Anda di halaman 1dari 3

DINAMIKA RUANG

Pementasan tari yang diwujudkan dalam bentuk gerak tubuh memerlukan


tempat/ruang.Luasnya tempat/ruang yang diperlukan memperhatikan jumlah peraga tari
yang akan tampil.Atau sebaliknya peraga tari harus bisa menggunakan tempat/ruang
secara maksimal sesuai yang tersedia,dalam arti walaupun tari tunggal (jumlah penarinya
1 orang)tetapi kalau ruangannya luas maka penari tersebut harus bisa
menguasai/memanfaatkan panggung dengan baikl,misalnya dengan menggunakan
lintasan-lintasan yang luas/lebar sehingga panggung akan bisa dimanfaatkan secara
maksimal dan tidak terkesan sepi.Ini adalah salah satu upaya menggunakan dinamika
ruang.
Ruang gerak penari adalah panggung dengan kondisi berbagai macam kondisi atau
jenis panggung sebagai ruang gerak penari.Dalam panggung ada lantai,dimana penari
akan melaluinya untuk bergerak dan berpindah tempat. Arah dan dimensi garis gerak
penari akan memberikan kesan tekstur lantai,dan membentuk dimensi keruangan, un-
tuk memproyeksikan intensitas dramatik kedalam ruangan. desain pola lantai adalah
posisi dan garis lantai yang akan dilalui oleh penari.Posisi penari dalam ruang/ panggung
akan memberi kesan bobot dramatic adegan, suasana dan karakter kesan, dan seba -
gai bentuk estetik komposisi ruang
Ruang adalah merupakan salah satu unsur/elemen tari. Dinamika ruang adalah
upaya pemanfaatan ruang tari agar kesempurnaan pentas tari dapat terwujud dengan
baik.Dinamika ruang dapat dilakukan dengan cara menggunakan ruang/sudut pandang
yang tersentuh oleh penikmat seni/penonton baik dalam pandangan vertikal maupun
horizontal.Vertikal adalah arah pandang ke atas tegak lurus,dalam hal ini berkaitan
dengan peraganya,misalnya variasi duduk,jongkok,berdiri mendak,dan meloncat yang
membuat pandangan mata penonton bervariasi dan tidak terpaku pada satu
titik.Sedangkan horizontal berkaitan dengan ruangan secara mendatar/lantai.Cara yang
dipakai dalam hal ini disebut dengan pola lantai,yaitu lintasan,arah maupun bentuk-
bentuk yang dibuat untuk variasi dinamika ruang.Misalnya lintasan melingkar,melintas
serong,garis lurus,membentuk huruf,angka,simbul-simbul,dsb.

Dinamika ruang dalam tari dibagi menjadi :

a. Arah :
Arah memberikan orientasi pada tarian.ada 2 macam arah dalam menari yaitu arah
hadap dan arah gerak. Arah hadap menunjukkan kearah mana penari menghadap,
misalnya variasi arah hadap penari ;kekanan,kekiri,kedepan kebelakang, serong,
menengadah,menunduk,intinya penari tidak harus selalu menghadap ke penonton/
depan.Arah gerak menunjukkan kemana penari menuju/akan bergerak;membuat
lingkaran,zig-zag,berjalan maju dan mundur,serong diagonal,membuat spiral,dan
sebagainya Untuk menunjukkan arah,dalam panduan menari diberikan bantuan garis
lurus dan lengkung.Dengan cara ini perpindahan gerak dapat digambarkan dalam
bentuk pola lantai.

b. Fokus :
Adalah titik pandang penari dengan sentral penonton.Fokus dapat diperkuat dengan
lengan,mata,dan sikap badan.diantara pembentuk focus tsb mata memiliki sentuhan
yang paling kuat dam dalam.Namun sering juga terjadi titik pandang bertentangan
dengan alur gerak itu sendiri,maksudnya antara gerak dan pandangan berlawanan.

c. Level/tahapan :
yaitu tingkat jangkauan gerak yang telah ditentukan dan disesuaikan dengan aturan
gerak tari itu sendiri.level merupakan pemanfaatan dinamika ruang secara
vertikal.yang fungsinya untuk member kesan daya tarik dan menimbulkan kesan
dinamis terhadap gerak tari.jenisnya adalah :
1. level rendah /bawah( gerakan tari tari yang dilakukan dengan posisi
duduk,jongkok,berguling),
2. level medium/tengah (penari mendak,berjalan,trisik,membungkuk)
3. level tinggi/atas (gerak jinjit,mengangkat kaki,meloncat).
Level/tahapan biasa dikenal dengan desain atas,sedangkan pola lantai disebut desain
bawah.

d. Range/keleluasaan
Adalah ukuran yang digunakan oleh seorang penari dalam bergerak.Misalnya gagah
penuh kekuatan menggunakan ukuran ruang besar/lebar,sedih ukuran ruangnya
kecil.

e. Pola lantai :
yaitu pemanfaatan ruang secara horizontal berupa lintasan yang dilalui penari,
perpindahan tempat penari dipanggung,membentuk huruf,bentuk,dan simbol-simbol
tertentu.Ruang gerak penari adalah panggung dengan kondisi berbagai macam jenis
panggung. Dalam panggung ada lantai yang akan dilalui oleh penari untuk
bergerak,berpindah tempat.Desain pola lantai adalah posisidan garis lantai yang
dilalui oleh penari yang akan member kesan bobot dramatik adegan,suasana,dan
karakter kesan juga sebagai bentuk estetis komposisi ruang.

POLA LANTAI
Berdasarkan koreografinya, jenis tari dibedakan menjadi :

 Tari tunggal ( Solo ), Tari tunggal adalah tari yang diperagakan oleh seorang penari,
baik laki-laki maupun perempuan. Contohnya tari Golek ( Jawa Tengah ).
 Tari berpasangan ( duet/pas de duex), Tari berpasangan adalaah tari yang diperagakan
oleh dua orang secara berpasangan. Contohnya tari Topeng (Jawa Barat).
 Tari kelompok ( Group choreography), Tari kelompok yaitu tari yang diperagakan
lebih dari dua orang.

Pola lantai atau floor design merupakan garis-garis di lantai yang yang di lalui oleh penari
di atas panggung, atau garis-garis di lantai yang dibuat oleh formasi kelompok. Beberapa
pemahaman konstruksi pola lantai penari kelompok,sebagian besar koreografer menyatakan
sebagai formasi penari diatas panggung.Pernyataan formasi mengarah pada penegasan
pengelolaan posisi penari dan arah pencapaian formasi berikutnya.Proses pembentukannya lebih
menekankan pada tata letak posisi penari dalam kelompok.Pada postingan kali ini, kami akan
menguraikan bentuk-bentuk Pola lantai yang menjadi kreatifitas sebuah kelompok tari.

Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu diperhatikan,agar ada
perpindahan posisi penari di panggung agar ada dinamika ruang sehingga ada variasi tempat dan
tidak monoton/membosankan.Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
1. Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal, yaitu garis lurus
dari depan ke belakang atau sebaliknya.

2. Pola lantai Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke
samping.

3. Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis menyudut ke
kana atau ke kiri.

4. Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk lingkaran besar maupun kecil
tunggal mapun jamak jumlahnya.

5. Pola lantai bentuk/symbol : biasanya penari berjumlah banyak dan mereka membuat formasi
persegi panjang,huruf,kata-kata,slogan,symbol gambar,tulisan,dsb
Setiap daerah memiliki tari tradisional yang dilakukan perseorangan, berpa sangan,
maupun secara kelompok.Penyajian tari perseorangan atau tari tunggal, berpasangan dan
kelompok memiliki karakteristik sendiri.Kemampuan individu menjadi kekuatan pada penyajian
tari tunggal.Tari berpasangan perlu ada koordinasi dalam melakukan gerak antardua orang
penari. Tari kelompok memerlukan kerjasama dan kemampuan sama dalam menari. Penggunaan
pola lantai pada setiap jenis penyajian tari juga berbeda-beda.

Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan perpindahan,
pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space) untuk menari. Pola lantai ini
sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan panggung) seoarang penari. Pola lantai
berfungsi untuk membuat posisi dalam sebuah ruang gerak.

Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena itu dalam
pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain bentuk pola lantai, maksud
atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau tempat pertunjukan, dan gerak tari.
Penampilan gerak tari tidak terlepas dari desain garis dan desain pola lantai.Ada dua jenis desain
garis yaitu garis lurus dan garis lengkung.Pada desain garis lurus memberikan kesan lembut
tetapi juga lemah.Garis-garis mendatar memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang
tegak lurus memberi kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis melingkar atau melengkung
memberi kesan manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal memberikan kesan dinamis atau
kuat.
Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-garis tubuh dan
tanganserta kaki penari , tetapi dapat juga dibentuk dari jejak atau garis-garis yang dilalui oleh
seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan oleh penari. Pola lantai juga dapat
menggunakan properti yang digunakan oleh penari baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan
maupun kelompok.Properti yang digunakan penari dapat membentuk desain atas maupun desain
bawah.

Beberapa contoh pola lantai tari tradisional :

 Pola lantai yang dipergunakan dalam tari Piring adalah garis lengkung dan membentuk
lingkaran.
 Tari Saman dengan menggunakan pola lantai garis lurus.
 Pada tari Pendet menggunakan pola lantai garis lengkung.
 Tari Kecak dengan pola lantai garis lengkung dan membentuk lingkaran.

Keunikan gerak dan pola lantai merupakan salah satu kekayaan budaya yang mencerminkan
kearifan lokal dalam kehidupan.Keunikan gerak dan pola lantai diciptakan sebagai simbolisasi
tertentu sebagai bentuk rasa syukur terhadap kemakmuran yang telah diberikan Tuhan dalam
kehidupan di masyarakat. Keunikan gerak dan pola lantai tidak hanya pada tari di Indonesia
tetapi juga tari di negara-negara lain. Pola lantai dramatari balet Danau Angsa dilakukan dengan
mengikuti aturan-aturan yang ketat dan selama puluhan tahun dengan pola lantai yang hampir
sama.

Anda mungkin juga menyukai