Anda di halaman 1dari 7

POLA LANTAI DAN

KOMPOSISI GERAK

OLEH :

SITI KHALIZA

SMP NEGERI 1 LANGSA


KELAS XII J
LANGSA
1. POLA LANTAI

A. Defenisi Pola Lantai


Pola lantai adalah pola denah yang dilakukan oleh seoarang penari dengan
perpindahan, pergerakan, dan pergeseran posisi dalam sebuah ruang (space)
untuk menari. Pola lantai ini sebenarnya merupakan teknik blocking (penguasaan
panggung) seoarang penari. Pola lantai berfungsi untuk membuat posisi dalam
sebuah ruang gerak.

Dalam sebuah tarian (terutama tari kelompok), pola lantai perlu


diperhatikan. Ada beberapa macam pola lantai pada tarian, antara lain :
 Pola lantai vertikal : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis vertikal,
yaitu garis lurus dari depan ke belakang atau sebaliknya.Pola lantai
Horizontal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis lurus ke
samping.
 Pola lantai diagonal : Pada pola lantai ini, penari berbaris membentuk garis
menyudut ke kanan atau ke kiri.
 Pola lantai melingkar : Pada pola lantai ini, penari membentuk garis
lingkaran.

Pola lantai dibuat untuk memperindah pertunjukan karya tari. Oleh karena
itu dalam pembuatan pola lantai harus memperhatikan beberapa hal, antara lain
bentuk pola lantai, maksud atau makna pola lantai, jumlah penari, ruangan atau
tempat pertunjukan, dan gerak tari. Penampilan gerak tari tidak terlepas dari
desain garis dan desain pola lantai.

Ada dua jenis desain garis yaitu garis lurus dan garis lengkung. Pada desain
garis lurus memberikan kesan lembut tetapi juga lemah.Garis-garis mendatar
memberikan kesan istirahat, sedangkan garis-garis yang tegak lurus memberi
kesan ketenangan dan keseimbangan. Garis melingkar atau melengkung memberi
kesan manis, sedangkan garis menyilang atau diagonal memberikan kesan
dinamis atau kuat.

Desain-desain garis tersebut di atas, tidak hanya dapat dibuat dengan garis-
garis tubuh dan tanganserta kaki penari , tetapi dapat juga dibentuk dari jejak atau
garis-garis yang dilalui oleh seorang penari atau garis di lantai yang ditinggalkan
oleh penari.
Pola lantai juga dapat menggunakan properti yang digunakan oleh penari
baik jenis penyajian tari tunggal, berpasangan maupun kelompok. Properti yang
digunakan penari dapat membentuk desain atas maupun desain bawah.

B. Pola Lantai Nusantara


Koreografi merupakan istilah yang dipakai untuk menyebut pengetahuan
tentang penyusunan tari atau hasil susunan tari. Pengerti an koreografi secara
sederhana yaitu hasil susunan gerak-gerak tari menjadi sebuah karya tari.
Berdasarkan bentuk koreografinya, tari di Indonesia dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu tari rakyat, tari klasik, dan tari kreasi baru.

 Tari Rakyat
Tari rakyat yaitu tarian yang hidup dan berkembang di kalangan rakyat
jelata. Tari rakyat sangat sederhana, kurang memperhatikan norma-norma
keindahan, dan tidak memiliki bentuk yang standar. Gerak-gerak tari rakyat
sangat sederhana sebab lebih mementingkan keyakinan. Sebagai contoh tari Ana
Ule dari Flores

 Tari Klasik
Tari klasik merupakan karya tari yang sangat memperhatikan keindahan.
Tari klasik dipelihara de ngan baik di istana raja-raja dan di kalangan bangsawan.
Gerak-gerak tari klasik sudah mempunyai aturan tertentu dan tidak boleh
dilanggar.Tari Srimpi pada gambar di atas merupakan contoh tari klasik. Tari
Srimpi dibawakan oleh empat orang penari putri dengan postur tubuh dan raut
wajah sama, sehingga terkesan sebagai tarian halus yang ditarikan oleh empat
wanita kembar. Gerak-gerak tari Srimpi menggu nakan teknik gerak tari putri
gaya Surakarta yang halus dan lembut.

 Tari Kreasi Baru


Tari kreasi baru juga sering disebut tari modern. Gerak-gerak dalam tari
kreasi baru sangat bervariasi. Tari Geol Saliter pada Gambar 8 merupakan tari
kreasi baru hasil karya tari Umi Krismi narti, seniman asal Yogyakarta. Tari ini
menggambar kan seorang remaja putri yang sedang mencari identitas diri sebagai
pedoman hidupnya.
Dengan adanya bermacam-macam bentuk karya tari maka bentuk pola
lantainya pun bermacam-macam. Bentuk pola lantai karya tari yang satu berbeda
dengan bentuk pola lantai karya tari yang lain. Selain bentuknya yang berbeda,
ada pola lantai yang mempunyai maksud dan ada juga yang tidak mempunyai
maksud. Pola lantai yang mempunyai maksud lebih banyak ada dalam tari-tarian
klasik. Namun demikian, tidak menutup kemungkinan jika pola lantai dalam tari
kreasi baru dan tari rakyat juga mempunyai maksud.

C. Pola Lantai Mancanegara

1. Tari Balet Italia


Ada tari Balet yang berbentuk tari tunggal, tari berpasangan, dan tari kelompok.
Balet terkenal dengan teknik virtuosonya seperti pointe work, grand pas de deux,
dan mengangkat kaki tinggi-tinggi. Inilah salah satu keunikan tari Balet selain
permainan mime dan akting dari si penari.
2. Tari Hula Hawaii
Keunikan tari Hula dapat dilihat dari kostum penari yang berupa rok
rumbairumbai dan banyaknya perhiasan yang dikenakan oleh penarinya.
Keunikan yang lain tampak pada peragaan Hula baru yang kadang-kadang
penarinya memakai sepatu.Keunikan tari Hula dapat dilihat dari kostum penari
yang berupa rok rumbairumbai dan banyaknya perhiasan yang dikenakan oleh
penarinya. Keunikan yang lain tampak pada peragaan Hula baru yang kadang-
kadang penarinya memakai sepatu.
3. Tari Toga
Tarian yang berasal dari pulau Pasifik ini menarikan puisi yang dibuat
berdasarkan mitos dan legenda. Misalnya, jika puisi tersebut menggambarkan
bunga, penari mengayun-ayunkan tangannya seolah angin yang membawa
wanginya bunga. Penari Tonga biasanya berdiri atau duduk, dengan
menggerakkan tangan dengan anggun.
2. KOMPOSISI GERAK

A. Definisi Komposisi Gerak


Untuk merangkai gerak dasar tari kita mengacu pada komposisi gerak
tari secara umum. Secara teori, komposisi gerak dibuat dengan 4 proses atau 4
bagian yaitu (1) Eksplorasi, (2) Improvisasi, (3) Evaluasi dan (4) Komposisi.

1. Eksplorasi
Eksplorasi merupakan pengalaman penari dalam melakukan penjajakan
gerak, untuk menghasilkan ragam gerak. Pada kegiatan ini, penari berimajinasi
melakukan interpretasi terhadap apa yang telah dia lihat, dengar, atau dia raba.
Penari dapat dengan bebas bergerak mengikuti apa kata hatinya, mengikuti
imajinasi dan juga interpretasinya.

2. Improvisasi
Merangkai Gerak Dasar Tari Tradisional IndonesiaYang dimaksud dengan
improvisasi adalah pengalaman penari yang secara spontanitas mencoba atau
mencari-cari berbagai kemungkinan ragam gerak yang telah diperoleh pada
waktu eksplorasi. Dari setiap ragam gerak yang telah dihasilkan pada waktu
eksplorasi, selanjutnya dapat dikembangkan dari aspek tenaga, ruang dan waktu
sehingga menghasilkan ragam gerak yang sangat banyak

3. Evaluasi
Yang dimaksud dengan evaluasi adalah pengalaman penari untuk menilai
sekaligus menyeleksi ragam gerak yang telah mereka hasilkan pada tahap
improvisasi. Dalam kegiatan ini penari mulai menyeleksi ragam gerak yang
mereka rasakan tidak sesuai agar tidak digunakan dan memilih ragam gerak yang
sesuai dengan gagasannya. Hasil inilah yang akan digarap selanjutnya oleh penari
pada tahap komposisi tari.

4. Komposisi
Komposisi merupakan tujuan akhir mencari gerakan untuk selanjutnya
membentuk tari dari gerak yang ditemukan.Aktivitas-aktivitas untuk
Mengeksplorasi GerakLakukanlah eksplorasi gerak berdasarkan ragam gerak
kepala, badan, tangan dan kaki.Lakukanlah improvisasi dari eksplorasi yang
dilakukan sebelumnya.Lakukanlah pemilihan gerak menurut kata
hatimu.Rangkaikanlah gerak yang telah terpilih sehingga menjadi komposisi tari.
B. Komposis Gerak Tari tradisional
Berdasarkan bentuk geraknya, secara garis besar ada dua jenis tari
tradisional, yaitu tari yang representasional, dan tari yang non representasional.
Tari yang representasional adalah tari yang menggambarkan sesuatu secara
jelas. Sedangkan tari yang nonr e p r e s e n t a s i o n a l a d a l a h
t a r i ya n g t i d a k me n g g a mb a r k a n s e s u a t u
G e r a k Representasional
 Gerak menaburkan benih dari Tari Rampatin sebuah tari garapan baru dari
Kalimantan
 Tari Sulintang dari Sunda
 Ulap-ulap dari Jawa

Gerak Nonrepresentasional
 Gerakan-gerakan pada tari Jaipongan dari Jawa Barat
 Gerakan-gerakan pada tari Srimpi/ Bedaya dari Jawa Tengah

C. Komposis Gerak Tari Mancanegara


Tari macanegara ragam gerak tari yang didukung oleh para pekerja atau
buruh biasanya berirama cepat, dinamis, dan romantis karena dilakukan di tempat
terbuka.

Ragam gerak yangmuncul adalah gerak saling merespons dan mengisi


ruangan sehingga para penarinya berpasang- pasangan membentuk formasi
melingkar, menyudut, dan berbanjar.

Ragam gerak yang muncul dikalangan para bangsawan berirama lembut


mengalun sehingga muncullah gerak dengan garis lengkung dengan tumpuan jari
yang kuat (balet). Kaum bangsawan pun mengembangkan gerak tari ballroom
dance yang tetap bergaya lembut, romantis, dan saling memeluk berdekatan.

1. Tari Salsa-Spanyol
 Ciri Gerak Tari
Salsa ditarikan dengan irama delapan ketukan, yakti dengan dua bar yang terdiri
dari empat ketukan. Pola tarian salsa biasanya menggunakan tiga langkah pada
setiap empat ketukan, satu ketukan dilewatkan. Namun ketukan yang dilewatkan
pada umumnya ditandai dengan sentakan kaki, tendangan, sentilan, dan
sebagainya
2. Tari Bharata Natyam-India
 Ciri Gerak Tari
Tari Bharata Natyam merupakan tari yang penuh tradisi,yang mana menguasai
tari ini memebutuhkan waktu bertahun tahun karena terdapat berbagai gerak
tangan,kaki,dan mata yang harus dipelajari demi untuk mempersembahkan tarian
warisan lama.

3. Irish Dance-Irlandiai
 Ciri Gerak Tari
Tarian yang mengatur quidrilles,ditarikan 4 pasangan diatur dalam
persegi,sedangkan tari yang mengatur celi dari 2 s/d 16 pasangan

Anda mungkin juga menyukai