Anda di halaman 1dari 82

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN

SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK


SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH KECAMATAN SURALAGA
KABUPATEN LOMBOK TIMUR

Oleh:
Muh Zulkifli, S.Pd.I
NIM. 1320410001

TESIS

Diajukan kepada Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi


Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Islam
Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pendidikan
Agama Islam

YOGYAKARTA
2015
iv
v
vi
ABSTRAK

Muh Zulkifli, Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual


terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah di
Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur, Tesis, Yogyakarta: Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan gambaran kecerdasan emosional,


kecerdasan spiritual dan prestasi belajar siswa kelas XI Madrasah Aliyah di
Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur pada mata pelajaran Aqidah
Akhlak, menjelaskan pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar
Aqidah Akhlak, menjelaskan pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prestasi
belajar Aqidah Akhlak, dan menjelaskan pengaruh secara langsung maupaun tidak
langsung antara kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap prestasi
belajar Aqidah Akhlak siswa kelas XI Madrasah Aliyah di Kecamatan Suralaga
Kabupaten Lombok Timur.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan berjenis exspost facto.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket yang terdiri dari
variabel kecerdasan emosional dan variabel kecerdasan spiritual. Sedangkan data
mengenai variabel prestasi belajar Aqidah Akhlak didapat dari hasil nilai ujian
semester Ganjil siswa. Sementara untuk uji hipotesis digunakan teknik analisis
Regresi Ganda.
Hasil analisis data membuktikan bahwa (1) Kecerdasan emosional secara
langsung berpengaruh signifikan secara positif terhadap nilai rapor mata pelajaran
Aqidah Akhlak sebesar 0,551 dan nilai rapor mata pelajaran Aqidah Akhlak
dipengaruhi oleh faktor kecerdasan emosional sebesar 61,2%. (2) Kecerdasan
spiritual secara langsung berpengaruh signifikan secara positif terhadap nilai mata
pelajaran Aqidah Akhlak sebesar 0,402 dan nilai rapor mata pelajaran Aqidah
Akhlak dipengaruhi oleh faktor kecerdasan spiritual sebesar 67,1%. (3)
kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual berpengaruh terhadap prestasi
belajar Aqidah Akhlak sebesar 79,8%. Dengan kata lain, prestasi belajar Aqidah
Akhlak siswa dipengaruhi oleh faktor kecerdasan Emosional dan Kecerdasan
Spiritual sebesar 79,8%. Sedangkan sisanya 20,2% dijelaskan oleh variabel lain
selain kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritutal.

Kata Kunci: Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Spiritual dan Prestasi Belajar


Aqidah Akhlak.

vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan tesis ini


berpedoman pada Surat Keputusan Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor: 158/1987 dan 0543b/U/1987.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan


Tidak
‫ﺃ‬ Alif
dilambangkan
Tidak dilambangkan
‫ﺏ‬ Ba‟ B Be
‫ﺕ‬ Ta‟ T Te
‫ﺙ‬ Sa‟ Ṡ Es (dengan titik di atas)
‫ﺝ‬ Jim J Je
‫ﺡ‬ ḥa‟ Ḥ Ha (dengan titik di bawah)
‫ﺥ‬ Kha‟ Kh Ka dan ha
‫ﺩ‬ Dal D De
‫ﺫ‬ Żal Ż Zet (dengan titik di atas)
‫ﺭ‬ Ra‟ R Er
‫ﺯ‬ Zai Z Zet
‫ﺱ‬ Sin S Es
‫ﺵ‬ Syin Sy Es dan ye
‫ﺹ‬ Ṣād Ṣ Es (dengan titik di bawah)
‫ﺽ‬ Ḍāḍ Ḍ De (dengan titik di bawah)
‫ﻁ‬ Ṭa‟ Ṭ Te (dengan titik di bawah)
‫ﻅ‬ Ẓa‟ Ẓ Zet (dengan titik di bawah)
‫ﻉ‬ „ain ʻ Koma terbalik di atas
‫ﻍ‬ Gain G Ge
‫ﻑ‬ Fa‟ F Ef
‫ﻕ‬ Qāf Q Qi
‫ﻙ‬ Kaf K Ka
‫ﻝ‬ Lam L El
‫ﻡ‬ Mim M Em
‫ﻥ‬ Nun N En
‫ﻭ‬ Wawu W We
‫ﻩ‬ Ha‟ H Ha
‫ﺀ‬ Hamzah ` Apostrof
‫ﻱ‬ Ya‟ Y Ye

viii
B. Konsonan Rangkap Karena Syaddah Ditulis Rangkap
‫ﻋﺪﺓ‬ Ditulis „iddah

C. Ta’ Marbutah Di Akhir Kata


1. Bila dimatikan ditulis h
‫ﻫﺑﺔ‬ Ditulis Hibah

‫ﺟﺯﻴﺔ‬ Ditulis Jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan bagi kata-kata Arab yang sudah terserap
dalam bahasa Indonesia, seperti salat, zakat dan sebagainya, kecuali bila
dikehendaki lafal aslinya).

2. Bila diikuti dengan kata sandang „al‟ serta bacaan kedua itu terpisah, maka
ditulis dengan h.

ْ‫َﻛ َﺭﺍﻣَﺔْﺍﻷﻮِْﻟ َﻴﺎﺀ‬ Ditulis Karâmah al-auliyâ‟

3. Bila ta‟ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah
ditulis t atau h.

ِ‫َﺯ َﻛﺎﺓُﺍﻟْ ِﻔﻄْﺮ‬ Ditulis Zakâh al-fiţri

D. Vokal Pendek

Fathah Ditulis A
َ‫َﻓ َﻌﻞ‬ fa‟ala

i
Kasrah Ditulis żukira
َ‫ُﺬ ِﮐﺮ‬

ُ‫َﻴﺬْ َﻫﺐ‬ Dammah Ditulis u


yażhabu

E. Vokal Panjang
1 Fathah + alif Ditulis Â

2
‫ﺟﺎﻫِِﻟﻴَّﺔ‬
َ Ditulis
Ditulis
jâhiliyyah
â
fathah + ya‟ mati
Ditulis tansâ
3 ‫ﺴﻰ‬
َ ْ‫َﺗﻨ‬ Ditulis î
kasrah + ya‟ mati Ditulis karîm
4 ‫َﻜ ِﺮﻴْﻢ‬ Ditulis
Ditulis
û
furûd
dammah + wawu mati

ix
‫ﻓُﺮُﻭْﺽ‬
F. Vokal Rangkap
1 fathah + ya‟ mati Ditulis ai

2
ْ‫َﺒﻴْ َﻨﻜُﻢ‬ Ditulis
Ditulis
bainakum
au
fathah + wawu mati
Ditulis qaul
‫َﻗﻭْﻝ‬

x
MOTTO

Orang yang Murah Hati (Demawan), Dia Dekat dengan Allah, Dekat dengan Manusia, Dekat
dengan Surga, dan Jauh dari Neraka. Adapun Orang yang Kikir, Dia Jauh dari Allah, Jauh
dari Manusia, Jauh dari Surga, dan Dekat dengan Neraka. Orang Bodoh yang Pemurah
Lebih Disukai Allah dari pada Orang yang Tekun Beribadah Tetapi Kikir.
(HR. Imam Tirmidzi, Baihaqi, dan Thabrani)

xi
HALAMAN PERSEMBAHAN

Tesis ini penulis persembahkan kepada:


Almamater Tercinta
Program Pascasarjana, Prodi Pendidikan Islam, Konsentrasi
Pendidikan Agama Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

xii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
penyusunan tesis yang berjudul “Pengaruh Kecerdasan Emosional dan
Kecerdasan Spiritual tehadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak Siswa Kelas XI
Madrasah Aliyah di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur”. Shalawat
dan salam semoga senantiasa tetap tercurah kepada nabi Muhammad SAW yang
telah membawa umat manusia dari zaman jahiliyah menuju keselamatan yakni
islamiyah. Salam takzim yang sekhalis-khalisnya untuk para ulama pewaris Nabi
dan Rasul para Waliyullah min masyariqil ardii ila magaribiha.
Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan teisis ini tidaklah
terlepas dari Berkat dukungan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun
tidak langsung, sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini disampaikan rasa hormat, terimakasih,
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Drs. H. Akh. Minhaji, MA., Ph.D., selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga
Yogyakarta, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk
menempuh kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
2. Prof. Dr. H. Noorhadi, M.A., M.Phil., Ph.D, selaku Direktur Program
Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah memberikan
kesempatan dan juga kemudahan kepada penulis selama proses pendidikan.
3. Prof. Dr. H. Maragustam, M.A., selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Islam Program Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah
banyak memberikan motivasi dalam menjalani masa perkuliahan.
4. Dr. Abdul Munip, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan
waktu, memberikan bimbingan, arahan, dan petunjuk-petunjuk kepada penulis
sehingga tesis ini dapat terselesaikan dengan baik.

xiii
5. Rahmanto, MA., selaku Staf Program Studi Pendidikan Islam Program
Pascasarjana Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah banyak
membantu penulis dalam melancarkan persoalan-persoalan administrasi
selama proses perkuliahan sampai selesainya tesis ini.
6. Para guru besar beserta segenap dosen dan staf pengajar yang telah membekali
penulis dengan berbagai ilmu pengetahuan serta pengalaman sejak awal kuliah
sampai penulisan tesis ini.
7. Segenap civitas akademika UIN Sunan Kalijaga terutama Program
Pascasarjana yang memberikan kerjasama yang maksimal selama proses studi.
8. Pimpinan dan seluruh karyawan dan karyawati Perpustakaan UIN Sunan
Kalijaga yang telah memberikan bantuan berupa pinjaman buku sebagai
referensi dalam penulisan tesis ini.
9. Dr. H. Mugni Sn, M.Pd selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Program
Khusu (MAPK) SZ NW Anjani beserta jajarannya, Asmu‟I, S.Pd.I selaku
Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Mu‟alimin NW Boro‟ Tumbuh beserta
jajarannya, Syiaruddin, S.Ag selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah NW
Anjani beserta jajarannya, Dra. Hj. Nurul Hidayah selaku Kepala Sekolah
Madrasah Aliyah Mu‟alimat SZ NW Anjani beseta jajarannya, Muh. Tohir,
S.Hum selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah NW Pao‟ Lombok beseta
jajarannya, H. M. Wajdi, S.Ag selaku Kepala Sekolah Madrasah Aliyah NW
Suralaga beserta jajarannya, Abdurrahman, S.Pd.I selaku kepala Sekolah
Madrasah Aliyah Mu‟alimin SZ NW Anjani beserta jajarannya yang telah
memberikan izin, kesempatan dan dukungan kepada punulis untuk
melekakukan penelitian.
10. Yang tersayang dan orang yang paling saya hormati serta banggakan Ayahku
Amaq Huzaifah (Marjan) dan Ibundaku Inaq Zulkifli (Suburiah), yang dengan
ketulusan hati dan penuh kesabaran memberikan kasih sayang yang tiada tara,
membanting tulang tanpa mengenal waktu demi memperjuangkan
keberhasilanku dalam pendidikan. semoga Allah SWT membalas semua
ketulusan dan pengorbanan mereka. Hanya untaian do‟a yang saya panjatkan
untuk membalas semua kasih sayang mereka.

xiv
11. Nenek-nenek ku tersayang Papuk Marjan (Almarhum) dan Papuk Mahsudin,
yang selalu menuntun perjalananku dengan senyum dan do‟anya serta harapan
beliu semoga aku menjadi orang sukses.
12. Seluruh Pengurus Yayasan Prof. Dr. H. Khadirun Yahya beserta jajarannya,
yang telah membantu, dan mendukung kuliyah saya selama di Yogyakarta,
serta telah menuntun penulis dalam kenikmatan Iman dan zikrullah.
13. Ustaz Nuri Arnawadi QH, SH.I dan Ustaz Hifni, QH M.Pd, selaku
motivatorku.
14. Ustaz H. Sataruddin dan Istiri, yang ikut serta mendukung dan mensupot
kuliahku, serta putri kesanyangannya Fuji Ardani Putri yang selalu menanti
kesuksesanku. Semoga dalam penantiaannya medapat Ridha Allah SWT.
15. Secara khusus penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang
yang tercinta, Semua Keluargaku, Sahabat-sahabat terbaikku Bang Ahyar,
Bang Komar, Bang Kamil, Kang Faiman, Bang Mahfud, Seluruh abang-abang
dan kakak yang ikut Thareqat Naqsabandiyah al-Khalidiyah di Surau Saiful
Amin 1 Yogyakarta dan juga teman-teman kelas PAI angkatan 2013 yang
telah banyak memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan tesis
ini.
Semoga segala kebaikan dan pertolongan semunya menjadi amal
ibadahnya kepada Allah SWT. Akhir kata penulis mohon maaf apabila masih
banyak kekurangan dalam penyusunan tesis ini, Oleh karena itu, saran dan
kritikan konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dan
penyempurnaan tesis ini. Akhir kata semoga tesis ini dapat bermamfaat bagi
semua pihak yang memerlukan, Amin.

Yogyakarta, 9 Februari 2015


Penulis,

Muh Zulkifli, S.Pd.I


NIM: 1320410001

xv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


PERNYATAAN KEASLIAN ................................................................... ii
PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ...................................................... iii
PENGASAHAN ........................................................................................ iv
PERSETUJUAN TIM PENGUJI UJIAN TESIS . ................................ v
NOTA DINAS PEMBIMBING ............................................................... vi
ABSTRAK ................................................................................................. vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN .................................... viii
MOTTO ..................................................................................................... xi
HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................... xii
KATA PENGANTAR ............................................................................... xiii
DAFTAR ISI.............................................................................................. xvi
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xx

BAB I : PENDAHULUAN ....................................................................... 1


A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian...................................................................... 7
D. Mampaat Penelitian .................................................................. 7
E. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................ 8
F. Kajian Pustaka .......................................................................... 9
G. Metode Penelitian ..................................................................... 11
H. Sistematika Pembahasan .......................................................... 33
BAB II : KEJIAN TEORI ........................................................................ 36
A. Kecerdasan Emosional ............................................................. 36
1. Pengertian Kecerdasan Emosional ...................................... 36
2. Ciri-Ciri Kecerdasan Emosioanl.......................................... 38
3. Aspek Penilaian Kecerdasan Emosional ............................. 40
B. Kecerdasan Spiritual ................................................................ 44
1. Pegertian Kecerdasan Spiritual............................................ 44
2. Fungsi Kecerdasan Spiritual ................................................ 50
3. Aspek Penilaian Kecerdasan Spiritual................................. 53

xvi
C. Prestasi Belajar ......................................................................... 55
1. Pegertian Prestasi Belajar .................................................... 55
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 58
3. Aspek Penilaian Prestasi Belajar ......................................... 61
BAB III : GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN................... 64
A. Biodata Madrasah ..................................................................... 64
B. Visi, Misi dan Tujuan ............................................................... 69
C. Keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha .................................. 79
D. Keadaan Siswa ......................................................................... 84
E. Keadaan Fasilitas...................................................................... 88
BAB IV : KECERDASAN EMOSIONAL, KECERDASAN SPIRITUAL
DAN PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK ............... 99
A. Kecerdasan Emosional ............................................................. 99
B. Kecerdasan Spiritual ................................................................ 100
C. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak ............................................... 101
D. Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Aqidah
Akhlak ...................................................................................... 102
E. Pengaruh Kecerdasan Spiritual terhadap Prestasi Belajar Aqidah
Akhlak ...................................................................................... 105
F. Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual bersama-sama
berpengaruh terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak ........... 107
G. Uji Prasyarat ............................................................................. 109
1. Uji Normalitas .................................................................... 109
2. Uji Heteroskondensitas ...................................................... 113
3. Uji Multikolinieritas ........................................................... 115
H. Uji Hipotesis............................................................................. 117
BAB V : PENUTUP .................................................................................. 128
A. Kesimpulan ...................................................................................... 128
B. Saran ................................................................................................. 129
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 131
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

xvii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Skala Pengukuran ........................................................................ 18


Tabel 1.2 Kisi-kisi instrument Kecerdasan Emosinal ................................. 23
Tabel 1.3 Kisi-kisi instrument Kecerdasan spiritual ................................... 24
Tabel 1.4 Hasil Uji Validitas Instrument Kecerdasan Emosional............... 26
Tabel 1.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Kecerdasan Spiritual ................... 28
Tabel 1.6 Hasil Uji Reliabelitas .................................................................. 30
Tabel 3.1 Keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha Madrasah Mu‟alimin SZ NW
Anjani ......................................................................................... 79
Tabel 3.2 Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pegawai TU Madrasah Mu‟alimin
SZ NW Anjani ............................................................................ 80
Tabel 3.3 Keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha Madrasah Mu‟aliman SZ NW
Anjani ......................................................................................... 80
Tabel 3.4 Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pegawai TU Madrasah
Mu‟alimant SZ NW Anjani ........................................................ 80
Tabel 3.5 Keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha Madrasah Aliyah Program
Khsus (MAPK) SZ NW Anjani .................................................. 81
Tabel 3.6 Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pegawai TU Madrasah Aliyah
Program Khsus (MAPK) SZ NW Anjani ................................... 81
Tabel 3.7 Keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha Madrasah Aliyah Mu‟alimin
NW Anjani.................................................................................. 81
Tabel 3.8 Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pegawai TU Madrasah Aliyah
Mu‟alimin NW Anjani ............................................................... 82
Tabel 3.9 Keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha MA NW Suralaga ....... 82
Tabel 3.10 Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pegawai TU Madrasah Aliyah
NW Suralaga............................................................................... 82
Tabel 3.11 Keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha Madrasah Aliyah NW Pao‟
Lombok ....................................................................................... 83
Tabel 3.12 Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pegawai TU Madrasah Aliyah
NW Pao‟ Lombok ....................................................................... 83
Tabel 3.13 keadaan Guru dan Pegawai Tata Usaha Madrasah Aliyah Mu‟alimin
NW Boro‟ Tumbuh ..................................................................... 83
Tabel 3.14 Latar Belakang Pendidikan Guru dan Pegawai TU Madrasah Aliyah
Mu‟alimin NW Boro‟ Tumbuh .................................................. 84
Tabel 3.15 Keadaan Siswa TP 2014/2015 MA Mu‟alimin SZ NW Anjani 84
Tabel 3.16 Keadaan Siswa TP 2014/2015 MA Mu‟alimat SZ NW Anjani 85
Tabel 3.17 Keadaan Siswa TP 2014/2015 MAPK SZ NW Anjani ............ 85
Tabel 3.18 Keadaan Siswa TP 2014/2015 MA Mu‟alimin NW Anjani ..... 86
Tabel 3.19 Keadaan Siswa TP 2014/2015 MA NW Suralaga .................... 86

xviii
Tabel 3.20 Keadaan Siswa TP 2014/2015 MA NW Pao‟ Lombok ............ 87
Tabel 3.21 Keadaan Siswa TP 2014/2015 MA NW Boro‟ Tumbuh .......... 87
Tabel 3.22 Data Keadaan Inventaris MA Mu‟alimin SZ NW Anjani ........ 88
Tabel 3.23 Data Keadaan Inventaris MA Mu‟alimat SZ NW Anjani......... 90
Tabel 3.24Data Keadaan Inventaris MAPK SZ NW Anjani ...................... 91
Tabel 3.25 Data Keadaan Inventaris MA Mu‟alimin NW Anjani .............. 92
Tabel 3.26 Data Keadaan Inventaris MA NW Suralaga ............................. 93
Tabel 3.27 Data Keadaan Inventaris MA NW Pao‟ Lombok ..................... 95
Tabel 3.27 Data Keadaan Inventaris MA NW Boro‟ Tumbuh ................... 97
Tabel 4.1 Deskripsi Kecerdasan Emosional................................................ 99
Tabel 4.2 Deskripsi Kecerdasan Spiritual ................................................... 100
Tabel 4.3 Deskripsi Prestasi Belajar Aqidah Akhlak .................................. 101
Tabel 4.4 Uji normalitas menggunakan metode Kolmogrov-Smirnov ....... 111
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas .......................................................... 116
Tabel 4.6 Output Anova EQ (X1) dan Y .................................................... 117
Tabel 4.7 Output Coefficient EQ (X1) ........................................................ 118
Tabel 4.8 Koefisien Regresi Linier X1 dan Y............................................. 119
Tabel 4.9 Output Anova Untuk Kecerdasan Spiritual (X2) dan Y ............. 121
Tabel 4.10 Output Coefficient EQ (X1) ...................................................... 122
Tabel 4.11 Koefisien Regresi Linier X1 dan Y .......................................... 123
Tabel 4.12 Output Anova X1 dan X2 Terhadap Y ..................................... 124
Tabel 4.13 Output Coefficient EQ (X1) dan SQ (X2) ................................ 125
Tabel 4.14 Koefisien Regresi Berganda X1 dan X2 terhadap Y ................ 126

xix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rancangan Penelitian ............................................................. 12

Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas ....................................................... 112

Gambar 4.2 P-Plot Uji Normalitas .............................................................. 113

Gambar 4.3 Scatterplot................................................................................ 114

xx
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta

peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa. tujuan arti sitem pendikan tersebut untuk menumbuh

kembangkan peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggungjawab.1

Mengamati isi UU tersebut mengindikasikan bahwa fungsi

pendidikan sebagai pembentukan kepribadian yang mencerminkan nilai-

nilai keluhuran yang tinggi, atau dengan kata lain pendidikan sebagai

bingkai wilayah kepribadian manusia yakni membentuk sikap (affective

domain), serta melatih keterampilan (Psychomotor domain). Akan tetapi,

dalam tataran out comes pendidikan, belumlah menunjukkan domain yang

utuh. Bahkan, dapat dikatakan domain kognitif lebih dikedepankan dari

pada domain yang lainnya. Hal ini memberikan pemahaman bahwasanya

keperibadian manusia hanya berkaitan dengan kecerdasan otaknya semata,

yang belakangan ini pameliar disebut dengan IQ (Intelligence Quotion).

1
Undang-Undang SISDIKNAS (Sisitem Pendidikan Nasional) 2003 (Jakarta: Sinar
Grafika. 2003), hlm. 21
2

Menurut data sejarah sekitar abad 21, IQ merupakan sebuah

legenda atau paradigma lama tentang anggapan bahwa IQ sebagai satu-

satunya tolak ukur kecerdasan, yang juga sering dijadikan sebagai tolak

ukur kesuksesan dan keberhasilan seseorang.2 Pola pikir dan cara pandang

yang demikian telah melahirkan manusia terdidik dengan otak yang

cerdas, tetapi sikap, perilaku dan pola hidup sangat kontras dengan

kemampuan intelektualnya. Hal ini terbutkti banyak orang yang cerdas

secara akademik tetapi gagal dalam pekerjaan dan kehidupan sosialnya.

Individu itu memiliki kepribadian yang terbelah (split personalitiy), yaitu

ketidakterjadinya integrasi antara otak dengan hati. Kondisi tersebut pada

gilirannya menimbulkan krisis multi dimensi yang sangat memprihatinkan.

Dengan demikian, merupakan suatu kewajaran jika para orang tua wali

murid menaruh harapan yang sangat besar terhadap PAI pada umumnya

dan Mapel Aqidah Akhlak khususnya.

Pemahaman siswa tersebut diharapkan akan mampu untuk

mengamalkan ajaran Agama Islam dalam kehidupan sehari-hari.

Pengamalan ini bisa diwujudkan dengan perilaku-perilaku islami yang

diajarkan dalam Agama Islam. Proses pembelajaran Aqidah Akhlak

memberikan penjelasan tentang sikap terpuji dan sikap tercela, yang harus

diteladani dan yang harus dijauhi oleh segenap siswa. Aqidah Akhlak

merupakan pembelajaran yang bersifat aplikatif, sehingga dengan adanya

2
Lihat http://keluarga-alhikma.blogspot.com/2012/11/pq-iq-eq-sq.html, di akses pada
tanggal 19 November 2014
3

dapat membiasakan diri untuk dapat menerapkan sikap yang telah

ditanamkan di Madrasah.

Oleh karena itu, dikatakan sangat penting Mapel Aqidah Akhak

bisa tampil press memberi kesejukan untuk menyirami sanubari siswa

dalam mendapatkan pegangan hidup. Upaya yang harus dilakukan

pendidikan Islam ialah melakukan inovasi khususnya dalam membenahi

moralitas siswa. Salah satu jawaban dalam hal tersebut dapat diselaraskan

dengan menanamkan kecerdasan emosional (EQ) dan spiritual (SQ).

Hal ini bermula dari sebuah persoalan yang berkembang dalam

nalar manusia, bahwa kesuksesan tidak bisa diukur dari kecerdasan

intelektual belaka, tetapi kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual

tidak bisa di nafikan. Anehnya, sekian tahun konsep tersebut menjalar

dalam orientasi pendidikan. Ukuran keberhasilah diukur dari angka-angka,

sehingga dalam pembelajaranpun siswa hanya berorientasi mengejar

angka, tanpa memperdulikan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari.

Sangat ironis sekali, ternyata di dalam pendidikan agama islam pun ada

yang seperti demikian, yang hanya berorientasi pada penilian angka.

Terbukti bahwa tidak sedikit siswa yang sekolahnya Madrasah, tetapi tidak

mencerminkan keperibadian yang baik. Terutama siswa pindahan dari

Sekolah Umum (SMA) ke Madrasah Aliyah (MA) meberikan suntikan

kurang mengenakkan untuk keperibadian lingkungan siswa madrasah yang

lainnya. Disamping itu juga, secara umum fenomena Ujian Nasional

mempengaruhi motivasi siswa dalam belajar ilmu Agama Islam.


4

Kebanyakan siswa lebih condong untuk belajar ilmu umum saja. Karena

hal itu merupakan penentu kelulusan siswa yang terletak pada mata

pelajaran yang di UN-kan, yaitu: Matematika, Bahasa Inggris, Bahasa

Indonesia, dan Ilmu Pengetahuan Sosial, dan Ilmu pengetahuan Alam.

Dengan demikian siswa kurang berminat untuk belajar Pendidikan Agama

Islam.

Dari realitas itu, sudah barang tentu ketidakberhasilan pendidikan

bisa diharapkan. Selanjutnya, habituasi ESQ berusaha mengintegrasikan di

antara IQ, EQ dan SQ dalam wujud satu paket yang utuh. IQ dapat dicapai

dari pelajaran yang selama ini telah berkembang, sedangkan EQ yang

dimaksudkan ialah kecerdasan yang ada di dalam perasan diri sendiri dan

perasaaan orang lain. Adapun SQ, dititik beratkan pada untuk

memunculkan perasaan kasih sayang, cinta, kejujuran dan lain sebagainya.

Hampir di seluruh masyarakat dunia merindukannya karena tidak dibentuk

oleh lingkungan sebagaimana dikatakan oleh para ilmuan behavior, tetapi

sudah built in dalam hati setiap manusia.3

Berdasarkan hasil survey statistik penelitian menyebutkan bahwa

IQ ternyata tidak cukup untuk menerangkan kesuksesan seseorang.

Pengkorelasian IQ dengan tingkat kinerja dalam karir, taksiran tertinggi

untuk besarnya selisih IQ terhadap kinerja hanyalah sekitar 25%. Bahkan

untuk analisis yang lebih seksama yang dilakukan Amercan Psyicolocal

Press (1997) angka yang lebih tepat bahkan tidak lebih dari 10% atau

3
Ary Ginanjar A, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power (Jakarta: Arga, 2006), hlm.
80
5

bahkan hanya 4%. Hal ini berarti bahwa IQ paling sedikit tidak mampu

75%, apalagi 96% untuk menerangkan pengaruh terhadap kenerja atau

keberhasilan seseorang. Sementara Goleman menyebutkan pengaruh IQ

hanyalah 20% saja, sedangkan 80% dipengaruhi oleh faktor lainnya seperti

EQ dan SQ.4 Dengan demikian, Ilmu Pendidikan Agama Islam pada

umumnya menduduki peran penting, di antaranya ialah untuk membantu

dalam suatu keberhasilan dalam meraih cita-cita. dengan kejujuran maka

akan selalu dipercaya orang lain, dengan kedisiplinan akan selalu

mendapat perhatian yang lebih dari orang lain, dan juga akan mampu

mengemban amanah-amanah yang berkaitan.

Dalam penelitian ini, penulis tertarik untuk meneliti

penyelenggaraan pembelajaran Aqidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah

di Kecamatan Suralaga Kab. Lombok timur, karena pembelajaran Mapel

Akidah Akhlak secara umum di Madrasah Aliyah di Kecamatan Suralaga

Lombok Timur telah menerapkan integrasi dengan konsep ESQ. hal ini

terbukti dari berbagai kegiatan-kegiatan yang menopang terbinanya

kecerdasan emosional dan spiritual, diantaranya: adanya kegiatan do‟a

bersama setiap pagi sebelum masuk kelas, hiziban satu minggu sekali,

khitobah sebelum masuk kelas, merayakan Hari Besar Islam dengan

berbagai perlombaan keagamaan, bakti social di masyarakat sekitar

madrasah, pengajian rutin sore dengan kitab klasik seperti: kitab ta’limul

muta’alim, akhalaqul banin dan albanat, fathul qorib, nahu dan sorf, dan
4
Ramaliman, “Pengaruh Keceradasan Emonsional, Kecerdasan Spritual, dan Minat Belajar
Terhadap Prestasi Belajar Siswa” dalam www.ramaliman76.blogspot.com, diakses tanggal 30
September 2014
6

lain sebagainya. Dari pernyataan diatas, sekiranya berpengaruh terhadap

prestasi belajar Aqidah akhalak, karena tujuan aqidah akhalak sendiri ialah

diharapkan mampu membentuk manusia yang berkeperibadian luhur, serta

meningkatkan rohaniah yang tinggi. Akan tetapi, seiring dengan

berjalannya kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan diatas, ternyata belum

ada yang memberikan sebuah upaya konkrit untuk mengukur bagaimana

pengaruh kecerdasan emosional dan spiritual terhadap prestasi belajar

Aqidah Akhlak.

Dari latar belakang diatas, maka perlu untuk melakukan kajian

secara mendalam mengenai Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Spiritual

terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah di

Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara

Barat.

B. Rumusan Masalah

Adapun perumusan masalah pada rancangan penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Apakah ada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar

Aqidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah di Kecamatan Suralaga

Kabupaten Lombok timur?

2. Apakah ada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar

Aqidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah di Kecamatan Suralaga

kabupaten Lombok Timur?


7

3. Seberapa besar pengaruh kecerdaan emosional dan spiritual terhadap

prestasi belajar Aqidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah di

Kecamatan Suralaga kabupaten Lombok Timur?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan emosional

terhadap prestasi belajar Aqidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah di

Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok timur.

2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kecerdasan spiritual terhadap

prestasi belajar Akidah Akhlak kelas XI Madrasah Aliyah di

Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.

3. Untuk mengetahui Seberapa besar pengaruh kecerdasan emosional

dan spiritual terhadap prestasi belajar Aqidah Akhlak kelas XI

Madrasah Aliyah di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.

D. Mamfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelititan ini dapat dilihat dari dua segi

yaitu secara teoritis dan praktis.

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang peran

Kecerdasan Emosional dan Spiritual, dimana dengan adanya fakator

yang dapat memberi pengaruh terhadap hasil pembelajaran serta

mampu mengoptimalkan faktor-faktor tersebut, agar peserta didik

sanantiasa termotivasi untuk melakukan proses pembelajaran.


8

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan bermamfaat bagi pihak

madrasah, agar dapat menerapkan dan menghasilkan program-

program habituasi ESQ untuk setiap pembelajaran khususnya

pelajaran Agama sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa

dalam hal pembiasaan diri.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Madrasah Aliyah Kelas XI

Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur. Obyek penelitian ini di

fokuskan pada Madrasah Aliyah yang memiliki program keagamaan yang

menopang terbentuknya habituasi ESQ. Diatara Madrasah yang

dimaksudkan adalah sebagai berikut:

1. Madrasah Aliyah Mu‟alimin Syaikh Zaenuddin NW Anjani, yang

terdiri dari 4 jurusan, yaitu: IPA, IPS, Bahasa, dan Agama.

2. Madrasah Aliyah Mu‟alimat NW Anjani, yang teridiri dari 3 jurusan,

yaitu: IPA, XI IPS1, IPS2, dan XI Bahasa.

3. Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Syeikh Zainuddin NW

Anjani, yang terdiri dari 2 jurusan yaitu IPA1, IPA2, Agama1 dan

Agama2.

4. Madrasah Aliyah NW Anjani, yang terdiri dari satu jurusan yaitu IPS.

5. Madrasah Aliyah NW Suralaga, yang terdiri dari 2 jurusan. yaitu: IPA

dan IPS.
9

6. Madrasah Aliyah Mu‟alimin NW Boro‟ Tumbuh, yang terdiri dari

satu jurusan yaitu IPS.

7. Madrasah Aliyah NW Pao‟ Lombok, yang terdiri dari tiga jurusan

yaitu: IPA1, IPA2, IPS1, IPS2, dan Agama.

F. Kajian Pustaka

Untuk menghindari pengulangan kajian yang diteliti antara peneliti

dengan peneliti-peneliti sebelumnya, maka berikut beberapa penelitian

sebelumnya. Sejauh kajian yang penulis lakukan, ada beberapa hasil

penelitian yang relevan dengan pembahasan proposal tesis ini,

diantaranya:

Penelitian tesis yang dilkukan oleh Khanif Masum, S.S. yang

berjudul “Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi dengan tingkat

Prestasi Belajar Siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Jejeran

Bantul Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia”.5 Dalam penelitian ini

menjelaskan hubungan langsung dan tidak langsung antara kecerdasan

emosional dan motivasi belajar dengan prestasi belajar. Sedengkan dalam

penelitian yang dilakukan penulis, menjelaskan tentang pengaruh

kecerdasan emosional dan spiritual terhadap prestasi, artinya melihat

kecerdasan mana yang lebih dominan berpengaruh terhadap prestai belajar

Aqidah Akhalak.

Penelitan tesis yang dilakukan oleh Ulfah Rahmawati yang

berjudul “Pengembangan Kecerdasan Spiritual Santri (Studi Terhadap


5
Khanif Maksum, Hubungan Kecerdasan Emosional dan Motivasi dengan Tingkat
Prestasi Belajar Siswa kelas V Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) jejeran Bantul Pada Mata
Pelajaran Bahasa Indonesia (Yogyakarta: Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga, 2011), hlm. vi
10

kegiatan Keagaman di Rumah Tahfidzqu Deresan Putri Yogyakarta”.6

Dalam penelitian tesis ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya

pengembangan kecerdasan spiritual santri tanpa melihat dari aspek

kecerdasan emosionalnya, dengan mendiskripsikan kegiatan-kegiatan

keagamaan yang dilaksankan di Rumah Tahfidzqu Deresan Putri

Yogyakarta. Diantara kegiatan yang dimaksudkan antara lain: kegiatan

harian, kegiatan mingguan dan kegiatan bulanan. Sedangkan dalam

penelitan penulis akan mencoba melihat hasil dari kegiatan spiritual siswa.

Penelitian tesis yang dilakukan oleh Mujahidatul Islam, S.Ag yang

berjudul “Pola Pengembangan Kecerdasan Emosional di Pesantren (Studi

di Pesantren ar-Raudatul „Ilmiyyah Ketosono Nganjuk), hasil penelitian

ini menunjukkan bahwa pengembangan kecerdasan emosi penting

dilakukan karena merupakan salah salah satu upaya untuk mewujudkan

sosok pribadi yang memiliki akhlaq al-karimah.7 Dengan mendiskripsikan

pola pengembangan kecerdasan emosi di pesantren ar-Raudatul „Ilmiyyah

dalam berbagai kegiatan seperti kegiatan madrasah diniyah, pengajian

rutin, dan peribadatan, dengan pemberian materi-materi yang menjadikan

al-Qur‟an hadits sebagai rujukan utamanya. Untuk mengevaluasi

perkembangan kecerdasan emosi di Pesantren ar-Raudatul „Ilmiyyah

dengan menunjukkan hasil Angket dan Observasi. Sedangkan dalam

6
Ulfah Rahmawati, Pengembangan Kecerdasan Spritual Santri (Studi Terhadap Kegiatan
Keagamaan di Rumah Tahfidzqu Deresan Putri Yogyakarta), Tesis (Yogyakarta: Program
Pascasarjana Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga, 20130), hlm. vi
7
Mujahidatul Islam, Pola Pengembangan Kecerdasan Emosi di Pesantren (studi di
Pesantren ar-Raudatl ‘Ilmiyyah Kertosono Nnganjuk), Tesis (Yogyakarta: Program Pascasarjana
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2003), hlm. vii
11

penelitian penulis akan mencoba meliahat hasil dari 7 (Tujuh)

Madrasah/sekolah yang merupakan sampling dari populasi di kecamatan

suralaga.

Penelitan tesis yang dilakukan oleh Luluk Ifadah dengan judul

“Nilai-Nilai Emotional Spritual Quotient (ESQ) dalam pelajaran PAI

(Studi kasus di Organisasi Rohis SMP N 1 Bansari Temanggung)8, hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa materi dan metode yang digunakan

dalam proses internalisasi nilai-nilai ajaran islam dalam konteks

pemahaman dan aplikasi ajaran dalam kehidupan nyata, dengan

menganalisis sejauh mana nilai-nilai Emotional Spritual Quotien (ESQ)

dalam pembelajaran PAI di organisasi Rohis SMP N 1 Bansari. Sedengkan

penelitan yang akan penulis teliti ialah pengaruh ESQ terhadap

peningkatan prestasi belajar yang dikhususkan pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak.

Dari penelitan tersebut diatas secara umum mengandung kesamaan

dengan penelitian yang penulis buat yakni menujukkan betapa pentingnya

EQ dan SQ dalam dunia pendidikan. Adapun perbedaan yang

mengidentifakasi penelitan diatas, bahwa penelitan ini ialah pengukuran

dengan metode statistik dari pengaruh kecerdasan emosional dan spiritual

terhadap prestasi belajar Aqidah Akhlak dengan cakupan yang cukup luas

yakni pengukurannya dari seluruh kelas XI Madrasah Aliyah di

Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.


8
Luluk Ifadah, Nilai-Nilai Emotional Spritual Quotient (ESQ) Dalam Pembelajaran PAI
(Studi Kasus di Organisasi Rohis SMP N 1 Bansari Temanggung), Tesis (Yogyakarta: Program
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2010), hlm. v
12

G. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Peneltian

Penelitian ini bermaksud untuk mengkaji pengaruh kecerdasan

emosional dan kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar Aqidah

Akhlaq siswa kelas XI Madrasah Aliyah di Kecamatan Suralaga

Kabupaten Lombok Timur. Penelitian ini menggunakan pedekatan

kuantitatif karena penelitian ini mencakup hal-hal yang didasarkan

atas perhitungan persentasi, perhitungan statistik dan lain-lain.9

Penelitian kuatitatif juga merupakan suatu proses menemukan

pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat

menganalisis keterangan mengenai apa yang ingin diketahui dan

bertujuan untuk menyusun suatu ilmu yang berupaya membuat

hukum-hukum dari generalisasinya.10

Dalam penelitian ini tidak dibuat perlakuan atau manipulasi

terhadap variabel-variabel, tetapi hanya akan diungkap fakta

berdasarkan pengukuran gejala yang telah ada pada diri responden,

maka penelitian ini termasuk jenis penlitian expost facto karena

meneliti hubungan yang saling mempengaruhi serta tidak

dimanipulasi atau diberi perlakuan terhadap variable dan data yang

diambil pada penelitian ini atau saat kejadian berlangsung.

9
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung PT. Remaja Rosdakarya, 2005),
hlm. 3
10
Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif (Malang: UIN Malang Press,
2008) hlm. 149
13

Penelitian ini berusaha mengkaji pengaruh kecerdasan

emosional (X1), kecerdasan spiritual (X2), terhadap prestasi belajar

Aqidah Akhlak (Y). Variabel kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual merupakan variabel bebas (independent), sedangkan prestasi

belajar Aqidah Akhlak sebagai variabel terikat (dependent). Adapun

kerangka kerja model pengaruh dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

X1

X2

Gambar 1.1 : Rancangan Penelitian

Keterangan :

X1 : Kecerdasan Emosional

X2 : Kecerdasan Spiritual

Y : Prestasi Belajar Aqidah Akhalaq

2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan

menurut Sugiyono dalam Penelitian Kuantitatif, populasi diartikan

sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh


14

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya. 11 Atau

bisa juga disebutkan elemen dalam suatu wilayah penelitian. Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI Madrasah Aliyah di

kecamatan Suralaga, yang terdiri dari 12 Madrasah Aliyah.

Mengingat populasi besar dan peneliti tidak mungkin

mempelajari semua yang ada pada populasi karena keterbatasan dana,

tenaga dan waktu maka penelit dapat menggunakan sampel yang

diambil dari populasi tersebut. Maka teknik pengambilan sampel pada

penelitian ini menggunakan purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Hasilnya 7 sekolah

MA (Madrasah Aliyah) terpilih sebagai sampel, diantaranya:

1. Madrasah Aliyah (MA) Mu‟alimin Syaikh Zaenuddin NW

Anjani, terdiri dari 4 jurusan, yaitu: IPA satu kelas dengan jumlah

siswa 28 orang, IPS satu kelas dengan jumlah siswa 26 orang,

Bahasa satu kelas dengan jumlah siswa 22 orang, dan Agama satu

kelas dengan jumlah siswa 32 orang.

2. Madrasah Aliyah (MA) Mu‟alimat NW Anjani, yang teridiri dari

3 jurusan, yaitu: IPA satu kelas dengan jumlah siswa 38 orang,

IPS dua kelas, IPS1 dengan jumlah siswa 30 orang dan IPS2

dengan jumlah siswa 34 orang, dan Bahasa satu kelas dengan

jumlah siswa 33 orang.

11
Ibid., hlm. 215
15

3. Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) SZ NW Anjani, yang

terdiri dari 2 jurusan, yaitu IPA dua kelas: IPA1 dengan jumlah

siswa 15 orang, IPA2 dengan jumlah siswa 15 orang, dan Agama

dua kelas, Agama1 dengan jumlah siswa 15 orang, Agama2

dengan jumlah siswa 15 orang.

4. Madrasah Aliyah (MA) Mu‟alimin NW Anjani, yang terdiri dari

satu jurusan yaitu IPS dengan jumlah siswa 33 orang.

5. Madrasah Aliyah NW Suralaga, yang terdiri dari 2 jurusan yaitu:

IPA satu kelas dengan jumlah siswa 24 orang, dan IPS terdiri dari

dua kelas IPS1 dengan jumlah siswa 21 orang, dan IPS2 dengan

jumlah siswa 22 orang.

6. Madrasah Aliyah (MA) NW Pao‟ Lombok, yang terdiri dari 3

jurusan, yaitu: IPA satu kelas dengan jumlah siswa 22 orang, IPS

dua kelas, IPS1 dengan jumlah siswa 16 orang, IPS2 dengan

jumlah siswa 17 orang, dan Agama dengan jumlah siswa 21

orang.

7. Madrasah Aliyah (MA) Mu‟alimin NW Boro‟ Tumbuh, yang

terdiri dari satu jurusan yaitu IPS dengan jumlah siswa 30 orang.

Pengambilan sampel dengan teknik ini dilakukan dengan

pertimbangan adanya kesamaan karakteristik dari 7 (tujuh) Madrasah

Aliyah tersebut, diantaranya berbagai kegiatan-kegiatan yang

menopang terbinanya kecerdasan emosional dan spiritual, misalnya:

adanya kegiatan do‟a bersama setiap pagi sebelum masuk kelas,


16

hiziban satu minggu sekali, khitobah sebelum masuk kelas, merayakan

Hari Besar Islam dengan berbagai perlombaan keagamaan, bakti

social di masyarakat sekitar madrasah, tahfiz Al-quran, pengajian rutin

sore dengan kitab klasik seperti: kitab ta’limul muta’alim, akhalaqul

banin dan albanat, tahfizul al-qur’ fathul qorib, nahu dan sorf, dan

lain sebagainya.

Selanjutnya, untuk menentukan jumlah responden dari setiap

madrasah, maka peneliti penentukan jumlah responden (sampel fokus)

dari seluruh siswa yang merupakan populasi tertentu (populasi fokus).

Dalam menentukan jumlah sampel dari populasi sebagaimana yang

dikembangkan dari Isaac dan Michael dalam sugiyono dikemukakan

untuk tingkat kesalahan, 1%, 5% dan 10%. Rumus yang digunakan

untuk mengukur sampel dari populasi tersebut adalah sebagai

berikut:12

s= ( )

Keterangan:

s = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

λ2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%

d = 0,05

P = Q = 0,5

12
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Cet-Ke 21 (Bandung: Alfabet, 2012), hlm. 69
17

Dengan demikian, dari data diatas jumlah populasi = 509 siswa,

dengan kesalahan 5%, maka jumlah sampelnya = 205 siswa. Karena

populasi berbeda dari setiap madrasah, maka sampelnya juga berbeda.

Berikut penghitungannya:

1. Madrasah Aliyah (MA) Mu‟alimin Syaikh Zaenuddin NW Anjani

X 205 = 43,49 = 43

2. Madrasah Aliyah (MA) Mu‟alimat NW

X 205 = 54,37 = 54

3. Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) SZ NW Anjani.

X 205 = 24,16 = 24

4. Madrasah Aliyah (MA) Mu‟alimin NW Anjani

X 205 = 13,29 = 13

5. Madrasah Aliyah NW Suralaga

X 205 = 26,98 = 28

6. Madrasah Aliyah (MA) NW Pao‟ Lombok

X 205 = 30,60 = 31

7. Madrasah Aliyah (MA) Mu‟alimin NW Boro‟ Tumbuh

X 205 = 12,08 = 12

Jadi jumlah sampelnya = 43,49 + 54,37 + 24,16 + 13,29 + 26,98

+ 30,60 + 12,08 = 204,95 = 205, jumlah yang pecahan bisa dibulatkan,

sehingga jumlah sampel menjadi 43 + 54 + 24 + 13 + 28 + 31 + 12 =

205.
18

3. Data dan Sumber Data

Data adalah fakta atau angka yang bisa dijadikan bahan untuk

menyusun informasi yang merupakan hasil dari suatu pengolahan data

yang digunakan untuk suatu keperluan.13 Pada dasarnya data dalam

penelitian bisa dibagi menjadi dua bagian yaitu data kualitatif dan data

kuantitatif. Data kualitataif adalah data yang tidak berbentuk bilangan

sebaliknya dengan data kuantitatif yang berupa bilangan. Data

kuantitatif berdasarkan cara perolehannya masih dapat dibagi menjadi

dua bagian yaitu diskrit dan data continuum. Data diskrit adalah data

yang diperoleh dri hasil menghitung dan data ini juga biasa disebut

data nominal. Sedangkan data kontinum diperoleh dari hasil

pengukuran dan data ini bisa dikelompokkan dalam data ordinal,

interval dan rasio.14

Dari uraian data mengenai jenis data tersebut maka data dalam

penelitian ini bisa disebut dengan data kuantitatif yang berbentuk data

skala interval. Pengukuran dalam penelitian ini yang menggunakan

skala interval dimaksudkan untuk mengklasifikasikan variabel yang

akan diukur supaya tidak terjadi kesalahan dalam analisis data dan

langkah penelitian selanjutnya. Skala interval adalah skala yang

menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan

13
Suharsemi Arikanto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka
Cipta, 2006), hlm. 118
14
Ibid., hlm. 94
19

mempunyai bobot yang sama.15 Data interval tersebut bisa

dikategorikan dalam bentuk empat tingkatan dengan menggunakan

skala pengukuran Likert, yaitu:

Tabel 1.1 : Skala Pengukuran16

POSITIF BOBOT NILAI NEGATIF

Sagat Setuju 4 Sangat Tidak Setuju

Setuju 3 Tidak Setuju

Tidak Setuju 2 Setuju

Sangat Tidak Setuju 1 Sagat Setuju

Berdasarkan pembagiannya terdapat dua jenis data yaitu perimer

dan dan data sekunder. Data primer, yaitu data yang diperoleh

peneliti berasal dari responden yaitu peserta didik, melalui proses

penelitian yang menggunakan angket/koesiner. Sedangkan Data

sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti melalui dokumen, catatan,

sarana dan prasana pendukung, dll.

Untuk keperluan analisis data yang dibutuhkan, maka peneliti

mengempulakn sejumlah data primer yang langsung didapatkan dari

responden melalui angket yang disebarkan oleh peneliti. Angket yang

disebarkan kepada responden menggunakan skala pengukuran likert

sebagaiman yang tertera dalam tabel 1.1. data dalam penelitian juga

15
Rridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2008),
hlm. 9
16
Ibid., hlm. 12-13
20

berasal dari dokumen-dokumen, literatur-literatur yang mengupas

tentang kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual serta prestasi

belajar Aqidah Akhalak. Demikian pula data hasil nilai ujian semester

siswa yang didapat dari perangkat Madarasah.

Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan

data sehingga responden menjadi sumber data dalam penelitian ini.

Responden yang dimaksudkan ialah semua siswa kelas XI Madrasah

Aliyah di Kecamatan Suralaga yang sebagai sampel, dengan jumlah

205 responden. Sedangkan data hasil penilain mengenai prestasi

belajar Aqidah Akhlak didapat dari dokumen hasil nilai ujian semester

siswa.

4. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat dua variabel induk yakni variabel

independen dan variabel dependen. Variabel independen merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel Dipenden. Sedangkan variabel dependen

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat,

karena adanya variabel bebas.17 Dalam penelitian ini yang dimaksud

dengan Variabel Independen ialah Kecerdasan Emosional dan

Kecerdasan Spritual Variabel dependennya adalah prestasi bealajar

Aqidah Akhlak.

17
Sugiyono, Statistika,..... hlm. 61.
21

5. Teknik dan Instrument Pengumpulan Data

a. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang

digunakan untuk mengumpulkan data atau dengan kata lain

langkah-langkah yang dilakukan dalam proses mengumpulkan

data. Diantaranya sebagai berikut:

1) Angket, merupakan teknik pengumpulan data yang efisien

bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan

tahu apa yang diharapkan dari responden. Data yang akan

diperoleh dari teknik ini adalah data tentang pengaruh

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual terhadap

prestasi belajar siswa.

2) Prestasi belajar siswa, ialah Nilai rapor Mata Pelajaran

Aqidah Akhalak yang merupakan salah satu alat ukur untuk

menilai prestasi belajar siswa. Dalam rapor dapat diketahui

sejauh mana prestasi belajar seorang siswa, apakah siswa

tersebut berhasil atau gagal dalam suatu mata pelajara.

b. Intrumen Pengumpulan Data

Penyusunan kisi-kisi pengembangan instrument diawali

dengan menetapkan variable penelitian. Kemudain dirumuskan

indicator yang akan diukur. Indicator merupakan butir-butir

pernyataan dalam koesioner yang berbentuk checklist. Kuesioner

terbagai menjadi dua bagian, yang pertama pernyataan-pernyataan


22

tentang kecerdasan emosional sebagai variabel X1, dan yang

kedua berisi tentang pernyataan-pernyataan tentang kecerdasan

spiritual sebagai X2.

Untuk lebih jelasnya kuesioner merupakan salah satu

bentuk teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi

seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.18 Koesioner ini berisi daftar sejumlah pertanyaan

yang diberikan kepada sampel supaya memberikan respon sesuai

dengan yang mereka alami. Kuesioner disajikan secara tertutup,

sehingga sampel hanya memberi centang (√) pada tempat atau

kolom yang sesuai. koesioner ini juga digunakan untuk

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.

Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan adalah

Cheklist atau kuesioner yang disusun berdasarkan skala likert.

Adapun pilihan jawaban yang digunakan terdiri dari empat

kategori, sebagaimana yang sudah di kemukakan sebelumnya

yaitu: sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat

tidak sesuai (STS), dengan pemberian sekor untuk pertanyaan

positif antara lain: 4, 3, 2, dan 1. Adapun untuk pemberian sekor

pada pertanyaan negatif antara lain: 1, 2, 3, dan 4. Instrument

tersebut digunakan untuk memperoleh data empiris dari masing-

masing variabel yang diteliti tersebut.

18
Ibid,. hlm. 158
23

1) Angket kecerdasan emosional

Instrument kecerdasan emosional memuat pernyataan-

pernyataan dengan menggunakan skala likert. Skala ini

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

seseorang atau sekompok orang tentang suatu gejala atau

fenomena pendidikan.19 dalam instrument ini jawaban dari

setiap item dikatagorikan sebagai berikut: sangat sesuai,

sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Berikut ini

disajikan kisi-kisi instrument kecerdasan emosional pada

table 1.2

Table. 1.2
Kisi-kisi instrument Kecerdasan Emosinal

No Variabel Indikator Nomor butir Jumlah


Positif Negatif butir
1. Kecerdasan a. Kecerdasan diri 1, 11, 6, 16, 12
Emosional 21, 31, 26, 36,
(Daniel 41, 51 46, 56
Goleman) b. Pengelolaan diri 2, 12, 22, 7, 17, 12
32, 42, 27, 37,
52 47, 57
c. Motivasi 3, 13, 23, 8, 18, 12
33, 43, 28, 38,
53 48, 58
d. Empati 4, 14, 24, 9, 19, 12
34, 44, 29, 39,
54 49, 59
e. Kecerdasan dalam 5, 15, 25, 10, 20, 12
membina hubungan 35, 45, 30, 40,
dengan orang lain 55 50, 60
Total 60

19
Djaali & Puji Mulyono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan (Jakarta: PT Grasindo,
2008), hlm. 28
24

2) Angket kecerdasan spiritual

Instrument kecerdasan spiritual memuat pernyataan-

pernyataan dengan menggunakan skala likert. Skala ini

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi

seseorang atau sekompok orang tentang suatu gejala atau

fenomena pendidikan.20 dalam instrument ini jawaban dari

setiap item dikatagorikan sebagai berikut: sangat sesuai,

sesuai, tidak sesuai, dan sangat tidak sesuai. Berikut ini

disajikan kisi-kisi instrument kecerdasan spiritual pada table

1.3

Table. 1.3
Kisi-kisi instrument Kecerdasan spiritual

No Variabel Indikator Nomor butir Jumlah


Positif Negatif butir
1. Kecerdasan a. Kemampuan 1, 11, 6, 16, 12
Spiritual untuk bersikap 21, 31, 26, 36,
(Danah fleksibel 41, 51 46, 56
Zohar dan b. Kemampuan 2, 12, 22, 7, 17, 12
Ian Marsal) untuk 32, 42, 27, 37,
menghadapi 52 47, 57
dan
memanfaatkan
penderitaan
c. Kemampuan 3, 13, 23, 8, 18, 12
untuk 33, 43, 28, 38,
menghadapi 53 48, 58
dan melampui
rasa sakit
d. Kualitas hidup 4, 14, 24, 9, 19, 12
yang diilhami 34, 44, 29, 39,
oleh visi dan 54 49, 59
nilai

20
Ibid,. hlm. 28
25

e. Keengganan 5, 15, 25, 10, 20, 12


untuk 35, 45, 30, 40,
menyebabkan 55 50, 60
kerugian yang
tidak perlu
Total 60

6. Validitas dan Reliabelitas

Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat

mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi

rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang

terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang

dimaksud. Untuk menguji apakah suatu instrumen itu dapat dikatakan

valid atau tidak, maka perlu diadakan beberapa pengujian diantaranya:

a. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan keabsahan atau

kevalidan suatu instrumen.21 Sebuah item dikatakan valid jika

skor pada item tersebut mempunyai kesejajaran dengan skor soal.

Kesejajaran ini dapat diartikan dengan korelasi sehingga untuk

mengetahui validitas item digunakan rumus korelasi product

moment dengan angka kasar sebagai berikut.

∑ (∑ )(∑ )
rxy =
√{( ∑ ) (∑ )+* ∑ ) (∑ )+

21
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: satuan pendekatan praktik, cet-ke 15 (Jakarta:
Rineka Cipta, 2013), hlm. 213
26

Keterangan :

X = skor variabel X

Y = skor variabel Y

r xy = koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = jumlah sampel

Atau dapat juga menggunakan MS Excel dengan rumus

fungsi yang secara langsung dapat ditulis: “=CORREL (Ring1;

Ring2)”. Setelah diketahui rhitung, maka dipadukan dengan rtabel.

Untuk selanjutnya instrument dikatakan valid jika r hitung >r tabel,

dan instrument dikatakan tidak valid jika r hitung ≤r tabel. Adapun

cara yang lebih cepet dengan menggunakan program SPSS for

windows.

Berdasarkan hasil uji validitas dapat diketahui bahwa dari

60 butir pertanyaan untuk variabel kecerdasan emosional dengan

jumlah responden 38 orang, pertanyaan yang dinyatakan valid

berjumlah 30 butir pertanyaan. Berikut tabel hasil uji validitas

instrument kecerdasan emosional.

Tabel. 1.4
Hasil Uji Validitas Instrument Kecerdasan Emosional

No Butir rhitung rtabel Keterangan


1 1 0,012 0,320 Tidak Valid
2 2 0,320 0,320 Valid
3 3 0,431 0,320 Valid
4 4 0,430 0,320 Valid
5 5 0,280 0,320 Tidak Valid
6 6 0,499 0,320 Valid
7 7 0,426 0,320 Valid
8 8 0,638 0,320 Valid
27

9 9 0,274 0,320 Tidak Valid


10 10 0,738 0,320 Valid
11 11 0,269 0,320 Tidak Valid
12 12 0,268 0,320 Tidak Valid
13 13 0,358 0,320 Valid
14 14 0,456 0,320 Valid
15 15 0,615 0,320 Valid
16 16 0,202 0,320 Tidak Valid
17 17 0,559 0,320 Valid
18 18 0,420 0,320 Valid
19 19 0,316 0,320 Tidak Valid
20 20 0,551 0,320 Valid
21 21 0,346 0,320 Valid
22 22 0,146 0,320 Tidak Valid
23 23 0,012 0,320 Tidak Valid
24 24 0,096 0,320 Tidak Valid
25 25 -0,035 0,320 Tidak Valid
26 26 -0,290 0,320 Tidak Valid
27 27 -0,110 0,320 Tidak Valid
28 28 -0,143 0,320 Tidak Valid
29 29 0,384 0,320 Valid
30 30 0,352 0,320 Valid
31 31 0,351 0,320 Valid
32 32 0,365 0,320 Valid
33 33 0,264 0,320 Tidak Valid
34 34 -0,175 0,320 Tidak Valid
35 35 -0,140 0,320 Tidak Valid
36 36 0,737 0,320 Valid
37 37 0,526 0,320 Valid
38 38 0,475 0,320 Valid
39 39 -0,173 0,320 Tidak Valid
40 40 -0,021 0,320 Tidak Valid
41 41 0,286 0,320 Tidak Valid
42 42 0,438 0,320 Valid
43 43 0,522 0,320 Valid
44 44 0,234 0,320 Tidak Valid
45 45 0,148 0,320 Tidak Valid
46 46 0,270 0,320 Tidak Valid
47 47 0,358 0,320 Valid
48 48 0,585 0,320 Valid
49 49 -0,353 0,320 Tidak Valid
50 50 0,560 0,320 Valid
51 51 0,116 0,320 Tidak Valid
52 52 0,143 0,320 Tidak Valid
28

53 53 0,445 0,320 Valid


54 54 0,267 0,320 Tidak Valid
55 55 0,029 0,320 Tidak Valid
56 56 0,224 0,320 Tidak Valid
57 57 -0,186 0,320 Tidak Valid
58 58 0,500 0,320 Valid
59 59 0,572 0,320 Valid
60 60 0,689 0,320 Valid

Sedangkan 60 butir pertanyaan untuk variabel kecerdasan

spiritual dengan jumlah responden 38 orang, pertanyaan yang

dinyatkaan valid berjumlah 40 butir pertanyaan. Beriktut table

hasil uji validitas instrumen kecerdasan spiritual.

Tabel. 1.5
Hasil Uji Validitas Instrumen Kecerdasan Spiritual

No Butir rhitung rtabel keterangan


1 1 -0,082 0,320 Tidak Valid
2 2 -0,115 0,320 Tidak Valid
3 3 0,278 0,320 Tidak Valid
4 4 0,431 0,320 Valid
5 5 0,322 0,320 Valid
6 6 0,753 0,320 Valid
7 7 0,528 0,320 Valid
8 8 0,361 0,320 Valid
9 9 0,411 0,320 Valid
10 10 0,715 0,320 Valid
11 11 -0,038 0,320 Tidak Valid
12 12 0,134 0,320 Tidak Valid
13 13 0,513 0,320 Valid
14 14 0,244 0,320 Tidak Valid
15 15 0,159 0,320 Tidak Valid
16 16 0,326 0,320 Valid
17 17 0,194 0,320 Valid
18 18 0,352 0,320 Valid
19 19 0,596 0,320 Valid
20 20 0,624 0,320 Valid
21 21 0,502 0,320 Valid
22 22 0,511 0,320 Valid
23 23 0,332 0,320 Valid
29

24 24 0,446 0,320 Valid


25 25 0,136 0,320 Tidak Valid
26 26 0,546 0,320 Valid
27 27 0,625 0,320 Valid
28 28 0,618 0,320 Valid
29 29 0,518 0,320 Valid
30 30 0,568 0,320 Valid
31 31 0,233 0,320 Tidak Valid
32 32 0,562 0,320 Valid
33 33 0,498 0,320 Valid
34 34 -0,246 0,320 Tidak Valid
35 35 -0,116 0,320 Tidak Valid
36 36 0,742 0,320 Valid
37 37 0,477 0,320 Valid
38 38 0,084 0,320 Tidak Valid
39 39 0,036 0,320 Tidak Valid
40 40 0,606 0,320 Valid
41 41 0,331 0,320 Valid
42 42 0,345 0,320 Valid
43 43 0,432 0,320 Valid
44 44 0,596 0,320 Valid
45 45 -0,081 0,320 Tidak Valid
46 46 0,603 0,320 Valid
47 47 0,155 0,320 Tidak Valid
48 48 0,730 0,320 Valid
49 49 0,734 0,320 Valid
50 50 0,661 0,320 Valid
51 51 0,168 0,320 Tidak Valid
52 52 0,134 0,320 Tidak Valid
53 53 0,414 0,320 Valid
54 54 0,495 0,320 Valid
55 55 0,181 0,320 Tidak Valid
56 56 0,734 0,320 Valid
57 57 0,592 0,320 Valid
58 58 0,401 0,320 Valid
59 59 -0,192 0,320 Tidak Valid
60 60 0,825 0,320 Valid
30

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabelitas digunakan untuk mendapatkan instrument

yang hasilnya dapat dipercaya. Reliabelitas menunjukkan pada

suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya

digunakan alat pengumpulan data karena insurumen tersebut

sudah baik.22 Adapun rumus yang dipakai untuk mencari

reliabilitas tes dalam penelitian ini menggunakan KR-20 dengan

persamaan sebagai berikut:


r11 = [ ], -

Keterangan :

r11 = reliabilitas tes secara keseluruhan

n = Banyak butir soal (item)

∑ = jumlah varians skor tiap item

= Varian skor total

Dalam penguji reliabelitas instrument penelitian ini,

peneliti menggunakan bantuan program windows SPSS. Dengan

pengujian menggunakan kriteria 0,7, apabila nila cronbach apha

lebih dari 0,7 maka dinyatakan reliable dan sebaliknya apabila

nilai cronach alpha kurang dari 0,7 maka dinyatakan tidak

reliable. Hasil uji reliabelitas disajikan pada tabel dibawah ini:

22
Ibid., hlm. 193
31

.Tabel. 1.6
Hasil Uji Reliabelitas

No Variabel Nilai Jumlah Keterangan


Cronbach Pertanyaan
Alpha
1 Kecerdasan 0,899 30 Reliabilitas
Emosionaal
2 Kecerdasan 0,933 40 Reliabilitas
Spiritual

7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan

statistik, terdapat dua macam cara yang digunakan untuk analisis data

dalam penelitian yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial.

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis

data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian

yang menggunakan populasi (tanpa diambil sampelnya) jelas akan

menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya. Tetapi bila

penelitian dilakukan pada sampel, maka analisisnya dapat

menggunakan statistik deskriptif maupun inferensial. Statistik

deskriptif dapat digunakan bila peneliti hanya ingin mendeskriptifkan

sampelnya, dan tidak ingin membuat kesimpulan yang berlaku untuk

populasi di mana sampel diambil. Tapi bila peneliti ingin membuat

kesimpulan yang berlaku untuk populasi, maka teknik analisis yang


32

digunakan adalah statistik inferensial.23 Dalam penelitian ini, analisis

yang akan digunakan adalah analisis statistik inferensial. Karena

peneliti menggunakan sampel dari populasi untuk memperoleh data

penelitian.

a. Uji Normalitas data

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah

populasi data berdistribusi normal atau tidak. Uji ini biasanya

digunakan untuk mengukur data berskala ordinal, interval,

ataupun rasio. Jika analisis menggunakan metode parametrik,

maka persyaratan normalitas harus terpenuhi yaitu data berasal

dari distribusi yang normal. Jika data tidak berdistribusi normal,

atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau

ordinal maka metode yang digunakan adalah statistik non

parametrik.

Untuk itu, sebelum peneliti akan menggunakan teknik

analisis parametris sebagai analisisnya, maka peneliti harus

membuktikan terlebih dahulu, apakan data yang akan dianalisis

itu berdistribusi normal atau tidak. Pengujian ini menggunakan

bantuan Software SPSS for Windows.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada

atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas

23
Ibid., hlm. 208.
33

yaitu adanya ketidaksamaan varian dari residual untuk semua

pengamatan pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi

dalam model regresi adalah tidak adanya gejala

heteroskedastisitas. Pada penelitian ini pengujian dilakukan

dengan menggunakan batuan Software SPSS for Windows.

c. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas yaitu

adanya hubungan linear antar variabel independen dalam model

regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi dalam model regresi

adalah tidak adanya multikolinearitas.

Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat Tolerance

dan VIF. Apabila diperoleh tolerance mendekati 1, dan VIF tidak

lebih dari 10, maka disimpulkan tidak terjadi multikolinieritas.

Untuk lebih lanjutnya peneliti menggunkan bantuan softwere

SPSS for Windows.

d. Model Analisa Regresi Ganda

Regresi ganda berfungsi untuk mencari besarnya pengaruh

dan kontribusi dua variable bebas (X) atau lebih secara simultan

(bersama-sama) dengan variable terikat.24 Fungsi persamaan yang

digunakan untuk analisis ini adalah sebagai berikut:

Y = a + b1x1 + b2x2

24
Riduwan, dkk, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian,
(Bandung: Alfabeta, 2011), hlm. 81.
34

Dimana:

Y = prestasi belajar Aqidah Akhlaq

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

X1 = kecerdasan emosional

X2 = kecerdasan spiritual

Untuk lebih lanjutnya peneliti menggunkan bantuan

softwere SPSS for Windows.

H. Sistematika Pembahasan

Untuk mempermudah dalam memahami isi pada tata urutan tesis

ini, maka penulis sajikan dengan menggunakan sistematika sebagai

berikut:

Bab Satu berupa pendahuluan yang menguraikan tentang koteks

penelitian antara lain: Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan

Penelitian, Mampaat Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Kajian

Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.

Bab Dua Merupakan Kajian Teori yang fungsinya sebagai acuan

teoritik dalam penelitian, yang mana didalamnya akan dijelaskan tentang:

Pengaruh kecerdasan emosional, kecerdasan spiritual, Prestasi Belajar

Aqidah Akhlak Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah di Kecamatan Suralaga

Kabupaten Lombok Timur. Adapun hal-hal yang tercakup dalam bab ini

antara lain: pengertian kecerdasan emosional, ciri-ciri kecerdasan

emosional, aspek penilaian kecerdasan emosional, pengertian kecerdasan


35

spiritual, fungsi kecerdasan spiritual, aspek kecerdasan spiritual,

pengertian prestasi belajar, factor yng mempengaruhi prestasi belajar,

aspek pengertian prestasi belajar dan kecerdasan emosional dan spiritual

dalam pembelajaran Aqidah Akhalak.

Bab Tiga berupa gambaran umum lokasi penelitian yang terdiri

dari: biodata madrasah, visi, misi, dan tujuan, keadaan guru dan pegawai

tata usaha, keadaan siswa, dan keadaan fasilitas.

Bab Empat berisi tentang Kecerdasan Emosional, Kecerdasan

Spiritual dan Prestasi Belajar Aqidah Akhlak yang terdiri dari:

pembahasan Kecerdasan emosional, Kecerdasan Spiritual, prestasi belajar

Aqidah Akhlak, pengaruh kecerdasan emosioanl terhdap prestasi belajar

Aqidah Akhlak, pengaruh kecerdasan spiritual terhdap prestasi belajar

Aqidah Akhlak, Kecerdasan emosioanl, dan spiritual bersama-sama

berpengaruh terhadap prestasi belajar Aqidah Akhlak, Uji Prasyarat (Uji

Normalitas, Uji Heteroskendensitas, dan Uji Multikolinieritas), dan Uji

Hipotesis

Bab Lima yaitu Penutup yang terdiri dari Kesimpulan dari hasil

penelitian, dan Saran-saran yang peneliti ajukan dalam kaitan Prestasi

belajar Aqidah Akhlak siswa kelas XI Madrasah Aliyah di Kecamatan

Suralaga Lombok Timur secara umum.


128

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan dari hasil penelitian dan pembahasan serta

pengujian hipotesis yang sudah penulis uraikan sebelumnya, maka dapat

disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh yang signifikan variabel kecerdasan emosional

terhadap prestasi belajar siswa. Persamaan regresi linear sederhana

yang diperoleh adalah Y = 29.923 + 0,551 X1 . Kecerdasan

emosional (X ) secara langsung berpengaruh signifikan secara

positif terhadap nilai rapor mata pelajaran Aqidah Akhlak sebesar

0,551 dan nilai rapor mata pelajaran Aqidah Akhlak dipengaruhi

oleh faktor kecerdasan emosional (X1) sebesar 61,2%.

2. Terdapat pengaruh yang signifikan variabel kecerdasan spiritual

terhadap prestasi belajar siswa. Persamaan regresi linear sederhana

yang diperoleh adalah Y = 31,181 + 0,402 X2. Kecerdasan

spiritual (X2) secara langsung berpengaruh signifikan secara positif

terhadap nilai mata pelajaran Aqidah Akhlak sebesar 0,402 dan

nilai rapor mata pelajaran Aqidah Akhlak dipengaruhi oleh faktor

kecerdasan spiritual (X 2) sebesar 67,1%.

3. Terdapat pengaruh yang signifikan variabel kecerdasan emosional dan

kecerdasan spiritual terhadap prestasi belajar siswa. Persamaan regresi


129

berganda yang diperoleh adalah Y = 18,009 + 0,317X1 + 0,267 X2.

Kecerdasan emosional (X1) secara langsung berpengaruh signifikan

secara positif terhadap nilai rapor mata pelajaran Aqidah Akhlak

sebesar 0,317 dan kecerdasan spiritual (X2) secara langsung

berpengaruh signifikan secara positif terhadap nilai rapor mata

pelajaran Aqidah Akhlak sebesar 0,627 dan nilai rapor mata pelajaran

Aqidah Akhlak dipengaruhi oleh faktor kecerdasan emosional (X1)

dan kecerdasan spiritual (X2) sebesar 79,8%.

B. Saran

Bedasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan dalam pemenelitian

ini selanjutnya diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Hasil penilitian ini diharapkan menjadi bahan informasi bagi

Kementerian Agama Kabupaten Lombok Timur dan kepala Madrasah

Aliyah dalam rangka Untuk mengembangkan dan mengoptimalkan

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yang berperan dalam

keberhasilan siswa baik di sekolah maupun di lingkungan sekitarnya,

maka disarankan kepada pihak sekolah terutama guru-guru pengajar

agar memasukkan unsur-unsur kecerdasan emosional dan kecerdasan

spiritual dalam menyampaikan materi serta melibatkan emosi siswa

dalam proses pembelajaran.

2. Bagi para peneliti untuk penelitian selanjutnya, sebaiknya di dalam

pengambilan data tentang prestasi belajar menggunakan seluruh mata

pelajaran sehingga hasil yang didapat merupakan prestasi belajar secara


130

komprehensif. Selain itu, variabel yang digunakan bisa diperbanyak

dengan menggunakan variabel kecerdasan-kecerdasan yang lain selain

kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual.

3. Sampel pada penelitian ini hanya memfokuskan pada seluruh kelas XI

Madrasah Aliyah dari tujuh sekolah, dengan jumlah responden 205 orang,

serta hanya memfokuskan pada satu mata pelajaran yaitu Aqidah Akhlak.

untuk penelitian selanjutnya sebaiknya mengambil lebih dari satu mata

pelajaran sehingga dapat dilakukan perbandingan antara matapelajaran

tersebut.
131

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Mudzakir, Psikologi Pendidikan, Bandung: Pustaka Setia, 1997.

Ahamad Tafsir, Strategi Meningkatkan Mutu Pendidikan Agama Islam di


Sekolah, Bandung: Maestro, 2008.

Arikanto, Suharsemi, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta:


Rineka Cipta, 2006.

_________________, Prosedur Penelitian: satuan pendekatan praktik, cet-ke 15,


Jakarta: Rineka Cipta, 2013.

Agus Nggermanto, Quantum Quotient (Kecerdasan Quantum): Cara Cepat


Melejitkan IQ, EQ, dan SQ secara Harmonis, Bandung: Nuansa, 2001.

Ary Ginanjar Agustian, Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ Power, Jakarta:


Arga, 2006.

___________________, Rahasiah Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan


Spiritual, ESQ, Berdasarkan 6 Ruku Iman dan 5 Rukun Islam , cet. Ke-III,
Jakarta: Arga, 2001.

Danah Zohar dan Ian Marshall, SQ Memanfaatkan Kecerdasan Spritual Dalam


Berpikir Integralistik dan Holistik Untuk Memaknai Kehidupan, Bandung:
Mizan, 2002.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya (Jakarta:


Yayasan Penyelenggara Penenerjemah Al-Qur’an, 1971.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,


Jakarta: Balai Pustaka, 1999.

Djaali & Puji Mulyono, Pengukuran Dalam Bidang Pendidikan, Jakarta: PT


Grasindo, 2008.

Dimyati Hartono, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Goleman, Daniel, Kecerdasan Emosional, (terj. T. Hemaya), Jakarta: Gramadia


Pustaka Utama, 1997.

Hadis Riwayat Imam Muslim, Kitab az-Zuhd wa ar-Raqaiq bab al-Mu’min


Amruhu Kuluhu Lhu Khair, hadis nomor: 5318
132

Hill, Napoleon, 17 Principles Reach for Star Perfomance. (Terj. Nurretno, 17


Prinsip menggapia Prestasi Gemilang, Bandung: Multi Media, 1995.

http://keluarga-alhikma.blogspot.com/2012/11/pq-iq-eq-sq.html, di akses pada


tanggal 19 November 2014.

Luluk Ifadah, Nilai-Nilai Emotional Spritual Quotient (ESQ) Dalam


Pembelajaran PAI (Studi Kasus di Organisasi Rohis SMP N 1 Bansari
Temanggung), Tesis (Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Islam
Negeri Sunan Kalijaga, 2010.

Marsa Sinetar, Spiritual Intelegence; Kecerdasan Spiritual, Alih bahasa Soesanto


Boedidarmo, Jakarta: PT Elek media Komputindo, 2001.

Mas Udik Abdullah, Meledakkan IESQ dengan Langkah Taqwa dan Tawakal, cet.
Ke-1, Jakarta: Zikrul Hakim, 2005.

Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian Kualitatif-Kuantitatif, Malang: UIN


Malang Press, 2008.

Moleong, Lexy J Metode Penelitian Kualitatif, Bandung PT. Remaja Rosdakarya,


2005.

Monty P. Satiadarma & Fidelis E. Waruwu, Mendidik Kecerdasan, cet. Ke-1,


Jakarta: Pustaka Populer Obor, 2003.

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan denganPendekatan Baru (Bandung:


Remaja Rosdakarya, 2008.

Mujahidatul Islam, Pola Pengembangan Kecerdasan Emosi di Pesantren (studi di


Pesantren ar-Raudatl ‘Ilmiyyah Kertosono Nnganjuk), Tesis, Yogyakarta:
Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga, 2003.

Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru


Remaja Rosdakarnya, 2004.

Nancy Simanjuntak, Psikologi Perkembangan, Jakarta: Bina Ilmu, 1986.

Nurdi, Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Penyesuaian Sosial Siswa di


Sekolah (Artikel. Asministrasi Pendidikan Vol. IX no. April 2009.

Purwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pusataka, 1978.

Ramaliman, “Pengaruh Keceradasan Emonsional, Kecerdasan Spritual, dan


Minat Belajar Terhadap Prestasi Belajar Siswa” dalam
www.ramaliman76.blogspot.com, diakses tanggal 30 September 2014.
133

Riduwan, dkk, Cara Mudah Belajar SPSS 17.0 dan Aplikasi Statistik Penelitian,
Bandung: Alfabeta, 2011.

Rofiq. A, Pemberdayaan Pesantren, Yogyakarta: PT LKS Pelangi Aksara, 2005.

Rridwan, Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian, Bandung: Alfabeta,


2008.

Saifuddin Azwar, Tes Prestasi; Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi


Prestasi Belajar, cet. Ke-12, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Shapiro, Lawrence E., Mengajarkan Emotional Intelligence Pada Anak, (Terj.


Alex Tri Kantjono), Jakarta: Gramadia Pusataka Utama, 1997.

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhinya, cet. Ke-4, Jakarta:


Rineka Cipta, 2003.

Soemanto, Wasty, Psikologi Pendidikan, Landasan Kerja Pemimpin Pendidikan,


cet. Ke-3, Jakarta: Rineka Cipta, 1990.

Stein,Steven J., dan Howard E. Book, Ledakan EQ; 15 Prinsip Dasar Kecerdasan
Emotional Meraih Sukses, (terj. Trinada Rainy Januarsari dan Yudhi
Murtanto), Bandung: Kaifa, 2002.

Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Cet-Ke 21, Bandung: Alfabet, 2012.

Sukidi, Rahasia Sukses Hidup Bahagia, Jakarta: Gramedia Pustaka Utaman,


2002.

Sunaryo, Evaluasi Hasil Belajar, Jakarta: Depdikbud, 1983.

Syaiful Bahri Djamarah, Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru, Surabaya: Usaha
Nasional, 1994.

Syamsu Yusuf LN, Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung:


Rosdakarya, 2001.

Toto Asmara, Kecerdasan Ruhaniyah (Trancendental Intelligence) Membentuk


Kepribadian yang Bertanggung Jawab, Profesional dan Berakhlak,
Jakarta: Gema Insani Press, 2001.

Ulfah Rahmawati, Pengembangan Kecerdasan Spritual Santri (Studi Terhadap


Kegiatan Keagamaan di Rumah Tahfidzqu Deresan Putri Yogyakarta),
Tesis, Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Islam Negri Sunan
Kalijaga, 2013.
134

Undang-Undang SISDIKNAS (Sisitem Pendidikan Nasional) 2003, Jakarta: Sinar


Grafika. 2003.

Worth, Wood Psychology, New York, Horny Company, 1957.

Yahya Jaya, Spiritualisasi Islam: dalam Menumbuhkembangkan Kepribadian dan


Kesehatan Mental, Jakarta: Ruhama, 1994.
135

INSTRUMEN PENELITIAN
PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KECERDASAN
SPIRITUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR AQIDAH AKHLAK SISWA
KELAS XI MADRASAH ALIYAH DI KECAMATAN SURALAGA KAB.
LOMBOK TIMUR NTB

Daftar berikut berkaitan dengan identitas responden


1. Nama : ...........................................................
2. Kelas/No Absen : ...........................................................
3. Jurusan : ……………………………………...
4. Asal Madrasah : ……………………………………..

PETUNJUK PENGISIAN
Anda diminta memberikan pendapat atas pernyataan di bawah ini, dengan
cara memberikan tanda check (√) pada baris yang telah disediakan, dan setiap
alternatif jawaban tidak mewujudkan salah atau benar.
Kami sangat menghargai waktu yang anda gunakan untuk mengisi
instrumen ini secara jujur, dan kerahasiaan identitas anda akan kami jaga sesuai
dengan etika penelitian.

PERTANYAAN
SS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT SESUAI dengan diri anda.
S : Jika pertanyaan tersebut SESUAI dengan diri anda.
TS : Jika pertanyaan tersebut TIDAK SESUAI dengan diri anda.
STS : Jika pertanyaan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI dengan diri anda.

A. KECERDASAN EMOSIONAL
SS S TS STS
No Pernyataan
1. (2) Saya tetap belajar meskipun tidak ada ulangan
2. (3) Saya tetap berusaha meraih 10 besar terbaik di setiap
ulangan semester
3. (4) Saya bersedia dengan senang hati mendengarkan keluh
kesah teman saya
4. (6) Saya merasa tidak perduli, kalau dimarahi orang tua
5. (7) Saya sering terlambat datang ke sekolah
6. (8) Saya tidak mempunyai target dalam belajar
7. (10) Saya tidak di senangi oleh teman sekolah saya
8. (13) Saya tetap berusaha terus belajar untuk menyaingi teman-
teman saya di sekolah
9. (14) Saya menghormati pendapat orang lain
10. (15) Saya selalu meyapa guru bila bertemu dengan mereka
bahakan berjabat tangan
11. (17) Saya merasa ejekan teman kepada saya perlu dibalas
136

12. (18) Saya enggan mengikuti ekstrakulikuler di luar sekolah


13. (20) Saya merasa senang melihat teman yang tidak saya sukai
itu sedih
14. (21) Saya tahu betul bahwa perasaan malu bertanya dapat
membuat saya kesulitan dalam memahami pelajaran
15. (29) Saya tidak merasa perhatin ketika melihat bencana di TV
16. (30) Bila memasuki lingkungan sekolah baru, saya merasa
harus memakai sepatu dan tas baru juga
17. (31) Saya menyadari bila keinginan saya tidak terpenuhi
18. (32) Disaat guru menjelaskan pelajaran di kelas saya selalu
berkonsentrasi
19. (36) Saya tidak merasa kawatir bila saya tidak belajar untuk
ulangan semester
20. (37) Jika orang tua mengecewakan saya, saya akan mengurung
diri dalam kamar dan melakukan aksi diam
21. (38) Saya belajar hanya ada ulangan semester
22. (42) Saya tidak sudi megikuti ajakan teman saya untuk bolos
sekolah
23. (43) Saya bersungguh-sungguh mencapai target belajar yang
sudah saya rencanakan
24. (47) Disaat saya sedang marah, saya biasanya membanting
barang-barang di sekitar saya
25. (48) Saya tidak mempunyai cita-cita untuk masa depan saya
26. (50) Saya bersikap tidak perduli bila mendengar pengumuman
gotong-royong membersihkan lingkungan di sekitar saya
27. (53) Saya tahu betul kekurangan saya di sekolah dan berusah
mengimbanginya dengan belajar lebih giat
28. (58) Saya enggan membantu orang tua karena sibuk dengan
urusan sendiri
29. (59) Saya merasa rishi mendengar keluh kesah teman saya
30. (60) Saya malas membantu teman saya yang sedang dalam
kesusahan

B. Kecerdasan Spiritual
SS S TS STS
No Pernyataan
1. (4) Saya tahu tujuan saya sekolah
2. (5) Saya memiliki sifat enggang untuk menyakiti orang lain
3. (6) Saya tidak memperdulikan nasehat orang tua saya
4. (7) Saya merasa tidak pernah mampu menyelesaikan masalah
yang saya hadapi
5. (8) Saya selalu mengeluh atas ketidak berhasilan saya dalam
mengerjakan suatu hal
6. (9) Saya tidak mengetahui apa tujuan saya sekolah
137

7. (10) Saya tidak merasa bersalah, kalau menyakiti orang lain


8. (13) Saya menyadari bahwa suatu kesabaran itu sangat penting
9. (16) Saya marah ketika teman saya tidak mendengarkan nasehat
saya
10. (18) Saya lebih senang menilai orang lain dari pada menilai diri
sendiri
11. (19) Saya lebih senang mengerjakan hal-hal yang tidak baik
12. (20) Saya tidak merasa bersalah, melakukan hal-hal yang
membuat orang lain jengkel
13. (21) Saya dengan mudah berkenalan dengan teman kelas saya
disaat baru pertama kali masuk sekolah
14. (22) Saya mampu mengambil hikmah dari setiap masalah yang
saya hadapi
15. (23) Saya mampu menilai diri saya sendiri sebelum menilai
orang lain
16. (24) Saya membuat target, bahwa hari ini lebih baik
dibandingkan hari kemarin
17. (26) Saya enggan berkenalan dengan teman kelas saya disaat
baru pertama kali masuk sekolah
18. (27) Saya tidak mampu mengambil hikmah di balik setiap
masalah yang saya derita
19. (28) Saya tidak pernah merasa sabaran ketika di timpa suatu
penyakit
20. (29) Saya tidak mempunyai target untuk lebih baik dari hari
kemarin
21. (30) Saya tidak pernah membantu teman sekolah saya
22. (32) Saya sadar betul, bahwa setiap orang beriman pasti
mendapat ujian dari Tuhan
23. (33) Saya menerima dengan lapang dada ketika di timpa
penyakit
24. (36) Saya sulit beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang
baru saya tempati
25. (37) Saya tidak menyadari bahwa setiap orang beriman
mendapat ujian dari tuhan
26. (40) Setiap guru menjelaskan, saya biasanya asyik ngobrol
bersama teman saya
27. (41) Saya cepat akrab dengan teman baru saya
28. (42) Saya mampu menerima ujian yang saya hadapi
29. (43) Saya selalu bersyukuk terhadap apa yang saya miliki saat
ini
30. (44) Saya sadar betul, ibadah itu adalah perintah Tuhan
31. (46) Saya tidak sudi akrab dengan teman baru
32. (48) Saya merasa Tuhan tidak senang kepada saya, ketika saya
ditimpa penyakit
33. (49) Saya tidak menyadari bahwa ibadah itu perintah Tuhan
138

34. (50) Saya tidak pernah mau membersihkan kelas saya,


meskipun sudah di jadwalkan
35. (53) Saya sadar betul bahwa kemudahan akan datan setelah
kesulitan
36. (54) Bagi saya, masa lalu bukanlah sekedar kenangan tanpa arti
37. (56) Saya tidak merasa bersalah ketika melanggar tatatertib
sekolah
38. (57) Saya tidak menerima cobaan yang saya hadapi
39. (58) Saya tidak pernah menyadari bahwa setiap ada kesulitan
pasti ada kemudahan
40. (60) Saya tidak pernah peduli dengan kebersiahan kelas saya

Responden,

( ……………………………… )
139
139

DATA REKAPITULASI HASIL PENELITIAN

Prestasi Aqidah
No Responden EQ SQ
Akhlak
1 Nur Apidha 95 134 80
2 Khaeratul Ummi 97 131 80
3 Pina Harlina 91 133 80
4 Siti Rohliana 103 137 90
5 Siti Asiyah 107 127 85
6 Rina Hatuti 94 138 85
7 Nur Halimah 111 134 90
8 Rosyidah 102 133 85
9 Ayunita 92 136 80
10 Siti Aminah 90 131 80
11 Rosi Susanti 93 136 80
12 Risza Ummayatul Lukmana 90 138 80
13 Sri Rohmatullaili 95 118 80
14 Siti Saleha 91 117 80
15 Siti Jumaini 91 130 80
16 Nurul Aini 94 125 80
17 Nias Fatma Hijrian Jumaei Tia 95 126 80
18 Ismayana 109 134 90
19 Nurlaela 95 130 80
20 Sri Wahyuni Ambawati 88 118 80
21 Neti Ayu Vitalianti 90 120 80
22 Nopitasari 90 120 80
23 Mitahul Hasanah 90 120 80
24 Yuni Fitriani Nurhaliza 91 123 80
25 Mutiatul Wahidah 89 147 85
26 Nurmayanti Zulhiyah 101 128 80
27 Ro'yal Wahidah Raeni 105 147 95
28 Hidayani 89 121 80
29 Miftahul Ulya 96 128 80
30 Linda Prima Suniyanti 102 152 95
31 Hernita 94 115 80
32 Halimatussa'diah 80 148 80
33 Winda Yuliasari 100 136 85
34 Diar Rina Wahyu 102 141 90
35 Marini 103 132 85
36 Lasmita Kusmawati 100 135 85
140

37 Usa Pardina 87 106 75


38 Heliatun 86 105 75
39 Paridaturrahmi 103 139 90
40 Asriani 92 116 80
41 Diana Zulaeha 105 145 95
42 Lia Kurnia 71 112 75
43 Hartani 94 137 85
44 Laila Azizah 96 127 80
45 Hayatun Azizah 91 128 80
46 Lezianena 106 138 90
47 Itriatul Jannah 92 120 80
48 Fatimatuzzahrah 103 134 85
49 Pinka Insanopera 90 135 80
50 Hikmatussa"adah 87 123 80
51 Aida Susilawati 94 122 80
52 Hany Ayu Rahma M 86 127 80
53 Atustari Diafatillah 113 147 96
54 Indana Zulfa 103 108 80
55 Rizkawati 93 119 80
56 Muh Ruslan Zamroni 93 121 80
57 Nurhidayati 87 117 80
58 Sabrul Jaelani 91 123 80
59 Asrorul Mufidah 97 123 80
60 Khaerul Azman 83 123 80
61 Melis Sarwa Komalasari 91 134 80
62 Marliana Yulianti 94 132 80
63 Kartini 94 135 80
64 Siti Maryam 96 133 80
65 Raudatul Azmi 97 125 80
66 Muh Taufik Zulwathani 91 130 80
67 Rohmiatul Aini 94 129 80
68 Zulfatun Mahmudah 98 124 80
69 Syaprudin 109 147 95
70 Abdullah 101 118 80
71 Ll. Muh. Khairi 82 111 75
72 Baiq Faizah Hayatul Aini 98 134 85
73 Elya Juniati 105 135 90
74 Winda Puspita Hidayanti 106 126 85
75 Hamimah 86 119 80
141

76 Nevi Datul muspiani Khair 94 117 80


77 Ammy Atul Aula 90 116 80
78 Siti Hidayatullah 97 131 80
79 Abdul Basir 97 130 80
80 Hendra Putra Wansyah 97 134 85
81 Saeful Sabriandi 84 113 75
82 Khairul Anwar 111 130 90
83 Jumaidi 90 113 80
84 Muahmmad Syafi'i 103 137 90
85 M. Awaludin 88 118 80
86 Riadussholihin 91 116 80
87 M. Khairul Fatihin 96 112 80
88 M. Sahrul Rasyid 102 136 85
89 Ahamad Hasan Sholehudin 101 129 85
90 Septian Hadi 86 132 80
91 Ahmad Fatoni Arizal 110 143 95
92 M. Rizal 92 120 80
93 L. Arya Priantama S 89 117 80
94 Dia Udin Muhammad Kholidi 88 121 80
95 M. Rizky Manhalul Ulum 112 145 95
96 Herman 68 105 75
97 M. Zuhdian Qolbi 98 139 85
98 M. Efendi 113 155 96
99 Raezal Abdul Gani 88 126 80
100 Syaiful Bahri 100 138 85
101 Syaiful Pahmi 97 132 80
102 Wahyu Kurniadi 99 149 90
103 Habiburrahman 99 119 80
104 Sihabuddin Millatuaddin 97 130 80
105 Fajri Arsyidi 98 126 80
106 Muh. Zaki Hasani 102 145 90
107 Lalu Diraja Hidayatullah 109 143 95
108 Nurkholis Ulwi 95 122 80
109 Muh. Candra Ajidinata 84 117 80
110 Ramdhani 104 151 95
111 Abdul Rosyid Syahroni 97 124 80
112 M. Munawir 106 127 85
113 Yeyen Tatang Putra 96 132 80
114 M. Taufik Hidayat 109 139 90
142

115 Rudi Yumnan 100 151 95


116 Mahdani 96 121 80
117 Syafri Mulyadi 101 139 90
118 Nasrudin 102 142 90
119 Sunardin 96 123 80
120 Muhammad Junaidi 105 142 90
121 Herdin Hardiansyah 96 119 80
122 Baiq Zunnur Aini Yuswayani 107 145 95
123 Uri Hendriani 92 141 85
124 Humaero' 89 125 80
125 Endang Purwati 100 139 85
126 Rahmatullah 93 134 80
127 Eni Nur'aini 101 125 80
128 Elvian Hidayati 106 144 95
129 Nurul Hidayati Sofia 107 128 85
130 Herawati 101 128 80
131 Asmaul Husna 99 148 90
132 Rahbina Asgar 105 114 80
133 M. Iskandar Zulkurnain 96 130 80
134 Novita Sri Wahyuni 102 134 85
135 Rahmawati 98 133 85
136 Ros Lina 100 116 80
137 Reni Andriani 86 120 80
138 Dian Susi Handayani 104 134 85
139 Rina Lespiana Nose 87 115 80
140 Muhammad Abdurrasyid 90 139 80
141 M. Hasanuddin 93 127 80
142 Hapizul Wathoni 101 132 85
143 Muhammad Izzi Suhaimi 111 148 95
144 Tariauzziyad 89 109 75
145 Habib Musaddad Akbar 94 105 75
146 Ainul Arofah 110 145 95
147 Dian Sukmayani 97 126 80
148 Popis Yohana Lestari 90 120 80
149 Muli Rosdiaanti 109 139 90
150 Suhartini 106 144 95
151 Baiq Zullatul Qaidah 101 143 90
152 Evi Dwi Yanti 91 120 80
153 Siti Maryam 96 119 80
143

154 Mariatun Solihah 98 132 85


155 Siti Azizah 101 127 80
156 Nurlaili Sulhiati 99 117 80
157 Musuf Wandi 101 152 95
158 Juliana Rosita 90 131 80
159 Krismayanti 92 116 80
160 Sri Mayanti 101 124 80
161 Herlina 103 135 85
162 Noni Nurdiana 99 130 80
163 Hidayatullah 85 116 80
164 Nurmawita 90 123 80
165 M. Arhamul Hadi 87 122 80
166 Mif Tahatul Hifzi 91 122 80
167 Marliana 90 124 80
168 BQ. Junita Firi 91 120 80
169 Peri Anggraeni 103 130 85
170 Dewi Yulita 93 113 80
171 Darmawati 86 112 75
172 Nurul Hidayah 82 115 75
173 BQ. Meriatul Wahyu 95 128 80
174 Reni Susanti 84 127 80
175 Ida Kar Lina 97 132 80
176 M. Herul Rosid Ridho 95 130 80
177 BQ. Widia Darma Wati 92 119 80
178 Nurhayati Utami 93 129 80
179 Sumiyati 90 123 80
180 Luusiana 89 99 75
181 Dialis Fatmawati 92 136 80
182 Susmika Sholehani 94 133 80
183 Diana Mar'aini 98 129 80
184 Weni Widiati 99 127 80
185 Siti Zohriatul Mulida 112 148 96
186 Siti Hanawati Sulias Tini 101 137 85
187 Tuti'atul Alawiyah Y. A 87 107 75
188 Winda Fatma Dewi 96 131 80
189 Miftahurrahmi 90 118 80
190 Huria Dara Fatimah 103 130 85
191 Wiwin Isnaini 95 116 80
192 Siti Nurul Hayati 96 124 80
144

193 Diwani 103 139 90


194 Baiq Rita Handayani 109 140 90
195 Baiq Dani Sacitra 107 131 85
196 Nurul Badriyah 105 139 90
197 Pelita Yatna 96 123 80
198 Siti Rohamayanti 101 135 85
199 Sulastri Widia Ningsih 93 136 80
200 Laili Hatmi 101 143 90
201 Hilmiati 98 133 85
202 Fina Halawatul Wardani 95 123 80
203 Erlina Windiyanti 89 126 80
204 Ervin Susanti 101 143 90
205 Susilawati 105 136 90
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri
Nama : Muh Zulkifli
Tempat/tgl. Lahir : Dasan Tumbu, 07 November 1990
Alamat Rumah : Dasan Tumbu, Desa Tumbuh Mulia, Kecamatan
Suralaga, Kabupaten Lombok Timur
Nama Ayah : Amaq Huzaipah (Marjan)
Nama Ibu : Inaq Zulkifli (Suburiah)

B. Riwayat Pendidikan
1. Pendidikan Formal
a. SDN 5 Suralaga, 2003
b. MTs NW Boro’ Tumbuh, 2006
c. MA NW Boro’ Tumbuh, 2008
d. S 1 PAI Institut Agama Islam Hamzanwadi Lombok Timur, 2012
e. S2 PAI PPS UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015
2. Pendidikan Non-Formal
a. Madrasah Diniyah Al-Ikhals Dasan Tumbu, 2007
b. Ma’had Darul Qur’an wal Hadits Al-Majidiyah As-Syafi’iyah NW
Anjani Lombok Timur, 2012
C. Karya Ilmiah
Skripsi : Strategi Kepala Madrasah dalam Meningkatkan Kualitas
Pembelajaran di Madrasah Aliyah NW Boro’ Tumbuh
Tesis : Pengaruh Kecerdasan Emosional dan Kecerdasan Spiritual
terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak siswa Kelas XI Madrasah
Aliyah di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur.

Yogyakarta, 9 Februari 2015

(Muh ZulkIflI)

Anda mungkin juga menyukai