Anda di halaman 1dari 20

TUGAS I

SISTEM PENGHAWAAN UDARA SECARA


SENTRAL

DISUSUN OLEH :
AHMAD SYAIFULLAH(60100117064)
MUH ERWIN EMBONG BULAN(60100117051)
SULFIAH(60100117049)
ADITIA BAGAS PRATAMA(60100117069)
KELAS : III/A

DOSEN :
MUHAMMAD ATTAR, S.T., M.T.

TEKNIK ARSITEKTUR
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Secara umum pengertian dari AC (Air Conditioner) suatu rangkaian mesin
yang memiliki fungsi sebagai pendingin udara yang berada di sekitar mesin
pendingin tersebut. Secara khusus pengertian dari AC (Air Conditioner) adalah
suatu mesin yang digunakan untuk mendinginkan udara dengan cara
mensirkulasikan gas refrigerant berada di pipa yang di tekan dan di hisap oleh
kompresor. Apabila akan membeli AC,maka perlu diketahui dengan jelas jenis
AC yang sesuai dengan kebutuhan bagi konsumen dan pada bangunan. Ada
beberapa jenis AC, seperti : AC Window, AC Split, AC Central dan lain-lain yang
berada dipasar, dan setiap jenis memiliki kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Dalam kesempatan kali ini, penulis akan membahas mengenai AC
Central. Dimana, AC Central adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol
dari satu titik atau tempat dan di distribusikan secara terpusat ke seluruh isi
gedung dengan kapasitas yang sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan
menggunakan saluran udara / ducting ac. Kalau kita jalan-jalan ke mall atau ke
rumah sakit atau gedung perkantoran, kita dapat merasakan hawa dingin dari
ruangan tersebut akan tetapi kita tidak melihat AC yang terpasang di sekitarnya.
Karena di langit-langit ruangan tersebut terdapat lubang udara / diffuser yang
menyemburkan udara dingin. Sistem udara yang kita lihat itulah yang dimaksud
dengan sistem AC Central. Ukuran pada AC Central ini hampir sama dengan AC
Floor standing yang memiliki bentuk dan ukuran cukup besar. Perbedaannya
ialah ukuran dan tempat peletakan pada bagian indoornya. AC Central ini di
pasang di bagian atas dekat ceilings (plafon), dan lebih banyak di pasang dalam
keadaan tergantung. AC Central ini memiliki dua buah blower yang digunakan
untuk menghisap suhu dingin pada bagian evaporatornya dan mengeluarkannya
keruangan yang telah di tentukan. AC ini biasanya diberi corong udara/dakting
pada depan blowernya, sebagai tempat penyalur udara dari blower menuju
ruangan. AC ini memiliki filter, yang dipasang pada bagian belakang blower.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut.
1. Apa pengertian AC Central?
2. Bagaimana system, dan cara kerja AC Central?
3. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan AC Central?
4. Bagaimana cara menghitung kebutuhan AC Central dan
Pengaplikasiannya pada gedung B?

C. TUJUAN PENULISAN
Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penulisan ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui apa itu AC Central.
2. Untuk mengetahui system, dan cara kerja AC Central.
3. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan AC Central
4. 6.Untuk mengetahui cara menghitung kebutuhan AC Central dan
Pengaplikasiannnya pada gedung B.

D. MANFAAT PENULISAN
Manfaat yang dapat diperoleh dari penulisan makalah (paper) ini adalah
sebagai sumber informasi dan pengetahuan mengenai AC Central.
BAB II
GAMBARAN UMUM SISTEM PENYEGARAN UDARA

A. PENGERTIAN AC CENTRAL
AC sentral adalah sistem pendinginan ruangan yang dikontrol dari satu
titik atau tempat dimana proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang
kemudian didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu Outdoor
dengan beberapa indoor) sesuai dengan ukuran ruangan dan isinya dengan
menggunakan saluran udara. AC Central adalah Peralatan AC yang sistem
kerjanya menurunkan temperatur udara beberapa ruangan secara ”serentak” dalam
kapasitas besar.

B. KOMPONEN AC CENTRAL
Sebagai satu alat yang cukup kompleks, sehingga AC Central memiliki
beberapa komponen di dalamnya. Komponen-komponen dalam AC Central
tersebut yaitu:
1. Chiller (unit pendingin).
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada
sisi evaporatornya. Pada unit chiller yang menganut system kompresi uap,
komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator.
Pada chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser.
Air untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian
outputnya didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower.

Pada komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida


yang didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui
system pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan
menuju system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.

Jenis Chiller didasarkan pada jenis kompressornya :


a. Reciprocating
b. Screw
c. Centrifugal

Jenis Chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :


a. Air Cooler
b. Water Cooler

2. AHU (Air Handling Unit)/Unit Penanganan Udara


AHU Adalah suatu mesin penukar kalor, dimana udara panas dari ruangan
dihembuskan melewati coil pendingin didalam AHU sehingga menjadi udara
dingin yang selanjutnya didistribusikan ke ruangan. Jika kita perhatikan
komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan
memiliki :

a) Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel


lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini
dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.

b) Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk


mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
c) Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan
temperature udara.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah
menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara
segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai
keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan
sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan
temperature didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran
udara (ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang
jauhsekalipun bisa terjangkau.

3. COOLING TOWER ( khusus untuk Chiller jenis Water Cooler ).


Cooling tower adalah suatu mesin yang berfungsi untuk mendinginkan air
yang dipakai pendinginan condenssor Chiller dengan cara melewat air panas pada
filamen didalam cooling tower yang dihembus oleh udara sekitar dengan blower
yang suhunya lebih rendah.

Kondisi nominal dari menara pendingin yaitu:


 Kapasitas menara pendingin 1 ton refrigrasi di standarisasikan
menurut The Jap Anese Cooling tower Industry Association, sebagai
berikut :
 1 ton refrigrasi 390 kcal/jam pada kondisi :
 temperature bola basah 27oC
 temperature air masuk 37oC
 temperature air keluar 32oC
 Vlomue aliran air 13 liter/menit.
4. POMPA SIRKULASI.
Ada dua jenis pompa sirkulasi, yaitu :
a. Pompa sirkulasi air dingin ( Chilled Water Pump ) Pompa ini berfungsi
mensirkulasikan air dingin dari Chiller ke Koil pendingin AHU / FCU.
b. Pompa Sirkulasi air pendingin ( Condenser Water Pump ).
Pompa ini hanya untuk Chiller jenis Water Cooled dan berfungsi untuk
mensirkulasikan airpendingin dari kondensor Chiller ke Cooling Tower dan
seterusnya.

C. JENIS-JENIS AC CENTRAL
Terdapat banyak jenis-jenis AC yang dapat ditemukan atau digunakan
dalam lingkungan sekitar kita. Jenis AC ini dapat dibagi menurut beberapa faktor
antara lain:
a. Jenis-jenis AC menurut Medianya
Terdapat tiga jenis AC Central dilihat secara sistem dan medianya dan saat
inibanyak dipakai dan beredar di pasaran, yaitu:
- AC Central dengan Sistem Air (All Water System)
- AC Central dengan Sistem Freon (All Air System)
- AC Central dengan Sistem Air dan Udara (Water to Air System)

Adapun perbedaan dan penjelasannya sebagai berikut:


Sistem Air (All Water System)
Pada sistem air media pembawa dingin yang berjalan dalam pipa distribusi
adalah air.Maksudnya, sistem AC yang menggunakan media air atau cairan lain
sebagai pembawa dinginnya/pendingin. Pemakaian Unit Indoor pada AC Central
sistem air ini juga digunakan sesuai dengan skala ruangnya. Pada skala kecil Unit
Indoor yang digunakan menggunakan Fan Coil Uni
Fan Coil Unit berupa perangkat sederhana yang terdiri dari kumparan
(Coil) dan kipas. Karena kesederhanaannya, pemakaian Fan Coil Unit ini cocok
digunakan pada sistem AC Central dengan skala ruangan yang kecil. Sedangkan,
pada skala ruang yang besar AC Central dengan sistem air ini menggunakan AHU
/ Air Handling Unit. Berbeda dengan Fan Coil Unit, AHU berupa kotak dengan
ukuran besar yang didalamnya terdapat komponen-komponen yang lebih
kompleks seperti berisi blower, elemen pemanas atau pendingin, filter dan
peredam suara. Sehingga sesuai dengan pemanfaatannya pada ruangan berskala
besar.

Komponen yang diperlukan untuk mendinginkan air yang akan


didistribusikan adalah Chiller. Chiller berfungsi untuk memindahkan panas yang
didapat dari sirkulasi di dalam ruangan ke sistem sirkulasi luar bangunan. Lalu air
yang panas itu kemudian didinginkan dengan menggunakan Cooling Tower.
Dalam pendristibusiannya menggunakan pipa yang diisolasi agar kalor yang
dibawa oleh air tersebut tidak merembes keluar sehingga dapat membawa dingin
ke dalam ruangan dengan maksimal.
Sistem AC Central dengan sistem air ini cocok digunakan pada bangunan:
 Gedung bertingkat
 Mall berukuran besar
 Stadium
 Pabrik
 Bandara undara
 Terminal kereta
 Dll.

Peralatan utama yang digunakan antara lain:


 Chiller
 AHU (Air Handling Unit)
 Cooling Tower
 Pompa Sirkulasi

Sistem Freon (All Air System)


Pada sistem Freon media yang digunakan untuk membawa dingin adalah
Freon sebagai suplai udara olahan.
Maksudnya, sistem AC yang menggunakan
media Freon sebagai pembawa dinginnya.
Freon adalah gas yang banyak digunakan
sebagaipemicu dingin/pendingin. Peralatan
atau komponen penyediaan udara dan
refrigerant plants memungkinkan operasi dan
pemeliharaan tidak mengganggu ruang yang lainnya

AC Central dengan sistem ini disebut dengan Split Duct. Prinsip kerjanya
hamper sama dengan sistem AC Split biasa, akan tetapi lubang udaranya
menggunakan system ducting/pipa dan pada tiap-tiap bagian yang mengeluarkan
udaranya menggunakan diffuser. Sedangkan untuk mengatur besar kecilnya udara
yang keluar dari AC Central dengan sistem Freon ini menggunakan komponen
yang bernama damper. Sistem Freon hanya dapat digunakan apabila jarak unit
indoor dan unit outdoor tidak berjauhan.
Sistem ini menggunakan sistem siklus tertutup yang mana proses
pendinginan udara di dalam suatu ruang diproses oleh AHU (ditempatkan di ruang
terpisah), kemudian udara dingin dari AHU akan melewati ducting supply &
difusser dan didistribusikan ke dalam ruangan yang akan didinginkan dan udara
panas dari ruang akan dikembalikan lagi ke AHU untuk didinginkan kembali
dengan melewati grille & ducting return. Skema / alur siklus AC Central jenis All
Air System.

Sistem AC Central dengan sistem Freon ini cocok digunakan pada bangunan:
 Mini market
 Klinik
 Sekolah/universitas
 Ruangan kantor
 Dll.

Peralatan utama yang digunakan antara lain:


o Chiller
o AHU (Air Handling Unit)
o Cooling Tower (khusus untuk chiller jenis Water
Cooler)
o Pompa Sirkulas
Sistem Air dan Udara (Water to Air System)
Gambar : Diagram System

Sistem ini adalah jenis AC Central dimana proses pendinginan udara


didalamsuatu ruang tertutup dproses oleh AHU yang ditempatkan pada ruang
terpisah dan FCU sekaligus di dalam ruangan yang akan didinginkan dengan kata
lain sistem ini merupakan penggabungan pemakaian AHU dan FCU. Sistem
pendinginan AC jenis ini menggunakan pipa yang berisi cairan Freon (cairan yang
menyerap kalor pada ruangan) kemudian pipa dibasahi oleh air yang sebelumnya
telah didinginkan di water tower dengan menggunakan fan. Air ini berfungsi
untuk menurunkan suhu dari Freon yang keluar dari evaporator, kalor yang
dibawa Freon ini berasal dari ruangan dan diserap oleh Freon agar ruangan terasa
dingin, kemudian setelah freon didinginkan kembali dengan pembasahan pipa
oleh air dan fan, udara akan masuk kembali ke dalam evaporator dan dialirkan ke
ruangan-ruangan yang didinginkan.

Peralatan utama yang digunakan antara lain:


o Chiller
o AHU (Air Handling Unit) dan FCU (Fan Coil Unit)
o Cooling Tower (khusus untuk chiller jenis Water Cooler)
o Pompa Sirkulasi
b. Jenis AC menurut Kecepatannya:
 Commercial Comfort AC
Commercial comfort AC merupakan sistem AC yang pada bangunannya memiliki
kecepatan udara antara 1500 – 2500 fpm dan lebih besar dari 2500 fpm.
Kecepatan AC ini sering dipakai pada bangunan- bangunan yang bersifat komersil
atau civitas yang mementingkan kenyamanansehingga hal ini ditetapkan sebagai
standart kenyamanan dengan kecepatanhasil angin yang diperoleh. Low Velocity:
up to 2500 fpm, normal 1200 fpm – 2200 fpm High Velocity: diatas 2500 fpm
 Factory Comfort AC
Factory Comfort AC merupakan sistem AC yang sering digunakan
pada bangunan pabrik dengan kcepatan udaranya 2200 – 5000 fpm.
Low Velocity: sampai 2500 fpm, normal 2200 fpm – 2500 fpm
High Velocity: 2500 - 5000 fpm

D. Sistem Kerja AC Central


Pada unit pendingin atau Chiller yang menganut system kompresi uap,
komponennya terdiri dari kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator.
Pada Chiller biasanya tipe kondensornya adalah water-cooled condenser. Air
untuk mendinginkan kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya
didinginkan kembali secara evaporative cooling pada cooling tower. Pada
komponen evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang
didinginkan tidak langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system
pemipaan. Air yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju
system penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin. Jika kita perhatikan
komponen-komponen apa saja yang ada di dalamnya maka setiap AHU akan
memiliki :
1. Filter merupakan penyaring udara dari kotoran, debu, atau partikel-partikel
lainnya sehingga diharapkan udara yang dihasilkan lebih bersih. Filter ini
dibedakan berdasarkan kelas-kelasnya.
2. Centrifugal fan merupakan kipas/blower sentrifugal yang berfungsi untuk
mendistribusikan udara melewati ducting menuju ruangan-ruangan.
3. Koil pendingin, merupakan komponen yang berfungsi menurunkan
temperature udara.

Prinsip kerja secara sederhana pada unit penanganan udara ini adalah
menyedot udara dari ruangan (return air) yang kemudian dicampur dengan udara
segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi yang bisa diubah-ubah sesuai
keinginan. Campuran udara tersebut masuk menuju AHU melewati filter, fan
sentrifugal dan koil pendingin. Setelah itu udara yang telah mengalami penurunan
temperatur didistribusikan secara merata ke setiap ruangan melewati saluran udara
(ducting) yang telah dirancang terlebih dahulu sehingga lokasi yang jauh
sekalipun bisa terjangkau.
BAB III
SISTEM PENYEGARAN UDARA SENTRAL
WATER COOLER CHILLER ( AC SENTRAL BERPENDINGIN AIR )

Ada dua jenis media pendingin chiller, yakni dengan menggunakan


pendingin udara dan air. Kondensor udara didinginkan dengan memanfaatkan
udara, sedangkan kondensor air didinginkan dengan menggunakan sumber air.
Pendingin air umumnya digunakan untuk keperluan pendiginan di dalam gedung
dan menggunakan menara pendingin, kolam, atau sungai yang terletak di dekat
gedung untuk melepaskan panas air dari kondensor.

Chiller dengan kondensor yang didinginkan oleh udara beroperasi pada


dasarnya sama dengan yang didinginkan oleh air terkait siklus refrigeran dan
tangga di sepanjang jalan. Media pendingin pada kondensor tentu saja udara,
bukan air. Chiller berpendingin udara ditujukan untuk pemasangan dan
pengoperasian luar ruangan.

Jenis ini melepaskan panas ke atmosfir dengan cara mekanis seperti


sirkulasi udara luar oleh kipas secara langsung melalui kondensor mesin. Jenis
unit pendingin kondensor ini tidak memerlukan menara pendingin seperti yang
biasa dilakukan pendingin air. Berdasarkan metode kompresi refrigeran dalam
fase uapnya, chiller juga dapat dikelompokkan menjadi empat kategori.
Kompresor yang digunakan bisa berupa reciprocating, sentrifugal, rotary screw
dan rotary scroll.
Mesin refrigerasi dengan pendinginan udara (air cooled chiller), pada
prinsipnya hampir sama d e n g a n s p l i t d u c t A C , t e t a p i d a l a m
u k u r a n besar. Unit mesin ini pada umumnya beradadiatas atap beton dari
sebuah bangunan.

Komponen utama dari 1 unit AC adalah 2 kompresor atau


lebih, dengan katup ekspansi dan evaporator berada dalam unit
u t a m a , t e r m a s u k k o n d e n s o r n ya . E v a p o r a t o r m e n d i n g i n k a n a i r
d a n a i r d i n g i n d i s i r k u l a s i ke setiap tingkat melalui alat pengatur
udara (air handling unit) atau disingkat AHU. Dari AHU dengan blower
besar menyalurkan udara dingin, yang diperolehdari hembusan melalui pipa-
pipa aliran air dingin unit utama diatas, keruanganyang akan dikondisikan.
Udara dingin yang masuk kedalam ruangan dari AHU inidiatur dengan
diffuser yang ada disetiap ruangan, Atau kadang -kadang dengan pipa-
pipa langsung keruangan melalui alat kipas koil (Fan coil unit) atau disingkat
FCU.
Dalam desain gedung, bila menggunakan air cooled chiller perlu
diperhatikan lokasi dan luas atap beton untuk penempatan unit -unit
chillernya. Yang sering kurang diperhatikan dalam desain atap untuk air
cooled chiller adalah akses untuk pemeliharaan unit tersebut. Ada kalanya terjadi
perubahan desain dari water cooled chiller ke air cooled chiller, karena terutama
masalah waktu instalasi ataupun keadaan air setempat. Tetapi perubahan seperti
itu pada akhirnya berakibat fatal terhadap konstruksi air cooled chiller tersebut
yang mengambil ruang (space) apa adanya.
BAB IV
PENGAPLIKASIAN PENYEGARAN UDARA SENTRAL TYPE AIR
COOLED CHILLER PADA BANGUNAN

A. SISTEM PENYEGARAN UDARA PADA BANGUNAN.


Gedung B pascasarjana UIN Alauddin Makassar merupakan
gedung perkuliahan yang terdiri dari 4 Lantai dan beberapa ruangan untuk
ruang perkuliahan serta ruang pengelolaan administrasi juga ruangan
sanitasi. Sistem penghawaan atau penyegaran udara yang digunakan pada
gedung ini sepenuhnya berupa penghawaan buatan menggunakan fan
(kipas angin) dan AC bertype Split.
Pada lantai 4 bangunan, keseluruhan kelas menggunalan sistem
penyegaran udara berupa AC split dengan penataan yang serupa yakni diletakkan
pada sisi samping dinding bagian depan, masing-masing ruangan menggunakan 1
unit AC split.
Pada ruang kuliah lantai 2 dan 3, menggunakan kipas angin sebagai
sistem penghawaannya, perletakannya di dinding bagian depan dan belakang
ruangan, masing-masing menggunakan 2 unit kipas angin dinding ( wall fan ).
Hanya pantry di lantai 3 yang menggunakan AC split sebagai sistem penyegaran
udaranya.

Pada lantai satu, semua ruangan kembali menggunakan AC split


sebagai sistem penyegaran udaranya kecuali ruang sanitasi ( WC ) semua lantai
yang hanya memanfaatkan ventilasi sebagai penghawaannya. Untuk kasus gedung
B, meskipun pengahwaan dalam ruangan berfungsi dengan baik, tetapi temperatur
dikoridor (luar kelas) dan ruang sanitasi cukup tinggi dan lembab serta kurang
nyaman akibat tidak adanya aliran udara yang bergerak pada area ini karena
sepenuhnya jendela yang digunakan adalah jendela mati yang tidak lagi berfungsi
sebagai bukaan untuk penghawaan melainkan hanya mendukung pencahayaan.
B. PENGAPLIKASIAN SISTEM PENYEGARAN UDARA
SENTRAL PADA BANGUNAN.
Dalam pengaplikasian AC central tipe air cooler, pendinginan
kondensor menggunakan udara luar dengan suhu normal yang sirkulasinya
dibantu dengan kipas dengan kapasistas sesuai kebutuhan, sedang
penyaluran udara dingin dari evaporator disalurkan dengan sistem piping
atau biasa disebut dengan ducting.

Pada gedung B, apabila dimisalkan semua sistem penyegaran


udaranya diganti menggunakan AC sentral, maka mesin chiller-nya diletakkan
pada sisi sudut kanan dinding belakang gedung karena selain tidak terpapar
langsung sinar matahari sepanjang hari,hembusan udara juga kencang pada titik
ini karena belakang gedung B merupakan area persawahan terbuka sehingga stok
udara untuk digunakan pada tipe AC sentral ini selalu konstan ada.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2014. Buku Petunjuk Praktikum Satuan Operasi II. Institut Pertanian
STIPER, Yogyakarta.

Hartanto, B. 1982. Teknik Mesin Pendingin. BKPI, Tegal

Sumanto. 2001. Dasar – dasar Mesin Pendingin. Andi, Yogjakarta.

Tyoso, W, B, 1992. Satuan Operasi Pada Proses Pangan II. Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.

Raymont,2012.Sumber: http://www.bengkelacdankulkas.blogspot.com. 23/03/14

Anda mungkin juga menyukai