Anda di halaman 1dari 20

MODUL / BAHAN AJAR

DASAR KREATIVITAS TARI

2
GERAK DASAR TARI

A. Tujuan
a. Mengetahui gerak gerak yang ada pada anatomi tubuh manusia
b. Mengetahui macam-macam gerak dasar tari
c. Mengetahui macam-macam gerak tari sesuai dengan watak dan ciri-
cirinya d. Mengetahui elemen dasar tari
Setelah mempelajari materi pada Bab II ini peserta diklat memiliki kemampuan:
menguraikan gerak dasar tari yang meliputi gerak anatomi tubuh manusia,
macam gerak tari, dan karakter gerak tari

B. Indikator Keberhasilan
1. Menguraikan gerak menurut anatomi tubuh manusia
2. Menguraikan macam-macam gerak dasar tari
3. Menguraikan macam-macam gerak tari sesuai dengan watak dan ciri-cirinya
4. Menguraikan elemen dasar tari

C. Uraian Materi
1. Gerak dasar yang terdapat pada struktur tubuh anatomi manusia
Secara garis besarnya dapat diuraikan menjadi gerak kepala, gerak tangan,
gerak badan, dan gerak kaki. Gerak kepala misalnya terdiri dari gerak
menggeleng, mengangguk dan memutar, gerak tangan antara lain gerak
menekuk, memutar, menangkis, merentang, berlenggang, gerak badan
antara lain membungkuk, menggeser lambung, sedangkan kerak kaki
diantaranya gerak menekuk, memutar, berjinjit, menendang,melangkah,
berjalan dan berlari serta masih banyak bentuk gerak yang lain yang
berada pada anatomi tubuh manusia.
2. Macam-macam gerak dasar tari
Beberapa macam bentuk gerak dasar tari diantaranya:
a. Motif gerak
Motif gerak atau pose gerak adalah unsur terkecil dari gerak tari atau
gerak bentuk anggota tubuh. Gerak tersebut dapat dilakukan secara
mudah dan dapat dikembangkan sesuai kebutuhan. Contoh motif
atau pose gerak melihat, menangkis, menendang, memukul, dan yang
lainya
b. Frase gerak
Frase gerak adalah penggabungan atau pengembangan dari motif-motif.
Gerak, hal ini dapat dilakukan melalui cara digabung ataupun ditambah
dengan motif-motif gerak yang lain sesuai yang diinginkan. Contoh
bentuk frase gerak diantaranya melihat-lihat, menangkis nangkis,
menendang tendang, memukul mukul dan lainya
c. Ragam Gerak
Ragam gerak merupakan gabungan dari bentuk frase gerak yang bisa
digunakan sebagai gerak dasar tari. Contoh bentuk ragam gerak
menanam padi, ragam gerak berlenggang, ragam gerak berlari kecil-
kecil, ragam gerak mencangkul dan lain sebagainya

3. Macam-macam gerak tari sesuai dengan watak dan ciri-cirinya


Gerak adalah substansi dasar yang digunakan sebagai alat ekspresi dalam
tari. Melalui gerak, sebuah tari dapat dikomunikasikan sehingga dapat
dihayati, baik oleh penonton maupun oleh penari itu sendiri. Gerak adalah
proses perpindahan dari posisi satu ke posisi berikutnya secara utuh dan
berkesinambungan. Ada bermacam-macam gerak dalam tari, masing-
masing mempunyai watak sesuai dengan ciri-cirinya antara lain:
a. Gerak dengan watak feminim, biasanya digunakan untuk bentuk tari
putri, dan memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. volume gerak sempit atau kecil
2. kaki diangkat rendah
3. lengan/tangan diangkat rendah
4. gerak bersifat lemah lembut
b. Gerak dengan watak maskulin, biasanya digunakan untuk tari putra
dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. volume gerak besar atau luas
2. kaki diangkat tinggi
3. lengan/tangan diangkat tinggi
4. gerak bersifat kuat dan keras
c. Gerak yang memiliki makna ekspresi jiwa, disebut dengan gerak maknawi
dan gerak murni, ciri-cirinya
1. Gerak maknawi , adalah gerak yang mengandung arti jelas,
misalnya gerak menirukan orang bersisir, berbedak, dan
mengencangkan ikat pinggang. Gerak maknawi dapat menjadi
gerak tari apabila telah mengalami stilisasi atau distorsi
2. Gerak murni, adalah gerak tanpa arti atau gerak yang tak
bermakna, misalnya gerak berlenggang, merentangkan tangan,
jinjit dan sebagainya. Adapun gerak murni adalah gerak yang
digarap untuk mendapatkan bentuk artistik dan tidak dimaksudkan
untuk menggambarkan sesuatu.
4.Elemen Dasar Tari
Elemen dasar dalam tari terdiri dari unsur gerak, tenaga, ruang dan waktu.
Unsur Gerak

Gerak merupakan unsur pokok didalam tari, sedangkan proses


gerak untuk menjadikan gerak tari diperlukan teknik tertentu.
“Bagaimana bentuk gerak tersebut dapat disebut gerak tari.
menjadikan gerak biasa menjadi gerak tari?”. Sehingga modal
dasar tari adalah gerak, maka siapapun orang yang dapat
bergerak berarti dapat menari.
Unsur Tenaga
Unsur tenaga didalam tari, adalah kekuatan atau intensitas yang
digunakan penari untuk melakukan gerakan. Intensitas dapat mempengaruhi
maksud dari gerakan tertentu dan dapat dilihat perbedaan dengan intensitas
yang beragam. Kekuatan atau energi yang disalurkan dari seluruh tubuh untuk
melahirkan adanya gerak tari, tentunya berupa tenaga yang disalurkan melalui
pengaturan tertentu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan geraknya.
Pengaturan tenaga tersebut disalurkan melalui dorongan perasaan/jiwa sesuai
dengan isi/ tujuan dari ungkapan gerak tarinya. Oleh karena itu tenaga yang
disalurkan untuk melahirkan gerak-gerak tari membutuhkan aliran tenaga yang
variatif antara tenaga yang kuat, sedang, dan lemah atau halus sesuai dengan
kondisi gerak tariannya.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan tenaga
dalam melakukan gerakan adalah:
1) Intensitas, atau banyak sedikitnya tenaga yang digunakan dalam
melakukan gerak.
2) Tekanan atau aksen, yakni penggunaan tenaga yang tidak merata
ada gerak yang hanya sedikit menggunakan tenaga,
tetapi ada pula yang besar/banyak menggunakan tenaga.
3) Kwalitas, cara bagaimana tenaga disalurkan untuk menghasilkan gerak:
bergetar, menusuk, mengayun, terus menerus tegang, dan
sebagainya.

Unsur Ruang
Ruang adalah volume besarnya tempat yang digunakan untuk bergerak oleh
penari. Penggunaan ruang oleh penari akan memberikan kesan yang
ditimbulkan sesuai dengan maksud gerak tari tersebut. Perwujudan gerak
yang didorong oleh kekuatan tenaga, tidak akan sempurna apabila tidak
ditunjang oleh keleluasaan tempat, dan keleluasaan tempat untuk bergerak
inilah yang disebut dengan ruang.
Ruang terbagi atas dua bagian yaitu:
1) Ruang yang langsung bersentuhan dengan tubuhnya, yang batas
imaginernya adalah batas yang paling jauh dapat dijangkau oleh tangan
dan kaki apabila dalam keadaan tidak pindah tempat. Ruang ini disebut
“ruang pribadi”.
2) Ruang diluar tubuh yang bisa dibutuhkan apabila terjadi gerak pindah dari
tempat asal ke tempat lainya.. Ruang ini disebut “ruang umum”.
Orientasi yang sederhana yang ada pada ruang adalah bahwa ruang itu
mempunyai tiga dimensi yang masing-masing terdiri dari dua arah: tinggi-
rendah, depan- belakang, dan kanan- kiri.
Unsur Waktu

Waktu/durasi adalah lamanya kesempatan yang digunakan untuk


melakukan gerak oleh penari. Penggunaan waktu untuk bergerak dalam
menari akan mempengaruhi maksud dan efek yang ditimbulkan oleh gerak
tari tersebut. Semakin lama waktu yang digunakan untuk bergerak dalam
satu gerakan akan memberikan kesan gerak lembut. Penggunaan waktu
dalam satu gerak dasar dengan beberapa pola irama akan menimbulkan
kesan gerak yang dinamis. Jika diperhatikan setiap tarian terdiri dari
rangkaian ragam-ragam gerak, ragam-ragam gerak terdiri dari rangkaian
unsur/elemen gerak, yang tersusun dengan baik sesuai dengan ungkapan
isinya sehingga terwujud sebuah tarian, yang panjang pendeknya serta
cepat lambatnya dapat berbeda-beda. Rangkaian gerak yang dihasilkan oleh
tenaga, ruang dan telah tersusun tersebut dalam proses melakukannya
membentuk sebuah “wujud waktu”. Wujud waktu tersebut apa bila ditelaah
lebih detail dalam penggunaannya dapat dibedakan menjadi tiga macam
yaitu:
1) Irama, yaitu suatu ukuran/ketetapan waktu yang dijadikan patokan atau
pijakan/rel pada saat melakukan gerak (lambat, sedang, cepat).

2) Ritme, yaitu pengaturan waktu melakukan rangkaian gerak dalam


patokan irama tertentu.
3) Tempo, yaitu ukuran waktu yang dipergunakan dalam melakukan suatu
ragam gerak tari.

BAB. III
KOMPOSISI TARI
D. Tujuan

a. Desain lantai dalam pengolahan kreativitas tari


b. Desain musik dalam kreativtas tari
c. Desain dramatik dalam kreativitas tari
d. Desain dinamika dalam kreativitas tari
e. Macam –macam tema dalam kreativitas tari
Setelah mempelajari materi pada Bab III ini peserta diklat memiliki kemampuan:
menguraikan komposisi tari yang dituangkan dalam bentuk bentuk desain dalam
kreativitas tari

E. Indikator Keberhasilan
a. Menguraikan desain lantai dalam pengolahan kreativitas
tari b. Menguraikan desain musik dalam kreativtas tari
c. Menguraikan desain dramatik dalam kreativitas tari
d. Menguraikan desain dinamika dalam kreativitas
tari
e. Menguraikan macam –macam tema dalam kreativitas tari
C. Uraian Materi
1. Desain lantai dalam pengolahan kreativitas tari
a. Desain lantai

Desain lantai adalah garis- garis lantai yang dilalui oleh seorang penari

atau garis lantai yang dibuat oleh penari kelompok. Secara garis

besar ada dua macam pola garis dasar lantai yaitu garis lurus dan garis

lengkung. Garis lurus mempunyai kesan kuat dan kokoh serta jelas,
sedangkan garis lengkung memiliki kesan lemah tetapi menarik dan

nampak samar-samar.

Garis lurus dapat dibentuk dalam beberapa macam desain lantai tari

kelompok diantarannya:
1. Desain lantai dengan garis lurus diagonal, yaitu garis yang melintang dari sudut kiri

panggung ke sudut kanan atau sebaliknya.

kanan kiri

kiri kanan

2. Desain lantai dengan garis lurus bentuk V atau sebaliknya

3. Desain lantai dengan bentuk garis membujur dari area pentas sebelah kanan ke area
pentas sebelah kiri, dan garis melintang dari area pentas bagian belakang (up stage) ke
arah pentas depan (down stage)

Membujur melintang
4. Desain lantai dengan bentuk garis zig-zag

5. Desain lantai dengan bentuk garis huruf L dan T atau sebaliknya

Bentuk L dan sebaliknya Bentuk T dan sebaliknya

Garis Lengkung dapat dibentuk dalam beberapa macam desain lantai diantaranya :

1. Desain lantai bentuk lingkaran

2. Desain lantai bentuk garis setengah lingkaran yang dapat diataur dan ditempatkan
ditengah-tengah area (dead centre).
3. Desain lantai garis setengah lingkaran di arah sudut-sudut depan maupun belakang

4. Desain lantai bentuk lingkaran dapat pula diatur dan ditempatkan pada sudut kiri
depan dan belakang, juga sudut sebelah kanan depan dan belakang

2. Desain musik dalam kreativitas tari

Desain Musik
Musik atau Iringan adalah salah satu elemen komposisi yang tidak dapat
dipisahkan dalam suatu penggarapan tari. Adapun musik/Iringan di dalam tari
dapat berfungsi sebagai:
a. Pengiring didalam tari atau iringan tari
Sebagai pengiring atau iringan tari, musik/karawitan disini tidak
menentukan suasana dan dinamika gerak
b. Pemberi suasana pada garapan tari
Sebagai pemberi suasana setiap adegan cerita yang ditampilkan
dalam tari

c. Ilustrasi atau pengantar


Sebagai penghantar sebuah karya tari dengan tempo sesuai
gerakan dalam komposisi yang diinginkan

3.Desain dramatik dalam kreativitas tari


Desain Dramatik
Desain dramatik pada sebuah komposisi adalah tanjakan emosional klimaks dan
jatuhnya keseluruhan sajian cerita. Untuk menggarap sebuah karya tari baik
tunggal, pasangan maupun kelompok secara utuh harus memperhatikan desain
dramatik. Suatu garapan tari yang utuh menggambarkan cerita dari awal hingga
akhir dan sebelum cerita berakhir terdapat klimaks cerita atau puncak cerita.
Penyampaian cerita dari awal sampai akhir/penutup seperti ini tentu saja melalui
tahap perkembangan sesuai dengan cerita yang disajikan
Dengan demikian dalam suatu penampilan garapan cerita perlu dipikirkan
bagaimana mengawali sebuah cerita yang akan diungkapkan, peristiwa-
peristiwa apa saja yang perlu diekspresikan untuk mencapai klimaks atau
puncaknya dan bagaimana penurunan cerita sebagai penutup atau akhir dari suatu
garapan tari.
Ada dua jenis desain dramatik dalam garapan tari yaitu desain dramatik
berbentuk kerucut tunggal dan kerucut ganda.
Desain kercut tunggal adalah desain dramatik yang berbentuk segi tiga dalam
pencapaian puncak atau klimaks dilakukan secara pelan seperti orang mendaki
sebuah gunung. Setelah sampai dipuncak kemudian diadakan penurunan kembali.
Penurunan ini bisa dilakukan dengan cepat dan langsung kembali ke dasar, yang
berarti cerita tersebut berakhir atau telah selesai.
Gambar desain dramatik untuk kerucut tunggal di bawah ini:
d a. Awal Permulaan
b. Kekuatan yang
c e merangsang
untuk naik
b f c. Perkembangan
d. Klimaks
e. Penurunan
151
5
a g f. Penahanan
g. Akhir

Desain dramatik kerucut ganda adalah desain dramatik yang dalam


pencapaian puncak/klimaks, melalui beberapa tanjakan atau pentahapan.
Setiap tanjakan merupakan pencapaian puncak yang kemudian
mengendor atau disebut penurunan. Setelah itu dilanjutkan dengan
pencapaian puncak berikutnya yang lebih tinggi, pengendoran kembali,
dilanjutkan dengan pencapaian puncak berikutnya dan pengendoran lagi.
Demikian seterusnya hingga mencapai puncak yang paling tinggi, disebut
klimaks. Dalam melakukan pengendoran diharapkan jangan terlalu lama
karena keterbatasan waktu, setelah sampai pada titik puncak yang paling
tinggi atau klimaks diadakan penurunan, disebut anti klimaks. Anti klimaks
sebaiknya mencapai dengan tempo cepat, Apabila penurunan ke tingkat
dasar dilakukan lebih lama atau tempo pelan, akan menghilangkan kesan
dramatik yang telah di capai.

4. Desain dinamika dalam kreativitas tari


Desain Dinamika
Dinamika adalah kekuatan yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan
menarik. Dinamika desain tari disebut sebagai kekuatan kualitas desakan,
kekuatan menarik, kekuatan mendorong. Dorongan dinamika dapat diibaratkan
sebagai suara emosional dari suatu gerak.Untuk mencapai dinamika gerak
dibutuhkan tenaga, ruang dan waktu
Beberapa faktor dalam melakukan gerak ialah intensitas atau banyak sedikitnya
tenaga yang digunakan dalam melakukan gerak antara lain:
a. Tekanan atau aksen, yaitu penggunaan tenaga yang tidak merata , ada bagian gerak
yang hanya memerlukan tenaga sedikit, tetapi ada pula bagian gerak yang memerlukan
tenaga besar
b. Kualitas atau cara menyalurkan tenaga untuk menghasilkan gerak, misalnya
bergetar, mengayun, menusuk dan sebagainya
Ada beberapa teknik gerak untuk mencapai dinamika antara lain:
1. Accelerando, adalah teknik dinamika yang mencapai dengan mempercepat
gerak
2. Ritardando, adalah teknik dinamika yang mencapai dengan
memperlambat gerak
3. Crescendo, adalah teknik dinamika yang mencapai dengan
memperkuat/memperkeras gerak
4. Decresendo, adalah teknik dinamika yang mencapai dengan lamban
gerak
5. Piano, adalah teknik dinamika yang mencapai dengan garapan gerak
yang mengalir
6. Forte, adalah teknik dinamika yang mencapai dengan garapan gerak
yang menggunakan tekanan
7. Staccato, adalah teknik dinamika yang mencapai dengan garapan gerak
patah-patah
8. Legato, adalah teknik dinamika yang mencapai dengan garapan gerak
yang mengalun

5. Macam –macam tema dalam kreativitas tari


Tema Tari
Menentukan Tema dalam tari
a. Memilih macam-macam tema tari dari berbagai sumber
b. Menterjemahkan tema ke dalam gerak-gerak yang sesuai

Berbicara tentang tema dalam garapan tari, kita selalu berpikir dan menanyakan
pada diri sendiri tema apa yang akan dibuat atau digarap sesuai dengan ide. Untuk
menentukan tema yang akan digarap dalam bentuk tari, membutuhkan waktu yang
cukup disertai pemikiran yang matang sehingga hasil yang diharapkan oleh penata tari
dapat sesuai dengan konsep garapan. Pemilihan tema yang tepat akan mempengaruhi
keberhasilan suatu karya yang dapat dinikmati dan dihayati oleh penonton atau
penikmatnya
Beberapa sumber untuk menentukan tema antara lain:
1. Pengalaman hidup pribadi seseorang dengan segala peristiwa yang dialami
yaitu kesenangan, kesedihan, kesombongan, kemarahan, ketamakan dan
lainya
2. Kehidupan binatang-binatang dengan berbagai perangai dan sifat-sifat
Khasnya
3. Kejadian sehari-hari yang timbul di lingkungan alam sekitar, misalnya tentang
gejala yang ada di masyarakat diantaranya, ketentraman, keresahan,
kesederhanaan, kejahatan, kepanikan dan lainya
4. Kejadian yang dikupas dari buku-buku cerita, baik cerita rakyat,
kepahlawanan maupun sejarah
DAFTAR PUSTAKA

1. Alma M Hawkins. ”Bergerak Menurut Kata Hati” Diterjemahkan oleh:


Prof. Dr. I Wayan Dibia. Diterbitkan Ford Foudation
dengan masyarakat Seni Pertunjukan. Jakarta.
2003

2. ----------------------, ”Mencipta Lewat Tari”


Diterjemahkan oleh: Prof. Dr. Sumandiyo Hadi. Manthili
Yogyakarta. 2003

3. Hadi, Y. Sumandiyo, Prof. Dr. “ Sosiologi Tari” Sebuah Pengenalan


Awal. Pustaka, Yogyakarta, Januari. 2005

4. ----------------------------------------. ”Fenomena Kreativitas tari Dalam


Dimensi Mikro”. Pidato Pengukuhan Jabatan guru
Besa Tetap pada Fakultas seni Pertunjukan ISI
Yogyakarta.ISI. September. 2002

5. ................................................ “Aspek-Aspek Dasar KOREOGRAFI


KELOMPOK”. Manthili, Yogyakarta.
2003

6. Hendro Martono, D.r. M.Sn. ” Mengenal Koreografi Lingkungan”


Wacana Pengembangan Koreografi,
Jurusan Seni Tari, Fakultas Seni
Pertunjukan. ISI Yogyakarta, 2004
GLOSARIUM

KREATIVITAS TARI : Membuat, mengolah, mengembangkan

dan mencipta bentuk tari

KOMPOSISI TARI : Koreografi, menyusun tari, menata tari,

membuat tari, dalam dunia tari komposisi

adalah metode dalam membuat tari, sebagai

aspek yang paling mendasar di dalam

membuat tari, sejak dari proses mengerjakan

sampai selesai dalam membuat sebuah karya

tari.

KOREOGRAFER : Penata tari, orang yang bertugas membuat

dan menyusun elemen-elemen dalam

membuat sebuah karya tari.


LAMPIRAN :
Di bawah ini ada beberapa definisi tentang tari yang dikemukakan
oleh beberapa ahli:
a. Kamaladevi Chatopadhayay (seorang ahli tari dari India) mengemukakan:
“Tari dapat dikatakan sebagai suatu instinct, suatu desakan emosi didalam diri
kita yang mendorong kita untuk mencari ekspresi pada tari, yaitu gerakan-
gerakan luar yang ritmis yang lama kelamaan nampak mengarah kepada
bentuk- bentuk tertentu”.

b. Corrie Hartong (akhli tari dari Belanda) mengemukakan: “Tari adalah gerak-
gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam ruang”.

c. Pangeran Suryodiningrat (ahli tari Jawa) mengemukakan: “Tari gerakan-


gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama
musik serta mempunyai maksud tertentu”.

d. DR.J.Verkuyl mengemukakan: “Tari adalah gerakan-gerakan tubuh dan


anggota-anggotanya yang disusun sedemikian rupa sehingga berirama”.

e. Walter Sarrel, mengemukakan: “Tari adalah gerakan-gerakan badan yang


seimbang menurut irama tertentu dan dalam tempat tertentu”
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat disimpulakan bahwa tari adalah
ungkapan kehendak manusia yang diekspresikan melalui gerak estetis yang
dilakukan dengan media tubuh manusia, diringi irama tertentu serta
dipresentasikan kepada orang lain.

Anda mungkin juga menyukai