Skor Nilai:
(Sofyan Salam&Tangsi,2007)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa ,karena atas berkat
dan rahmatnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah critical book report
untuk mata kuliah Sejarah Seni Rupa Timur & Barat. Saya berterima kasih
kepada Bapak dosen yang sudah memberikan arahan kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas critical book report ini.
Saya juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan,oleh karena itu
saya minta maaf, jika ada kesalahan dalam penulisan dan saya harap kritik dan
saran pembaca yang dapat membangun, guna kesempurnaan tugas saya ini.
Akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga dapat bermanfaat dan bisa
menambah pengetahuan bagi pembaca.
Maret,2018
Penulis
KATA PENGANTAR………………………………………………………
DAFTAR ISI………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN…………………………………………………………………
1.3 MANFAAT………………………………………………………………
BAB IV PENUTUP
4.1 KESIMPULAN………………………………………………………..
4.2 SARAN................…………………………………………………........
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
Bagi Mahasiswa
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah sejarah seni rupa timur dan barat.
2. Menambah pengetahuan mahasiswa dalam memahami isi buku sejarah seni rupa
timur dan bara.
3. Dapat melatih kemampuan berpikir kritis mahasiswa.
1.4 IDENTITAS BUKU
BAB II
RINGKASAN
2.1 Ringkasan isi buku
Bab I
Bangsa Mesir termasuk bangsa yang memiliki kebudayaan tertua di dunia. Mesir
merupakan bangsa yang mempunyai peninggalan kebudayaan tertua di dunia (sejak 3400
SM). Bentuk karya-karya seni rupa bangsa Mesir berupa seni bangunan, seni patung, relief,
seni lukis, dan seni kriya. Seni bangunan Mesir terdiri atas bangunan piramida, mastaba,
dan candi. Piramida dan mastaba merupakan bangunan yang berfungsi untuk menyimpan
mumi, sedangkan candi berfungsi sebagai tempat pemujaan. Seni patung Mesir terbuat dari
batu granit yang merupakan penggambaran dari Ramses, Chefren, Achnaton, Amenhotep,
dan Spinx. Relief dan seni lukis Mesir banyak ditemukan pada dindingdinding kuburan
dan peti mati. Peninggalan lainnya berupa benda-benda kriya, seperti tembikar, perhiasan,
dan mahkota.
Bagi bangsa Mesir tujuan tama dalam hidup ini adalah mempersiapkan keamanan dan
kebahagiaan hidup sesudah mati. Berdasarkan kepercayaan itu,maka bangsa Mesir lebih
mementingkan bangunan kuburan dari pada tempat tinggalnya sendiri.
Kebudayaan Mesir kuno hidup dan berkembang di lembah Sungai Nil. Bagi bangsa Mesir
sungai Nil sangat berarti bagi kehidupan mereka.
Mesir kuno adalah berupa pembentukan dinasti yaitu suatu teokrasi dimana para penguasa
(pharaohs),sebagai penguasa, pemikir dan juga mengangkat dirinya sebagai dewa.
Kekuasaan ini dimulai dari Lembah Nil sekitar 3150 SM, dan bertahan hingga 31 dinasti.
Dinasti berakhir setelah Mesir takluk kapada Kerajaan Romawi pada sekitar abad 30 SM.
Pada periode kekuasaan Romawi secara bertahap terjadi perubahan politik dan agama dan
periode inilah yang mengakhiri perkembangan peradaban independen Mesir.
Berada di bagian timur laut Afrika yang terpusat sepanjang pertengahan hingga hilir
Sungai Nil dan mencapai kejayaannya pada sekitar abad ke-2 SM, yang disebut periode
Kerajaan Baru. Wilayahnya mencakup Delta Nil di utara, hingga Jebel Barkal di Katarak.
Pada beberapa zaman, peradaban Mesir meluas hingga ke selatan Levant, Gurun Timur,
pesisir pantai Laut Merah, Semenajung Sinai, serta Gurun Barat.
Bentuk peradaban Mesir kuno antara lain berupa bangunan ( Architecture ), tulisan,
patung, relief, painting, mumi, yang tinggi dan hingga kini masih bertahan.
Bangunan / Architecture
Piramida Cheops, tinggi 146 m, panjang di sisi bawah 230 m, areal 52.900 meter persegi,
2.3 juta buah batuan. dibangun dinasti ke-4 sekitar tahun 2.000 SM, oleh Raja
Cheops/Khufu.
PATUNG
Patung Raja Khafre duduk, dari 2500s BC, diukir dari suatu blok batu diorit padat, batu
keras dari kerajaan tua Kerajaan di Mesir. Tinggi 165 cm ( 66) tinggi dan adalah suatu
diidealkan penyajian raja, dengan bentuk geometris kuat dan proporsi dramatis.
LUKISAN
Anubis dan Mumi Orang Mesir Yang masa lampau percaya bahwa dewa mereka yang
mati, Anubis, adalah pencipta membalsem. Potongan seni ini menunjukkan yang jackal-
headed Anubis menyiapkan suatu mumi.
RELIEF
Bab II
Secara tradisional,sejarah seni rupa zaman kuno menempatkan Mesir sebagai permulaan,
Kemudian disusul oleh Mesopotamia.
Pada sekitar 7000 SM. Pertanian telah berkembang dengan baik paling tidak pada tiga
daerah di Timur-dekat yaitu di Yordania, Iran dan Anatolia. Jericho di lembah sungai
yordania telah merupakan tempat pemukiman pada sekitar 9000 SM. Pada sekitar 9000
SM Jericho telah merupakan kota dengan bentuk yang spektakuler. Kota dipenuhi oleh
rumah – rumah yang terbuat dari bata di atas fondasi batu yang melingkar atau oval serta
dikelilingi oleh dinding setebal lima kaki. Pada dinding ini di bangun menara batu dengan
tinggi dan diameter 30 kaki.
2. Catal huyuk
Penggalian – penggalian di Hacilar dan Catal Huyuk menunjukkan bahwa tidak hanya
daerah dataran tinggi Anatolia sebagai lokasi kebudayaan neolithicum antara 7.000 – 5.000
SM, akan tetapi mungkin merupakan kebudayaan termaju pada masa tersebut.
Babylonia adalah sebuah kerajaan kuno yang di dalamnya terdapat peradaban yang
besar yang berkembang di sekitar sungai Eufrat dan juga Tigris dan sekarang termasuk
pada wilayah Irak Selatan. Babilonia muncul ketika Hammurabi mendirikan sebuah
kerajaan di luar kerajaan Akkadian. Babilonia pada zaman Sumeria termasuk kota yang
kecil dan tidak begitu penting. Syek Sumuabu mendirikan kerajaan itu sekitar tahun 185
SM. Sampai pada keturunan yang ke-6, yang diangkat sebagai raja adalah Hammurabi.
Usahanya tidak sia-sia sehingga nama Babylonia akhirnya menjadi nama seluruh negeri
yang sebelumnya disebut Sumeria. Pemakaian nama itu jelas dimaksudkan untuk menjadi
lambang kemenangan dan kebesaran Babylonia. Peradaban Babilonia memang sangat
terkenal dengan seni dan arsitekturnya. Hal itu dikarenakan Babilonia banyak
menghasilkan tanah liat maka kebanyakan bangunan yang didirikan disana banyak
menggunakan tanah liat,salah satu hasil seni rupa babilonia.Kerajaan babylonia yang
dibangun oleh Hammurabi,diruntuhkan oleh bangsa Hitti.
Bab III
India berasal dari nama salah satu sungai yang ada di jazirah ini yaitu sungai Sindu.
Untuk mengetahui penduduk pertama yang mendiami jazirah India sampai saat ini belum
dapat diketahui secara pasti. Akan tetapi bila dirujuk lebih awal ke sejarah turunnya
manusia ke bumi, maka manusia pertama sebagai nenek moyang manusia, Siti Hawa
diturunkan Allah disekitar jazirah India. Begitu juga bila melihat secara geografi maka
India dahulunya diyakini bertautan dengan Indonesia dan benua Australia. Hanya saja
setelah itu dipisahkan karena pergeseran-pergeseran lempeng bumi dan naiknya air pada
masa glacial.
Negeri ini telah memiliki taraf kemajuan kebudayaan semenjak 2.300 SM. Bukti
kemajuan itu diketahui dari penyelidikan terhadap dua buah kota kuno yaitu Harappa dan
Mohenjo-Daro. Dari hasil penyelidikan atas kemajuan kebudayaan India ini ditemukan
seni bangunan, kemampuan menulis, gudang-gudang tempat menyimpan makanan, dan
tepian tempat mandi. Kemajuan India dalam soal beragamapun juga telah lama sebelum
nabi Isa a.s lahir. Dari jazirah ini pula lahir agama Brahmana dan Budha Gautama.
Perkembangan sejarah India yang begitu panjang tentu meliputi sejarah kesenian
mereka. Khusus tentang sejarah seni rupa India yang diketahui sekarang dan dikaji dimulai
pada masa bangsa Arya menyerbu daerah ini sekitar 2.000 – 1.200 SM. Bangsa Arya ini
mendesak penduduk yang telah mendiami India yakni bangsa Drawida.
Sejarah perkembangan India selanjutnya dipengaruhi dan diwarnai dengan
munculnya kerajaan-kerajaan besar di jazirah ini. Hubungannya dengan luar negeri dan
agama juga
memberi andil dalam mempengaruhi perkembangan budaya negeri ini. Agama yang
dominan mempengaruhi sejarah India adalah Hindu, Budha dan Islam. India yang
dimaksud dalam sejarah ini meliputi negara India, Pakistan, Banglades, dan Sri Langka.
Tiga negara terahir (Pakistan, Banglades, dan Sri Langka) yang merupakan bahagian dari
India sebelumnya kemudian berpisah menjadi negara merdeka.
Ada berbagai karya seni rupa India yang menonjol dan memberi pengaruh terhadap
perkembangan seni rupa Indonesia. Karya seni rupa India yang memberi pengaruh besar
itu adalah arsitektur seperti candi dan bangunan lainnya, lukisan dan ukiran/ relief yang
bersumber cerita mahabrata. Sejarah India kuno memiliki berbagai macam hasil
kebudayaan, antara lain seni lukis, seni patung, seni bangunan (arsitektur), seni kerajinan,
seni busana dan lain sebagainya. Disetiap kebudayaan memiliki perbedaan masing-masing
dan juga memiliki pengaruh ke Indonesia.
Karya-karya seni rupa India terutama lukisan sudah ditemui semenjak zaman
prasejarah sekitar 5.500 SM. Perkembangan seni rupa India seiring dengan perkembangan
budaya dan masuknya pengaruh agama. Sebagaimana diketahui karya seni di India tidak
semata-mata bertujuan keindahan melainkan ditujukan untuk pemujuan dan memperdalam
kehidupan kerohanian. Pengaruh agama seperti Budha, Hindu, dan Islam banyak menjadi
insipiarsi seniman dalam berkarya.
Dalam mengapresiasi seni rupa India harus dipahami latar belakang agama yang
mendasarinya. Karya-karya seni rupa India bersifat simbolis tidak dibuat berdasarkan
ekspresi tok. Ada aturan-aturan tertentu dalam membuat karya, aturan-aturan itu sangat
baku seperti proporsinya, bentuk-bentuk, dan warna yang digunakan. Jika terjadi
penyimpangan dari aturan maka karya itu dianggap tidak bermanfaat walau karya tersebut
indah dan halus (eksperisif). Hal ini tidak lepas dari maksud seni dibuat tidak untuk
memuaskan rasa estetis seniman melainkan untuk mempertinggi martabat dewa dan
memperdalam rasa keagamaan.
Terjadinya berbagai variari dalam karya disebabkan pengaru lokal dan perkembangan
zaman. Pengaruh agama juga menimbulkan style karya seperti awalnya Budha tidak dibuat
dalam bentuk patung figuarif melainkan motif pohon bodhi, telapak kaki, ataupun motif
hias roda. Bagian atas candi atau atap pada abad 9 sampai abad 13 dibuat dalam bentuk
ujung peluru.
2. Arsitektur India
Karya arsitektur India sama halnya dengan seni lainnya, ia pun dipengaruhi oleh
unsur keagamaan. Beberapa arsitektur India seperti stupa, candi, dan kuil berkaitan dengan
agama Budha, Hindu, dan Jaina. Artinya bangunan-bangunan itu selain berfungsi untuk
tempat pemujaan juga tempat tinggal bikhsu. Misalnya komplek stupa selain sebagai
monumen juga berfungsi tempat pemujaan, di situ ada chaitya dan wihara sebagai tempat
pertemuan, tempat pemujaan dan sekaligus tempat tinggal bikhsu.
Bangunan-bagunan ini sebagai bukti sejarah kemajuan budaya India. Selain
berarsitektur bagus bagunan-bagunan itu terbuat dari bahan batu. Bagunan yang terbuat
dari bahan batu ini sangat tahan. Beberapa karya arsitektur India senantiasa menjadi bahan
kajian dan bahasan karena di antara karya-karya seni India maka seni bagunan ini lah yang
masih tersisa sebagai bukti peninggalan sejarah.
Stupa merupakan salah satu bagunan suci berfungsi sebagai monumen peringatan
Budha. Bangunan ini mengalami perkembangan sesuai dengan perkembangan budaya
masyarakatnya. Pada awalnya bentuk stupa sangat sederhana, bagai onggokan tanah
setengah lingkaran, kemudian berkembang dengan penambahan bentuk kiri, kanan, depan
belakang, dan bagian atas. Bahannya pun berubah dari tanah menjadi batu. Walaupun
bahan stupa dari tanah atau batu namun bila melihat arsitekturnya sangatlah bagus karena
selain ada patung ada ornamen-ornamen.
Stupa yang merupakan tempat suci bagi penganut Budha sekaligus sebagai tempat
pemujaan. Di dalam stupa tersimpat benda-benda suci. Perkembangan arsitektur stupa
lebih banyak di luar India sebagaimana perkembangan agama Budha itu sendiri. Di daerah
Thailand tempat berkembangnya agama Budha maka stupa dapat dijumpai dalam berbagai
bentuk dengan arsitektur yang indah, megah dan berkesan mewah.
Arsitektur India lainnya adalah chaitya dan wihara, dua bangunan ini tidak begitu
sering dibahas. Bagunan ini berupa gua atau bukit yang dikerok. Umumnya bangunan ini
sebagai tempat pertemuan, tempat tinggal bikhsu (bertapa atau menyendiri) dalam upaya
menjauhkan diri dari hal-hal yang bersifat duniawi.
Chaitya dapat berupa stupa, altar, dan bahkan pohon karena maksudnya adalah
tempat pemujaan. Chaitya yang dibuat di bukit bentuknya empat persegi panjang dengan
ujung bagian dalam berupa setengah lingkaran tempat meletakkan patung budha. Kiri
kanan menuju ceruk (setengah lingkaran) disangga oleh tiang, bagian atas melengkung,
bagian depan atau pintu masuk dihiasi dengan berbagai relief.
Chaitya yang paling tua dibuat sekitar 150 SM yaitu chaitya Bahaja. Perkembangan
arsitektur chaitya selanjutnya dalam bentuk penambahan interior dan eksteriornya, ukuran,
dan bahan-bahan yang digunakan. Chaitya yang terkenal terdapat di Karli dan dibuat pada
masa dinasti Andhra abad ke 1 dan ke 2 M.
Kemampuan dalam menggali bukit, menyangga, dan membuat ornamen
menunjukkan telah majunya budaya India pada abad ke 1 M. Pada pintu
masuk chaitya tampak kesan keanggunan dan sekaligus juga kesan ritual. Pemilihan lokasi
juga sangat menentukan perpaduan antara ritualitas dan seni bangunan.
Sebagaimana telah disinggung pada bagian awal bahwa kemajuan kebudayaan India
terbukti dari tata kota dan arsitektur pada lembah sunggai Indus. Selain dari tata kota dan
aritektur yang telah maju pada dua pusat kebudayaan di lembah sungai Indus (Harappa dan
Mohenjodaro) juga kemajuan patungnya. Karya-karya seni patung teracotta, batu kapur,
dan logam telah dibuat dua kota itu. Patung yang dibuat figur manusia dan binatang.
Patung figur manusia yang dibuat melambangkan dewi kesuburan. Patung ini hampir
sama dibanyak tempat dimana dewi kesuburan dibuat dengan pinggul besar dan buah dada
yang menonjol dan pakai perhiasan kepala serta kalung. Patung teracotta berfungsi sebagai
mainan dengan mengambil objek binatang seperti lembu, burung, gajah, dan badak.
Bab IV
SENI RUPA CHINA Kebudayaan Neolitik menghasilkan banyak artefak dicat tembikar,
seni yang terbuat tulang dan ornamen dan ukiran-ukiran batu giok dengan desain yang
mulai modern. Penggalian di B'ei-li-kang dekat Luo-yang sampai saat ini bahan-bahan
yang ditemukan di situs itu berumur sekitar 6000–5000 SM.
Kemudian, di Ma-jia-yao di Gansu, tembikar sikat-dicat menjadi lebih indah dengan mulai
mendapat sentuhan desain. Pengetahuan tentang seni Cina kuno terbatas dari sebagian
besar karya tembikar, perunggu, tulang, dan jade.
Neolitik
berhasil mengeratkan persatuan dan memperluas kekaisaran Cina dengan mendesak bangsa
Xiongnu (sering disamakan dengan bangsa Hun) ke arah stepa-stepa Mongolia Dalam,
dengan demikian merebut wilayah-wilayah Gansu, Ningxia, dan Qinghai. Hal tersebut
menyebabkan terbukanya untuk pertama kali perdagangan antara Cina dan Eropa, melalui
Jalur Sutra..
Zaman Tiga Negara (220–280)
Zaman Tiga Negara (Wei, Wu, dan Shu) adalah suatu periode perpecahan Cina yang
berlangsung setelah hilangnya kekuasaan de facto Dinasti Han. Secara umum periode ini
dianggap berlangsung sejak pendirian Wei (220) hingga penaklukan Wu oleh Dinasti Jin
(280), walau banyak sejarawan Cina yang menganggap bahwa periode ini berlangsung
sejak Pemberontakan Serban Kuning (184).
Dinasti Jin dan Enam Belas Negara (280-420)
Cina berhasil dipersatukan sementara pada tahun 280 oleh Dinasti Jin. Meskipun demikian,
kelompok etnis di luar suku Han (Wu Hu) masih menguasai sebagian besar wilayah pada
awal abad ke-4 dan menyebabkan migrasi besar-besaran suku Han ke selatan Sungai
Yangtze. Bagian utara Cina terpecah menjadi negara-negara kecil yang membentuk suatu
era turbulen yang dikenal dengan Zaman Enam Belas Negara (304 – 469).
Patung Bodhisattva dari batu kapur, Dinasti Qi Utara, 570 Masehi, provinsi Henan.
Dinasti Utara dan Selatan (420–589)
Menyusul keruntuhan Dinasti Jin Timur pada tahun 420, Cina memasuki era Dinasti Utara
dan Selatan. Zaman ini merupakan masa perang saudara dan perpecahan politik, walaupun
juga merupakan masa berkembangnya seni dan budaya, kemajuan teknologi, serta
penyebaran Agama Buddha dan Taoisme.
Dinasti Sui (589–618)
Setelah hampir empat abad perpecahan, Dinasti Sui berhasil mempersatukan kembali Cina
pada tahun 589 dengan penaklukan Yang Jian, pendiri Dinasti Sui, terhadap Dinasti Chen
di selatan. Periode kekuasaan dinasti ini antara lain ditandai dengan pembangunan Terusan
Besar Cina dan pembentukan banyak lembaga pemerintahan yang nantinya akan diadopsi
oleh Dinasti Tang.
Dinasti Tang (618–907)
Pada 18 Juni 618, Li Yuan naik tahta dan memulai era Dinasti Tang yang menggantikan
Dinasti Sui. Zaman ini merupakan masa kemakmuran dan perkembangan seni dan
teknologi Cina. Agama Buddha menjadi agama utama yang dianut oleh keluarga kerajaan
serta rakyat kebanyakan. Sejak sekitar tahun 860, Dinasti Tang mulai mengalami
kemunduran karena munculnya pemberontakan-pemberontakan.
Lima Dinasti dan Sepuluh Negara (907–960)
Antara tahun 907 sampai 960, sejak runtuhnya Dinasti Tang sampai berkuasanya Dinasti
Song, terjadi suatu periode perpecahan politik yang dikenal sebagai Zaman Lima Dinasti
dan Sepuluh Negara. Pada masa yang cukup singkat ini, lima dinasti (Liang, Tang, Jin,
Han, dan Zhou) secara bergantian menguasai jantung wilayah kerajaan lama di utara Cina.
Pada saat yang bersamaan, sepuluh negara kecil lain (Wu, Wuyue, Min, Nanping, Chu,
Tang Selatan, Han Selatan, Han Utara, Shu Awal, dan Shu Akhir) berkuasa di selatan dan
barat Cina.
Dinasti Song, Liao, Jin, serta Xia Barat (960-1279)
Antara tahun 960 hingga 1279, Cina dikuasai oleh beberapa dinasti. Pada tahun 960,
Dinasti Song (960-1279) yang beribu kota di Kaifeng menguasai sebagian besar Cina dan
mengawali suatu periode kesejahteraan ekonomi. Wilayah Manchuria (sekarang dikenal
dengan Mongolia) dikuasai oleh Dinasti Liao (907-1125) yang selanjutnya digantikan oleh
Dinasti Jin (1115-1234). Sementara itu, wilayah barat laut Cina yang sekarang dikenal
dengan provinsi-provinsi Gansu, Shaanxi, dan Ningxia dikuasai oleh Dinasti Xia Barat
antara tahun 1032 hingga 1227.
Dinasti Yuan (1279–1368)
Kublai Khan, pendiri Dinasti Yuan
Antara tahun 1279 hingga tahun 1368, Cina dikuasai oleh Dinasti Yuan yang berasal dari
Mongolia dan didirikan oleh Kublai Khan. Dinasti ini menguasai Cina setelah berhasil
meruntuhkan Dinasti Jin di utara sebelum bergerak ke selatan dan mengakhiri kekuasaan
Dinasti Song. Dinasti ini adalah dinasti pertama yang memerintah seluruh Cina dari ibu
kota Beijing.
Dinasti Ming (1368–1644)
Sepanjang masa kekuasaan Dinasti Yuan, terjadi penentangan yang cukup kuat terhadap
kekuasaan asing ini di kalangan masyarakat. Sentimen ini, ditambah sering timbulnya
bencana alam sejak 1340-an, akhirnya menimbulkan pemberontakan petani yang
menumbangkan kekuasaan Dinasti Yuan. Zhu Yuanzhang dari suku Han mendirikan
Dinasti Ming setelah berhasil mengusir Dinasti Yuan pada tahun 1368.
Selama masa Dinasti Ming, pembangunan terakhir Tembok Besar Cina selesai
dilaksanakan, sebagai usaha perlindungan bagi Cina atas invasi dari bangsa-bangsa asing.
Meskipun pembangunannya telah dimulai di masa sebelumnya, sesungguhnya sebagian
besar tembok yang terlihat saat ini adalah yang telah dibangun atau diperbaiki oleh Dinasti
Ming. Bangunan bata dan granit telah diperluas, menara pengawas dirancang-ulang, serta
meriam-meriam ditempatkan di sepanjang sisinya.
Penemuan-penemuan Prasati Cina
Selama Dinasti Shang, Beberapa yang paling luar biasa dari seni Cina adalah diciptakan-
Nya Kerajinan Menggunakan Perunggu. Masa ini menampilkan gaya perkembangan yang
dimulai dengan awal perunggu di Erh-li-tou dan mencapai puncak mereka di Anyang,
ibukota Shang, mana penggalian telah menghasilkan banyak karya perunggu yang
menunjukkan budaya yang sangat maju dalam Dinasti Shang di Milenium 2d. Seni
pengecoran perunggu periode ini adalah berkualitas tinggi seperti itu menunjukkan lama
sebelum percobaan.
Jade ( Yu dalam bahasa Cina pinyin ) didefinisikan sebagai batu yang indah oleh Xu Zhen
(sekitar 58-147 ) di Shuo Wen Jie Zi , kamus Cina pertama . Jade umumnya
diklasifikasikan ke dalam batu giok lunak ( nephrite ) dan batu giok keras ( jadeite ) . Sejak
China hanya memiliki batu giok jadeite lunak sampai didatangkan dari Burma selama
dinasti Qing (1271-1368) , giok tradisional mengacu pada batu giok lunak sehingga juga
disebut batu giok tradisional . Jadeite disebut Feicui dalam bahasa Cina . Feicui sekarang
lebih populer dan berharga daripada batu giok lunak di Cina.
Tentara Terracotta merupakan Terra Cotta Warriors and Horses dari Qin Shi Huang
Maharaja Pertama China. Nombor Terracotta itu, yang berasal dari 210 SM, ditemui pada
tahun 1974 oleh beberapa petani setempat Xi’an, Wilayah Shaanxi, China berhampiran
Mausouleum Pertama Maharaja Qin. Angka-angka bervariasi quality (183-195 cm – 6
kaki-6 ft 5in), sesuai dengan peranan mereka, yang tertinggi menjadi jenderal. Angka-
angka termasuk askar, kereta, kuda, pegawai, pemain akrobat, orang kuat, dan musisi.
Kaligrafi
adalah seni menulis tanda-tanda sebuah bahasa. Kaligrafi Cina ditandai dengan orisinalitas
dan kekayaan tulisan Cina, Sedangkan Kaligrafi Tiongkok memungkinkan bidang ekspresi
artistik yang sangat lua
Arsitektur
Bab V
SENI RUPA JEPANG
Jepang adalah Negara yang memiliki keanekaragaman seni rupa mulai dari lukisan, patung
– patung, peninggalan bersejarah yang sampai saat ini masih di jaga kelestariannya.
Kepulauan jepang disebut kepulauan Matahari Terbit,telah dihuni sejak masa 3000
SM.Kebudayaan Jepang adalah kebudayaan yang masih muda jika dibandingkan dengan
kebudayaan Asia daratan terkemuka lainnya.
Peninggalan seni rupa Jepang pada masa awal berupa keramik berhias, benda kerajinan
logam,patung tanah liat,serta bangunan monumental berupa kuburan raksasa.
Zaman Nara pada abad ke-8 ditandai oleh negara Jepang yang kuat. Pada tahun 710, Kaisar
Gemmei mengeluarkan perintah kekaisaran yang memindahkan ibu kota ke Heijō-kyō
yang sekarang bernama Nara. Heijō-kyō dibangun dengan mencontoh ibu kota Dinasti
Tang di Chang'an (sekarang disebut Xi'an). Kekaguman terhadap Dinasti TangTercermin
pada peniruan terhadap aturan pemerintahan, Karya seni bahkan bahasa cina
1.Seni lukis
Perkembangan seni lukis terjadi pada masa ini sebuah badan seni lukis. dibawah
koordinasi mentri dalam negeri yang terdiri dari 4 orang pelukis berstatus master, 60 orang
pelukis biasa dan dilengkapi dengan pembantu-pembantu. Tugas badan seni lukis tadi
adalah menggarap lukisan-lukisan pada kuil dan istana disekitar Nara. Pada abad ke-7 dan
8, salah satu peninggalan seni lukis adalah karya seni lukis yang menghiasi dinding kondo
kuil Horyu-ji.
2.Seni Patung
3.Arsitektur
Arsitektur masa Nara tidak begitu menonjol dari segi bentuk atau tampak luarnya. Gudang
tempat penyimpanan harta Shoso-in di Todai-Ji sebagai salah satu peninggalan arsitektur
masa ini. Bangunan ini dibangun pada tahun 756 berfungsi untuk menyimpan koleksi
karya seni sebagai harta peninggalan kaisar Shomu.
Puncak kejayaan istana kekaisaran di bidang puisi dan sastra terjadi pada zaman Heian.
Pada awal abad ke-11, Murasaki Shikibu menulis novel Hikayat Genji yang hingga kini
merupakan salah satu dari novel tertua di dunia. Teknik yang digunakan dalam membuat
lukisan ini adalah tsukuri-e (make-up painting). Teknik yang dilakukan dengan pemberian
garis dasar warna hitam untuk kemudian diberikan warna warna mineral dalam beberapa
lapisan tebal. Garis garis utama diulangi dengan pemberian tinta. Penggambaran wajah
dilakukan dengan penggunaan garis lurus untuk mata dan garis bengkok untuk hidung
yang kurang memberikan gambaran watak, emosi bahkan enis kelamin. manfaat yang
ditimbulkan adalah suasana yang tidak realistis dari certia romantis tersebut.
1.MASA KAMAMURA(1185-1392)
Keshogunan Kamakura berkuasa di Jepang dari tahun 1185 hingga 1333 yang disebut
zaman Kamakura yang merupakan zaman transisi menuju abad pertengahan Jepang.
Abad pertengahan berlangsung selama hampir 700 tahun ketika pemerintah pusat,
istana, dan Kaisar Jepang umumnya hanya menjalankan fungsi-fungsi seremonial.
Seni lukis
Lukisan potret minamoto no yoritomo berwarna
diatas stera pada abad ke -13 Lukisan ini dibuat oleh
fujiwara takanobo yang Menunjukkan karakter khas
dengan penonjolan dengan kpribadian,detail wajah
yang realistis, dan penggayaan pakaian yang
menyerupai bidang persegi dibagian bahu tampak
menyerupai bentuk sayap yang siap untuk
dikepakkan. Lukisan ini menunjukkan pola desain
dan pewarnaan yang simple,mantap dan
monumental yang di tonjolkan dari watak disiplin kuat dari sang shogun
minamoto.
a. arsitektur
Dizaman ini ada seni merangkai bunga,yang dihadirkan untuk mengungkapkan kemunian
dan kesederhanaan dalam upaya menghayati kedalaman alam. Orang yang membawa seni
merangkai bunga kedalam tatanan upacara minum teh di Jepang disebut Ikenobo Senkei.
Seni lukis
Lukisan “Ukiyo” dalam bahasa Jepang memiliki makna “dunia mengambang” dan
mengacu pada budaya yang berkembang dipusat-pusat Edo, semisal Tokyo, Osaka dan
Kyoto. Bentuk seni lukis ini kemudian menjadi sangat populer dalam budaya
metropolitan Tokyo pada paruh abad ke-17. Menyebabkan banyak kelas pedagang dan
pengrajin yang mulai menulis cerita, menggambar yang disusun menjadi buku. Yang
menjadi objek dalam cerita maupun gambarnya ialah kehidupan urban dan budaya
masyarakat kala itu. Dan lukisan Ukiyo-e mengalami kebangkitannya pada abad ke-20.
Seni keramik
Bab VI
Seni rupa Islam adalah seni rupa yang berkembang pada masa lahir hingga akhir masa
keemasan Islam. Rentang ini bisa didefinisikan meliputi Jazirah Arab, Afrika Utara, Timur
Tengah, dan Eropa sejak mulai munculnya Islam pada 571 M hingga mulai mundurnya
kekuasaan Turki Ottoman. Walaupun sebenarnya Islam dan keseniannya tersebar jauh
lebih luas daripada itu dan tetap bertahan hingga sekarang.
Pada masa ini ragam hias mosaik dan stucco yang dipengaruhi oleh pengulangan geometris
sebagai tanda berkembang pesatnya ilmu pengetahuan. Selain itu ciri khas lapangan di
tengah masjid mulai diganti oleh ruangan besar yang ditutup kubah.
Pada masa ini pula dikenal kalifah yang sangat memperhatikan kelestarian masjid-masjid,
yaitu Kalifah Abdul Malik dan Kalifah Al-walid. Kalifah Abdul Malik membangun Kubah
Batu Karang (dikenal pula dengan nama Masjid Quber esh Sakhra dan Masjid Umar)
sebagai pengingat tempat dinaikkannya Nabi Muhammad ke langit pada peristiwa Isra-
Miraj. Selain itu dibangun pula Masjid Al Aqsa.
Dinasti Umayyah juga meninggalkan banyak istana yang memiliki ciri tersendiri, yaitu
bangunan di tengah-tengah gurun pasir yang terasing, walaupun kini banyak yang telah
rusak. Contohnya adalah Istana Kusair Amra.
Seni rupa pada zaman ini maju akibat lancarnya perdagangan dengan bangsa Syria,
Tiongkok, India, dan bahkan Nusantara. Selain itu dimulai banyak penerjemahan tulisan-
tulisan kuno Yunani, sehingga seni ilustrasi berkembang.
Peninggalan penting dari masa ini adalah Masjid Mutawakkil, Masjid Abu Delif, dan bekas
istana kalifah. Masjid pada zaman ini berciri mirip bangunan kuno mesopotamia, yaitu
menara yang semakin mengecil di bagian ujungnya dan motif hias abjad Kufa, yaitu motif
hias dari kaligrafi berbentuk tajam dan kaku. Selain itu ditemukan bentuk tiang
melengkung.
Pada masa ini seni rupa yang berkembang adalah dekorasi dan tekstil. Antara lain
ditemukan teknik hias batu bata. Selain itu ditemukan kaligrafi dengan abjad nashi dan
juga banyak pengaruh keramik-keramik Tiongkok dari dinasti Sung.
Behzad terlahir sebagai anak yatim di kota Herat (Afghanistan) pada 1450 M. Ia
dibesarkan oleh ayah angkatnya, seorang pelukis terkemuka bernama Mirak Naqqash.
Behzad pun tumbuh sebagai anak yang menggemari lukisan. Berkat kemampuan
melukisnya, sang maestro pun dipercaya penguasa Timurid, Sultan Husain Bayqarah
(berkuasa 1469 M-1506 M), untuk menjadi pelukis istana.
Selain dipercaya Sultan, Behzad juga sering diminta oleh para penguasa Timurid untuk
melukis. Ketika kekuasaan Dinasti Timurid ambruk, pamor Behzad sebagai maestro lukis
tetap bersinar. Tak heran, jika penguasa Dinasti Safawiyah yang berpusat di Tabriz juga
mengangkatnya sebagai pelukis istana. Saat itu, Dinasti Safawiyah dipimpin oleh Shah
Ismail I Safav.
Behzad pun diangkat sebagai direktur studio lukis istana Safawiyah. Dengan kepercayaan
itu, sang maestro pun mengembangkan seni lukis yang kemudian menjadi ciri khas lukisan
Persia. Pelukis Persia di era Behzad kerap menggunakan susunan elemen-elemen arsitektur
geometrik sebagai struktur atau konteks komposisi dalam menyusun gambar. Behzad pun
memiliki kemampuan dalam membuat landskap.
Dalam Al-qur’an yang penuh kisah-kisah indah tersebut paling tidak terdapat 30 ayat
tentang keindahan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Dan, bila pelukis muslim
bertolak dari ayat-ayat Al-qur’an tersebut maka dalam dirinya senantiasa penuh dengan
kalimat tauhid setiap saat, maka lukisannya membuahkan hasil yang bernafaskan Islam
atau jauh dari bisikan-bisikan syetan. Mengingat pelukis Islam selalu berpegang teguh
dengan ayat-ayat Al-qur’an, tentulah yang bersangkutan tidak akan takut atau menunggu
dulu komando dari para alim ulama boleh atau tidaknya melukis atau membuat lukisan
sebagai karya sejauh jelas tujuan, fungsi dan sasarannya serta tidak menyimpang dari
ajaran agama Islam seperti yang terkandung dalam Al-qur’an.
Namun tentulah akan jauh lebih berarti dan bermakna bila seniman lukis Islam dan para
alim ulama yang ada dapat seiring dan sejalan dalam membentuk opini yang tidak
menyimpang sesuai ajaran Islam terhadap karya-karya lukis yang dihasilkan melalui
wilayah kreativitas dan penjelajahan senimannya yang dengan sendirinya seniman Islam
tidak ketinggalan dari aspek bentuk-bentuk karya dan nilai-nilai estetika yang ada di
dalamnya dengan hasil karya seniman non Islam.
Di Indonesia sendiri seni Islam berkembangan selain ditandai hadirnya sejumlah arsitektur
dengan interior pada mesjid-mesjid terkemuka di tanah air, juga hadirnya dalam bentuk-
bentuk ornamen yang mengambil mortif-motif flora bahkan fauna yang distilasi dari aspek
bentuk-bentuknya diberbagai tempat dan lokasi yang setiap saat menampilkan nilai
keindahan, juga ditandai maraknya perkembangan seni lukis kaligrafi Islam.
BAB III
PEMBAHASAN
Bab III Seni Rupa India membahas tinjauan umum seni rupa india,seni rupa masa
permulaan,budha,hindu dan jaina.
Bab IV Seni Rupa Cina membahas kerajaan tertua, dinasti shang ,chou ,chi’in ,han ,tang
,sung,dinasti yuan,ming,manchuria.
Bab V Seni Rupa Jepang membahas tentang seni rupa massa kebudayaan tertua,kesuburan
buday budha/cina,pertumbuhan kebudayaan nasional,pertengahan,pra modern,modern.
Bab VI Seni Rupa Islam membahas tentang tinjauan seni rupa islam,seni rupa islam dari
berbagai kurun waktu dan daerah.
3.2 KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN BUKU
BUKU UTAMA
●Keunggulan
Penyajian kompetensi dasar dan indikator keberhasilan di awal bab sangat baik
sebagai acuan tingkatan atau hal yang perlu dicapai setelah dan dengan
mempelajari materi.
Pembahasan materi sesuai dengan perkembangan ilmu yang dibutuhkan pada
zamannya.
Menggunakan kata-kata yang sederhana atau mudah dimengerti.
Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi, Hal ini sangat membantu
untuk pembaca mereview kembali hal-hal pokok yang harus diingat dan dipahami
dengan baik.
Sumber-sumber buku acuan dalam penulisan buku dicantumkan dengan baik
dalam daftar pustaka sehingga pembaca mengetahui sumber aslinya.
Cover buku cukup menarik.
●Kelemahan
4.1 KESIMPULAN
Sejarah adalah kajian tentang masa lampau,khususnya bagaimana kaitannya dengan
manusia.
Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang diciptakan manusia dengan menggunakan
rupa sebagai medium penggungkapan gagasan seni.
Sejarah seni rupa timur terdiri dari: Mesir,Mesopatamia,India,Cina,Jepang,Dan Islam.
Perkembangan sejarah seni rupa dapat dirunut sejak zaman purbakala hingga era modern.
Secara garis besar, sejarah seni rupa terbagi dalam beberapa periode sebagai berikut:
1. Seni Rupa Zaman Pra Sejarah
2. Zaman Peradaban Bangsa-Bangsa Kuno
3. Zaman Abad Pertengahan
4. Seni Rupa Zaman Renaissance
5. Seni Rupa Zaman Barok dan Rokoko
6. Seni Rupa Abad ke-19
7. Seni Rupa Abad ke-20
4.2 SARAN
Secara keseluruhan, buku ini tentu memiliki keunggulan tersendiri. Tetapi, buku ini
pun tidak luput dari kelemahan.Oleh karena itu, setiap buku haruslah terus meningkatkan
kualitas dan ketelitian dalam penulisan buku yang sesuai dengan kebutuhan pada setiap
zamannya, sehingga buku dapat membantu menjadikan orang yang ingin belajar memiliki
banyak pengetahuan yang lebih luas dan mendalam.
DAFTAR PUSTAKA