Gedung-Gedung Bersejarah
DISUSUN OLEH:
NIM : 2191151007
KELAS :A
DOSEN PENGAMPU:
2019
A.IDENTITAS BUKU
B.TUJUAN PENUGASAN
BAB I
BAB II
1. Merekam Sejarah
Dalam sebuah perjalanan ke Bali bersama sang sketser Ipe Ma’aruf ke Bali,pak
Ipe ,pak Rusli dan Aku,nyeket di pasaar Sukowati.Yang suasananya sedemikian
ramai.Setiap perjalanan, dalam pemburuan nyekets,mengalami berbagai pengalaman
bathin yang member sebuah pemaknaan.Sehingga kehadiran sebuah karya merupakan
proses pengalaman kehidupan.Berjalan,melihat dan mengamati perisitiwa,aksi,reaksi
yang kemudian diungkapkan dalam wujud sketsa.
3. Kreasi Seni Sketsa
Garis menjadi unsure utama dalam senirupa sebagai bahasa ungkapan yang sangat
esensial.Garis-garis dalam sketsa belum direcoki oleh warna,tekstur,atau elemen-
elemen lainnya.Dan karena itu garis-garis disana sekaligus merupakan jejak emosi
dan getr ekspresi senimannya.
BAB III
Mungkin tidak semua tahu bahwa gambar memiliki banyak karakter sehingga
bagi sang perupa setiap goresan akan membuatnya tak pernah berhenti menumpahkan
egala ekspresinya.
Coretan adalah wujud dari semua ide-ide tanpa kata-kata tetapi mampu
berbicara.Lewat sebuah coretan lahirlah kepribadian dan Amran tahu betul
menuangkan coretan jadi bermakna tak hanya satu tetapi banyak.
Memahami karya sketsa yaitu dengan cara mengamati ketebalan garis yang memiliki
energy,spontanitas dan bersinergi.Garis yang tertuang pada gambar sketsa Amran
Ekoprawoto bagaikan satu kekuatan hati dan sebuah keteguhan dan ini menunjukkan
keperkasaan seseorang.
BAB IV
Dari sini lahirlah goresan garis menjadi sentuhan estetis.Garis bahasa yang paling
dasar dan paling jujur dari berbagai manipulasi.Goresan garis yang sudah memiliki
makna estetis inilah yang disebut sebuah sketsa.
BAB V
Amran Ekoprawoto adalah salah seorang perupa yang dahulu berkiprah dan
berkecimpung di dunia yang akrab dengan ‘dunia gores-menggores’ini lama
bermukim di kota Medan yang sedikit banyaknya ,ikut meramaikan khasannah
pertumbuhan senirupa daerah tersebut.
BAB VI
Kota Medan termasuk sangat beruntung karena masih memiliki saksi sejarah
berupa gedung-gedung tua.Bangunan tua dengan berbagai langgam arsitektur tapi
yang paling dominan adalah berkarakter Eropa.Dari segi arsitektur kota Medan
banyak memiliki sumber inspirasi.
II.KEUNGGULAN BUKU
1. KEUNGGULAN BUKU
Buku ini sangat menarik karena, menambah wawasan bagi mahasiswa serta
masyarakat luas karena,di dalam buku ini terdapat nama-nama pelukis sketsa gedung
tua di Medan, macam-macam gedung-gedung bersejarah yang ada di kota Medan
selain itu terdapat juga nama-nama jalan kota Medan tempoe doelo.Dan juga didalam
buku ini kita mengetahui apa itu yang dikatakan dengan sketsa,unsure
sketsa,karakteristik sketsa.Kemudian didalam buku ini juga terdapat beberapa
kosakata baru sehingga menambah wawasan bagi sipembaca.
IV.KELEMAHAN BUKU
1. KELEMAHAN BUKU
Didalam buku ini kata-katanya terlalu kecil,sehingga dapat menimbulkan efek
bosan bagi sipembaca.Penggunaan kosakata yang jarang digunakan membuat
bingung pembaca menangkap isi buku.Kemudian isi dari buku tersebut kurang tertuju
pada judul buku tersebut.Dan beberapa contoh gambar ukurannya terlalu kecil.
2. KEMUTAKHIRAN BUKU
Buku ini tidak memberikan dampak negative kepada pembaca,bahkan
memberikan wawasan positif yang membangun karakter yang lebih pada pembaca.
.
V.IMLIKASI TERHADAP:
1. TEORI/KONSEP
Dalam buku ini memiliki beberapa teori dan konsep seperti membangun dan
memberi wawasan lebih tentag dasar-dasar dalam membuat karya berupa sketsa,
yang dapat ditemukan dalam pembelajaran setiap materi antar bab yang ada,teorinya
melaui konsep-konsep sebagai berikut:
a)Bagaimanakah yang dikatakan dengan merawat sejarah.
b)Jenis-jenis gedung di kota Medan.
c)Jejak perupa Kepeduluan sejarah.
d)Seni sketsa rupa garis.
e)Sentuhan nuansa estetika.
2. PROGRAM PEMBANGUNAN INDONESIA
Buku ini sangat bagus dan sangat penting dalam dasar-dasar merancang
nirmana dwimatra dan buku ini sangat membangun sebagai media pengetahuan yang
lebih luas untuk para mahasiswa di Indonesia,bahkan buku ini memiliki cara-cara
menggambar nirmana dwimatra,serta contoh gambar nirmana dwimatra yang terus
meningkat dalam buku ini.
3. ANALISIS MAHASISWA
Buku ini mengupas tentang asas yang digunakan dalam menyusun gambar
nirmana yang benar,dipaparka apa itu merancang,unsure rupa dan bahasa rupa.Buku
ini juga menyertakan gambar yang bias digunakan sebagai acuan dalam proses
pelatihan menggambar dwimatra.Dengan dijelaskan proses pembuatan dwimatra dan
catatan latihan agar penggambaran bentuk semakin sempurna.Dalam buku ini
dipaparkan gambar nirmana yang baik sehingga kita tidak perlu takut untuk
menggoreskan tinta.Dan terdapat kata-kata baru untuk menambah pengetahuan
mahasiswa saat membaca buku ini.
VI.SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
SARAN
Bagi para pembuat dan penikmat karya sketsa diharapkan tetap memegang
teguh etika dalam pembuatan atau dalam menikmati karya tersebut.Dan pada dunian
pendidikan seni rupa dengan terus memberikan dukungan atau motivasi kepada
peserta didik untuk senantiasa berkarya dalam menciptakan atau mengembangkan
keindahan nirmana dwimatra atau mengembangkan seni di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA