Fortopolio Fisika
Fortopolio Fisika
TAHUN 2020
Laporan ini di susun untuk memenuhi tugas Mapel Fisika semester genap
Tahun Pelajaran 2019 – 2020
Disusun Oleh
ttd ttd
ttd
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada penyusun sehingga penyusun berhasil menyelesaikan penulis
Tak lupa pula penyusun ucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu
penulis dalam pembuatan tugas fortopolio ini. Dan juga kepada Winda Waliulu, S.Pd selaku
guru mapel fisika, serta Ibu Walikelas X IIS 2, yang telah membimbing penulis dalam
pembuatan tugas fortopolio ini.
Tugas ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas Mapel Fisika.
Penulis sadar akan kekurangan yang terdapat dalam tugas ini. Oleh karena itu, penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca semua. Akhir kata penulis
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Gaya adalah dorongan atau tarikan yang menyebabkan suatu benda bergerak. Mekanika adalah
ilmu yan mempelajari gaya suatu benda serta efek dalam gaya itu.
Maka dari pengertian-pengertian di atas dapat dikatakan bahwa manusia dapat bergerak dengan
adanya gaya, gaya yang ditimbulkan atau yang dikerjakan oleh manusia menimbulkan suatu
gerakan-gerakan, dan dengan adanya gaya pada manusia itulah yang menyebabkan manusia
dapat berpindah dari satu tempat ketempat yang lain, jadi antara mekanika gerak dan gaya saling
berhubungan bagi manusia.
Dalam berbagai cara, banyak gerakan tubuh yang menerapkan prinsip-prinsip mesin yang
sederhana. Dengan memahami prinsip tersebut, bukan saja dapat mefasilitasi perawatan dan
penanganan pasien tetapi juga dapat mencegah terjadinya cedera pada perawat dan pasien
mereka.Salah satu contoh cedera yang berkaitan dengan pekerjaan adalah banyaknya perawat
yang mengalami cedera punggung serius, yang seringkali disebabkan oleh caranya dalam
pengangkatan pasien.
2. GERAK
1) Hukum Newton 1 mengenai gerakan
Hukum ini sering juga disebut sebagai hukum inersia (kelembaman). Hukum I Newton berbunyi
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama dengan nol, maka benda yang mula-mula diam akan
terus diam. Sedangkan, benda yang mula-mula bergerak, akan terus bergerak dengan kecepatan
tetap”.Pernyataan Hukum I Newton ini secara matematis dapat dituliskan sebagai: F = 0 (Jumlah
dari semua gaya yang bekerja sama dengan nol.) “Tubuh yg diam akan tetap diam, dan tubuh yg
bergerak akan tetap bergerak dalam kecepatan yg serupa kecuali dipengaruhi oleh gaya yang
tidak seimbang”
Contoh:
Ketika tubuh dalam keadaan istirahat semua otot dan organ lain juga dalam keadaan relaks.
Maka ketika kita akan menggerakkannya harus dimulai dari perlahan lahan (perlu pemenasan ).
Jika secara tiba-tiba digerakkan maka kemungkinan akan mengakibatkan cedera pada organ
tersebut.
Penumpang akan serasa terdorong kedepan saat mobil yang bergerak cepat direm
mendadak.Koin yang berada di atas kertas di meja akan tetap disana ketika kertas ditarik secara
cepat.
Ayunan bandul sederhana.
Pemakaian roda gila pada mesin mobil.
2) Hukum II Newton mengenai gerakan
Hukum ini berbunyi “Percepatan dari suatu benda akan sebanding dengan jumlah gaya (resultan
gaya) yang bekerja pada benda tersebut dan berbanding terbalik dengan massanya“
Rumus F= m . a
F= gaya Newton
m= massa benda
a= percepatan benda
Gaya dinyatakan dalam satuan Newton, massa dalam satuan kg dan percepatan dalam satuan
meter per detik. Semakin besar massa benda maka semakin besar gaya yang diperlukan dan
semakin besar percepatan suatu benda maka gaya yang diperlukan juga akan semakin besar
Hukum II Newton ini dapat pula dinyatakan dengan laju perubahan momentum sebuah benda
yang bergerak sebanding dan searah dengan gaya yang mempengaruhinya dan diformulasikan
sebagai:
F = d(mv) / dt
Gaya merupakan turunan dari fungsi momentum suatu benda terhadap waktu. Jika massa benda
adalah tetap maka:
F = m dv/dt
Gaya merupakan hasil kali antara massa benda dengan turunan fungsi kecepatan suatu benda
terhadap waktu.
Contoh:
Gaya otot yang diperlukan akan lebih besar ketika mengangkat beban yang berat dibandingkan
dengan ketika mengangkat beban yang ringan.
Ketika mendorong sebuah sebuah kereta pasien atau kursi dorong gaya yang diperlukan lebih
besar ketika mendorong pasien yang berbadan besar dibandingkan dengan ketika mendorong
pasien yang bertubuh kecil.
Mobil yang melaju dijalan raya akan mendapatkan percepatan yang sebanding dengan gaya
dan berading terbalik dengan massa mobil tersebut
Hukum ini menyatakan jika suatu benda mengerjakan gaya pada benda lain, maka benda yang
kedua ini akan mengerjakan gaya pada benda pertama yang besarnya sama dan arahnya
berlawanan. Secara matematis dituliskan sebagai:
Faksi = -Freaksi
Besarnya gaya reaksi sama dengan besarnya gaya aksi. Tanda negatif menyatakan bahwa arah
gaya reaksi berlawanan dengan arah gaya aksi.
Contoh:
Ketika telapak kaki menginjak tanah dan mendorong kearah belakang maka tanah akan
membalas dengan memberikan gaya yang besarnya dengan arah kedepan sehingga badan akan
terdorong maju.
Adanya gaya gravitasi
Peristiwa gaya magnet
Gaya listrik
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa: . Gaya adalah besaran vektor yang
memiliki besar & arah, Benda dapat bergerak karena adanya gaya. Aplikasi mekanika gaya dan
gerak dalam keperawatan sangat beragam. Contohnya: Botol infus IV harus terletak lebih tinggi
dari pasien karena Gaya gravitasi akan menjadi gaya yang cukup untuk memungkinkan aliran
larutan ke vena (drip cairan salin, transfusu darah) (gaya Gravitasi). Contoh lain, Kantong
perikardial untuk menampung cairan perikardial yg menjaga agar membran tetap terpisah dan
tidak saling menggesek akibat friksi dari dentuman jantung
3.2 Saran
Diharapkan mahasiswa dapat memahami konsep mekanika gaya dan gerak. Mahasiswa menerapkan ilmu
tersebut dalam praktek keperawatan. Bagi para pembaca diharapkan dapat memanfaatkan makalah ini
dengan sebaik – baiknya sebagai penambah ilmu pengetahuan