DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
3.1 Kesimpulan..............................................................................................17
3.2 Saran........................................................................................................17
Daftar Pustaka......................................................................................................18
ii
KATA PENGANTAR
iii
1 BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan
dalam artian yang lebih luas arsitektur mencakup merancang dan
membangun keseluruhan lingkungan binaan mulai dari level makro yaitu
perencanaan kota perancangan perkotaan arsitektur landscape hingga ke
level mikro yaitu desain bangunan desain perabot dan desain produk.
Arsitektur lahir dari dinamika antara kebutuhan (kebutuhan kondisi
lingkungan yang kondusif, keamanan, dsb) dan cara (bahan bangunan yang
tersedia dan teknologi konstruksi).
Arsitektur adalah ruang untuk tempat hidup manusia, yang lebih dari
fisik sekaligus menyangkut pranata-pranata budaya dasar. Pranata tersebut
mencakup: Tata atur kehidupan social dan budaya yang di wadahi serta
mempengaruhi Arsitektur.
3
Arsitektur adalah Vastuvidya (wastuwidya) yang artinya ilmu
bangunan. Pada wastu terhitung meliputi tata bumi, tat lalu lintas (dhara,
harsya, yana), serta tata Gedung. Seni ini merupakan suatu ilmu untuk
merancang bangunan. Arsitektur juga bisa merujuk pada hasil proses
perancangan tersebut.
4. Djauhari Sumintardja
6. Bejamin Handler
7. Brinckmann
4
2.3 Aspek-Aspek Perancangan arsitektur (Funsi,struktur dan estetika)
1. fungsi
Tidak hanya untuk membangun suatu konstruksi bangunan yang
fungsional, estetis dan kokoh. Arsitektur secara umum berfungsi
sebagai suatu tata bina yang ikut menyeimbangkan lingkungan di
sekitar, termasuk pada alam, manusia dan faktor sosialnya. Di bawah ini
adalah penjabaran fungsinya.
Oleh karena itu, arsitektur bukan hanya benda yang dirancang saja,
melainkan suatu kesatuan tata bina lingkungan termasuk unsur
psikologisnya. Seperti yang diungkapkan oleh Laurens (2004, hlm. 26)
bahwa arsitektur bukanlah sekedar benda status atau sekumpulan objek
fisik yang kelak akan lapuk. Mempelajari bidang ini berarti juga
5
mempelajari hal-hal yang tidak kasat mata sebagai bagian dari realitas,
realitas yang konkret dan realitas yang simbolik.
2. Struktur
H. Fungsi Struktur dalam Arsitektur
6
a. Perlu wawasan dan pemahaman terhadap keterkaitan yang erat
antara struktur dan arsitektur;
7
b. The design earthquake mempunyai karakteristik dengan
periode berulang rata-rata 500 tahun dan secara probabilistik
akan terulang pada masa 50 tahun sesudahnya.
a. Kekuatan.
8
struktur bangunan yang bekerja secara vertikal ataupun
horizontal bangunan dalam menahan beban-beban yang
timbul. Komponen struktur vertikal berupa kolom yang
fungsinya untuk menahan gaya-gaya vertikal yang dialirkan
dan disebarkan menuju sub-struktur dan pada pondasi
bangunan. Komponen struktur horizontal berupa struktur lantai
dan balok (balok utama dan balok anak) sebagai penahan beban
mati dan beban hidup yang diteruskan ke kolom. Struktur yang
dibentuk oleh elemen-elemen kaku struktur untuk memikul
beban yang bekerja. Dimana untuk membentuk struktur adalah
dengan meletakkan elemen-elemen garis (atau gabungan
elemen garis) atau sebagai bentuk elemen permukaan atau
gabungan keduanya untuk saling berhubungan dengan maksud
untuk mendukung beban.
b. Kestabilan.
c. Keseimbanga.
9
tanah. Gerakan atau defleksi yang diakibatkan oleh efek
dinamis angin, khususnya bangunan bertingkat, akan
mengalami perubahan bentuk akibat perilaku dinamis angin.
Membesar dan mengecilnya gaya-gaya ini menyebabkan
gedung berosilasi terhadap defleksi ratarata sesuai arah gaya
angin yang besar dan frekwensinya tergantung karakteristik
gaya angin dan kekakuan serta distribusi massa gedung itu
sendiri. Prosedur paling aman untuk memodelkan struktur ini
adalah dengan susunan pegas (penahan vibrasi) untuk
mereduksi respon struktur aktual. Mekanisme peredam ini
dipasang pada titik-titik hubung antara balok dan kolom untuk
menyerap energi dan meredam gerakan.
10
benda seni, selain memiliki nilai-nilai estetika atau mengandung unsur-
unsur estetika, juga merupakan penuangan ekspresi dari seorang seniman
dalam mengungkapkan perasaannya.
11
2.5 Estetika Dalam Konteks Arsitektur
Dalam karya arsitektur, nilai-nilai estetika memiliki permasalahan yang
lebih kompleks, hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor yang terkait
dalam mempengaruhi keberhasilan sebuah karya, seperti: faktor ekonomi,
sosial, budaya, teknologi, ergonomi, antropometri termasuk faktor
psikologi, keselarasan serta pelestarian lingkungan. Rasa estetika yang
terdapat dalam karya arsitektur, didasarkan pada elemen dan prinsip-
prinsip perancangan yang dapat dijelaskan secara rasional. Persepsi visual
dari elemen- elemen yang mendasari, semuanya bermuara pada prinsip-
prinsip estetika dan merupakan kebutuhan emosional yang sangat vital,
tetapi merupakan penentu keberhasilan sebuah karya.
6). Interpretasi,
9). Imitasi,
12). Psikologi,
12
13). Seni, masyarakat dan moralitas,
13
orang banyak,estetika juga memiliki nilai yang tinggi dalam memotivasi
orang banyak untuk melihat keindahan rumah.didalam filsafat estetika,ada
permasalahan estetis yang berkenan yaitu:nilai estetis,pengalaman
estetis,perilaku orang yang mencitakan,dan seni.
1. sosok bangunan
2. olahan tampak bangunan
3. olahan lingkungan sekitar bangunan.
Didalam estetika keindahan terdiri dari keindahan bentuk dan
keindahan ekpresi. Keindahan bentuk seperti:
A. kesatuan
a. Dengan bentuk geometris piramida,kubus,bola,kerucut,silinder)
yang dapat dikenali dan mempunyai bentuk yang utuh.
14
b. Dengan subordinasi yaitu dengan mengecilkan unsure unsure
minor untuk menonjolkan unsure yang lebih penting.
B. keseimbangan
Keseimbangan adalah suatu nilai yang ada pada setiap objek yang
daya tarik visualnya dikedua sisi pusat daya tarik seimbang.
Keseimbangan terdiri atas 2 bagian yaitu:
C. komposisi
D. irama
E. urutan-urutan
15
a. Awal persiapan untuk menghadapi apa yang akan dialami.
1. karakter
2. warna
3. gaya
4. bahan.
Untuk mengenal tekstur dan warna kita harus mengetahui apa itu
tekstur dan warna.
1. tekstur
tekstur merupakan bagian yang sangat penting didalam elemen
desain yang fungsinya sama bagi suatu perencanaan yang maksimal.
5. warna
warna didalam arsitektur digunakan untuk menekankan karakter
suatu objek memberikan aksen pada bentuk dan bahannya. Aspek
dalam warna dapat ditinjau dari 2 aspek yaitu:
3.1 Kesimpulan
Arsitektur adalah sistem mendirikan bangunan termasuk proses
perancangan, konstruksi, struktur, dan juga mencakup aspek dekorasi dan
keindahannya. Arsitektur hampir selalu identik dengan aktivitas
membangun (konstruksi); dan membangun berarti menambahkan sesuatu.
Meskipun pengertian awal dari kata arsitektur sesungguhnya tidak terbatas
hanya pada membangun atau merancang konstruksi bangunan.
3.2 Saran
17
Daftar Pustaka
http://arsiterian.blogspot.com/2016/05/estetika-bentuk-dalam-arsitektur.html
http://arsibook.blogspot.com/2017/04/struktur-dalam-arsitektur.html
Gie, The Liang, Garis Besar Estetika - Filsafat Keindahan, Penerbit Karya,
Yogyakarta, 1976.
18
Kuypers, K, Encyclopedie van de Filosofie, Elsevier,
Amsterdam, 1977. Langer, Sussane K,
Problematika Seni, STSI, Bandung, 1993.
Tillman, Frank A & Steven M. Cahn, Philosophy of Art and Aesthetics, Harper
& Row Publishers, New York, 1969.
19