjemahkan Muljana, 1983).
berbagai kitab suci Budhha dari bahasa Pada pemerintahan Jayanegara
Sanskerta kedalam bahasa Tionghoa. Majapahit banyak diterpa kesulitan dalam
Cerita perjalanan I-tsing menunjukan negeri karena banyak pemberontakan
bahwa Sriwijaya merupakan pusat terjadi. Jayanegara wafat pada tahun 1328
kegiatan ilmiah agama Budhha. Di M. Beliau tidak mempunyai keturunan
Sriwijaya terdapat guru yang terkenal sehingga penerusnya bukan dari
yaitu Cakyakirti. Pada tahun 1011-1023 keturunannya. Akibat tidak adanya
M tinggal seorang bikhsu dari Tibet keturunan langsung dari Jayangera untuk
bernama Atisa untuk berguru kepada meneruskan tahtanya maka yang
Dharmakirti. Dharmakirtri adalah melanjutkan adalah anak wanita dari
seorang pendeta tertinggi di Gayatri. Maka yang menggantikan adalah
Suwarnadwipa yang merupakan ahli Bhre Kahuripan (nama gelar). Bhre
tertinggi. Raja yang berkuasa ketika itu Kahuripan naik tahta dan mendapatkan
adalah Dharmapala yang menghadiahi gelar Tribhuanatunggadewi
kitab Buddha kepada Atisa (Soekmono, Jayawisnuwardhani (Soekmono, 1981;
1981; Wolters, 2011). Muljana, 1983).
Pada masa Tribhuanatunggadewi sebagai raja
Sanggramawijayatunggawarman dibantu oleh Gajah Mada untuk
hubungan antara Sriwijaya dan memimpin Majapahit. Gajah Mada
Colamandala menjadi buruk tanpa ada menunjukan pengabdiannya dengan
sebab yang pasti. Rajendra Coladewa mengucap sumpah Palapa untuk
yang menjadi raja Colamandala mempersatukan Nusantara dibawah
melakukan serangan besar-beasaran ke pimpinan Majapahit. Pada tahun 1350
Sriwijaya pada tahun 1023. Pada tahun Tribhuanatunggadewi turun takhta dan
1030 mereka kembali menyerang digantikan oleh anaknya tersebut yaitu
Sriwijaya. Pada serangan yang kedua, Hayam Wuruk yang lahir pada 1334.
raja Sriwijaya ditawan oleh Colamandala. Hayam Wuruk bersama Gajah Mada
Pada tahun 1068 Colamandalam dibawah membangun Majapahit untuk menjadi
Wirajajendra menaklukan Sriwijaya kerajaan yang dapat mempersatukan
kembali dengan memfokuskan serangan wilayah Nusantara dan memakmurkan
di Malaka (Soekmono, 1981; Wolters, rakyatnya. Kekuasaan Majapahit cepat
2011). menyebar dan berhasil menguasai daerah
Kerajaan di Pulau Jawa yang taklukan seluas negara Indonesia
terbesar adalah Majapahit. Raden Wijaya sekarang ditambah wilayah
Volume 16
PENGARUH HINDU BUDHA DAN KRISTEN DI ASIA TENGGARA... 7
Zulkarnain
C. Kesimpulan
Asia Tenggara merupakan kawasan
regional yang kaya akan sumber daya
alam dan geografis alam yang beragam.
Faktor ala mini kemudian menjadi daya
tarik bagi bangsa lain untuk datang dan
singgah di Asia Tenggara. Peradaban
bangsa di Asia Tenggara dipengaruhi
oleh kebudayaan dari bangsa lain.
Peradaban kuno dari Asia Tenggara di
pengaruhi oleh kebudayaan Hindu
Buddha. Kebudayaan Hindu Buddha
mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan. aspek keagamaan dengan
menganut ajaran Hindu dan Buddha
dengan tidak meninggalkan kebudayaan
yang ada sebelumnya. Pada aspek sosial
terjadi kelas-kelas sosial yang
terstrativikasi. Pada aspek pemerintahan
menjadi bentuk kerajaan. Aspek ekonomi
tidak terlaluberpengaruh dimana
perdagangan dan pelayaran menjadi
aktivitas ekonomi yang masih
berlangsung. Kedatangan bangsa Eropa
membuat tatanan yang ada di masyarakat
Asia Tenggara berubah. Bangsa Eropa
mempunyai semangat Gold, Glory,
Gospel ke Asia Tenggara. Mereka dengan
semangat Gospel menyebarkan agama
Kristen Katolik dan Protestan. Misi yang
paling berhasil adalah di Filipina oleh
Spanyol. Sementara Perancis dan
Belanda tidak berhasil menyebarkan
agama Kristen dan Katolik karena
terdapat perlawanan dari masyarakat
setempat.
Volume 16
PENGARUH HINDU BUDHA DAN KRISTEN DI ASIA TENGGARA... 13
Zulkarnain
D. Daftar Pustaka
Coedes, G. (2010). Asia Tenggara Masa Hindu
Buddha. Jakarta: Gramedia.
________. (1969). The Making of South East
Asia. Los Angles: University of
California.
Groeneveldt, W. P. (2018). Historical Notes on
Indonesia & Malaya Compiled From
Chinese Sources. Jakarta: Komunitas
Bambu.
Hall, D.G.E. (1988). Sejarah Asia Tenggara.
Surabaya: Usaha Nasional.
Hidayah, Q. A., et al. (2019). Identifikasi
Karakteristik Awan Penyebab Hujan
Lebat pada Musim Kemarau dan Musim
Hujan di Jambi (Studi Kasus: Juni dan
November 2017). Seminar Nasional
GEOTIK 2019. Retrieved from:
http://hdl.handle.net/11617/10812.
Kustinah, Musa. (1988). Geografi Asia
Tenggara. Jakarta: Proyek
Pengembangan Lembaga Pendidikan
Tenaga Kependidikan.
Muljana, Slamet. (1983). Pemugaran Persada
Sejarah Leluhur Majapahit. Jakarta: Inti
Idayu Press.
Reid, Anthony. (2014). Asia Tenggara dalam
Kurun Niaga 1450-1680 Jilid I: Tanah di
Bawah Angin. Jakarta: Obor.
Ricklefs, M. C., et al. (2013). Sejarah Asia
Tenggara dari Masa Prasejarah sampai
Kontemporer. Jakarta: Komunitas
Bambu.
Soekmono. (1981). Pengantar Sejarah
Kebudayaan Indonesia 2. Yogyakarta:
Kanisius.
Sudharmono. (2012). Sejarah Asia Tenggara
Modern. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
Tohari, Toto. (2011). Respons Muhamadiyah
Terhadap Kristenisasi di Indonesia (Studi
Kasus: Era Kepemimpinan K.H.Ahmad
Dahlan). Skripsi. Jakarta: UIN Syarif
Hidayatulah.
Wolters, O. W. (2011). Kemaharajaan Maritim
Sriwijaya dan Perniagaan Dunia, Abad
III-Abad VII. Jakarta: Komunitas Bambu.