TAHUN 2020
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan taufik hidayahnya serta berkat doa restu kedua orang tua tercinta sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas ini. Dalam penulis tugas ini penulis menyadari
sepenuhnya masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangan dikarenakan
terbatasnya kemampuan yang penulis miliki.
Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sedalam dalamnya
kepada yang terhormat : 1. Bapak Ismail Tuharea, S.Pd. selaku Guru mapel Sejarah
yang memberikan pengarahan kepada kami untuk tugas ini. 2. Yang tercinta dan
terkasih Ibu Walikelas X II S 2 dan teman teman saya yang membantu memberikan
saran dalam pembuatan Tugas ini.
Penulis
Daftar isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...............................................................................................5
BAB III....................................................................................................................7
LETAK GEOGRAFI DAN KONDISI MASYARAKATNYA.............................7
AWAL PERKEMBANGAN DAN MASA PUNCAK KEJAYAAN.....................9
AWAL KERAJAAN ROMAWI.............................................................................9
AKHIR KERAJAAN ROMAWI...........................................................................17
REPUBLIK ROMAWI..........................................................................................18
PEMBUBARAN REPUBLIK ROMAWI.............................................................20
KEKAISARAN ROMAWI....................................................................................22
HASIL DAN PENINGGALAN ROMAWI...........................................................36
KERUNTUHAN ROMAWI..................................................................................38
BAB IV .................................................................................................................40
KESIMPULAN......................................................................................................40
SARAN..................................................................................................................40
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................41
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Romawi ialah peradaban dunia yang letaknya terpusat di kota Roma Italia masa
kini. Peradaban Romawi dikembangkan Suku Latia yang menetap di lembah Sungai
Tiber. Suku Latia menamakan tempat tinggal mereka ‘Latium’. Latium merupakan
kawasan lembah pegunungan yang tanahnya baik untuk pertanian. Penduduk Latium
kemudian disebut dengan bangsa Latin. Pada mulanya, daerah Latium inilah bangsa
Latin hidup dan berkembang serta menghasilkan peradaban yang tinggi nilainya.
Kota Roma menjadi pusat kebudayaan mereka terletak di muara sungai Tiber.
Waktu berdirinya Kota Roma yang terletak di lembah Sungai Tiber tidak diketahui
secara pasti. Legenda menyebutkan bahwa Roma didirikan dua bersaudara keturunan
Aenas dari Yunani, Remus dan Romulus. Pada awlanyan Romawi merupakan daerah
Policy (daerah perkampungan) yang kemudian menjadi Kingdom dan titik puncaknya
menjadi Empire yang menjadi panutan diseluruh dunia sampai sekarang ini.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan
D. Metode Penulisan
D. Sistematika Penulisan
BAB II
LANDASAN TEORI
Tinjauan Pustaka
Laut Tengah dalam sejarah kuno merupakan laut dunia dimana bertemu tiga benua
yakni Asia, Afrika, dan Eropa. Ke dalam laut tersebut menjoroklah jazirah-jazirah
seperti Appenia, Balkan dan Anatolia, yang berturut-turut sekarang ditempati oleh
Negara Italia, Yunani, dan Turki. Pada perbatasannya dengan lautan Atlantik terdapat
jazirah Pirenea yang ujungnya Selatan mengatup ke ujung Barat Laut benua Afrika dan
membentuk selat Giblatar.
Dengan sendirinya karena adanya jazirah-jazirah tadi terbentuk laut-laut tepi seperti
Laut Adriatik, Laut Yonia dan Laut Hitam yang masing-masing masih disebari oleh
berbagai pulau besar-kevil. Pulau-pulau tersebut merupakan jembatan yang
menghubungkan Eropa dengan Asia dan Afrika.
Iklim di wilayah-wilayah disekitar Laut tengah cukup nyaman sepanjang tahun dan
curah hujan pun cukup, apalagi dizaman dahulu sehingga hutan lebat, misalnya Pulai
Sisilia. Demikian pula di Italia dan Balkan, akan tetapi dengan majunya peternakan
domba, banyak hutan kemudian terhapus.
Kontak antar bangsa lain adalah berlangsungnya perdagangan sejak zaman kuno
sehingga bersamaan dengan itu terjadi pula poertukaran peradaban. CASMIR dalam
bukunya Beknopte Geschiedenis der Wijsbegeerte menulis : “ ke situ bermuaralah
peradaban-peradaban Asia yang bersumber pada Babilonia dan Sumeria ( Peradaban
Mesopotamia), Peradaban Mesir di Afrika dan kemudian peradaban dari Arabia.
Penghubung Peradaban adalah bangsa pelaut Phunisia dari Sidon dan Tyrus yang
sekarang negerinya kita kenal sebagai Lebanon.
Romawi, apabila sekarang ada Italia yang beribukota di Roma menempati jazirah
Apenina; bersama Pulau Sisilia jazirah tersebut berbentuk seperti kaki yang menyepak
bola. Secara geografis keduanya mewujudkan jembatan terputus yang membujur utara-
selatan dan membagi laut tengah atas dua bagian yakni bagian barat dan timur.
Sumbangan terbesar dari Romawi kepada peradaban dunia jika kita telusuri,
tidaklah terletak dalam bidang pemikiran melainkan dalam penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan demikian maka budaya Romawi fungsinya melengkapi
sumbangan budaya Yunani. Budaya menggali etika secara spekulatif seperti yang ada di
Yunani kemudian diterjemahkan di Romawi menjadi moralitas sehari-hari. Di Yunani
DEMOCRITES menspekulasikan susunan materi dan EPICURUS mengingkari
hadirnya Tuhan didalam kosmos, tetapi di Romawi LUCRETIUS memandang agama
dan takhayul itu sebagai penyebab utama dari penderitaan manusia. Di Yunani moralitas
manusia kosong akan cerita petualangan ODYSSEUS, tetapi tokoh Romawi
VERGILIUS membuktukan adanya pangagungan Pahlawan dan Pemuliaan Kota Roma
dalam seni Puisi Romawi.
BAB III
PERADABAN ROMAWI
Pusat Imperium Romawi adalah Italia sekarang yang menempati jazirah Apenina;
bersama pulau Sisilia jazirah tersebut berbentuk seperti kaki menyepak bola. Secara
geografis keduanya mewujudkan jembatan terputus yang membujur Utara-Selatan dan
membagi Laut tengah atas dua bagian yakni bagian Barat dan Timur.
Pegunungan Apenina muncul di Selatan Italia sebagai pulau Sisilia di atas laut,
untuk melanjutkan diri ke pantai Afrika Utara. Dengan demikian selain negeri Italia
seperti disebutkan di atas menjembatani benua Eropa dengan Afrika, juga membagi laut
Tengah atas bagian Barat dan bagian Timur.
Sungai Tiber di Italia tengah membentuk lembah di mana kemudian kota Roma
didirikan dan membagi lembah tersebut menjadi dua bagian, yakni wilayah Latium dan
Etruria. Di wilayah yang pertama itu kemudian berkembang peradaban bangsa Latin.
Lembah yang lain di Italia yang penting selain dua tadi adalah Lembah sungai Po di
Utara dan Lembah Campania di selatan yang terkenal kesuburannya.
Syarat-syarat geografis seperti yang diuraikan diatas telah menentukan sejarah Italia
dari zaman ke zaman. Dari Italia Utara dapat dimasuki bangsa-bangsa berasal dari
Eropa Tengah dan pantai-pantai Timur berlabuhlah para imigran Yunani dan Asia kecil,
Iklim baik dan tumbuhan yang hijau disepanjang tahun menjadikan Italia berpenduduk
kaum gembala dan Petani yang makmur. Para Imigran dari Timur pada umumnya
mendiami lembah Campania yang subur tanahnya. Bangsa-bangsa pendatang yang
berasal dari Eropa Tengah, Eropa Timur dan Yunani serta Asia Kecil memasuki Italia
dari Utara dan Selatan.
Penduduk tertua di Italia Kuno adalah bangsa Liguria dan Lberia yang masih
serumpun dengan penduduk asli di negeri Spanyol dan Gallia (Prancis).
Kemudian baru datang bangsa Indo-Eropa dari Eropa Utara dan Menduduki daerah
di sekitar danau-danau Italia Utara. Mereka ini mendirikan rumah-rumah yang bertiang;
dari itu dapat disimpulkan bahwa mereka masuk negeri tersebut pada Akhir zaman
perunggu. Akhirnya bangsa-bangsa pendatang ini bercampur dengan pribumi dan
terbentuklah tiga bahasa utama di Italia, yakni : bangsa Umbria di Utara, bangsa Latin
di Tengah dan Bangsa Samnia di Selatan.
B. Awal Perkembangan dan Masa Puncak Kejayaan
Ketika bangsa Galia menyerang Roma setelah Pertempuran Allia pada 390 SM,
(menurut Polybius pertempuran tersebut terjadi pada 387/386 SM) mereka
menghancurkan semua catatan sejarah, sehingga tidak ada catatan sejarah dari masa
kerajaan.
D. Kekaisaran Romawi (30 SM)
Namun sekali lagi, pemerintahan Triumvirat ini tidak cukup berhasil, sehingga
menimbulkan banyak masalah termasuk kisah percintaan Markus Antonius dengan ratu
mesir Cleopatra di kemudian hari. Cleopatra sendiri adalah pemimpin terakhir dari
dinasti terakhir mesir (ptolemy), seorang ratu yang di masa sebelumnya juga pernah
memiliki skandal percintaan dengan Caesar. Kita tinggalkan dulu Cleopatra, setelah
para pembunuh Julius Caesar berhasil ditangkap dan dihancurkan, Triumvirat sepakat
untuk membagi kekuasaan secara geografis, dengan Octavianus di Eropa, Lepidus di
Afrika dan Antonius di Mesir.
Ketika kabar angin itu merebak dan terdengar oleh Octavianus, ia menjadi berang
dan mendeklarasikan perang melawan Anthony. Kedua belah pihak berhadapan muka di
Pertempuran Actium Pada tahun 31 SM. Pada pertempuran itu, pasukan Anthony
berhasil di desak dan di kalahkan (Anthony dan Cleopatra kemudian mengakhiri hidup
mereka dengan bunuh diri pada tahun 30 SM). Octavianus mendeklarasikan dirinya
sebagai kaisar romawi dengan berbagai gelar baru, termasuk Imperator dan Kaisar
Augustus (Augustus Caesar). Dengan pendeklarasian ini, maka Kekaisaran Romawi,
puncak dari dominasi politik yang dibangun selama 7 abad, resmi berdiri. Tepatnya
tahun 27 SM.
Tahun empat kaisar (69 Masehi)
Setelah Kasiar Nero meninggal karena bunuh diri pada tahun 68, meletuslah suatu
perang saudara di Kekaisaran Romawi (perang saudara pertama sejak kematian
Antonius pada tahun 30 SM), masa yang dikenal juga dengan sebutan Tahun empat
Kaisar (Year of the four emperors). Antara bulan Juni 68 hingga bulan Desember 69,
Kaisar Romawi berganti hingga 3 kali dalam satu tahun (Nero digantikan Galba, Galba
digantikan Otho, Otho digantikan Vitellius, Vitellius digantikan Vespasian, penguasa
pertama dari dinasti Flavian. Periode perang saudara ini sendiri dianggap menjadi awal
catatan hitam dalam sejarah Kekaisaran Romawi, karena akibat yang ditimbulkannya
berimplikasi besar pada kestabilan politik dan militer Roma saat itu.
Kekacauan ini sala satunya disebabkan karena tidak adanya suatu sistem yang jelas
yang mengatur tentang pergantian kekuasaan (succesion) sejak Augustus meninggal
tanpa menunjuk penerus Kekaisaran (normalnya, kekuasaan akan diserahkan kepada
anak sang kaisar, namun saat itu Augustus tidak memiliki anak). Hal ini menyebabkan
kekacauan saat pergantian kekaisaran pada abad ke-1 dan ke-2, namun biasanya
kekacauan yang terjadi tidak berlangsung lama.
Negeri ini berdiri selama lebih dari ribuan tahun. Selama keberadaannya, Bizantium
merupakan kekuatan ekonomi, budaya, dan militer yang kuat di Eropa, meskipun terus
mengalami kemunduran, terutama pada masa Peperangan Romawi-Persia dan
Bizantium-Arab. Kekaisaran ini direstorasi pada masa Dinasti Makedonia, bangkit
sebagai kekuatan besar di Mediterania Timur pada akhir abad ke-10, dan mampu
menyaingi Kekhalifahan Fatimiyah. Setelah tahun 1071, sebagian besar Asia Kecil
direbut oleh Turki Seljuk. Restorasi Komnenos berhasil memperkuat dominasi pada
abad ke-12, tetapi setelah kematian Andronikos I Komnenos dan berakhirnya Dinasti
Komnenos pada akhir abad ke-12, kekaisaran kembali mengalami kemunduran.
Bizantium semakin terguncang pada masa Perang Salib Keempat tahun 1204, ketika
kekaisaran ini dibubarkan secara paksa dan dipisah menjadi kerajaan-kerajaan Yunani
dan Latin yang saling berseteru. Kekaisaran berhasil didirikan kembali pada tahun 1261,
dibawah pimpinan kaisar-kaisar Palaiologos, tetapi perang saudara pada abad ke-14
terus melemahkan kekuatan kekaisaran. Sisa wilayahnya dicaplok oleh Kesultanan
Utsmaniyah dalam Peperangan Bizantium-Utsmaniyah. Akhirnya, Konstantinopel
berhasil direbut oleh Utsmaniyah pada tanggal 29 Mei 1453, menandai berakhirnya
Kekaisaran Romawi Timur.
Sejarah awal Kekaisaran Romawi
Pasukan Romawi ketika itu telah berhasil menguasai daerah luas yang melingkupi
seluruh wilayah Mediterania dan sebagian besar Eropa Timur. Wilayah-wilayah ini
terdiri dari berbagai kelompok budaya, baik yang masih primitif maupun yang telah
memiliki peradaban maju. Secara umum, provinsi-provinsi di wilayah Mediterania
timur lebih makmur dan maju karena telah mengalami perkembangan pesat pada masa
Kekaisaran Makedonia serta telah mengalami proses hellenisasi. Sementara itu, provinsi
di wilayah Barat kebanyakan hanya berupa pedesaan yang tertinggal. Perbedaan antara
kedua wilayah ini bertahan lama dan menjadi penting di tahun-tahun berikutnya.
F. Peninggalan Romawi
Buku ini hingga sekarang menjadi penuntun utama dalam mempelajari bahasa latin.
Hukum Romawi mengatur hubungan antara manusia dan haknya sebagai warga
negara. Hukum dianggap sebagai hasil karya cipta manusia, tetapi kedudukan hukum
diatas kedudukan manusia. Sarjana hukum yang terkenal pada masa itu adalah
Pampinianus dan juga kaisar Theoodius.
Orgnanisasi Bangsa Romawi adalah organisator yang ulung. Hal tersebut tampak jelas
dalam hal sebagai berikut :
- Bidang pemerintahan diatur dengan rapi dari pemerintahan pusat hingga ke daerah-
daerah.
Pada jaman Julius Caesar usutan bulan diubah karena dia ingin memasukan
namanya yaitu Juli = 7, Begitu juga masa Octavianus, Agustus = 8. Hal ini
menyebabkan kekacauan urutan bulan.
angka-angka Romawi
Bangunan yang monumental yakni Colloseum yaitu tempat pertarungan para
Gladiator.
Organisasi Kemiliteran, Pendidikan, kesenian, Filsafat Ilmu Pengetahuan
dan Hukum (Codex Justinianus).
G. KERUNTUHAN
Pada musim yang bagus dimana air dan nutrisi berlimpah, pohon membentuk pola
lingkaran lebar. Namun sebaliknya, pada kondisi tak terlalu bagus, lingkaran pohon
memiliki jarak yang jauh lebih rapat satu sama lain. "Musim panas hangat dan basah
terjadi pada masa kemakmuran Romawi di abad pertengahan. Meningkatnya iklim pada
250-600 sebelum masehi terjadi bersamaan dengan hancurnya Kekaisaran Romawi serta
kerusuhan pada periode migrasi." "Kekeringan di abad ketiga berparalel dengan periode
krisis di era Kekaisaran Romawi yang ditandai invasi bangsa barbar, kerusuhan politik
dan dislokasi ekonomi di beberapa propinsi Gaul."
Buntgen berharap temuan ini bisa menjadi peringatan bagi masyarakat dunia agar
lebih memperhatikan pergantian iklim di masa mendatang. Seperti Dikutip Telegraph.
"Hasil ini membantu manusia lebih waspada dan menyadari peradaban modern tak
kebal perubahan iklim," ujarnya.
o Hipotesa Bencana Alam
A. KESIMPULAN
Romawi kuno terbagi menjadi zaman kerajaan (1000-510 SM), zaman republik
(510-31 SM), dan zaman Kekaisaran (31 SM-476 M). Pada 476 M Romawi Timur
dikalahkan oleh bangsa Jerman, sedangkan Romawi Barat ditaklukan oleh Bangsa Turki
Otoman pada 1453 M. Maka dengan demikian berakhirlah masa kejayaan Kekaisaran
Romawi. peradaban Romawi kuno telah mewariskan berbagai bangunan kuno yang
mengagumkan seperti Pantheon, yaitu rumah dewa bagi bangsa Romawi; Limes, yaitu
tembok pertahanan yang sangat besar dan sulit ditembus; Amphiteater dan Colloseum,
yaitu stadion tempat berlangsungnya adu kekuatan manusia yang disebut gladiator yang
dapat menampung ratusan ribu penonton; serta puluhan kuil lainnya yang bertebaran di
kota Roma.
B. Saran
Diharapakan semoga pemabaca bisa menggali informasi selain dari sumber makalah
ini. Karena Penulis sadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga pemnaca
lebih bersemangat lagi membaca buku-buku dan sumber referensinya guna untuk
menambah wawasan.
Laporan ini di susun untuk memenuhi tugas Mapel Bahasa Jerman semester genap
Disusun Oleh
NISN : 0027290661