“KOTA BERKELANJUTAN”
DOSEN PENGASUH:
KELOMPOK 2 :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “ KOTA BERKELANJUTAN ”.
Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas Mata kuliah Arsitektur berkelanjutan yang
diampu oleh Ibu Maria L. Hendrik,ST.,MT
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan pembaca tentang Arsitektur Berkelanjutan . Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di
masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.Besar harapan kami bahwa makalah ini bisa bermanfaat bagi siapa pun yang
membacanya, serta dapat menjadi sumber kontribusi penambah pengetahuan bagi para pembaca.
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHALUAN...........................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................5
1.3 Tujuan..............................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
2.1 Definisi Pembangunan Berkelanjutan..........................................................................6
2.2 Definisi Pembangunan Kota yang berkelanjutan........................................................8
2.3 Konsep Pembengunan Kota Berkelanjutan...............................................................11
2.4 Studi Kasus Kota yang Berkelanjutan........................................................................13
BAB III.........................................................................................................................................18
PENUTUP....................................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................19
BAB I
PENDAHALUAN
PEMBAHASAN
Stockholm adalah ibu kota dari Swedia. Stockholm juga menjadi salah satu kota
ramah lingkungan pertama di Eropa yang menerapkan konsep arsitektur hijau/arsitektur
berkelanjutan guna menciptakan kota yang ramah lingkungan. Stockholm di nobatkan
sebagai ibu kota ramah lingkungan pertama di Eropa oleh komisi Eropa pada tahun 2010.
Konsep ramah lingkungan kota Stockholm menyediakan sistem transportasi yang efisien
dan ramah lingkungan. Demi menghindari masalah kemacetan dan polusi, kota ini
dilayani oleh jaringan yang didukung oleh lebih dari 2000 bis, 1000 gerbong kereta api,
berbagai jenis angkutan perkotaan (metro carriages) dan juga bersepeda setiap harinya.
Semua sistem
transportasi publik menggunakan bahan bakar yang bersih (clean energy) dan ramah
lingkungan.
• Dalam rencana pengelola limbah strategis (Strategis Waste Management Plan) untuk
tahun 2008-2012, stockholm berupaya menungkatkan jmlah limbah makanan yang di
kumpulkan untuk di olah.
• Target kota ini adalah mengolah 35% limbah makanan yang berasal dari restoran dan
toko kelontong lalu 10% limbah makanan ruma tangga guna mencapai target tersebut ,
pemerintah mempromosikan pengumpulan dan pemilihan limbah makanan yang di
hasilkan dari pengolahan limbah makanan di gunakan untuk sistem pemanas rumah
tangga dan sudah memasok lebih dari 70%.
Dari sisi pengelolaan limbah, 25% limbah kota berhasil di daur ulang dan
dikomposisikan sehingga menciptakan sistem pengelolaan limbah yang efektif. Dalam
pengelolaan air limbah di kota ini diproses dengan teknologi canggih dan menghasilkan
biogas yang ditingkatkan kualitasnya untuk digunakan sebagai bahan bakar
transportasi. Panas yang dihasilkan pun dipakai untuk kebutuhan rumah tangga , semua
kebijakan ini saling terkait dan mendkung kota Stockholm menjadi ibukota hijau
pertama di Eropa.
2. Curitiba, Brazil
Curitiba adalah sala satu kota di negara berkembang Brazil Selatan. Curitiba mulai
mengalami pertumbuhan fisik,ekonomi, sosial, dan demografis pada tahun 1970-1980,
Curitiba mengalami pertumbuhan yang sangat pesat pada saat itu dan menjadi pusat
perdagangn dan industri sejak 1990 hingga saat ini pembangunan kota di fokuskan pada
pembangunan berkelanjutan dan mengintegrasi wilayah metropolitan Curitiba.
Untuk taman kota pemerintah melakukan penanaman sebanyak 1,5 juta pohon di
sepamjang jalan secara bertahap serta pengembangan 21 taman kota dan 1000 plaza.
Ruang terbuka hijau per kapita meningkat 100 kali lipat yang semula 0,5 m2 RTH pada
tahun 1970 kini menjadi lebih dari 50 m2 RTH per kapita atau empat kali dari standar
minimum yang di rekomendasikan oleh WHO per kapita atau empat kali dari
standar.jumlah tersebut melebihi 30% luas kota.
3. Melbourne, Australia
Melbourne adalah ibu kota dan kota terpadat di negara bagian Victoria sekaligus kota
terpadat ke dua di Australia. Melbourne telah menerimah pujian di seluruh dunia atas
keberhasilan mereka dalam menciptakan kota yang berkelanjutan. Melbourne secara
konsisten merai nilai tinggi dalam semua kriteria EIU dan mencapai nilai sempurna di
bidang layanan kesehatan , pendidikan, dan infrastruktur. Investasi berkelanjutan dalam
infrastruktur menjadi catatan penting dalam membawa Melbourne terkenal akan kualitas
hidup yang tinggi, dengan keragaman budaya,kesenian,pusat wine dan kuliner dunia,
serta tempat perbelanjaan dan hiburan terbaik di australia. Melbourne adalah kota yang
menawarkan berbagai pilihan transportasi berkelanjutan untuk deleglasi.
Melbourne berkomitmen untuk menjadi kota netral karbon dan menciptakan masa depan
yang berani berkelanjutan. Sasaran ambisius semacam itu hanya dapat di capai melalui
kolaborasi dengan pemangku kepentingan utama di seluruh Melbourne, termasuk
penyelengaraan acara dan konferensi besar untuk memberikan acara praktik terbaik
berkelanjutan di Melbourne.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari teori yang telah dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Kota-kota yang ada didunia zaman sekarang sedang menghadapi permasalahan yang
besar tentang perkembangannya yang tidak terkontrol
2. Penduduk dunia semakin bertambah, semakin dibutuhkan tahan untuk hunian, yang
notabene sebagai kebutuhan pokok manusia namun sampai saat ini masih tergerus
terhadap perkembangan ekonomi
3. Sumber daya alam yang tersedia semakin menipis, jejak ekologis yang dilakukan oleh
kota-kota semakin besar dan tidak terkendali
4. Sustainability sebagai sebuah konsep besar dari sustainable development hadir sebagai
penawar solusi terhadap permasalahan ekologis yang ada, dan kemudian berkembang
pesat secara konseptual menjadi berbagai macam teori termasuk perencanaan kota dan
arsitektur.
DAFTAR PUSTAKA
http://m.persamaankata.com/9088/kota