Anda di halaman 1dari 16

Pola garis lurus terdiri atas pola horizontal,

vertikal dan diagonal, Kids.


Nah, pola garis lurus juga terbagi menjadi pola
zig zag, segi empat, segi lima, segitiga dan
lainnya.
Contoh dari pola lantai gatis lurus vertikal seperti
Tari Yospan dari Papua, Tari Baris Cengkedan dari
Bali dan Tari Serimpi dari Jawa Tengah.

Pola lantai garis lurus horizontal, contohnya


adalah Tari Sama dari Aceh.
Sedangkan tari daerah yang menggunakan pola
lantai garis diagonal adalah Tari Gending
Sriwijaya dari Sumatera Selatan.

Kids, ada juga beberapa contoh tari daerah yang


melakukan kombinasi pola lantai, seperti:
-Tari Tambun dan Bungai dari Kalimantan Tengah
menggunakan pola lantai garis lurus horizontal
dan zig-zag.

- Tari Tandak dari Riau menggunakan pola lanyai


lingkaran, garis lurus dan zig-zag.
- Tari Seudati dari Axeh menggunakan pola garis
lurus, zig-zag, segi empat silang, segitiga dan
garis lengkung huruf U dan S.
Berikut jenis-jenis pola lantai dalam seni tari lengkap dengan
penjelasan masing-masing.
1. Pola Lantai Garis Lurus Diagonal

Pola lantai diagonal


dan contoh dalam bentuk ilustrasi (Modul Pembelajaran SMP Terbuka Seni Budaya Kelas VII)
Pola lantai diagonal merupakan pola dalam seni tari yang
membentuk garis lurus menyudut ke kanan atas, ke kiri atas, ke
kanan bawah ataupun ke kiri bawah.
Pola lantai ini memberikan suatu makna akan kedinamisan dan
kekuatan. Tari seudati.

2. Pola Lantai Garis Lurus Horizontal

Pola lantai horizontal


dan contoh dalam bentuk ilustrasi (Modul Pembelajaran SMP Terbuka Seni Budaya Kelas VII)

Pola lantai horizontal merupakan pola dalam seni tari di mana


penari berjajar lurus dari kanan ke kiri atau sebaliknya dari kiri ke
kanan.
Pola lantai ini memiliki makna tentang hubungan antara manusia
dengan alam.
Pada level dasar, pola lantai jenis ini dilakukan dengan cara
duduk atau berbaring.
Di level selanjutnya pola ini dapat dilakukan dengan jongkok atau
berlutut.
Sedangkan di level yang paling tinggi, pola ini dilakukan dengan
cara jinjit, berdiri atau pun melompat.
3. Pola Lantai Garis Lengkung Melingkar

Pola lantai
melingkar dan contoh dalam bentuk ilustrasi tari (Modul Pembelajaran SMP Terbuka Seni
Budaya Kelas VII)
Pola lantai melingkar merupakan jenis pola dalam seni tari yang
membentuk suatu lingkaran.
Pola ini memberikan makna mengenai hubungan antara manusia
dengan Tuhannya.. tari tandak, tari ma’badong.tari randai
4. Pola Lantai Garis Lurus Vertikal

Pola lantai vertikal hampir sama dengan pola lantai horizontal


Pola lantai ini membentuk garis lurus dari depan ke belakang atau
pun sebaliknya dari belakang ke depan.
Pola ini bermakna tentang hubungan antara manusia dengan
manusia lainnya serta kehidupan sehari-hari. Tari saman

Masih dikutip dari buku yang sama, ada beberapa fungsi


adanya pola lantai, di antaranya:
a. Sebagai cara untuk menata gerakan-gerakan pada penari.
b. Sebagai cara untuk membuat para penari agar kompak dan
terlihat sinkron.
c. Sebagai cara untuk menciptakan struktur dalam pementasan
seni tari.
d. Sebagai cara agar penampilan seni tari lebih menarik ditonton
oleh masyarakat di atas panggung.

Tujuan pola lantai
Tidak hanya fungsi, pola lantai juga memiliki beberapa tujuan, di
antaranya:

a. Untuk membuat penari tidak bertabrakan dengan penari


lainnya sehingga letaknya sinkron atau sesuai.
Dengan adanya pola lantai, penari yang akan bergeser,
berpindah tempat, atau melakukan gerakan, tidak akan
berbenturan atau bertabrakan tangan maupun kaki dengan penari
lainnya.
b. Untuk membedakan gerakan-gerakan antara seni tari satu
dengan yang lainnya.

Dengan adanya pola lantai akan ada beragam seni tari yang


menampilkan keindahan keindahan dengan perbedaannya
masing-masing.
c. Untuk membuat sebuah tarian menjadi lebih menarik ketika
ditampilkan.
Dengan adanya pola lantai, para penari akan menampilkan
tarian-tarian yang lebih menarik dan tidak membosankan
dibandingkan hanya diam di tempat.
d. Untuk membuat penari agar terlihat secara keseluruhan di
depan para penonton.
Dengan adanya pola lantai, tidak akan ada penari yang menutupi
penari lainnya sehingga semua penari dapat terlihat jelas di
depan penonton.
e. Untuk menguasai panggung.
Dengan adanya pola lantai, keseluruhan panggung dapat terisi
oleh para penari dan tidak akan terjadi kekosongan yang
membuatnya kurang selaras.

===============================================

1. Pola Lantai Lurus Vertikal.


Vertikal memiliki arti lurus memanjang. Pola lantai lurus
vertikal berarti polanya yang lurus dan memanjang. Para
penari berjumlah lebih dari satu orang dan akan
membentuk formasi lurus baik dari depan ke belakang
maupun sebaliknya.

Pola lantai jenis ini biasanya digunakan pada tari klasik


karena pola lurus memberikan kesan yang sederhana
tetapi tetap kuat. Selain itu juga melambangkan antara
ikatan manusia dengan tuhannya karena pada dasarnya
Tuhan adalah Sang Pencipta kehidupan termasuk
menciptakan manusia.

Beberapa tarian daerah yang menggunakan pola lantai


ini adalah tari serimpi dari tarian Jawa Tengah, tari
yospan dari Papua, tari pasambahan dari Sumatera
Barat dan tari baris cengkedan dari Bali.

2. Pola Lantai Horizontal.


Pola lantai horizontal sebenarnya sama seperti pola
lurus vertikal dimana pola lantai bergaris lurus. Hanya
saja pada pola lantai horizontal, bentuk barisan dari kiri
ke kanan maupun dari kanan ke kiri. Beberapa tarian
yang menggunakan pola ini yaitu tari indang dari
Sumatera Barat dan tari saman dari Aceh.

Ada beberapa penafsiran mengenai pola tari horizontal.


Pola horizontal disebut melambangkan antara ikatan
manusia satu dengan manusia yang lain. Pada dasarnya
manusia pasti membutuhkan bantuan dari manusia
lainnya.

3. Pola Lantai Diagonal.


Sesuai dengan namanya, pola lantai diagonal
membentuk garis menyudut ke kanan atau ke kiri. Jenis
pola ini memberikan kesan yang dinamis tetapi tetap
kokoh untuk para penonton atau penikmatnya. Tarian
daerah yang menggunakan jenis Pola Diagonal adalah
tari sekapur sirih dari Jambi, tari gending Sriwijaya dari
Sumatera Selatan dan tari pendet dari Bali.

4. Pola Garis Melengkung.


Pola garis lengkung terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu pola lengkung ke depan, ke
belakang, lingkaran dan angka delapan.

Lalu, contoh tarian daerah yang memakai pola


lantai garis lengkung adalah:
-Tari Lego-Lego dari Alor, Nusa Tenggara Timur
-Tari Andun dari Bengkulu
-Tari Ma'badong dari Toraja, Sulawesi Selatan

Pola garis melengkung sendiri terdiri dari tiga macam


yaitu garis lingkaran, angka delapan, huruf U dan
lengkung ular. Pola garis yang melengkung akan
memberikan kesan yang lembut tetapi lemah. Tarian
rakyat dan tarian tradisional banyak yang menggunakan
pola jenis ini. Misalnya tari ma’badong Toraja dari
Sulawesi Utara, tari piring dari Sumatera Barat dan tari
randai dari Sumatera Barat.

Pola garis lengkung terbagi menjadi beberapa


bagian yaitu pola lengkung ke depan, ke
belakang, lingkaran dan angka delapan.
Lalu, contoh tarian daerah yang memakai pola
lantai garis lengkung adalah:
-Tari Lego-Lego dari Alor, Nusa Tenggara Timur
-Tari Andun dari Bengkulu
-Tari Ma'badong dari Toraja, Sulawesi Selatan

Pentingnya Memahami Pola Lantai Pada Tari


Tradisional :
Memahami pola lantai pada tari tradisional sangat
penting agar penari mudah dalam melakukan gerakan
tarian. Penari mampu mengatur jarak sendiri dengan
penari lainnya. Mampu mengatur jarak maka akan
mencegah antar penari bersinggungan badan maupun
kesalahan dalam memperagakan gerakan.

1. Menjaga setiap penari tidak bertabrakan.


Menguasai pola lantai mampu menjaga penari agar tidak
bertabrakan dengan penari lainnya. Tarian tradisional
sendiri memiliki gerakan yang indah dan mengalami
banyak gerakan yang memungkinkan penari saling
bertabrakan ketika tidak menguasai pola lantai.

2. Membantu Penari menentukan gerakan


selanjutnya.
Ketika penari berpindah dari area satu ke area lain maka
gerakan mereka pun akan berbeda juga. Dengan
adanya pola lantai maka penari bisa menentukan
gerakan seperti apa untuk selanjutnya.

3. Penari Lebih Energik.


Pentingnya memahami pola lantai dan mangaplikasikan
ke dalam tarian mampu membuat penari terkesan lebih
energik dan menarik. Banyaknya perpindahan tanpa
adanya pola lantai justru akan membuat tarian
berantakan. Namun dengan adanya pola lantai justru
akan memberikan kesan yang lebih teratur dan
memukau.

4. Menciptakan kekompakan.
Mampu menciptakan kekompakan antar penari. Karena
setiap penari akan terlihat bergerak leluasa memenuhi
panggung dengan kompak tanpa perlu berkomunikasi
secara verbal. Semua gerakan telah diatur melalui pola
lantai yang diciptakan oleh para koreografer.

5. Ciri Khas Suatu Tarian.


Pola lantai mampu memberikan ciri khas dari suatu
tarian. Masyarakat atau para penonton akan lebih
mudah mengetahui ciri khas dari tari tradisional tersebut
melalui pola lantai pada tarian.
Contoh Tarian Yang
Menggunakan Pola :
Berikut nama tarian dan pola lantainya yang kami
rangkum dari beberapa sumber.

1. Bedhaya Semang.
Tarian Bedhaya Semang berasal dari Yogyakarta yang
termasuk ke dalam jenis tari klasik. Tari ini memiliki pola
lantai dan makna tertentu. Pola lantai yang digunakan
yaitu gawang jejer wayang, gawang perang, gawang
tiga-tiga dan gawang kalajengking.

Salah satu pola lantai pada Tari Bedhaya yang paling


dikenal yaitu rakit lajur. Pola lantai ini menggambarkan
lima unsur yang ada pada diri manusia. Unsur tersebut
adalah rasa, cahaya, sukma, nafsu dan perilaku.
2. Jaran Kepang.
Tari Jaran Kepang juga berasal dari Yogyakarta.
Berdasarkan koreografi, tarian ini termasuk ke dalam
jenis tari rakyat dengan memiliki pola lantai gabungan
antara unsur lengkung dan lurus. Pola yang digunakan
pada tarian yaitu pola melingkar, garis lurus ke depan
dan garis horizontal.

3. Pendet.
Tari Pendet merupakan tarian populer yang berasal dari
Bali. Tari Pendet lahir ketika ada ritual sakral Odalan di
pura dengan cara memendet. Setelah pendeta Hindu
mengumandangkan mantra maka mereka akan
memendet. Pola lantai yang digunakan pada tarian ini
berupa pola huruf V, pola lantai lurus dan menghadap ke
samping kanan dan kiri. Pola tersebut pola sederhana
dibanding dengan tarian pendet lainnya.

4. Jaipong.
Jenis tarian ini menggunakan pola lantai garis lurus yang
berfungsi untuk memperindah tarian, memperjelas tujuan
gerakan, serta untuk menonjolkan pemeran utama
dalam tarian tersebut.
lego-lego alor
tari andun

Anda mungkin juga menyukai