Anda di halaman 1dari 4

Nama : Volensiani Anjelina Triatri

Kelas : 9B

Absen: 25

Tugas :Seni Budaya

TARI KREASI

A. Pengertian Tari

Tari adalah gerak tubuh seseorang secara berirama yang dilakukan ditempat dan waktu tertentu.

Tari kreasi adalah tarian yang mengalami perkembangan dari pola-pola tari nusantara yang Sudah ada.

B. Jenis-jenis Tari kreasi

 Tari kreasi berpolakan tradisi


 Tari kreasi Non tradisi/tari kreasi baru tidak berpolakan tradisi. Tari non tradisi merupakan tari
yang garapannya melepaskan diri dari pola-pola tradisi baik dalam koreografi, music, rias dan
busana. Contoh tari tradisi salah satunya:KONTEMPORER
-Tarian kontemporer merupakan sebuah tarian yang menggunakan gerakan-gerakan yang
bersifat simbolis, unik dan mengandung pesan tertentu.

C. Menciptakan suatu tarian kreasi

Kunci:

> Hitungan (1-8)

> Mental

4 Tahap menciptakan gerakan tari

> Eksplorasi gerak

> Menentukan pola gerak yang dipilih dan hitungannya

> Menyusun pola gerak

> Menambahkan gerakan pembuka, penghubung dan penutup.


Unsur utama seni tari

> Wirama

> Wirasa

> Wiraga

> Wirupa

Unsur pendukung (busana, properti,music, panggung)

D. Pola Lantai Tari Kreasi

A. Pola Lantai Gerak Tari kreasi

Elemen- elemen pola Lantai


a. Desain Lantai

1) Accelerando (dinamika/teknik dinamika yang dicapai dengan mempercepat tempo)


2) Ritardado (teknik memperlambat tempo gerak)
3) Crescendo (teknik memperkuat/memperkeras gerak)
4) Decrescendo (teknik memperlambat gerak)
5) Piano (gerak yang mengalir/berkesinambungan)
6) Forte (gerakan yang menggunakan tekanan)
7) Staccato (teknik gerak pata-pata)
8) Legato (gerak yang mengalun)

b. Pola Lantai kelompok

1.) Desain Uniso

Adalah desain unison (serempak) akan memberikan kesan teratur. Desain unison yang menggunakan
desain Lantai huruf V atau (huruf V terbalik) memberikan pesan intelektual dan manis.Sedangkan yang
menggunakan desain lantai lingkaran akan memberikan kesan spiritual.

2.) Desain balanced (berimbang)


Pada koreografi kelompok ialah desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang
sama, masing-masing ditempatkan pada 2 desain lantai yang sama diatas stage bagian kanan dan bagian
kiri. Desain ini memberikan kesan teratur dan kesan isolasi pada masing-masing kelompok. Kesan
terakhir ini tercapai bila masing-masing menggunakan desain lantai yang sama, juga menggunakan
desain atas dan desain musik yang sama.

3.) Desain Broken atau terpecah

Setiap penari memiliki desain lantai dan desain lantai atas sendiri. Dengan broken ini memberikan
kesan isolasi dari tiap-tiap penari. Desain broken menuntut kecermatan dari koreografi terhadap
masing-masing penari, sebab pola lantai ini mirip dengan pola lantai dari beberapa pola lantai solo.

4.) Desain Alternate atau selang-seling

Desain yang menggunakan pola Selang-seling pada desain lantai, desain atas atau desain musik.
Setiap desain lantai, baik yang lurus, lengkung, lingkaran maupun zig-zag, dapat digarap menjadi desain
kelompok alternate dengan membuat selang-seling pada desain atas.

5.) Desain Canon/bergantian

Setiap penari menari bergantian dengan yang lain secara susul-menyusul. Desain ini memberikan
kesan isolasi pada masing-masing penari, tetapi juga memberikan kesan teratur. Untuk koreografi
kelompok desain canon ini sangat baik dipergunakan akan untuk masuk dan keluar stage.

Anda mungkin juga menyukai