KEWARGANEGARAAN
NIM : 200102007
KALIMANTAN TIMUR
1. Hakikat pendidikan kewarganegaraan dalam mengembangkan kemampuan utuh sarjana
atau professional. Seperti ketentuan yang telah diatur dalam UU RI nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dan UU RI nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
pendidikan program sarjana diharapkan menjadi tenaga ahli profesional yang mampu
menciptakan lapangan kerja. Menurut Undang-Undang No. 12 Tahun 2006 tentang
Kewarganegaraan Indonesia, yang dimaksud warga negara adalah warga suatu negara
yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pendidikan
Kewarganegaraan adalah program pendidikan yang berintikan demokrasi, memberikan
pengaruh positif dari pendidikan sekolah, masyarakat, dan orang tua, dan diharapkan
peserta didik menjadi manusia yang lebih baik dan sesuai ketentuan Pancasila dan UUD
RI 1945. PKn sebagai mata kuliah wajib karena untuk membentuk jiwa nasionalis dan
cinta tanah air. Secara historis, pendidikan kewarganegaraan telah dimulai jauh sebelum
Indonesia diproklamasikan sebagai negara merdeka. Dengan berdirinya organisasi Boedi
Oetomo (1908) disepakati sebagai Hari Kebangkitan Nasional dan pada saat itu mulai
tumbuh jiwa nasionalisme. Secara sosiologis, PKn dilakukan oleh para pemimpin di
masyarakat yang mengajak untuk mencintai tanah air dan bangsa Indonesia. Secara
politis, pendidikan kewarganegaraan mulai dikenal pada kurikulum tahun 1957 isi mata
pelajaran PKn membahas cara pemerolehan dan kehilangan kewarganegaraan, sedangkan
dalam Civics (1961) lebih banyak membahas tentang sejarah Kebangkitan Nasional,
UUD, pidato-pidato politik kenegaraan yang terutama diarahkan untuk "nation and
character building” bangsa Indonesia. Pada awal pemerintahan Orde Baru, dalam
kurikulum baru tercantum mata pelajaran Pendidikan Kewargaan Negara yang berisi
materi atau metode yang menghilangkan sifat indoktrinatif dan diubah dengan materi dan
metode pembelajaran baru yangdikelompokkan menjadi Kelompok Pembinaan Jiwa
Pancasila, Kurikulum pendidikan kewarganegaraan selalu berubah sebab mata kuliah
PKn harus selalu menyesuaikan/sejalan dengan dinamika dan tantangan sikap serta
perilaku warga negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
2. Dinamika dan tantangan pendidikan kewarganegaraan pada saat ini adalah masuknya
berbagai macam ideologi dan kebudayaan yang ada di dunia ini. Sehingga pada akhirnya
akan menyebabkan lunturnya budaya dan nasionalisme yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Berikut adalah latar belakang yang dimiliki oleh pendidikan dan
kewarganegaraan:
Secara etimologis: Sebuah pedidikan yang dimana dibentuk secara terencana untuk
mengembangkan potensi dan merupakan sebuah pendidikan yang memiliki kaitan
pada warga negara, hukum dan politik.
Secara yuridis: Sebuah bentuk pendidikan yang telah termasuk dalam aturan
pemerintah dan MPR.
Secara terminologis: Sebuah bentuk pendidikan yang memiliki landasan pada
demokrasi politik yang dimana meluas dengan berabgai macam bentuk dari sumber
pengetahuan lainnya
3. Masalah bangsa yang dapat diantisipasi oleh bangsa ini adalah IPTEK dan kebutuhan
masyarakat. Hal ini dikarenakan solusi untuk keduanya adalah:
Pada tantangan global adalah musuh kita sebenarnya. Hal ini dikarenakan tantangan
global adalah tantangan yang tidak akan dapat kita prediksi darimana serangan tersebut
akan hadir. Apabila itu adalah IPTEK dan masalah kebutuhan, kita akan dapat
memprediksikannya dengan cepat karena itu berlokasi di negara kita, tetapi beda dengan
tantangan global.
4. Cara menjaga identitas nasional sebagai salah satu determinan pembangunan bangsa dan
karakter :
a) Menggunakan barang-barang hasil bangsa sendiri
b) Menghargai perjuangan para pahlawan dalam mempertahankan bangsa ini
c) Merevitalisasi kedaulatan politik, ekonomi dan budaya agar berada pada jalur yang
benar
d) Membangun dan menjabarkan kembali nilai-nilai dan semangat kebangsaan di setiap
hati nurani rakyat
e) Berprestasi dalam semua bidang misalkan dari bidang olah raga, akademik, teknologi
dan lain-lain.
5. kondisi kewilayahan negara indonesia sebagai negara kepulauan dapat menyebabkan
terjadinya perpecaha bangsa (disentegrasi), selain itu kondisi sosial budaya masyarakat
indonesia dapat menimbulkan terjadinya konflik. keberadaan dan keberagaman
masyarakat indonesia memiliki dampak positif dan negatif. dampak negatifnya
menyebabkan ketidak harmonisan dalam masyarakat. Faktor Penyebab Disintegrasi
adalah Perbedaan, Tidak saling mengerti, Tidak ada yang mengalah jika terjadi konflik
Ciri-Ciri Disintegrasi
a. Terjadinya pergeseran norma dalam masyarakat
b. Retaknya hubungan antar masyarakat
c. Tidak adanya persamaan tujuan, pandangan dan ideologi antra satu masyarakat
dengan masyarakat lainnya
d. Hilangnya sifat tolarensi dan menghargai perbedaan
e. Perilaku masyarakat sering kali melawan, membantah, melanggar semua aturan dan
norma.
CONTOH DISINTEGRASI