Anda di halaman 1dari 3

RUTE PERKEMBANGAN ASIA TENGGARA SAMPAI KE NUSANTARA

Sejarah Asia Tenggara hingga Nusantara (wilayah Indonesia) mencakup


berbagai periode dan peristiwa penting yang membentuk karakter dan identitas
kawasan ini. Berikut adalah beberapa tahap utama perkembangannya:

A. Pra-Sejarah dan Masa Kuno:


Wilayah Asia Tenggara telah dihuni oleh manusia sejak zaman pra-
sejarah, dengan bukti arkeologis menunjukkan keberadaan peradaban dan
kebudayaan awal. Perdagangan dan hubungan budaya sudah ada sebelum
kedatangan peradaban besar.
Pada kala plestosen Pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan serta
beberapa gugusan pulau-pulau Nusa Tenggara bergabung menjadi satu
daratan dengan dataran Asia, sedangkan Pulau Papua Barat bergabung
menjadi satu daratan dengan Benua Australia. Peran Indonesia saat itu
sebagai jembatan daratan yang menghubungkan antara daratan Asia
dengan Asia Tenggara kepulauan. Dampak dari kondisi alam Kala
Plestosen ini yaitu terdapat alat-alat tradisi paleolithik baik yang ada di
Asia Timur, Daratan Asia Tenggara dan Kepulauan Asia Tenggara. Dalam
konteks ini oleh Movius menyebutkan sebagai perkembangan khusus
budaya paleolitik yaitu budaya kapak penetak-perimbas (chopping-
chopper tool complexs) dan di Indonesia kebudayaan itu dikenal dengan
budaya Pacitan atau Pacitanian
B. Kerajaan Melayu dan Khmer:
Kerajaan-kerajaan Melayu, seperti Sriwijaya di Sumatra, dan
Majapahit di Jawa, menjadi pusat-pusat kebudayaan dan perdagangan di
wilayah ini. Kerajaan Khmer di Kamboja juga memiliki pengaruh yang
kuat.
C. Penyebaran Agama Hindu Dan Budhha
Penyebaran agama Hindu-Buddha di Nusantara, khususnya selama
periode kerajaan-kerajaan awal seperti Srivijaya dan Majapahit,
memainkan peran penting dalam membentuk landasan spiritual dan
kebudayaan di wilayah tersebut.
Meskipun agama Hindu-Buddha telah memberikan kontribusi
besar pada kebudayaan Nusantara, perlu dicatat bahwa masyarakat
setempat juga memberikan ciri khas dan adaptasi lokal pada ajaran-ajaran
tersebut. Kombinasi antara unsur asli dan pengaruh Hindu-Buddha
menciptakan warisan kebudayaan yang unik di wilayah ini.
D. Kedatangan Islam
Islam tiba di Nusantara melalui pedagang Arab dan Gujarat,
membawa perubahan signifikan dalam aspek keagamaan dan sosial.
Kesultanan Melayu Melaka menjadi pusat Islam yang kuat di abad ke-15.
E. Era Kolonial
Penjelajah Eropa, seperti Portugis, Spanyol, Belanda, dan Inggris,
mulai memasuki wilayah ini mencari rempah-rempah dan keuntungan
ekonomi. Penjajahan Belanda di Indonesia berlangsung selama berabad-
abad, membentuk struktur politik dan ekonomi yang mendalam.
F. Perang Dunia II dan Kemerdekaan
Jepang menduduki Indonesia selama Perang Dunia II,
menggantikan kekuasaan Belanda. Setelah perang, Indonesia menyatakan
kemerdekaannya dan mengalami perjuangan diplomatik dan militer untuk
meraih pengakuan internasional.
G. Era Orde Baru dan Reformasi
Pada 1965, Soeharto menggulingkan Soekarno dan mendirikan
Orde Baru, membawa stabilitas ekonomi tetapi juga dikritik karena
pelanggaran hak asasi manusia. Gerakan reformasi di akhir 1990-an
mengakhiri pemerintahan Soeharto dan membawa perubahan politik dan
demokratisasi.
H. Masa Kontemporer
Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat pada awal
abad ke-21 dan menjadi kekuatan ekonomi dan politik di kawasan Asia
Tenggara. Tantangan modern termasuk masalah lingkungan,
ketidaksetaraan, dan ketegangan etnis. Perjalanan sejarah ini
mencerminkan kompleksitas dan kekayaan budaya serta dinamika politik
yang telah membentuk Nusantara atau wilayah Indonesia saat ini.
REFERENSI

Antony Reid, Asia Tenggara dalam Kurun Niaga 1450-1680, Tanah di Bawah
Angin, Jakarta, Yayasan Obor, 1992.

Jarir Amrun, Khairiah, Sejarah Nusantara: Perpsektif Geologis, Zoologis dan


Etnografis, Nusantara: Journal for Southeast Islamic Studies, Volume I4.
Desember 2018.

D.G.E Hall, Sejarah Asia Tenggara, Surabaya, PT Usaha Nasional, 1988

Anda mungkin juga menyukai