PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
KELAS VI
Daftar isi
1Prasejarah
o 1.1Masyarakat pertanian awal
o 1.2Zaman perundagian awal di semenanjung Asia Tenggara
o 1.3Zaman neolitikum akhir dan zaman perundagian awal di Asia Tenggara
kepulauan
2Kerajaan-kerajaan kuno
3Penjajahan Eropa
4Asia Tenggara masa kini
5Lihat pula
6Bacaan lebih lanjut
7Pranala luar
Prasejarah
Masyarakat pertanian awal
Pertanian adalah perkembangan alami yang berasal dari kebutuhan. Sebelum
pertanian, berburu dapat memenuhi kebutuhan makanan. Masyarakat Asia Tenggara telah melakukan
berbagai kegiatan domestikasi baik berupa hewan maupun tanaman seperti memelihara anjing, ayam,
dan babi beribu-ribu tahun yang lalu. Makanan terkait dengan status sosial. Apabila makanan tersedia berlebih,
orang mengadakan pesta besar dan semua orang boleh makan sepuasnya. Orang-orang kaya seperti ini
biasanya bekerja bertahun-tahun mengumpulkan makanan atau kekayaan yang dibutuhkan untuk pesta-pesta
ini. Kebaikan orang-orang kaya itu akan diingat oleh masyarakat, menjadi semacam tabungan budi untuk masa
yang akan datang. Kebiasaan ini tersebar di seluruh wilayah Asia Tenggara, bahkan sampai ke Papua.
Masyarakat dengan ciri seperti ini dikenal sebagai masyarakat agraris.
Pada saat tekanan jumlah penduduk mencapai titik yang membutuhkan intensifikasi pertanian, berkembang
teknik bercocok tanam, seperti menanam ubi jalar di Papua atau menanam padi di wilayah Indonesia lainnya.
Para ahli prasejarah berpendapat, teknik bercocok tanam padi sawah dikenal masyarakat Asia Tenggara
dari Tiongkok, khususnya lembah Sungai Yangtse dan Yunnan.
Teras persawahan di pulau Jawa, Indonesia
Kerajaan-kerajaan kuno[
Kerajaan-kerajaan kuno di Asia Tenggara pada umumnya dapat dibagi menjadi dua
kategori, yaitu kerajaan-kerajaan agraria dan kerajaan-kerajaan maritim.
Kegiatan utama kerajaan-kerajaan agraris adalah pertanian. Mereka kebanyakan terletak di
semenanjung Asia Tenggara. Contoh kerajaan agraria adalah Kerajaan Ayutthaya, yang
terletak di delta sungai Chao Phraya, dan Kerajaan Khmer yang berada di Tonle Sap.
Kerajaan-kerajaan maritim kegiatan utamanya adalah perdagangan melalui laut. Kerajaan
Malaka dan Kerajaan Sriwijaya adalah contoh dari kerajaan maritim.
Tidak banyak yang diketahui mengenai kepercayaan dan praktik keagamaan Asia
Tenggara, sebelum kedatangan dan pengaruh agama dari para pedagang India pada abad
ke-2 Masehi dan seterusnya. Sebelum abad ke-13, agama-agama Buddha dan Hindu
adalah kepercayaan utama di Asia Tenggara. Kerajaan-kerajaan di daratan (semenanjung)
Asia Tenggara pada umumnya memeluk agama Buddha, sedangkan kerajaan-kerajaan
di kepulauan Melayu (Nusantara) umumnya lebih dipengaruhi agama Hindu. Beberapa
kerajaan yang berkembang di semenanjung ini, awalnya bermula di daerah yang sekarang
menjadi negara-negara Myanmar, Kamboja dan Vietnam.
Kekuasaan dominan yang pertama kali muncul di kepulauan adalah Sriwijaya di Sumatra.
Dari abad ke-5 Masehi, Palembang sebagai ibu kota Sriwijaya menjadi pelabuhan besar
dan berfungsi sebagai pelabuhan persinggahan (entrepot) pada Jalur Rempah-rempah
(spice route) yang terjalin antara India dan Tiongkok. Sriwijaya juga merupakan pusat
pengaruh dan pendidikan agama Buddha yang cukup berpengaruh. Kemajuan teknologi
kelautan pada abad ke-10 Masehi membuat pengaruh dan kemakmuran Sriwijaya
memudar. Kemajuan tersebut membuat para pedagang Tiongkok dan India untuk dapat
secara langsung mengirimkan barang-barang di antara keduanya, serta membuat
kerajaan Chola di India Selatan dapat melakukan serangkaian penyerangan penghancuran
terhadap daerah-daerah kekuasaan Sriwijaya, yang mengakhiri fungsi Palembang sebagai
pelabuhan persinggahan.
Pulau Jawa kerap kali didominasi oleh beberapa kerajaan agraris yang saling bersaing satu
sama lain, termasuk di antaranya kerajaan-kerajaan wangsa Syailendra, Mataram
Kuno dan akhirnya Majapahit.
Para pedagang Muslim mulai mengunjungi Asia Tenggara pada abad ke-12
Masehi. Samudera Pasai adalah kerajaan Islam yang pertama. Ketika itu, Sriwijaya telah
diambang keruntuhan akibat perselisihan internal. Kesultanan Malaka, yang didirikan oleh
salah seorang pangeran Sriwijaya, berkembang kekuasaannya dalam perlindungan
Tiongkok dan mengambil alih peranan Sriwijaya sebelumnya. Agama Islam kemudian
menyebar di seantero kepulauan selama abad ke-13 dan abad ke-14 menggantikan agama
Hindu, dimana Malaka (yang para penguasanya telah beragama Islam) berfungsi sebagai
pusat penyebarannya di wilayah ini.
Beberapa kesultanan lainnya, seperti kesultanan Brunei di Kalimantan dan
kesultanan Sulu di Filipina secara relatif mengalami sedikit hubungan dengan kerajaan-
kerajaan lainnya.
Penjajahan Eropa
Bangsa Eropa pertama kali sampai di Asia Tenggara pada abad keenam belas.
Ketertarikan di bidang perdaganganlah yang umumnya membawa bangsa Eropa ke Asia
Tenggara, sementara para misionaris turut serta dalam kapal-kapal dagang dengan
harapan untuk menyebarkan agama Kristen ke wilayah ini.
Portugis adalah kekuatan Eropa pertama yang membuka akses jalur perdagangan yang
sangat menguntungkan ke Asia Tenggara tersebut, dengan cara menaklukkan Kesultanan
Malaka pada tahun 1511. Belanda dan Spanyol mengikutinya dan segera saja mengatasi
Portugis sebagai kekuatan-kekuatan European utama di wilayah Asia Tenggara. Belanda
mengambil-alih Malaka dari Portugis pada tahun 1641, sedangkan Spanyol mulai
mengkolonisasi Filipina (sesuai nama raja Phillip II dari Spanyol) sejak tahun 1560-
an. Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC) atau Perserikatan Perusahaan Hindia
Timur yang bertindak atas nama Belanda, mendirikan kota Batavia (sekarang Jakarta)
sebagai pusat perdagangan dan ekspansi ke daerah-daerah lainnya di pulau Jawa, serta
wilayah sekitarnya.
Inggris, yang diwakili oleh British East India Company, secara relatif datang ke wilayah ini
lebih kemudian. Diawali dengan Penang, Inggris mulai memperluaskan kerajaan mereka di
Asia Tenggara. Mereka juga menguasai wilayah-wilayah Belanda selama Perang
Napoleon. Pada tahun 1819, Stamford Raffles mendirikanSingapura sebagai pusat
perdagangan Inggris dalam rangka persaingan mereka dengan Belanda. Meskipun
demikian, persaingan tersebut mereda pada tahun 1824 ketika dikeluarkannya traktat
Anglo-Dutch yang memperjelas batas-batas kekuasaan mereka di Asia Tenggara. Sejak
tahun 1850-an dan seterusnya, mulailah terjadi peningkatan kecepatan kolonisasi di Asia
Tenggara.
Kejadian ini, yang disebut juga dengan nama Imperialisme Baru, memperlihatkan terjadinya
penaklukan atas hampir seluruh wilayah di Asia Tenggara, yang dilakukan oleh kekuatan-
kekuatan kolonial Eropa. VOC dan East India Company masing-masing dibubarkan oleh
pemerintah Belanda dan pemerintah Inggris, yang kemudian mengambil-alih secara
langsung administrasi wilayah jajahan mereka. Hanya Thailand saja yang terlepas dari
pengalaman penjajahan asing, meskipun Thailand juga sangat terpengaruh oleh politik
kekuasaan dari kekuatan-kekuatan Barat yang ada.
Tahun 1913, Inggris telah berhasil menduduki Burma, Malaya dan wilayah-
wilayah Borneo, Perancis menguasai Indocina, Belanda memerintah Hindia
Belanda, Amerika Serikatmengambil Filipina dari Spanyol, sementara Portugis masih
berhasil memiliki Timor Timur.
Penguasaan kolonial memberikan dampak yang nyata terhadap Asia Tenggara. Kekuatan-
kekuatan kolonial memang memperoleh keuntungan yang besar dari sumber daya alam
dan dan pasar Asia Tenggara yang besar, akan tetapi mereka juga mengembangkan
wilayah ini dengan tingkat pengembangan yang berbeda-beda. Perdagangan hasil
pertanian, pertambangan dan ekonomi berbasis eksport berkembang dengan cepat dalam
periode ini. Peningkatan permintaan tenaga kerja menghasilkan imigrasi besar-besaran,
terutama dari India dan Cina, sehingga terjadilah perubahan demografis yang cukup besar.
Munculnya lembaga-lembaga negara bangsa modern seperti birokrasi pemerintahan,
pengadilan, media cetak, dan juga pendidikan modern (dalam lingkup yang terbatas), turut
menaburkan benih-benih kebangkitan grakan-gerakan nasionalisme di wilayah-wilayah
jajahan tersebut.
Bulan Agustus merupakan bulan yang sangat dinantikan oleh masyarakat Indonesia. Khususnya
pada tanggal 17 Agustus. Seluruh rakyat Indonesia akan menyambut hari kemenangan ini
dengan penuh suka cita dan rasa bangga kepada para pahlawan yang sudah berhasil
memerdekakan negara Indonesia dari penjajah.
Berbagai kegiatan menarik juga biasa dilakukan dalam momen setahun sekali ini seperti, upacara
bendera dan mengadakan berbagai lomba di setiap wilayah masing-masing. Ternyata kemeriahan
menyambut kemerdekaan ini bukan hanya disambut suka cita oleh warga Indonesia.
Lima negara di kawasan Asia ini juga merayakan hari ulang tahun kemerdekaannya di bulan
Agustus lho.
1. Singapura
straitstimes.com
ADVERTISEMENT
Singapura secara resmi memperoleh kedaulatan pada 9 Agustus 1965. Negara yang termasuk ke
dalam kawasan Asia Tenggara ini terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor dan dari Kepulauan
Riau, Indonesia oleh Selat Singapura di selatan.
Singapura merupakan salah satu negara maju yang berada di kawasan Asia. Bahkan, Economist
Intelligence Unit dalam Indeks Kualitas Hidup menempatkan Singapura pada peringkat satu
kualitas hidup terbaik di Asia dan kesebelas di dunia.
2. Pakistan
new-indonesia.org
Pakistan memperoleh kemerdekaannya dari imeprialisme Inggris pada tahun 1947, lebih
tepatnya tanggal 14 Agustus. Penduduk Pakistan didominasi oleh islam, sehingga pada tahun
1956, Pakistan resmi menjadi negara Republik Islam. Pakistan merupakan salah satu negara di
kawasan Asia Selatan. Negara ini juga terletak secara strategis di antara daerah-daerah penting di
Asia Selatan, Asia Tengah dan Timur Tengah.
3. India
foundtheworld.com
India juga merayakan hari kemerdekaan negaranya di bulan Agustus. Negara yang terletak di
kawasan Asia Selatan ini merdeka dari Inggris pada tanggal 15 Agustus 1947.
India merupakan sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk kedua terbanyak di
dunia dengan populasi lebih dari satu milyar jiwa dan negara terbesar ketujuh berdasarkan
ukuran wilayah geografisnya.
4. Korea Selatan
gulalives.co
Republic of Korea atau biasa dikenal dengan Korea Selatan adalah sebuah negara di Asia Timur
yang meliputi bagian selatan Semenanjung Korea. Negara dengan Ibu kota Seoul ini juga
merayakan kemerdekaannya pada tanggal 15 Agustus 1945. Dalam bahasa Korea, negara ini
disebut Daehan Minguk atau lebih dikenal dengan Minguk oleh penduduk Korea Selatan.
5. Malaysia
holidaysgenius.com
Malaysia adalah salah satu negara yang berada di kawasan Asia Tenggara dengan sistem
pemerintahan Monarki Konstitusional Federal. Negara dengan Ibu kota Kuala Lumpur ini
berhasil merdeka dari Inggris pada tanggal 31 Agustus 1957. Negara ini terletak di dekat
khatulistiwa yang berbatasan dengan Indonesia, Thailand, Singapura, Brunei dan Filipina serta
beriklim tropis.
Nah itulah lima negara yang juga merayakan hari ulang tahun di bulan Agustus. India dan Korea
Selatan merayakan di hari yang sama yaitu tanggal 15 Agustus tapi tahun mereka berbeda. Korea
Selatan merdeka dua tahun lebih dulu dari India. Tapi Korea Selatan tepat pada tahun yang sama
dengan Indonesia yatu tahun 1945, hanya saja Korea Selatan merdeka dua hari lebih dulu dari
Indonesia.
Daftar hari kemerdekaan nasional
Hari kemerdekaan nasional merupakan sebuah peristiwa tahunan yang dirayakan guna
memperingati kemerdekaan suatu bangsa menjadi sebuah negara berdaulat, biasanya setelah
pecah dari suatu bangsa atau negara; atau juga selesainya pendudukan militer. Sebagian besar
negara-negara menjadikan hari kemerdekaan mereka sebagai hari raya nasional, dan dalam
beberapa kasus terdapat pula kontroversi atau keberatan mengenai penetapan tanggal tersebut.
Daftar
Berikut adalah sebagian besar daftar hari kemerdekaan negara-negara diseluruh dunia:
Tahun
Negara Tanggal libur Pesta dirayakan Nama libur
dirayakan
Albania 28 November 1912 Merdeka dari Turki Ottoman pada 1912 Dita e Pavarësisë
28 Mei 1918 Merdeka dari Kekaisaran Rusia pada 1918 Hari Republik
Azerbaijan dan pendirian republik.
Bahrain 16 Desember 1971 Merdeka dari Kerajaan Bersatu pada 1971. Hari Kemerdekaan
Bahrain
Belgia 21 Juli 1831 Revolusi Belgia pada 4 Oktober 1830. Hari Nasional
Raja Leopold I dilantik menjadi raja pada Belgia
21 Juli 1831.
Belize 21 September 1981 Merdeka dari Kerajaan Bersatu pada 1981. Perayaan
September
1908.
Kanada 1 Juli 1867 Merdeka dari Kerajaan Bersatu pada 1867. Hari Kanada
20 Juli dan 7 1810 dan 1819 Merdeka dari Spanyol pada 1810.
Kolombia Agustus
Fiji 10 Oktober 1970 Merdeka dari Kerajaan Bersatu pada 1970. Hari Fiji
6 Desember 1917 Merdeka dari Kekaisaran Rusia pada 1917. Independence Day
Finlandia Baru diakui pada 1918. (Finland)
9 April 1991 Merdeka dari Uni Soviet pada 1991. Hari Persatuan
Nasional
Israel 5 Iyar 5708 (1948) Merdeka dari Mandat Britania atas Yom Ha'atzmaut
(tepat atau antara Palestinapada 14 Mei 1948 atau 5 Iyar
15 April dan 15 Mei 5708
tergantung kalender
Ibrani).
Kenya 12 Desember 1963 Merdeka dari Kerajaan Bersatu pada 1963. Jamhuri Day
Meksiko 15–16 September 1810 Merdeka dari Spanyol pada 1810. Grito de Dolores
Peru 28 Juli 1821 Merdeka dari Spanyol pada 1821. Fiestas Patrias
Portugal 1 Desember 1640 Hari restorasi kemerdekaan dari Uni Hari Restorasi
Iberia yang dipimpin oleh Spanyol. Kemerdekaan
Saint 22 Februari 1979 Merdeka dari Kerajaan Bersatu in 1979. Independence Day
Lucia
Slovenia 26 Desember dan 1990 Berpisah dari Republik Federal Sosialis Hari Kemerdekaan
25 Juni Yugoslavia dan Persatuan
Sri Lanka 4 Februari 1948 Merdeka dari Kerajaan Bersatu pada 1948.
Penetapan
Tahun
Negara Tanggal libur Pesta dirayakan Nama libur
dirayakan
Raja Gustav
Vasa yang
menandai
berakhirnya Uni
Kalmarpada
1523.
Tibet 13 Februari 1913 Merdeka dari Dinasti Qing meski akhirnya Tibetan
dikuasai oleh Republik Rakyat Independence Day
Tiongkok pada 1950.
Ukraina 24 Agustus 1991 Deklarasi kemerdekaan dari Uni Soviet. Hari Kemerdekaan
Uruguay 25 Agustus 1825 Merdeka dari Kekaisaran Brasil pada 1825. Declaratoria de la
Independencia
INDONESIA
Ibukota : Jakarta
Luas Wilayah : 1.904.569 km2
Jumlah Penduduk : 260.580.739 jiwa (estimasi Juli 2017)
Bahasa : Indonesia
Mata Uang : Rupiah (IDR)
Hari Kemerdekaan : 17 Agustus 1945
Lagu Nasional : Indonesia Raya
Tanggal Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967 (negara pendiri)
Malaysia
Ibukota : Bangkok
Luas Wilayah : 513.120 km2
Jumlah Penduduk : 68.414.135 jiwa (estimasi Juli 2017)
Bahasa : Thai
Mata Uang : Baht (THB)
Hari Kemerdekaan : – (tidak pernah dijajah oleh Negara lain)
Lagu Nasional : Phleng Chat Thai (National Anthem of Thailand)
Tanggal Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967 (negara pendiri)
Filipina
Ibukota : Manila
Luas Wilayah : 300.000 km2
Jumlah Penduduk : 104.256.076 jiwa (estimasi Juli 2017)
Bahasa : Filipino (Tagalog) dan Inggris
Mata Uang : Peso (PHP)
Hari Kemerdekaan : 12 Juni 1898 (dari Spanyol)
Lagu Nasional : Lupang Hinirang (Chosen Land)
Tanggal Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967 (negara pendiri)
Singapura
Ibukota : Singapura
Luas Wilayah : 697 km2
Jumlah Penduduk : 5.888.926 jiwa (estimasi Juli 2017)
Bahasa : Inggris, Melayu, Mandarin dan Tamil
Mata Uang : Dolar Singapura (SGD)
Hari Kemerdekaan : 9 Agustus 1965 (dari Federasi Malaysia)
Lagu Nasional : Majulah Singapura
Tanggal Bergabung dengan ASEAN : 8 Agustus 1967 (negara pendiri)
Brunei Darussalam
Ibukota : Hanoi
Luas Wilayah : 331.210 km2
Jumlah Penduduk : 96.160.163 jiwa (estimasi Juli 2017)
Bahasa Resmi : Vietnam
Mata Uang : Dong (VND)
Hari Kemerdekaan : 2 September 1945 (dari Prancis)
Lagu Nasional : Tien quan ca (The Song of the Marching Troops)
Tanggal Bergabung dengan ASEAN : 28 Juli 1995
Laos
Ibukota : Vientiane
Luas Wilayah : 236.800 km2
Jumlah Penduduk : 7.126.706 jiwa (estimasi Juli 2017)
Bahasa Resmi : Lao
Mata Uang : Kip Laos (LAK)
Hari Kemerdekaan : 19 Juli 1949 (dari Prancis)
Lagu Nasional : Pheng Xat Lao (Hymn of the Lao People)
Tanggal Bergabung dengan ASEAN : 23 Juli 1997
Myanmar (Burma)
Ibukota : Naypyidaw
Luas Wilayah : 676.578 km2
Jumlah Penduduk : 55.123.814 jiwa (estimasi Juli 2017)
Bahasa Resmi : Myanmar
Mata Uang : Kyat Myanmar (MMK)
Hari Kemerdekaan : 4 Januari 1948 (dari Inggris)
Lagu Nasional : Kaba Ma Kyei (Till the End of the World, Myanmar)
Tanggal Bergabung dengan ASEAN : 23 Juli 1997
Kamboja
Umarjadi Notowijono
Narciso G. Reyes
Phan Wannamethee
Roderick Yong
Masa Jabatan : 16 Juli 1986– 16 Juli 1989
Negara : Brunei
Rusli Noor
Surin Pitsuwan
Le Luong Minh
Masa Jabatan : 1 Januari 2013 – 31 Desember 2017
Negara : Vietnam
Tahun Lahir : 1 September 1952
5. Koperasi ASEAN
Koperasi ASEAN atau ASEAN Cooperative Organization (ACO) merupakan
salah satu bentuk kerjasama negara-negara ASEAN dalam bidang ekonomi. Oganisasi
ini merupakan organisasi yang bergerak dalam bidang koperasi untuk meningkatkan
kesejahteraan negara-negara ASEAN. Dalam tujuannya, koperasi ASEAN mempunyai
keinginan untuk mengkokokah organisasinya sebagai sebuah gerakan koperasi yang
menopang perekonomian di Asia Tenggara.
Terlepas dari keuntungan dan peranan Indonesia dalam organisasi ASEAN, organisasi
ini telah memiliki kerjasama di berbagai aspek dan bidang. Bentuk kerjasama ini tidak
hanya dilakukan dengan sesama negara anggota saja, tetapi juga dilakukan dengan
negara-negara lain di luar anggota ASEAN seperti Jepang dan negara-negara Uni
Eropa.
Bagi Indonesia sendiri, bentuk kerjasama seperti inilah yang mendukung pemerintahan
Indonesia yang berdaulat ke dalam dan ke luar. Melalui artikel ini, diutarakan bentuk-
bentuk kerjasama dalam ASEAN khususnya dalam bidang ekonomi dan politik.
Demikianlah artikel tentang kerjasama ASEAN di bidang ekonomi dan politik. Semoga
dapat berguna dan menambah wawasan bagi para pembaca.
Artikel Terkait
Artikel Lainnya
Pembahasan :
Kerjasama Asean ini bisa berupa di bidang Ekonomi, Politik, Sosial dan Budaya,
serta Keamanan dan Pertahanan. Kerjasama Asean ini sangat memberikan dampak
positif bagi seluruh negara yang menjadi anggotanya. Berikut akan kami uraikan
penjelasan tentang manfaat dari kerjasama Asean, antara lain :
1. Di bidang Politik
2. Di Bidang Sosial
3. Di Bidang Ekonomi
Di Bidang Pendidikan
Setiap negara akan bertukar ide tentang ilmu teknologi mereka, sehingga
semua negara akan maju bersama dalam ilmu teknologi.
Negara negara bisa saja membentuk sekolah internasional hasil dari bentuk
kerja sama.
Di Bidang Budaya
Hal ini bisa terjadi ketika diadakannya festival seni se-ASEAN di Indonesia,
sehingga ini bisa menjadi kesemoatan Indonesia untuk memperkenalkan
budaya-budayanya.
2. Peningkatan kualitas sumber daya manusia negara anggota ASEAN agar mampu
bersaing baik di tingkat regional maupun internasional.
Beberapa gerakan nyata yang dilakukan ASEAN dalam menjalin hubungan di bidang
pendidikan diantaranya :
Peningkatan kualitas sumber daya manusia negara anggota ASEAN agar mampu
bersaing baik di tingkat regional maupun internasional.
Lambang Perbara
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Makna perlambang
1. Lambang ASEAN ini digunakan sebagai lambang resmi ASEAN.
2. Lambang ASEAN melambangkan kemantapan, perdamaian, persatuan, dan dinamika ASEAN.
Warna-warna lambang — biru, merah, putih dan kuning — adalah warna-warna yang digunakan
dalam berbagai bendera negara-negara anggota ASEAN.
3. Warna biru melambangkan perdamaian dan kemantapan, merah melambangkan keberanian dan
dinamika, putih melambangkan kesucian, dan kuning melambangkan kemakmuran.
4. Sepuluh batang padi yang terikat melambangkan sepuluh negara anggota ASEAN. hal ini
melambangkan harapan para bapak pendiri ASEAN yang memimpikan ASEAN terdiri atas seluruh
sepuluh negara-negara Asia Tenggara yang terikat dalam persahabatan dan solidaritas.
5. Lingkaran melambangkan persatuan ASEAN.
6. Hak cipta Lambang ASEAN dimiliki oleh ASEAN.
Sumber: http://contohmajasku.blogspot.com/2017/03/lambang-asean-dan-artinya.html
Disalin dari Contoh Majas.
Desain dari lambang resmi ASEAN di atas mengandung beberapa nilai filosofis sebagai bentuk
pengejawantahan harapan, keinginan, sekaligus identitas organisasi negara-negara ASEAN.
Lambang Asean dan artinya dapat dijelaskan sebagaimana berikut. Bentuk lingkaran yang
mengelilingi sisi terluar lambang ASEAN mencerminkan kesatuan negara-negara Asean.
Batang padi yang berjumlah 10 di tengah lambang mencerminkan harapan dan mimpi para
pendiri (founding fathers) ASEAN agar negara-negara ASEAN yang jumlahnya 10 dapat saling
terikat dalam persahabatan dan solidaritas. Warna-warna pada logo ASEAN memiliki makna
tersendiri. Warna biru melambangkan perdamaian dan stabilitas, warna merah melambangkan
dinamisme dan keberanian, dan warna putih kuning melambangkan kemakmuran dan
kejayaan. Dari lambang ASEAN dan artinya tersebut, dapat kita temukan bahwa lambang
tersebut secara garis besar menggambarkan stabilitas, kedamaian, kesatuan, dan kedinamisan.
Makna ini sesuai dengan semboyan “Satu Misi, Satu Identitas, Satu Komunitas (One Vision,
One Identity, One Community)” yang menjadi semboyan Asean. Lambang Asean dilindungi
undang-undang Asean dalam hal hak cipta dan reproduksinya. Terkait dengan reproduksi,
warna yang digunakan harus disamakan dengan kode warna pokoknya.
Sejarah dan Perubahan Lambang Asean Lambang Asean didominasi oleh gambar tanaman
padi. Hal ini di dasari oleh sejarah dan budaya masyarakat negara-negara Asean yang
kebanyakan menjadikan nasi atau padi sebagai makanan pokoknya. Selain itu, dalam
perkembangannya tanaman padi kerap dikaitkan dengan simbol kemakmuran, kekayaan, dan
kecukupan pangan. Simbol inilah yang menjadi harapan dan keinginan para pendiri Asean yang
ingin menjadikan Asia Tenggara sebagai sebuah kawasan regional yang makmur.
Berdasarkan sejarahnya, lambang Asean dan artinya telah mengalami beberapa revisi dalam
jumlah batang padi yang diikat dalam gambar. Awalnya, jumlah batang padi berjumlah 5 karena
pada saat itu jumlah negara yang bergabung dalam organisasi ini hanya berjumlah 5. Kemudian
sejalan perkembangannya Brunai Darussalam bergabung di tanggal 8 Januari 1984, disusul
Vietnam pada tanggal 28 Juli 1995, serta Laos, Kamboja, dan Myanmar (Burma) yang
dijadwalkan akan bergabung pada bulan Juli 1997. Untuk merayakan peristiwa tersebut,
lambang Asean dan artinya yang baru kembali dirancang dan diresmikan pada bulan Juli 1997
tersebut. Jumlah batang padi yang awalnya hanya 5, berubah menjadi 10 buah. Kendati Laos
dan Myanmar bergabung ke Asean tanggal 23 Juli 1997 serta Kamboja yang akhirnya baru
bergabung pada 30 April 1999, lambang Asean yang baru telah diresmikan terlebih dahulu.
Lambang Asean tersebut sama seperti lambang Asean yang kita kenal saat ini. Perubahan
lambang Asean masih sangat dimungkinkan terjadi di hari depan, mengingat saat ini
perkembangan geo-politik di kawasan Asia Tenggara terus mengalami kemajuan. Negara-
negara baru yang mulai terbentuk seperti Timor Leste, Palau, dan Taiwan, atau negara yang
memiliki kedekatan dengan Asia Tenggara seperti Bangladesh dan Papua Nugini masih
dimungkinkan untuk dapat bergabung ke organisasi ini. Nah, demikianlah sekilas pembahasan
yang dapat kami sampaikan tentang lambang Asean dan artinya. Semoga dapat menjadi
tambahan wawasan dan pembelajaran bagi kita semua.
PEMBAHASAN
Negara Indonesia terletak di kawasan Asia Tenggara. Wilayah Asia Tenggara terdiri dari beberapa negara, antara
lain: Singapura, Malaisya, Filipina, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam, Myanmar, dan Laos.Negara-
negara di kawasan Asia Tenggara terdiri dari beberapa negara dan tiap-tiap negara mempunyai kebutuhan yang
berbeda-beda. Untuk memperlancar hubungan antarnegara, negara-negara itu mengadakan hubungan kerja sama
yang saling menguntungkan dengan cara membentuk suatu organisasi yang bernama ASEAN [1].
Terbentuknya ASEAN
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967, lima negara di Asia Tenggara, yaitu Indonesia, Singapura, Malaisya, Filipina,
Thailand mengadakan pertemuan atau konferensi di Bangkok. Konferensi tersebut menghasilkan persetujuan yang
disebut Persetujuan Bangkok. Kelima negara tersebut mengadakan konferensi karena mereka mengalami nasib yang
sama, yaitu pernah dijajah oleh negara lain, kecuali Thailand. Thailand merupakan satu-satunya negara di Asia
Tenggara yang tidak pernah dijajah oleh negara lain.
Tujuan konferensi tersebut adalah membentuk organisasi kerja sama antarnegara-negara Asia Tenggara yang tidak
bersifat politik dan militer. Organisasi tersebut disebut perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara, atau disebut
juga Perbara. Dalam Bahasa Inggris, organisasi tersebut dinamakan ASEAN, (Association of South East Asian
Nations)Berdirinya ASEAN tersebut pertama-tama ditandatangani oleh lima menteri luar negeri negara-negara
peserta pertemuan/konferensi yang berlangsung tanggal 5-8 Agustus 1967.
Kelima menteri luar negeri yang hadir dan menandatangani persetujuan itu adalah:
Sifat keanggotaan ASEAN adalah terbuka bagi semua negara yang ada di kawasan Asia Tenggara. Oleh karena itu,
negara-negara yang berada di kawasan Asia Tenggara yang belum menjadi anggota ASEAN berusaha menjadi
anggota ASEAN. Pada tanggal 7 Januari 1984, Brunei Darussalam masuk sebagai anggota baru ASEAN yang
keenam. Pada tanggal 28 Juli 1995, Vietnam masuk sebagai anggota baru ASEAN yang ketujuh. Pada tanggal 23
Juli 1997, negara Laos dan Myanmar masuk sebagai anggota ASEAN yang kedelapan dan kesembilan. Negara
Kamboja masuk menjadi anggota kesepuluh pada tanggal 16 Desember 1998. Dengan demikian, sampai sekarang
organisasi ASEAN beranggotakan 10 negara. Kantor sekertariat ASEAN terdapat di Jakarta, Indonesia.
Tujuan berdirinya ASEAN seperti yang tercantum dalam Deklarasi Bangkok pada tanggal 8 Agustus 1967.
1. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan perkembangan kebudayaan di kawasan Asia
Tenggara.
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan tertib hukum di dalam
hubungan antara negara-negara serta mematuhi prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dan saling membantu dalam masalah-masalah yang menjadi kepentingan
bersama.
4. Saling memberikan bantuan dalam bentuk sarana-sarana pelatihan dan penelitian dalam bidang pendidikan,
profesi, teknik, dan administrasi.
5. Bekerjasama secara lebih efektif guna meningkatkan pemanfaatan pertanian dan industri, memperluas
perdagangan dan pengkajian masalah-masalah komoditi internasional, memperbaiki sarana-sarana pengangkutan
dan komunikasi, serta meningkatkan taraf hidup rakyat.
ASEAN berdiri pada tanggal 8 Agustus 1967. Berdiri ASEAN merupakan kesepakatan lima negara yang masing-
masing diwakili oleh menteri luar negri yang pada waktu itu mengadakan pertemuan di Bangkok. Pertemuan para
menteri luar negeri dari lima negara tersebut berlangsung tanggal 5-8 Agustus 1967. Sebagai salah satu anggota
ASEAN, Indonesia memiliki peran-peran sebagai berikut.
Tokoh dari Indonesia yang ikut berperan dalam berdirinya ASEAN adalah Adam Malik yang pada waktu itu
menjabat sebagai menteri luar negeri. Indonesia menjelaskan visinya bahwa kawasan Asia Tenggara harus mampu
berdiri dan mampu mempertahankan diri sendiri dari pengaruh-pengaruh negatif dari luar kawasan. Visi ini dapat
terlaksana jika ada kerjasama yang efektif antara negara-negara di Asia Tenggara.
Indonesia mendesak pihak-pihak yang bertikai di Kamboja untuk menyelesaikan masalah melalui perundingan
untuk mencapai penyelesaian masalah. Usul itu berupa pertemuan informal di Jakarta pada tahun 1988. Dari hasil
pertemuan ini membuka jalan untuk memasuki konferensi perdamaian di Paris pada tahun 1989. Konferensi ini
disebut International conference on Kampuchea (ICK), yang berlangsung tanggal 30-31 Juli 1989. Perjalanan
panjang masalah kamboja menemui titik terang. Pada tahun 1991 pasukan perdamaian PBB memprakasai genjatan
senjata pihak-pihak yang bertikai. Pada tahun 1993 Pangeran Norodhom Sihanouk diangkat sebagai raja. Sementara
Pangeran Rannaridh dan Hun sen terpilih sebagai perdana menteri.
Indonesia berhasil mengeluarkan gagasan untuk membentuk komunitas keamanan bersama ASEAN untuk
meningkatkan kerja sama politik dan keamanan. Indonesia ikut menandatangani kesepakatan Asia Tenggara sebagai
kawasan bebas Nuklir. Deklarasi terhadap kejahatan lintas negar dan deklarasi menuju ASEAN yang bebas obas
terlarang.
Indonesia sebagai penyelenggara konferensi tingkat tinggi (KTT) ASEAN I di Denpasar Bali yang berlangsung
tanggal 23-24 Februari 1976. Yang dihadiri oleh lima kepala pemerintahan negara ASEAN, yaitu :
a. Presiden Soeharto dari Indonesia.
6.Memfasilitasi Perundingan Pemerintahan Filipina dengan Front Pembebasan Rakyat Moro di Filipina
Selatan Indonesia atas permintaan pemerintah Filipina menjadi mediator perundingan antara pemerintah dengan
gerakan Separatis Moro. Atas peran Indonesia akhirnya daerah Filipina Selatan diberi otonomi dengan mengangkat
tokoh dari front pembebasan rakyat Moro, yaitu Nur Missuari sebagai Gurbenur di Filipina Selatan.
1.Indonesia sepakat mewujudkan kawasan perdagangan bebas ASEAN (AFTA) melalui tarif preferensi efektif
bersama
5. Menandatangani kerja sama di Bidang Energi, Jasa, dan Hak Cipta ASEAN
1. Titian Muhibah antara Indonesia dann Malaysia untuk mempererat hubungan kedua negara.
2. Indonesia mengirin Gur, Dosen dan tenaga ahli lainya pada tahun 1970.
4. Mendukung komite Perkembangan sosial dengan tujuan utamanya membangun masyarakat, wanita, pemuda dan
buruh. Maskas komite ini berkedudukan di Kuala Lumpur.
5. Mendukung pembentukan ASEAN culture found sebagai wadah penghimpunan dana. Hal itu untuk membiayai
perkembangan kebudayaan dan pendidikan.
9. Membangun jaringan kabel laut antara Indonesia dengan Singapura tahun 1980 yang disusul oleh negara anggota
ASEAN lainnya.