Anda di halaman 1dari 52

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia

PENDATAAN KOPERASI DAN


NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBERDAYAAN
KOPERASI DAN UMKM

2
SEBARAN JUMLAH KOPERASI (UNIT)
31 DESEMBER 2014

3
SEBARAN JUMLAH KOPERASI AKTIF (UNIT)
31 DESEMBER 2014

TOTAL KOPERASI AKTIF : 147.249 UNIT


Kaltara
Aceh 426 unit
3.764 unit

Kep. Riau Kaltim


Riau 3.524 unit
3.094 unit 1.391 unit Kalteng
2.268 unit Sulut
Jambi 3.426 unit Malut
2.291 unit Kalbar
Gorontalo 831 unit
2.871 unit
Sumsel 741 unit
4.336 unit Papua Barat
785 unit
Papua
1.784 unit
Sumut Babel
Sulteng
6.708 unit 836 unit
1.470 unit

Sumbar
2.621 unit DKI Jakarta
Bengkulu 5.645 unit Sultra
1.686 unit Jateng Kalsel 2.616 unit Maluku
22.563 unit 1.669 unit 2.370 unit
Lampung Sulbar Sulsel
3.041 unit 735 unit 5.318 unit
Banten
3.895 unit
Jabar
15.633 unit
Jatim
27.140 unit NTB
Keterangan:
DI. Yogyakarta Bali 2.283 unit > 10.000 unit
NTT
2.269 unit 4.401 unit 2.818 unit > 5.000 < 10.000 unit
< 5.000 unit 4
KOPERASI AKTIF YANG MELAKSANAKAN
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) *)
31 DESEMBER 2014

80.008 Unit (54,34%) dari 147.249 Unit Koperasi Aktif


Riau
Aceh Kaltara
2.069 unit
912 unit
(29,48%) 87 unit
(54,97%)
(20,42%)
Jambi Kep. Riau Sulut
329 unit Kaltim 832 unit
933 unit
(23,65%) 1.598 unit (24,30%)
(40,72%)
(45,35%) Malut
302 unit
Kalbar Gorontalo (36,34%)
Sumsel 700 unit 260 unit
1.584 unit (24,38%) (35,09%) Papua Barat
(36,52%) Kalteng 115 unit Papua
Sumut 454 unit (14,65%) 421 unit
2.779 unit (20,02%)
Babel Sulteng (23,60%)
(41,43%)
326 unit Kalsel 414 unit
Sumbar (39,00%) 792 unit (28,16%)
1.513 unit (47,45%)
(57,73%)
DKI Jakarta
Bengkulu 583 unit Jateng Sulbar
672 unit Sultra
(10,33%) 21.664 unit 181 unit 329 unit
(39,86%) Maluku
(96,02%) (24,63%) (12,58%)
Sulsel 239 unit
Lampung 1.288 unit (10,08%)
683 unit (24,22%)
(22,46%)

Banten Jabar Jatim Keterangan:


1.706 unit 22.788 unit
6.115 unit
(83,97%)
NTB > 70 %
(43,80%) (39,11%) 1.244 unit
(54,49%) NTT > 50% < 70 %
DI. Yogyakarta Bali 1.974 unit
1.369 unit 2.753 unit (70,05%) > 30
< 30
< 50
%%
(60,33%) (62,55%) 5
*) Rasio Sandingan dengan Koperasi Aktif < 30 %
KOPERASI AKTIF YANG TIDAK MELAKSANAKAN
RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT) *)
31 DESEMBER 2014

67.241 Unit (45,66%) dari 147.249 Unit Koperasi Aktif


Riau
Aceh Kaltara
1.695 unit
2.182 unit
(70,52%) 339 unit
(45,03%)
(79,58%)
Jambi Kep. Riau Sulut
1.062 unit Kaltim 2.594 unit
1.358 unit
(76,35%) 1.926 unit (75,70%)
(59,28%)
(54,65%) Malut
529 unit
Kalbar Gorontalo (63,66%)
Sumsel 2.171 unit 481 unit
2.752 unit (75,62%) (64,91%) Papua Barat
(63,48 ) Kalteng 670 unit Papua
Sumut 1.814 unit (85,35%) 1.363 unit
3.929 unit (79,98%)
Babel Sulteng (76,40%)
(58,57%)
510 unit Kalsel 1.056 unit
Sumbar (61,00%) 877 unit (71,84%)
1.108 unit (52,55%)
(42,27%)
DKI Jakarta
Bengkulu 5.062 unit Jateng Sulbar
1.014 unit (89,67%) 899 unit 554 unit Sultra
(60,14%) 2.287 unit Maluku
(3,98%) (75,37%)
(87,42%) 2.131 unit
Lampung Sulsel (89,92%)
2.358 unit 4.030 unit
(77,54%) (75,78%)

Banten Jabar Jatim Keterangan:


2.189 unit 4.352 unit
9.518 unit
(16,03%)
NTB > 70 %
(56,20%) (60,89%) 1.039 unit
(45,51%) NTT > 50% < 70 %
DI. Yogyakarta Bali 844 unit
900 unit 1.648 unit (29,95%) > 30
< 30
< 50
%%
(39,67%) (37,45%) 6
*) Rasio Sandingan dengan Koperasi Aktif < 30 %
RAGAM DATA KOPERASI

Data Aggregat Koperasi


• Jumlah Koperasi Nasional Provinsi
• Data Keragaan Koperasi
Data
• Data Indikator Kelembagan
Koperasi
• Data Indikator Usaha
Indonesia

Data Individu Koperasi (ODS)


• Nama dan Alamat (Indikator
Kelembagaan, Indikator Usaha)

7
DATA KOPERASI
Kondisi Data
Data Koperasi nasional yang dihimpun berdasarkan 2 (dua) jenis data, yaitu :
1. Data Aggregat
Data Aggregat merupakan data koperasi yang bersumber dari laporan Data SKPD
tingkat Provinsi yang membidangi Koperasi dan UKM seluruh Indonesia.

Dalam pelaksanaannya selama ini didukung :


a. Laporan Data SKPD tingkat Provinsi yang membidangi Koperasi dan UKM seluruh
Indonesia
b. Surat Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (per Semester)
c. Kegiatan Temu Konsolidasi Pemberdayaan Koperasi dengan mengundang SKPD yang
membidangi Koperasi dan UKM seluruh Indonesia.
Data Aggregat dimaksud memuat data-data sebagai berikut :
a. Jumlah Koperasi (aktif dan tidak aktif);
b. Indikator Kelembagaan meliputi : Jumlah Anggota Koperasi, Jumlah Karyawan
Jumlah Manajer dan Jumlah Koperasi yang melaksanakan RAT;
c. Indikator Keuangan meliputi : banyaknya Modal Sendiri, Modal Luar, Volume Usaha
dan SHU, Indikator Keuangan dihitung dengan satuan unit Rp/Juta.
8
DATA KOPERASI
LANJUTAN…
2. Data Online Database System (ODS/by name by address)
Data ODS merupakan data individu Koperasi secara detail yang di input oleh Pengelola
Data diseluruh Provinsi/Kabupaten/Kota melalui aplikasi ODS.
Aplikasi ODS telah digunakan sejak tahun 2010 untuk mendukung data Aggregat.

Data ODS meliputi data sebagai berikut :


a. Nama Koperasi;
b. Nomor dan Tanggal Badan Hukum;
c. Alamat tempat kedudukan Koperasi (Desa, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten,
Provinsi, d.Kodepos,No Telpon/fasimili, Email, Website).
e. Identitas Koperasi (Jenis, Kelompok);
f. Sektor Usaha Koperasi (Unit Usaha, Sub Unit Usaha, Volume Usaha);
g. Data Kepengurusan (Ketua, Sekretaris, Bendahara, Manajer, Pengawas);
h. Data Pemeringkatan dan Kesehatan Koperasi;
i. Data Indikator Kelembagaan (Jumlah Anggota, Karyawan, Manajer, Tanggal RAT);
j. Data Indikator Keuangan (Modal Sendiri, Modal Luar, Volume Usaha, Asset, SHU).
9
CONTOH LAPORAN INDIVIDU KOPERASI
DI ONLINE DATA SYSTEM

10
CONTOH LAPORAN INDIVIDU KOPERASI
DI ONLINE DATA SYSTEM
LANJUTAN…

11
PENGGUNA APLIKASI
ONLINE DATA SYSTEM (ODS)

Untuk mendukung penggunaan ODS didaerah telah diadakan pelatihan


tenaga pengelola/operator data yang dilaksanakan di Jakarta dan daerah,
sampai saat ini telah dilatih kepada 888 orang. Daerah yang telah
terkoneksi dengan ODS pada 33 Propinsi dan 490 Kab./Kota.

Selain dipergunakan oleh internal Kementerian Koperasi dan UKM, ODS


juga telah digunakan oleh K/L lain untuk berfungsi sebagai alat informasi
dan pendataan, serta kemitraan K/L dengan koperasi, pada saat ini aplikasi
ODS telah dipergunakan oleh BI, BPS, Bappenas, BPK dan BPJS
Ketenagakerjaan.

12
KELEBIHAN
APLIKASI ONLINE DATA SISTEM (ODS)

Dengan aplikasi ini dapat terlihat data koperasi secara riil

Dengan aplikasi dapat mengeliminir daerah yang tidak tertip dalam


pendataan koperasi

Dengan aplikasi dapat tidak terjadi tumpang tindih data koperasi

13
PENTINGNYA DATA

UU No. 23 Tahun 2014 pasal 274 tentang Pemerintahan Daerah,


antara lain menegaskan bahwa bahwa “ Perencanaan
pembangunanan Daerah didasarkan pada data dan informasi "

14
PERMASALAHAN

Terdapat beberapa permasalah mendasar dalam pengumpulan, pengolahan dan publikasi


data Koperasi Nasional, yaitu :
1. Tidak samanya data antara Data Aggregat dengan Data individu Koperasi.
Jumlah data Koperasi yang ada dalam database Online Data System (ODS) baru
tersedia 201.886 Unit Koperasi atau 96,37 % bila dibandingkan dengan data
Aggregat 209.488 Unit Koperasi (per Desember 2014).
2. Tidak sama antara data Agregat dengan data ODS disebabkan karena :
a. Banyak tidak aktifnya operator data di daerah baik di Propinsi maupun di
Kabupaten/ Kota dalam mengapdate data koperasi, hal ini disebabkan antara lain
seringnya mutasi pegawai (pengelola data);
b. Kurang baiknya infrastruktur jaringan internet di daerah;
c. Rendahnya dukungan anggaran APBD terhadap pendataan koperasi didaerah.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pada Tahun Anggaran 2015, telah diprogramkan
stimulus berupa Satuan Tugas Pendataan Koperasi yang online dengan Pusat melalui
dukungan anggaran dekonsentrasi.
15
TIM POKJA DATA KOPERASI DAN UMKM

I. Dasar Hukum
Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor :
02/Per/M.KUKM/II/2015 tanggal 11 Februari 2015 tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
dan Anggaran Dekonsentrasi Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Tahun
2015

II. Ketentuan Umum.


1. Online Data System, selanjutnya disebut ODS adalah Sistem Informasi/Aplikasi pendataan
individu Koperasi Indonesia (data by name by address) yang dikelola oleh Biro
Perencanaan, merupakan sarana resmi Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengelola
data individu Koperasi.

2. Kegiatan Fasilitasi Tim Pokja Data Koperasi dan Usaha Mikro Kecil tahun 2015
diperuntukkan bagi para Koordinator Pengelola Data dan Pengelola Data yang telah
ditetapkan melalui Surat Keputusan Kepala Dinas yang Membidangi Koperasi dan UMKM
Provinsi/D.I/Kab./Kota.

16
II. Tugas Pokok

Pengguna ODS disebut Pengelola Data yang terdiri dari Koordinator Pengelola Data
Tingkat Provinsi, serta Pengelola Data Tingkat Provinsi dan Tingkat Kabupaten/Kota.

1. Koordinator Pengelola Data adalah pegawai tetap pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang membidangi Koperasi dan UKM Provinsi setempat yang ditunjuk untuk
mendukung kelancaran pelaksanaan pendataan data koperasi di Tingkat
Provinsi/Kabupaten/Kota, dengan tugas pokok sebagai berikut :
1) Memberikan arahan, bimbingan, konsultasi dan melakukan koordinasi serta
menfasilitasi kegiatan pendataan koperasi yang dilakukan oleh Pengelola Data baik di
Tingkat Provinsi maupun Tingkat Kabupaten/Kota;
2) Berkoordinasi dengan Biro Perencanaan, memastikan dan mengawasi proses
pengelolaan data berjalan dengan baik, bertanggung jawab akan kesamaan data
antara Data Aggregat Koperasi dengan Data Individu Koperasi yang ada dalam
Database ODS dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan yang timbul;
3) Melakukan monitoring dan evaluasi atas kinerja Pengelola Data baik di Tingkat
Provinsi maupun Tingkat Kabupaten/Kota.

17
2. Pengelola Data Tingkat Provinsi adalah pegawai tetap/tidak tetap pada SKPD yang
membidangi Koperasi dan UKM Provinsi setempat, yang ditunjuk untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan pendataan koperasi di tingkat Provinsi, dengan tugas pokok
sebagai berikut :
1) Memasukkan data Koperasi primer dan sekunder tingkat Provinsi pada aplikasi
ODS, baik menambah data baru, maupun merubah (mengedit) data yang sudah
ada;
2) Memonitor terhadap perkembangan data terbaru di Provinsi, dan berkoordinasi
dengan Koordinator Pengelola Data.

3. Pengelola Data Tingkat Kabupaten/Kota adalah pegawai tetap/tidak tetap pada SKPD
yang membidangi Koperasi dan UKM Kabupaten/Kota, yang ditunjuk untuk mendukung
kelancaran pelaksanaan pendataan koperasi di tingkat Kabupaten/Kota, dengan tugas
pokok sebagai berikut :
1) Memasukkan data Koperasi primer dan sekunder tingkat Kabupaten/Kota pada
aplikasi ODS, baik menambah data baru, maupun merubah (mengedit) data yang
sudah ada.
2) Memonitor terhadap perkembangan data terbaru di Kabupaten/Kota, dan
berkoordinasi dengan Koordinator Pengelola Data Provinsi.

18
NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)

7/9/2015
SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)

Pada tanggal 26 Mei 2015 yang lalu telah di laksanakan Launching Sertifikat
Nomor Induk Koperasi (NIK) kepada Koperasi Aktif yang telah melaksanakan
RAT.

NIK diberikan kepada seluruh Koperasi Aktif sebanyak 147.249 Unit.

Pemberian sertifikat NIK hanya diberikan kepada koperasi yang telah melakukan
RAT saja, yaitu sebanyak 80.008 Unit

20
SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)

Koperasi yang diberikan Sertifikat NIK adalah Koperasi Aktif


secara Kelembagaan maupun Usahanya. Koperasi tersebut
akan diprioritaskan sebagai target sasaran didalam
pelaksanaan program-program kementerian, seperti
program peningkatan daya saing dan program penguatan
kelembagaan koperasi sesuai dengan kapasitas koperasi
yang bersangkutan. Disamping itu akan didorong bermitra
dengan Lembaga lain seperti BUMN, BUMD maupun Swasta
dengan prinsip saling menguntungkan, dan juga akan
dijadikan contoh bagi koperasi lainnya dalam meningkatkan
kapasitas dan kualitasnya.
21
SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)

1. Maksud pemberian Sertifikat NIK adalah :


a. Menertibkan administrasi badan hukum koperasi;
b. Memudahkan pelayanan kebutuhan informasi Badan Hukum
Koperasi.
2. Tujuan pemberian Sertifikat NIK adalah :
a. Mengidentifikasi nama-nama koperasi yang benar-benar aktif secara
kelembagaan dan usaha;
b. Memudahkan monitoring, evaluasi dalam rangka pengembangan koperasi secara
terarah dan tepat sasaran melalui program peningkatan daya saing maupun
penguatan kelembagaan koperasi;
c. Mendorong terwujudnya kemitraan dengan lembaga lainnya (BUMN, BUMD,
swasta) dengan prinsip saling percaya dan menguntungkan.
3. Fungsi Pemberian NIK :
a. Memberikan kepastian keberadaan koperasi secara legal sebagai Bahan Hukum;
b. Memastikan koperasi tersebut masih aktif secara kelembagaan maupun usaha;
c. Meningkatkan kepercayaan para pihak yang akan bermitra dengan koperasi.
22
SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI (NIK) AKAN
DIGUNAKAN SEBAGAI KONTROL

1. Pemberian rekomendasi atas usulan program-program


Pemerintah maupun daerah;
2. Permohonan kredit perbankan dan lembaga non perbankan;
3. Permohonan jaminan kredit;
4. Permohonan izin investasi usaha baru;
5. Permohonan keikut sertaan dalam pameran dan promosi
dagang;
6. Dan lain-lain, yang memerlukan kepastian keberadan koperasi
yang bersangkutan dari segi legalitas Badan Hukum dan
usahanya.

23
CONTOH SERTIFIKAT NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)

24
PENERBITAN SERTIFIKAT
NOMOR INDUK KOPERASAI (NIK)

Surat Deputi Bidang Kelembagaan Koperasi dan UKM Nomor : 467/DEP.1/V/2015


tanggal 27 Mei 2015 perihal Pemberian Sertifikat Nomor Induk Koperasi dan QR
Code.

Surat Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Nomor : 257/SM/VI/2015


tanggal 22 Juni 2015 perihal Penerbitan Sertifikat Nomor Induk Koperasi.

Bagi Koperasi Aktif sebanyak 147.249 Unit tersebut diberikan NIK, untuk
sementara sebanyak 80.008 Unit koperasi aktif yang telah melakukan RAT
diberikan Sertifikat NIK dengan QR Code. Selanjutnya untuk memudahkan
didalam pemberian Sertifikat NIK dengan QR Code tersebut, daerah dapat
melakukan penerbitan Sertifikat NIK dengan QR Code dengan terlebih
dahulu berkoordinasi dan melakukan verifikasi dengan Bagian Data Biro
Perencanaan
25
PROSEDUR PENERBITAN SERTIFIKAT
NOMOR INDUK KOPERASAI (NIK) OLEH DINAS
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA

1. Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota mendata Koperasi yang akan diberikan Sertifikat NIK


sesuai dengan koperasi binaan di wilayah masing-masing;
2. Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota melengkapi data Koperasi yang akan diberikan
Sertifikat NIK melalui aplikasi Online Data Syistem (ODS) secara lengkap dan benar;
3. Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota akan memberikan tanda pada aplikasi ODS bahwa data
koperasi telah lengkap dan siap di validasi;
4. Dilakukan pengecekan data atas Koperasi yang akan diberikan Sertifikat NIK melalui
aplikasi ODS dengan urutan validasi sebagai berikut :
a. Untuk Koperasi binaan Kabupaten/Kota, validasi dilakukan oleh
Dinas Provinsi dan
validasi lanjutan oleh Kementerian Koperasi dan UKM;
b. Untuk Koperasi binaan Provinsi, validasi dilakukan oleh
Kementerian Koperasi dan
UKM;
c. Untuk Koperasi binaan Nasional, validasi dilakukan oleh
Kementerian Koperasi dan
UKM; 26
PROSEDUR PENERBITAN SERTIFIKAT
NOMOR INDUK KOPERASAI (NIK) OLEH DINAS
PROVINSI/KABUPATEN/KOTA
LANJUTAN

5. Setelah di lakukan validasi data, maka Sertifikat NIK siap dilakukan pencetakan oleh :
a. Koperasi binaaan Kabupaten/Kota oleh Dinas tingkat
Kabupaten/Kota;
b. Koperasi binaan Provinsi oleh Dinas tingkat Provinsi;
c. Koperasi binaan Nasional oleh Kementerian Koperasi dan UKM;
6. Dilakukan pencetakan Sertifikat NIK sesuai Koperasi binaan wilayah masing-masing dan
dikirimkan ke Sekretariat Kementerian Koperasi dan UKM Biro Perencanaan Bagian
Data;
7. Sekretariat Kementerian Koperasi dan UKM Biro Perencanaan Bagian Data mengajukan
ke Menteri Koperasi dan UKM untuk dilakukan legalisasi Sertifikat NIK dengan
memberikan cap basah;
8. Sertifikat NIK dikirim ke Dinas Provinsi dan pendistribusian oleh Dinas wilayah dimana
domisili Koperasi berasal.

27
CARA MENGAKSES
NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)
Akses http://www.depkop.go.id dan pilih link [NIK (Nomor Induk Koperasi)]

KLIK
28
CARA MENGAKSES
NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)

Pilih wilayah kedudukan koperasi yang ingin dicari

Pilih Pilih Kab/Kota


Provinsi

29
CARA MENGAKSES
NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)

Pilih wilayah kedudukan koperasi yang ingin dicari

Ketik Nama KLIK


Koperasi

30
CARA MENGAKSES
NOMOR INDUK KOPERASI (NIK)
Layar menampilkan hasil pencarian data koperasi dan NIK, klik link [detil] untuk
menampilkan data individu koperasi.

KLIK
[DETAIL]

31
32
33
FORM PROFIL KOPERASI
A. Identitas Koperasi :
1. Nama Koperasi : …………………………………………………………..
2. Kelompok Koperasi : …………………………………………………………..
3. Tahun Berdiri : …………………………………………………………..
4. Badan Hukum : ……………………………………………………………
5. Tanggal BH : ……………………………………………………………
6. Nomor PAD : …………………………………………………………...
7. Tangggal PAD : …………………………………………………………….
8. Bentuk Koperasi : …………………………………………………………….
9. Jenis Koperasi : …………………………………………………………….
10. Alamat Lengkap : Jalan : ……………………………………………………………………..
Kelurahan : ……………………………………………………………………..
Kecamatan : ……………………………………………………………………..
Kab./Kota : ……………………………………………………………………..
Provinsi/D.I. : ……………………………………………………………………..
No.Telp./ Fax : ……………………………………………………………………..
E-mail : ……………………………………………………………………….
Website : ……………………………………………………………………….
34
FORM PROFIL KOPERASI
B. Susunan Pengawas : C. Susunan Pengurus
1. Ketua Umum : 1. Ketua Umum :
2. Anggota : 2. Sekretaris :
3. Anggota : 3. Bendahara :
4. Anggota :
Bendahara :

D. Kegiatan Usaha : ………….

E. Keragaan Koperasi (posisi 5 tahun terakhir):


5. Tanggal RAT :
6. Anggota : Laki – Laki : ………… Orang Perempuan : ………….. Orang
7. Karyawan : Laki – Laki : ………… Orang Perempuan : ………….. Orang
8. Modal Sendiri :
9. Modal Luar :
10. Asset/Kakayaan : Email : bagdat@depkop.go.id / bagiandata12@gmail.com
11. Volume Usaha : Telp : 021-52992885
35
12. SHU :
SANDINGAN DATA AGREGAT DAN DATA ODS

Jumlah
Jumlah
Agregat Data Insert Update
No Kabupaten Database Selisih % Status
Koperasi Des Data Data
dalam ODS
2014
1 Kota Ambon 745 775 30 104,03 0 0 TIDAK AKTIF
2 Kab. Maluku Tengah 522 498 (24) 95,40 0 0 TIDAK AKTIF
3 Kab. Buru 201 213 12 105,97 0 0 TIDAK AKTIF
4 Kab. Buru Selatan 163 81 (82) 49,69 0 0 TIDAK AKTIF
5 Kab. Seram Bagian Barat 140 140 - 100,00 0 0 TIDAK AKTIF
6 Kab. Seram Bagian Timur 156 156 - 100,00 0 0 TIDAK AKTIF
7 Kab. Maluku Tenggara 372 372 - 100,00 0 0 TIDAK AKTIF
8 Kota Tual 296 380 84 128,38 3 3 TIDAK AKTIF
9 Kab. Maluku Tenggara Barat 244 256 12 104,92 0 0 TIDAK AKTIF
10 Kab. Maluku Barat Daya 147 186 39 126,53 0 0 TIDAK AKTIF
11 Kab. Kepulauan Aru 145 128 (17) 88,28 0 0 TIDAK AKTIF
12 Provinsi 94 82 (12) 87,23 0 0 TIDAK AKTIF
99 Total 2.595 3.267 672 125,90 3 3
SANDINGAN DATA AGREGAT DAN DATA ODS
BERDASARKAN KOPERASI AKTIF
Jumlah Agregat
Jumlah Database
No Kabupaten Koperasi Aktif Des Selisih %
dalam ODS
2014

1 Kota Ambon 620 642 22 103,55

2 Kab. Maluku Tengah 377 359 (18) 95,23

3 Kab. Buru 108 143 35 132,41

4 Kab. Buru Selatan 142 60 (82) 42,25

5 Kab. Seram Bagian Barat 98 100 2 102,04

6 Kab. Seram Bagian Timur 117 122 5 104,27

7 Kab. Maluku Tenggara 285 292 7 102,46

8 Kota Tual 246 346 100 140,65

9 Kab. Maluku Tenggara Barat 154 156 2 101,30

10 Kab. Maluku Barat Daya 68 106 38 155,88

11 Kab. Kepulauan Aru 106 82 (24) 77,36

12 Provinsi 49 69 20 140,82

99 Total 1.993 2.477 484 124,28


SANDINGAN DATA AGREGAT DAN DATA ODS
BERDASARKAN KOPERASI MELAKSANAKAN RAT
Agregat Koperasi
Jumlah Database
No Kabupaten Aktif yg Melakukan Selisih %
dalam ODS
RAT Des 2014

1 Kota Ambon 40 - (40) -


2 Kab. Maluku Tengah 30 1 (29) 3,33
3 Kab. Buru 20 - (20) -
4 Kab. Buru Selatan 10 - (10) -
5 Kab. Seram Bagian Barat 20 - (20) -
6 Kab. Seram Bagian Timur 15 - (15) -
7 Kab. Maluku Tenggara 50 - (50) -
8 Kota Tual 24 - (24) -
9 Kab. Maluku Tenggara Barat 13 - (13) -
10 Kab. Maluku Barat Daya 5 - (5) -
11 Kab. Kepulauan Aru 10 - (10) -
12 Provinsi 2 - (2) -
99 Total 209 1 -208 0,48
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kota Ambon

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 745 Unit
b. Data ODS 775 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah 30 LEBIH
b. % 104,03

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


37
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kab. Maluku Tengah

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 522 Unit
b. Data ODS 498 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah (24) KURANG
b. % 95,40

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


38
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kab. Buru

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 201 Unit
b. Data ODS 213 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah 12 LEBIH
b. % 105,97

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


39
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kab. Buru Selatan

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 163 Unit
b. Data ODS 81 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah (82) KURANG
b. % 49,69

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


40
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kab. Seram Bagian Barat

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 140 Unit
b. Data ODS 140 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah - LEBIH
b. % 100,00

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


41
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kab. Seram Bagian Timur

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 156 Unit
b. Data ODS 156 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah - LEBIH
b. % 100,00

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


42
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kab. Maluku Tenggara

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 372 Unit
b. Data ODS 372 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah - LEBIH
b. % 100,00

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


43
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kota Tual

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 296 Unit
b. Data ODS 380 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah 84 LEBIH
b. % 128,38

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru 3 Unit
b. Update Data 3 Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


44
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kab. Maluku Tenggara Barat

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 244 Unit
b. Data ODS 256 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah 12 LEBIH
b. % 104,92

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


45
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kab. Maluku Barat Daya

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 147 Unit
b. Data ODS 186 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah 39 LEBIH
b. % 126,53

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


46
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Kab. Kepulauan Aru

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 145 Unit
b. Data ODS 128 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah (17) KURANG
b. % 88,28

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


47
PROVINSI : Provinsi Maluku
KABUPATEN \ KOTA : Provinsi

NO INDIKATOR JUMLAH SATUAN

A. PERKEMBANGAN DATA :
a. Data Aggregat 94 Unit
b. Data ODS 82 Unit

B. SELISIH DATA :
a. Jumlah (12) KURANG
b. % 87,23

C. PENGGUNAAN ODS :
a. Insert Data Baru - Unit
b. Update Data - Unit

D. STATUS PENGGUNA TIDAK AKTIF


48
SKEMA UPDATING DATABASE KOPERASI

Data Aggregat Koperasi


Setiap Triwulan

e
lin
Publikasi Website On
Dinas Provinsi

Data
Agregat
Koperasi

Data Individu
Koperasi
(by name by addres)

Online

Database Dinas Kab/Kota


Kementerian KUKM
49
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai