Anda di halaman 1dari 6

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Desain Interior dan Zaman

2.1.1 Pengertian Interior

Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya seni yang
ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan masalah
manusia. Salah satu bidang study keilmuan yang didasarkan pada ilmu desain,
bidang keilmuan ini bertujuan untuk dapat menciptakan suatu lingkungan binaan
(ruang dalam) beserta elemen-elemen pendukungnya, baik fisik maupun nonfisik.
Sehingga kualitas kehidupan manusia yang berada didalamnya menjadi lebih
baik. Perancangan interior meliputi bidang arsitektur yang melingkupi bagian
dalam suatu bangunan.

Menurut Francis D. K. Ching (Chng & Binggeli, 2012) interior desain adalah

Interior design is the planning, layout, and design of the interior spaces within
buildings. These physical settings satisfy our basic need for shelter and
protection,set the stage for and influence the shape of our activities, nurture our
aspirations, express the ideas that accompany our actions, and affect our outlook,
mood, and personality. The purpose of interior design, therefore, is the functional
improvement, aesthetic enrichment, and psychological enhancement of the
quality of life in interior spaces.
Definisi di atas menjelaskan bahwa desain interior adalah sebuah perencanaan
tata letak dan perancangan ruang dalam di dalam bangunan. Keadaan fisiknya
memenuhi kebutuhan dasar kita akan naungan dan perlindungan, mempengaruhi
bentuk aktivitas dan memenuhi aspirasi kita dan mengekspresikan gagasan yang
menyertai tindakan kita,disamping itu sebuah desain interior juga mempengaruhi
pandangan, suasana hati dan kepribadian kita. Oleh karena itu tujuan dari
perancangan interior adalah pengembangan fungsi, pengayaan estetis dan
peningkatan psikologi ruang interior.

2.1.2 Pengertian Zaman

Zaman merupakan jangka waktu yang panjang atau pendek yang menandai
sesuatu.

2.2 Konsep dan Penggayaan Interior

2.2.1 Konsep Interior

Konsep desain sebagai ide kreatif dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan


desain klien. Konsep desain dapat berupa desain grafis atau ide benda fisik yang
mirip dengan prototipe. Konsep desain interior adalah dasar pemikiran desainer
yang digunakan untuk memecahkan permasalahan atau problematika desain.
Secara subjektif, pencarian konsep adalah suatu tahapan proses kegiatan
(ekplorasi) intelektual untuk menangkap sesuatu hal dengan panca indra secara
objektif. Dapat dikatakan konsep adalah gagasan yang memadukan berbagai
unsur dalam suatu kesatuan.

2.2.2 Penggayaan Interior


a. Bohemian
Kata Bohemian sebenarnya telah dikenal
sejak lama. Awalnya, istilah ini digunakan
untuk menggambarkan gaya hidup non-
tradisional dari orang-orang yang hidup
mengembara atau gelandangan pada
pertengahan tahun 1.800-an. Kemudian,
istilah ini menjadi identik dengan kata Sumber : https://id.wordpress.com

“gipsi”, yaitu istilah yang diterapkan untuk mereka yang meninggalkan Bohemia
di Eropa Tengah untuk melarikan diri dari aturan yang kaku. Mereka adalah kaum
nomaden yang tidak suka menetap di suatu tempat dalam jangka waktu yang
lama. Bohemian cenderung mengacu pada kepribadian yang bebas. Melakukan
perjalanan terus menerus merupakan aspek penting dari gaya hidup bohemian.

Gaya bohemian ada karena ketidakteraturan


dan ketidakpastian. Semua dibuat dengan
spontan dan memanfaatkan apa saja benda
yang ada. Namun, ada fitur-fitur khas pada gaya
bohemian. Gaya bohemian adalah gaya yang
penuh warna dan bercampur antara gaya
etnik, hippies dan juga vintage.

Jauh dari kesan mewah dan mahal. Gaya


bohemian kerap mengkolaborasikan benda atau
furnitur yang cenderung murah. Gaya ini juga Sumber : https://id.wordpress.com
sering menggunakan barang sehari-hari sebagai salah satu dekorasi rumah,
misalnya toples bekas, kardus bekas, tutup botol, paper craft, dan benda-benda
lain yang dikumpulkan dan dibentuk hingga menciptakan nilai estetis yang
terlihat cantik.

b. Coastal
Suasana nautical atau yang disebut juga sebagai coastal mengingatkan kita
kepada pemandangan tepi pantai yang selalu bisa membangkitkan semangat.
Kehidupan pesisir biasanya identik dengan kenyamanan dan santai. Interior dalam
gaya ini ingin mencerminkan suasana tersebut. Interior ruangan didesain dengan
sederhana dan santai, dilengkapi dengan material dan furnitur yang tidak
berlebihan. Gaya nautical adalah gaya tepat untuk digunakan jika ingin
menciptakan mood yang menyenangkan di dalam rumah.
c. Futuristik
Gaya Desain futuristik merupakan penggayaan yang merujuk pada masa depan.
Menerapkan dasar rancangan melalui bentuk geometris dan bentuk yang
asimetris. Memiliki desain yang unik, simpel serta berorientasi pada masa depan
yang nyentrik dan modern. Desain futuristik masih banyak mengadopsi prinsip-
prinsip desain minimalis. Dalam pengisian ruangnya, ruangan bergaya desain
futuristik tidak banyak menggunakan benda-benda dekorasi. Bentuk furnitur yang
dipilih desainnya simpel dan hanya menggunakan furnitur esensial, furnitur yang
paling diperlukan di ruangan tersebut. Desain futuristik juga tidak memakai
banyak aksen dekor dan ornamen. Dalam desain futuristik bentuk-bentuk yang
dapat ditemukan sangatlah bervariasi. Meskipun pola dan bentuk geometris
masih bisa ditemukan. Namun secara keseluruhan, bentuk yang mendominasi
desain futuristik adalah bentuk-bentuk lengkungan atau modular.

d. Industrial
Gaya arsitektur industrial awalnya merambah desain interior dan arsitektur Eropa
akibat banyaknya bangunan bekas pabrik yang tidak lagi digunakan. Agar tidak
terbengkalai, maka dilakukan penyesuaian agar gedung-gedung ini bisa dijadikan
hunian yang layak dan nyaman. Akan tetapi, walaupun dilakukan beberapa
penyesuaian, karakter asli bangunan sengaja tidak dihilangkan. Gaya industrial
biasanya menggunakan warna-warna monokromatik dan terkesan maskulin.
Beberapa material yang digunakan juga cenderung kasar seperti logam dan baja
yang sengaja diekspos untuk menunjukkan karakternya. Material yang digunakan
juga memakai bahan-bahan yang didaur ulang atau bahan industri seperti kaca,
besi, dan alumunium yang diolah sedemikian rupa sehingga bisa dijadikan elemen
interior yang menarik. Kolom-kolom atau struktur atap sering dibiarkan terlihat
dengan jelas, beberapa ada yang di-finishing, tetapi ada juga yang unfinish. Salah
satu yang paling terlihat dari gaya industrial adalah ekspos tampilan batu bata.
Ada pula batu bata yang dicat dengan warna cerah seperti putih atau warna teduh
seperti abu-abu. Pemakaian lantai beton juga sering diterapkan untuk memberi
kesan kuat.
Furnitur yang digunakan cenderung tanpa finishing dan lebih menunjukkan warna
aslinya. Furnitur berbahan kayu biasanya tidak dicat, melainkan hanya dipolitur
untuk mengantisipasi rayap. Furnitur berbahan besi, alumunium,
dan stainless juga tidak dicat sama sekali, tetapi dibiarkan apa adanya seperti
layaknya material asli. Gaya ini biasanya didesain fungsional dengan latar belakang
teknik yang kuat. Material yang terlihat apa adanya menampilkan nuansa yang
berkaitan dengan dunia industri. Desain ini biasanya digunakan oleh para
penghuni rumah yang menginginkan suasana hunian dengan tampilan rough dan
maskulin.

e. Klasik
Desain interior klasik di dominasi oleh profil-profil dan ukiran-ukiran . Ukuran-
ukuran besar yang merupakan ciri khas interior klasik . Bahan yang digunakan
untuk furniture seperti kitchen set, meja, kursi, sofa dan wardrobe banyak terbuat
dari kayu solid, sehingga membuat interior bertema klasik sangat mahal harganya
dan tahan lama. warna-warna yang digunakan dalam desain klasik modern sering
terinspirasi oleh alam . Warna coklat kayu, kuning emas, hijau daun, dan warna
tanah sering ditemukan dalam ruang klasik. Di samping itu, warna hitam dapat
digunakan untuk memperkuat item penting dalam sebuah ruangan. Objek seperti
kolom Romawi, patung, dan vas besar juga sangat umum dalam tema
klasik. Seperti kebanyakan bahan-bahan lain yang digunakan dalam ruang klasik,
bahan kain untuk dekorasi gorden atau pembungkus sofa harus bersahaja.

f. Vintage
Vintage dapat berarti segala sesuatu yang telah lama atau usang. Sesuatu yang
berasal dari kenangan dan tempo dulu. Vintage dalam dunia desain interior adalah
penggunaan beragam elemen, unsur-unsur, dekorasi-dekorasi atau bahkan
furnitur yang sempat populer atau banyak di gunakan pada era 1950an, 60an
hingga 1970an. Di banding dengan gaya desain interior kontemporer dan
atau modern, vintage memang menawarkan tampilan visual yang sangat berbeda.
Tampilan vintage mampu memberikan dan seakan membawa kita kembali ke
masa lalu. Namun bukan berarti juga menciptakan dan mengadopsi gaya desain
klasik yang megah dan mewah, gaya desain interior vintage lebih di arahkan
kepada penciptaan suasana dan atmosfer yang unik dan menarik dengan
penerapan beragam elemen dan dekorasi yang cenderung antik pada ruangan.

Anda mungkin juga menyukai