Gagas ide dari vihara adhi meitreya ini ialah bentuk bangunannya. Bentuk
bangunan secara umum bersifat dinamis dan cenderung simetris. Tampilan
bangunan yang diinginkan adalah bangunan dengan tampilan Arsitektural China.
Vihara sebagai bangunan ibadah identik dengan Arsitektur China dimana tampilan
bangunan memakai bentuk kuil sebagai ciri khas arsitekturnya. Ciri khas terdapat
pada bentuk atap dan tampak bangunan.
Bentuk atap memakai atap pelana dengan gevel berukir dan untuk atap
overstek memakai bentuk atap perisai. Kedua ujung nok terdapat bentuk ukiran
yang mencuat ke atas. Bentuk lisplank tipis dan sederhana, semakin ujung
semakin mengarah ke atas. Bentuk bangunan Vihara mengadopsi arti bentuk
Pagoda dimana semakin ke atas bangunan semakin mengecil dan jumlah lantai
bangunan harus ganjil.
Adanya bentuk adopsi dari Pagoda pada bangunan Vihara dimana lantai
dua lebih kecil dari lantai satu dan lantai tiga lebih kecil dari lantai dua maka
digunakan sistem konsol untuk menahan beban di lantai dua. Pada lantai tiga tidak
terdapat plat lantai, hanya tampilan bangunan dari luar yang dibuat tiga lantai
karena jumlah lantai pada bentuk bangunan Pagoda harus ganjil.
TREN BUSANA
Tren busana yang akan menjadi sumber ide ialah tren ombre atau gradasi.
Kata Prancis ombre diterjemahkan menjadi "berbayang." Sebagai teknik
pewarnaan dalam desain dan mode rumah, di mana istilah tersebut
menggambarkan gradien warna, sudah ada setidaknya sejak tahun 1800-an. ombre
atau gradasi merupakan motif yang merupakan hasil dari perpindahan warna baik
dari gelap ke terang atau sebaliknya. Fungsi dari penerapan gradasi warna adalah
untuk menggabungkan beberapa unsur perubahan warna agar menjadi kesatuan
warna yang menarik. Sehingga saat warna-warna tersebut disejajarkan tidak
terlihat kontras atau terlihat jauh berbeda.
SEBASTIAN GUNAWAN
Style dalam dunia fashion ini merujuk kepada suatu gaya yang khas pada
pakaian yang dapat menimbulkan suatu kesan yang menarik. Selain itu, style
merupakan suatu cara untuk mengekspresikan diri sendiri melalui pemilihan gaya
pakaian estetik yang dikenakan. Style saat ini tidak terbatas hanya pada satu tipe
saja, melainkan banyak sekali style mix and match yang merupakan pencampuran
2 atau lebih gaya pakaian yang dikenakan pada satu waktu tertentu.
Style yang akan di tonjolkan ialah Feminine style. Karakter pada dtyle ini
mencerminkan perilaku empati, peka, peduli, rasa manis, kasih sayang, toleransi,
pemeliharaan, dan rasa hormat. Feminine style didominasi oleh warna-warna
kalem seperti warna shade dan pastel. Hal ini lah yang memberikan kesan
feminine, romantic dan anggun.
Kemudian pada feminine style ini akan menunjukkan kesan simetris dan
repetition. Keseimbangan simetris yaitu keseimbangan yang dapat dicapai dengan
bentuk atau garis, atau warna antara ketiga macam atau yang antara sebelah kiri
dan kanan sama jaraknya dari pusat (tengah-tengah) busana tersebut, misalnya
blus (bebe) yang mempunyai belahan di tengah muka dengan kerah setengah
tegak.
Harpersbazaar.2019.https://harpersbazaar.co.id/articles/read/3/2019/6556/mengen
al-desainer-indonesia-sebastian-gunawan