Anda di halaman 1dari 8

GAGAS IDE : MAHA VIHARA ADHI MEITREYA

Maha Vihara Adhi Maitreya adalah bangunan vihara terbesar di Indonesia.


ihara ini mulai dibangun tahun 1991 dan baru diresmikan pada tanggal 21 Agustus
2008. Tujuan utama pembangunan Maha Vihara Maitreya pastinya adalah sebagai
tempat peribadatan umat Buddha di Medan secara khususnya dan Sumatera Utara secara
umum. Pengambilan nama Maha Vihara Maitreya tak lepas dari sosok Buddha
Maitreya. Maitreya merupakan bahasa Sanskerta yang berasal dari kata “metta”
atau cinta kasih. Dalam bahasa Pali, Maitreya sering juga disebut dengan
Metteya.

Gagas ide dari vihara adhi meitreya ini ialah bentuk bangunannya. Bentuk
bangunan secara umum bersifat dinamis dan cenderung simetris. Tampilan
bangunan yang diinginkan adalah bangunan dengan tampilan Arsitektural China.
Vihara sebagai bangunan ibadah identik dengan Arsitektur China dimana tampilan
bangunan memakai bentuk kuil sebagai ciri khas arsitekturnya. Ciri khas terdapat
pada bentuk atap dan tampak bangunan.

Bentuk atap memakai atap pelana dengan gevel berukir dan untuk atap
overstek memakai bentuk atap perisai. Kedua ujung nok terdapat bentuk ukiran
yang mencuat ke atas. Bentuk lisplank tipis dan sederhana, semakin ujung
semakin mengarah ke atas. Bentuk bangunan Vihara mengadopsi arti bentuk
Pagoda dimana semakin ke atas bangunan semakin mengecil dan jumlah lantai
bangunan harus ganjil.

Adanya bentuk adopsi dari Pagoda pada bangunan Vihara dimana lantai
dua lebih kecil dari lantai satu dan lantai tiga lebih kecil dari lantai dua maka
digunakan sistem konsol untuk menahan beban di lantai dua. Pada lantai tiga tidak
terdapat plat lantai, hanya tampilan bangunan dari luar yang dibuat tiga lantai
karena jumlah lantai pada bentuk bangunan Pagoda harus ganjil.
TREN BUSANA

Tren busana tahun ke tahun berubah-uubh. Baik mengulang tren yang


sudah pernah ada atau tren baru yang merupakan ide segar dalam inspirasi
berpakaian. Trend fashion adalah perpaduan style atau gaya dengan desain yang
cenderung dipilih, Diterima, Digemari dan digunakan oleh mayoritas masyarakat
yang akan memberi kenyamanan dan membuat lebih baik pada satu waktu
tertentu. Berbagai macam trend fashion dari trend warna, bahan, dan sebagainya.
Salah satu gaya berpakaian yang selalu menarik di bahas adalah tampilan pesta.

Tren busana yang akan menjadi sumber ide ialah tren ombre atau gradasi.
Kata Prancis ombre diterjemahkan menjadi "berbayang." Sebagai teknik
pewarnaan dalam desain dan mode rumah, di mana istilah tersebut
menggambarkan gradien warna, sudah ada setidaknya sejak tahun 1800-an. ombre
atau gradasi merupakan motif yang merupakan hasil dari perpindahan warna baik
dari gelap ke terang atau sebaliknya. Fungsi dari penerapan gradasi warna adalah
untuk menggabungkan beberapa unsur perubahan warna agar menjadi kesatuan
warna yang menarik. Sehingga saat warna-warna tersebut disejajarkan tidak
terlihat kontras atau terlihat jauh berbeda.
SEBASTIAN GUNAWAN

Sebastian Gunawan adalah seorang desainer fashion ternama Indonesia.


Gunawan belajar di sekolah mode Susan Budiharjo sebelum pindah ke luar negeri
untuk belajar di Istituto Artistico Dell' Abbigliamento Marangoni di Milan,
Italia. Dia kembali ke Indonesia untuk mendirikan rumah mode sendiri setelah
studinya di Italia. Sebastian begitu mengapresiasi sejarah, sehingga sejarah
menjadi inti dari koleksi-koleksi rancangannya. Namun, dengan talenta yang ia
miliki, tidak ada satupun karyanya yang tarlihat ketinggalan zaman.

Saat ia baru berumur 17 tahun, Sebastian sudah menunjukan minatnya


belajar fashion design. Ia pun diam-diam menyisihkan uang sakunya untuk belajar
dengan Susan Budihardjo. Kemudian, ia memilih untuk melanjutkan
pendidikannya di Fashion Institute of Design and Merchandising (FDIM) di Los
Angeles, Amerika Serikat. Milan kemudian dijadikan sebagai tujuan selanjutnya.
Sebastian memilih untuk belajar fashion illustration di Instituto Artistico
Abbigliamento Marangoni untuk mendalami ilmunya di dunia mode lebih
mendetail.

Sebastian pun menuai kesuksesan sebagai seorang couturier dari


Indonesia. Meskipun Ia seorang couturier, Seba memiliki pandangan sendiri
terhadap aliran couture di Indonesia yang mengharuskan desainernya untuk
menciptakan setiap gaun berbeda-beda. Gaun-gaun couture yang sering dianggap
sulit untuk dikenakan juga membuat Seba memiliki pandangan tersendiri tentang
konsep wearability. Baginya, apabila seseorang ingin tampil memukau
dibutuhkan pengorbanan dan usaha yang lebih.

Pandangannya terhadap konsep wearability sejalan dengan filosofinya


terhadap wanita yang pantas untuk mengenakan rancangan label Sebastian
Gunawan, baginya para wanita Sebastian Gunawan adalah wanita yang memiliki
jati diri serta tidak takut untuk tampil berbeda. Salah satunya gaun-gaun couture
yang mewakili ialah gaya gaun yang mengalami penggulangan, simetris dan
berkesan feminine.
GAGAS STYLE

Style dalam dunia fashion ini merujuk kepada suatu gaya yang khas pada
pakaian yang dapat menimbulkan suatu kesan yang menarik. Selain itu, style
merupakan suatu cara untuk mengekspresikan diri sendiri melalui pemilihan gaya
pakaian estetik yang dikenakan. Style saat ini tidak terbatas hanya pada satu tipe
saja, melainkan banyak sekali style mix and match yang merupakan pencampuran
2 atau lebih gaya pakaian yang dikenakan pada satu waktu tertentu.

Style yang akan di tonjolkan ialah Feminine style. Karakter pada dtyle ini
mencerminkan perilaku empati, peka, peduli, rasa manis, kasih sayang, toleransi,
pemeliharaan, dan rasa hormat. Feminine style didominasi oleh warna-warna
kalem seperti warna shade dan pastel. Hal ini lah yang memberikan kesan
feminine, romantic dan anggun.

Kemudian pada feminine style ini akan menunjukkan kesan simetris dan
repetition. Keseimbangan simetris yaitu keseimbangan yang dapat dicapai dengan
bentuk atau garis, atau warna antara ketiga macam atau yang antara sebelah kiri
dan kanan sama jaraknya dari pusat (tengah-tengah) busana tersebut, misalnya
blus (bebe) yang mempunyai belahan di tengah muka dengan kerah setengah
tegak.

Pengulangan (repetition) dalam suatu desain busana yaitu penggunaansatu


unsur desain yang diletakkan pada dua atau beberapa bagian pada suatu desain
busana, seperti garis, bentuk, tekstur, ruang, warna, corak.
DAFTAR PUSTAKA

Jiunkpe-ns-s1-2003-22499018-5758-vihara_maitreya- chapter https://dewey.


petra.ac.id/catalog/digital/detail?id=5758

Harpersbazaar.2019.https://harpersbazaar.co.id/articles/read/3/2019/6556/mengen
al-desainer-indonesia-sebastian-gunawan

Annieselke. 2022. https://blog.annieselke.com/ombre-obsessed/

Anda mungkin juga menyukai