Anda di halaman 1dari 15

BAB 1

"SENI TARI"

Disusun oleh:
Nama : Denis Dwi A.
No : 14
Kelas : Vlll D

SMP NEGERI 3 JATINOM


TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024
MENYUSUN KARYA TARI

1. Pengertian
A. Menyusun Tari Kreasi

Menyusun gerak tari menjadi sebuah tarian harus dilakukan mulai dari gerakan-gerakan imiatif yang
sederhana sampai menjadi gerakan estetis. Gerakan imiatif sama dengan memperagakan gerak maknawi
(gerak yang bertujuan) seperti berjalan, melenggang meniru orang mancangkul, mendayung, menumbuk
padi, membatik, meniru gerak binatang, dan seterusnya. Gerakan estetis merupakan gerakan yang
mengutamakan keindahan yang sering disebut gerak murni.

Seni tari merupakan Seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan tingkah laku seseorang unsur tari
terdiri dari wiraga (dasar gerakan dan ketrampilan dalam menyajikan tarian), wirama (irama gerak yang
harmonis dan serasi), wirasa (penghayatan dan penjiwaan dalam membawakan tarian), dan wirupa
(menyangkut tata rias busana dan dekorasi).

Sardono W Kusumo adalah seniman yang paling jauh melangkah diantara rekan-rekannya. Karya-karya
Sardono terlahir dari Kegelisahannya terhadap fenomena-fenomena yang terjadi dilingkungan sekitarnya
sehingga terciptalah koreografi lingkungan.

Disamping itu juga ada penata tari Untung Mulyono yang banyak menciptakan tari kreasi bar untuk
usia anak- anak sampai dewasa. Dilihat dari penggunaan tata rias dan busana penarinya merupakan
pengembangan dar pakaian tari Kembang Topeng Betawi tari Manuk Rawa, tari Kupu- Kupu, tari Kelinc, tari
Panen, dan tari Merak. Nilai-nilai yang terkandung pada tari tradisi berpatok pada nilai norma adat dan nilai
sosia yang berlaku di masyarakat. Nilai nilai yang terdapat pada tari kreasi merupakan nilai-nilai dari tari
tradisi yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini Keberadaan tari kreasi tumbuh subuh di lingkungar
masyarakat terutama dalam lingkungan pendidikan Hal ini tidak lepas dari peran serta dar berbagai
kalangan yang mengadakan kegiatan lomba tari kreasi tingkat daerah/lokal maupur tingkal nasional Tari
kreasi menjadi perhatian khusus untuk terus digiatkan dar dikembangkan.

B. Mengidentifikasikan gerak tari kreasi

Gerak pada tari kreasi yang berinspirasi dari gerak tari tradisi biasanya untuk teta mempertahankan
bentuk dan nilai-nilai yang sudah ada agar tidak hilang begitu saja, sehingg bentuk gerak dan nilai-nilai yang
terkandung tari kreasi mengadopsi dari unsur-unsur ta tradisi dan diwujudkan dalam suasana yang baru.
Pada tari kreasi, bentuk-bentuk gerak yan memiliki pola tertentu tersebut dikembangkan menjadi bentuk
yang baru. Pengolahan pada dinamika gerak, yang awalnya pela diberikan sentuhan energi menjadi gerak
yang terkesan lincah, patah- patah.

Ciri-ciri tari kreasi:

1. Mengikuti perkembangan zaman

2. Mengungkapkan ekspresi dan kreativitas

3. Tetap mempertahankan nilai dan makna tradisional

4. Diiringi dengan music modern yang sesuai dengan gerakan tari


Keunikan tari kreasi baru

Teknik gerak tari kreasi baru dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sedang trend saat iniini. Corak
baru berupa gerak, kostum, irama, ketiganya dimodifikasi menjadi tari yang indah dan enak dinikmati.

Mengeksplorasi gerak tari kreasi

Eksplorasi adalah tahap awal proses koreografi, yaitu suatu proses pencarian dan penemuan terhadap
objek atau fenomena dari luar darinya, suatu pengalaman untuk mendapatkan rangsangan, sehingga dapat
memperkuat data kreatifitas, eksplorasi termasuk pemikiran mengimajinasikan, merenungkan, merasakan
dan, merespon objek-objek atau fenomena alam yang ada (hadi, 2012:70).

2. Jenis dan macam


1. Bagong kusudihardjo

Bagong Kusudiharjo lahir di Yogyakarta merupakan sosok kontroversial dunia kesenian d Indonesia
khususnya seni tari dan seni rupa, la selalu menciptakan inovasi Dalam dunia seni tari menjebol benteng
tradisi, untuk kemudian melahirkan tari-tari kreas baru. Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari Bagong
Kusudihardjo.

2. Huriah Adam

Huriah Adam adalah seorang koreografer Indonesia. Ia mulai terkenal setelah pementasan tari
kreasinya di Taman Ismail Marzuki. Jakarta pada tahun 1968.

3. Untung Mulyono

Karya tarinya antara lain tari Terang Wulan, tari Goyang-goyang, tari Oglek, tari Soyong, tari Sutra
Ungu, tari Kalongking, tari Wicitra, tari Topeng Edan, tari Kupu, tari Kijang, tari Wulang Sunu, tari Lilin, tari
Senggolan, tari Candhik Ayu, tari Rampak, tari Galiyer, Sri panganti tari Guyub Rukun, tari pelangi, tari
Abyor, tari Gembira, dan lain-lain.

Tari manipuren diciptakan S. Maridi pada tahun 1967. Tari Manipuren merupakan bentuk tari tunggal putri
gaya Surakarta, namun tidak menutup kemungkinan ditarikan secara kelompok atau lebih dari satu orang
penari.

Improvisasi gerak tari kreasi

Improvisasi diartikan sebagai penemuan gerak secara kebetulan atau movement by chance. Dapat diartikan
juga gerak yang dilakukan oleh seirang penari secara tiba-tiba atas upaya kreatifnya menanggapi situasi
atau suasana adegan saat di atas panggung.

Pengembangan ruang gerak tari kreasi

Menyusun gerak-gerak hasil eksplorasi dan improvisasinya menjadi satu sajian utuh karya tari kreasi. Gerak
tari kreasi yang disusun berdasarkan pada nilai dan jenis tari tradisi hasil dari pengamatan dan pengalaman
mereka selama proses pembelajaran. Ruang terkait ruang gerak tubuh dan ruang di luar tubuh penari pola
lantai. Contoh, gerakan tari menggunakan ruang yang sempit, kemudian dikembangkan menjadi ruang
gerak yang luas, menggunakan tempo gerak yang cepat.
Pengembangan gerak melalui tempo gerak tari kreasi.

Kualitas gerak yang dilakukan oleh penari meliputi lemah, sedang, dan kuat. Waktu terkait dengan tempo
gerak dilakukan cepat atau lambat, seperti pada gambar dibawah ini:

1. Hitungan dengan tempo cepat

2. Hitungan dengan tempo sedang

3. Hitungan dengan tempo lambat

Gerakan yang dilakukan dengan tempo lambat, maka hitungan atau ketukannya semakir panjang.
Ruang dan waktu dapat juga berarti ruang yang digunakan saat pertunjukan tari berlangsung
Kuswarsantyo, menyebutkan bahwa dalam seni pertunjukan terdapat dimensi ruang dan waktu.

3. Teknik
C. Menyusun tarian secara kelompok

Saat proses penyusunan tari harus memperhatikan beberapa hai terkait dengan elemen estetis. Prinsip-
prinsip yang harus perhatikan dalam menyusun dan merangkai tarian, agar tarian menjadi menarik antara
lain.

1. Keutuhan

Keutuhan gerak atau uniti adalah prinsip yang sangat penting dalam motif gerak sebagai unit minor
tari sampai kalimat gerak. Keutuhan mengandung arti satu kesatuan yang utuh

2. Variasi

Variasi gerak merupakan prinsip yang utuh yang terdapat dalam satu tarian dengan memperlihatkan
kebaruan berdasarkan kreativitasnya.

3. Repetisi

Repetisi atau pengulangan, beberapa motif gerak yang di lakukan sebaiknya dilakukan dengan secara
berulang, untuk menguatkan kembali atau penyataan kembali agar mudah dimengerti dan dipahami oleh
penonton. Pengulangan terhadap motif gerak ini harus memiliki pengembangan atau variasi agar tidak
terkesan monoton.

4. Transisi

Di dalam merangkai dan menyusun motif-motif gerak setidaknya ada unsur perpindahan atau transisi,
perpindahan dari satu gerak ke gerak yang lain.

5. Rangkaian

Rangkaian atau kontinuitas gerak, merupakan salah satu prinsip yang perlu diperhatikan. Bagian-
bagian dari unsur gerak maupun motif gerak yang akan dirangkai dan disusun saling kait mengait antara
satu dengan yang lainnya.
6. Klimaks

Susunan gerak yang sudah dirangkai harus membentuk klimaks, agar pesan yang disampaikan melalui
gerakan tersebut tercapai.

4. Prosedur
Koreografi kelompok juga mempertimbangkan aspek teknik seperti:

1. Rampak atau Unison

Motif ini sangat dibutuhkan kerjasama yang baik dalam kelompok, teknik ini menciptakan gerakan yang
rapi dan kompak, penggunaan tempo ritme gerakan yang sama.

2. Selang-seling atau Alternate

Motif ini mempunyai motivasi gerak yang mementingkan dominasi selang-seling pada penggunaan pola
ruangnya. Setiap desain lantai, baik yang lurus, lengkung, lingkaran maupun zig-zag, dapat digarap menjadi
desain kelompok alternate dengan membuat selang-seling pada desain atasnya. Desain balanced ialah
desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang sama. Desain ini memberikan kesan
teratur dan kesan isolasi pada masing-masing kelompok.

3. Berurutan atau Canon

Desain canon adalah desain dimana setiap penari menari bergantian dengan yang lain secara susul
menyusul. Desain ini tidak hanya memberikan kesan isolasi pada masingmasing penari, tetapi juga
memberikan kesan teratur.

4. Terpisah atau Broken

Desain broken ialah desain yang memberikan kesan isolasi dari tiap-tiap penari. Desain broken menuntut
kecermatan dari koreografer terhadap masing-masing penari, sebab komposisi ini mirip dengan komposisi
dari beberapa komposisi solo.
BAB 1
"SENI TARI"

Disusun oleh:
Nama : Ika Saputri
No : 20
Kelas : Vlll D

SMP NEGERI 3 JATINOM


TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024
MENYUSUN KARYA TARI

1. Pengertian
A. Menyusun Tari Kreasi

Menyusun gerak tari menjadi sebuah tarian harus dilakukan mulai dari gerakan-gerakan imiatif yang
sederhana sampai menjadi gerakan estetis. Gerakan imiatif sama dengan memperagakan gerak maknawi
(gerak yang bertujuan) seperti berjalan, melenggang meniru orang mancangkul, mendayung, menumbuk
padi, membatik, meniru gerak binatang, dan seterusnya. Gerakan estetis merupakan gerakan yang
mengutamakan keindahan yang sering disebut gerak murni.

Seni tari merupakan Seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan tingkah laku seseorang unsur tari
terdiri dari wiraga (dasar gerakan dan ketrampilan dalam menyajikan tarian), wirama (irama gerak yang
harmonis dan serasi), wirasa (penghayatan dan penjiwaan dalam membawakan tarian), dan wirupa
(menyangkut tata rias busana dan dekorasi).

Sardono W Kusumo adalah seniman yang paling jauh melangkah diantara rekan-rekannya. Karya-karya
Sardono terlahir dari Kegelisahannya terhadap fenomena-fenomena yang terjadi dilingkungan sekitarnya
sehingga terciptalah koreografi lingkungan.

Disamping itu juga ada penata tari Untung Mulyono yang banyak menciptakan tari kreasi bar untuk
usia anak- anak sampai dewasa. Dilihat dari penggunaan tata rias dan busana penarinya merupakan
pengembangan dar pakaian tari Kembang Topeng Betawi tari Manuk Rawa, tari Kupu- Kupu, tari Kelinc, tari
Panen, dan tari Merak. Nilai-nilai yang terkandung pada tari tradisi berpatok pada nilai norma adat dan nilai
sosia yang berlaku di masyarakat. Nilai nilai yang terdapat pada tari kreasi merupakan nilai-nilai dari tari
tradisi yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini Keberadaan tari kreasi tumbuh subuh di lingkungar
masyarakat terutama dalam lingkungan pendidikan Hal ini tidak lepas dari peran serta dar berbagai
kalangan yang mengadakan kegiatan lomba tari kreasi tingkat daerah/lokal maupur tingkal nasional Tari
kreasi menjadi perhatian khusus untuk terus digiatkan dar dikembangkan.

B. Mengidentifikasikan gerak tari kreasi

Gerak pada tari kreasi yang berinspirasi dari gerak tari tradisi biasanya untuk teta mempertahankan
bentuk dan nilai-nilai yang sudah ada agar tidak hilang begitu saja, sehingg bentuk gerak dan nilai-nilai yang
terkandung tari kreasi mengadopsi dari unsur-unsur ta tradisi dan diwujudkan dalam suasana yang baru.
Pada tari kreasi, bentuk-bentuk gerak yan memiliki pola tertentu tersebut dikembangkan menjadi bentuk
yang baru. Pengolahan pada dinamika gerak, yang awalnya pela diberikan sentuhan energi menjadi gerak
yang terkesan lincah, patah- patah.

Ciri-ciri tari kreasi:

1. Mengikuti perkembangan zaman

2. Mengungkapkan ekspresi dan kreativitas

3. Tetap mempertahankan nilai dan makna tradisional

4. Diiringi dengan music modern yang sesuai dengan gerakan tari


Keunikan tari kreasi baru

Teknik gerak tari kreasi baru dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sedang trend saat iniini. Corak
baru berupa gerak, kostum, irama, ketiganya dimodifikasi menjadi tari yang indah dan enak dinikmati.

Mengeksplorasi gerak tari kreasi

Eksplorasi adalah tahap awal proses koreografi, yaitu suatu proses pencarian dan penemuan terhadap
objek atau fenomena dari luar darinya, suatu pengalaman untuk mendapatkan rangsangan, sehingga dapat
memperkuat data kreatifitas, eksplorasi termasuk pemikiran mengimajinasikan, merenungkan, merasakan
dan, merespon objek-objek atau fenomena alam yang ada (hadi, 2012:70).

2. Jenis dan macam


1. Bagong kusudihardjo

Bagong Kusudiharjo lahir di Yogyakarta merupakan sosok kontroversial dunia kesenian d Indonesia
khususnya seni tari dan seni rupa, la selalu menciptakan inovasi Dalam dunia seni tari menjebol benteng
tradisi, untuk kemudian melahirkan tari-tari kreas baru. Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari Bagong
Kusudihardjo.

2. Huriah Adam

Huriah Adam adalah seorang koreografer Indonesia. Ia mulai terkenal setelah pementasan tari
kreasinya di Taman Ismail Marzuki. Jakarta pada tahun 1968.

3. Untung Mulyono

Karya tarinya antara lain tari Terang Wulan, tari Goyang-goyang, tari Oglek, tari Soyong, tari Sutra
Ungu, tari Kalongking, tari Wicitra, tari Topeng Edan, tari Kupu, tari Kijang, tari Wulang Sunu, tari Lilin, tari
Senggolan, tari Candhik Ayu, tari Rampak, tari Galiyer, Sri panganti tari Guyub Rukun, tari pelangi, tari
Abyor, tari Gembira, dan lain-lain.

Tari manipuren diciptakan S. Maridi pada tahun 1967. Tari Manipuren merupakan bentuk tari tunggal putri
gaya Surakarta, namun tidak menutup kemungkinan ditarikan secara kelompok atau lebih dari satu orang
penari.

Improvisasi gerak tari kreasi

Improvisasi diartikan sebagai penemuan gerak secara kebetulan atau movement by chance. Dapat diartikan
juga gerak yang dilakukan oleh seirang penari secara tiba-tiba atas upaya kreatifnya menanggapi situasi
atau suasana adegan saat di atas panggung.

Pengembangan ruang gerak tari kreasi

Menyusun gerak-gerak hasil eksplorasi dan improvisasinya menjadi satu sajian utuh karya tari kreasi. Gerak
tari kreasi yang disusun berdasarkan pada nilai dan jenis tari tradisi hasil dari pengamatan dan pengalaman
mereka selama proses pembelajaran. Ruang terkait ruang gerak tubuh dan ruang di luar tubuh penari pola
lantai. Contoh, gerakan tari menggunakan ruang yang sempit, kemudian dikembangkan menjadi ruang
gerak yang luas, menggunakan tempo gerak yang cepat.
Pengembangan gerak melalui tempo gerak tari kreasi.

Kualitas gerak yang dilakukan oleh penari meliputi lemah, sedang, dan kuat. Waktu terkait dengan tempo
gerak dilakukan cepat atau lambat, seperti pada gambar dibawah ini:

1. Hitungan dengan tempo cepat

2. Hitungan dengan tempo sedang

3. Hitungan dengan tempo lambat

Gerakan yang dilakukan dengan tempo lambat, maka hitungan atau ketukannya semakir panjang.
Ruang dan waktu dapat juga berarti ruang yang digunakan saat pertunjukan tari berlangsung
Kuswarsantyo, menyebutkan bahwa dalam seni pertunjukan terdapat dimensi ruang dan waktu.

3. Teknik
C. Menyusun tarian secara kelompok

Saat proses penyusunan tari harus memperhatikan beberapa hai terkait dengan elemen estetis. Prinsip-
prinsip yang harus perhatikan dalam menyusun dan merangkai tarian, agar tarian menjadi menarik antara
lain.

1. Keutuhan

Keutuhan gerak atau uniti adalah prinsip yang sangat penting dalam motif gerak sebagai unit minor
tari sampai kalimat gerak. Keutuhan mengandung arti satu kesatuan yang utuh

2. Variasi

Variasi gerak merupakan prinsip yang utuh yang terdapat dalam satu tarian dengan memperlihatkan
kebaruan berdasarkan kreativitasnya.

3. Repetisi

Repetisi atau pengulangan, beberapa motif gerak yang di lakukan sebaiknya dilakukan dengan secara
berulang, untuk menguatkan kembali atau penyataan kembali agar mudah dimengerti dan dipahami oleh
penonton. Pengulangan terhadap motif gerak ini harus memiliki pengembangan atau variasi agar tidak
terkesan monoton.

4. Transisi

Di dalam merangkai dan menyusun motif-motif gerak setidaknya ada unsur perpindahan atau transisi,
perpindahan dari satu gerak ke gerak yang lain.

5. Rangkaian

Rangkaian atau kontinuitas gerak, merupakan salah satu prinsip yang perlu diperhatikan. Bagian-
bagian dari unsur gerak maupun motif gerak yang akan dirangkai dan disusun saling kait mengait antara
satu dengan yang lainnya.
6. Klimaks

Susunan gerak yang sudah dirangkai harus membentuk klimaks, agar pesan yang disampaikan melalui
gerakan tersebut tercapai.

4. Prosedur
Koreografi kelompok juga mempertimbangkan aspek teknik seperti:

1. Rampak atau Unison

Motif ini sangat dibutuhkan kerjasama yang baik dalam kelompok, teknik ini menciptakan gerakan yang
rapi dan kompak, penggunaan tempo ritme gerakan yang sama.

2. Selang-seling atau Alternate

Motif ini mempunyai motivasi gerak yang mementingkan dominasi selang-seling pada penggunaan pola
ruangnya. Setiap desain lantai, baik yang lurus, lengkung, lingkaran maupun zig-zag, dapat digarap menjadi
desain kelompok alternate dengan membuat selang-seling pada desain atasnya. Desain balanced ialah
desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang sama. Desain ini memberikan kesan
teratur dan kesan isolasi pada masing-masing kelompok.

3. Berurutan atau Canon

Desain canon adalah desain dimana setiap penari menari bergantian dengan yang lain secara susul
menyusul. Desain ini tidak hanya memberikan kesan isolasi pada masingmasing penari, tetapi juga
memberikan kesan teratur.

4. Terpisah atau Broken

Desain broken ialah desain yang memberikan kesan isolasi dari tiap-tiap penari. Desain broken menuntut
kecermatan dari koreografer terhadap masing-masing penari, sebab komposisi ini mirip dengan komposisi
dari beberapa komposisi solo.
BAB 1
"SENI TARI"

Disusun oleh:
Nama : Reamegha Maheswara A.
No : 30
Kelas : Vlll D

SMP NEGERI 3 JATINOM


TAHUN PEMBELAJARAN 2023/2024
MENYUSUN KARYA TARI

1. Pengertian
A. Menyusun Tari Kreasi

Menyusun gerak tari menjadi sebuah tarian harus dilakukan mulai dari gerakan-gerakan imiatif yang
sederhana sampai menjadi gerakan estetis. Gerakan imiatif sama dengan memperagakan gerak maknawi
(gerak yang bertujuan) seperti berjalan, melenggang meniru orang mancangkul, mendayung, menumbuk
padi, membatik, meniru gerak binatang, dan seterusnya. Gerakan estetis merupakan gerakan yang
mengutamakan keindahan yang sering disebut gerak murni.

Seni tari merupakan Seni yang dihasilkan dari gerak, mimik, dan tingkah laku seseorang unsur tari
terdiri dari wiraga (dasar gerakan dan ketrampilan dalam menyajikan tarian), wirama (irama gerak yang
harmonis dan serasi), wirasa (penghayatan dan penjiwaan dalam membawakan tarian), dan wirupa
(menyangkut tata rias busana dan dekorasi).

Sardono W Kusumo adalah seniman yang paling jauh melangkah diantara rekan-rekannya. Karya-karya
Sardono terlahir dari Kegelisahannya terhadap fenomena-fenomena yang terjadi dilingkungan sekitarnya
sehingga terciptalah koreografi lingkungan.

Disamping itu juga ada penata tari Untung Mulyono yang banyak menciptakan tari kreasi bar untuk
usia anak- anak sampai dewasa. Dilihat dari penggunaan tata rias dan busana penarinya merupakan
pengembangan dar pakaian tari Kembang Topeng Betawi tari Manuk Rawa, tari Kupu- Kupu, tari Kelinc, tari
Panen, dan tari Merak. Nilai-nilai yang terkandung pada tari tradisi berpatok pada nilai norma adat dan nilai
sosia yang berlaku di masyarakat. Nilai nilai yang terdapat pada tari kreasi merupakan nilai-nilai dari tari
tradisi yang menyesuaikan dengan kondisi saat ini Keberadaan tari kreasi tumbuh subuh di lingkungar
masyarakat terutama dalam lingkungan pendidikan Hal ini tidak lepas dari peran serta dar berbagai
kalangan yang mengadakan kegiatan lomba tari kreasi tingkat daerah/lokal maupur tingkal nasional Tari
kreasi menjadi perhatian khusus untuk terus digiatkan dar dikembangkan.

B. Mengidentifikasikan gerak tari kreasi

Gerak pada tari kreasi yang berinspirasi dari gerak tari tradisi biasanya untuk teta mempertahankan
bentuk dan nilai-nilai yang sudah ada agar tidak hilang begitu saja, sehingg bentuk gerak dan nilai-nilai yang
terkandung tari kreasi mengadopsi dari unsur-unsur ta tradisi dan diwujudkan dalam suasana yang baru.
Pada tari kreasi, bentuk-bentuk gerak yan memiliki pola tertentu tersebut dikembangkan menjadi bentuk
yang baru. Pengolahan pada dinamika gerak, yang awalnya pela diberikan sentuhan energi menjadi gerak
yang terkesan lincah, patah- patah.

Ciri-ciri tari kreasi:

1. Mengikuti perkembangan zaman

2. Mengungkapkan ekspresi dan kreativitas

3. Tetap mempertahankan nilai dan makna tradisional

4. Diiringi dengan music modern yang sesuai dengan gerakan tari


Keunikan tari kreasi baru

Teknik gerak tari kreasi baru dapat menyesuaikan dengan keadaan yang sedang trend saat iniini. Corak
baru berupa gerak, kostum, irama, ketiganya dimodifikasi menjadi tari yang indah dan enak dinikmati.

Mengeksplorasi gerak tari kreasi

Eksplorasi adalah tahap awal proses koreografi, yaitu suatu proses pencarian dan penemuan terhadap
objek atau fenomena dari luar darinya, suatu pengalaman untuk mendapatkan rangsangan, sehingga dapat
memperkuat data kreatifitas, eksplorasi termasuk pemikiran mengimajinasikan, merenungkan, merasakan
dan, merespon objek-objek atau fenomena alam yang ada (hadi, 2012:70).

2. Jenis dan macam


1. Bagong kusudihardjo

Bagong Kusudiharjo lahir di Yogyakarta merupakan sosok kontroversial dunia kesenian d Indonesia
khususnya seni tari dan seni rupa, la selalu menciptakan inovasi Dalam dunia seni tari menjebol benteng
tradisi, untuk kemudian melahirkan tari-tari kreas baru. Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari Bagong
Kusudihardjo.

2. Huriah Adam

Huriah Adam adalah seorang koreografer Indonesia. Ia mulai terkenal setelah pementasan tari
kreasinya di Taman Ismail Marzuki. Jakarta pada tahun 1968.

3. Untung Mulyono

Karya tarinya antara lain tari Terang Wulan, tari Goyang-goyang, tari Oglek, tari Soyong, tari Sutra
Ungu, tari Kalongking, tari Wicitra, tari Topeng Edan, tari Kupu, tari Kijang, tari Wulang Sunu, tari Lilin, tari
Senggolan, tari Candhik Ayu, tari Rampak, tari Galiyer, Sri panganti tari Guyub Rukun, tari pelangi, tari
Abyor, tari Gembira, dan lain-lain.

Tari manipuren diciptakan S. Maridi pada tahun 1967. Tari Manipuren merupakan bentuk tari tunggal putri
gaya Surakarta, namun tidak menutup kemungkinan ditarikan secara kelompok atau lebih dari satu orang
penari.

Improvisasi gerak tari kreasi

Improvisasi diartikan sebagai penemuan gerak secara kebetulan atau movement by chance. Dapat diartikan
juga gerak yang dilakukan oleh seirang penari secara tiba-tiba atas upaya kreatifnya menanggapi situasi
atau suasana adegan saat di atas panggung.

Pengembangan ruang gerak tari kreasi

Menyusun gerak-gerak hasil eksplorasi dan improvisasinya menjadi satu sajian utuh karya tari kreasi. Gerak
tari kreasi yang disusun berdasarkan pada nilai dan jenis tari tradisi hasil dari pengamatan dan pengalaman
mereka selama proses pembelajaran. Ruang terkait ruang gerak tubuh dan ruang di luar tubuh penari pola
lantai. Contoh, gerakan tari menggunakan ruang yang sempit, kemudian dikembangkan menjadi ruang
gerak yang luas, menggunakan tempo gerak yang cepat.
Pengembangan gerak melalui tempo gerak tari kreasi.

Kualitas gerak yang dilakukan oleh penari meliputi lemah, sedang, dan kuat. Waktu terkait dengan tempo
gerak dilakukan cepat atau lambat, seperti pada gambar dibawah ini:

1. Hitungan dengan tempo cepat

2. Hitungan dengan tempo sedang

3. Hitungan dengan tempo lambat

Gerakan yang dilakukan dengan tempo lambat, maka hitungan atau ketukannya semakir panjang.
Ruang dan waktu dapat juga berarti ruang yang digunakan saat pertunjukan tari berlangsung
Kuswarsantyo, menyebutkan bahwa dalam seni pertunjukan terdapat dimensi ruang dan waktu.

3. Teknik
C. Menyusun tarian secara kelompok

Saat proses penyusunan tari harus memperhatikan beberapa hai terkait dengan elemen estetis. Prinsip-
prinsip yang harus perhatikan dalam menyusun dan merangkai tarian, agar tarian menjadi menarik antara
lain.

1. Keutuhan

Keutuhan gerak atau uniti adalah prinsip yang sangat penting dalam motif gerak sebagai unit minor
tari sampai kalimat gerak. Keutuhan mengandung arti satu kesatuan yang utuh

2. Variasi

Variasi gerak merupakan prinsip yang utuh yang terdapat dalam satu tarian dengan memperlihatkan
kebaruan berdasarkan kreativitasnya.

3. Repetisi

Repetisi atau pengulangan, beberapa motif gerak yang di lakukan sebaiknya dilakukan dengan secara
berulang, untuk menguatkan kembali atau penyataan kembali agar mudah dimengerti dan dipahami oleh
penonton. Pengulangan terhadap motif gerak ini harus memiliki pengembangan atau variasi agar tidak
terkesan monoton.

4. Transisi

Di dalam merangkai dan menyusun motif-motif gerak setidaknya ada unsur perpindahan atau transisi,
perpindahan dari satu gerak ke gerak yang lain.

5. Rangkaian

Rangkaian atau kontinuitas gerak, merupakan salah satu prinsip yang perlu diperhatikan. Bagian-
bagian dari unsur gerak maupun motif gerak yang akan dirangkai dan disusun saling kait mengait antara
satu dengan yang lainnya.
6. Klimaks

Susunan gerak yang sudah dirangkai harus membentuk klimaks, agar pesan yang disampaikan melalui
gerakan tersebut tercapai.

4. Prosedur
Koreografi kelompok juga mempertimbangkan aspek teknik seperti:

1. Rampak atau Unison

Motif ini sangat dibutuhkan kerjasama yang baik dalam kelompok, teknik ini menciptakan gerakan yang
rapi dan kompak, penggunaan tempo ritme gerakan yang sama.

2. Selang-seling atau Alternate

Motif ini mempunyai motivasi gerak yang mementingkan dominasi selang-seling pada penggunaan pola
ruangnya. Setiap desain lantai, baik yang lurus, lengkung, lingkaran maupun zig-zag, dapat digarap menjadi
desain kelompok alternate dengan membuat selang-seling pada desain atasnya. Desain balanced ialah
desain yang membagi sejumlah penari menjadi dua kelompok yang sama. Desain ini memberikan kesan
teratur dan kesan isolasi pada masing-masing kelompok.

3. Berurutan atau Canon

Desain canon adalah desain dimana setiap penari menari bergantian dengan yang lain secara susul
menyusul. Desain ini tidak hanya memberikan kesan isolasi pada masingmasing penari, tetapi juga
memberikan kesan teratur.

4. Terpisah atau Broken

Desain broken ialah desain yang memberikan kesan isolasi dari tiap-tiap penari. Desain broken menuntut
kecermatan dari koreografer terhadap masing-masing penari, sebab komposisi ini mirip dengan komposisi
dari beberapa komposisi solo.

Anda mungkin juga menyukai