Anda di halaman 1dari 2

Refleksi Kritis atas Pemikiran Alasdair MacIntyre Is Understanding Religion Compatible with Believing?

(Studi Agama)

Oleh: Mohamad Sobirin

Pada tulisan bernafaskan pendek ini, penulis melakukan analisis kritis sebagai bentuk refleksi atas ijtihad Alasdair MacIntyre dalam studi agama. Penulis mengklasifikasinnya kepada dua tema utama, yaitu pertama, perspektif insider dan outsider dalam studi agama, dan kedua, perbedaan antara memahami (understanding) dengan mempercayai (believing) terhadap agama. Penjelasan yang pertama, menurut Alasdair MacIntyre, studi terhadap agama atau kehidupan keberagamaan sesungguhnya mempunyai penekanan pada nilai objektifitas, netral, tidak berpihak, dan bebas nilai. Sehingga dengan begitu, tidak terjadi gesekan antara pengkaji yang tentu memiliki sisi sensitifitas masing-masing. Sensitifitas tersebut yang sulit dihindarkan, memunculkan problematika perspektif dari kubu yang disebut insider dan outsider dalam studi agama. Selanjutnya, penjelasan yang kedua, terkait dengan perbedaan antara memahami (understanding) dengan mempercayai (believing) terhadap agama, Alasdair MacIntyre menyatakan bahwa tindakan memahami agama sesungguhnya tidak sejajar dengan tindakan mempercayai agama. Hal ini menyebabkan terjadinya kompleksitas permasalahan studi agama. Pada tahap selanjutnya, kompleksitas itu telah memunculkan dua kelompok ekstrim, yakni orang-orang yang ragu, menolak atau skeptis (skeptics) dan orang-orang yang mempercayai dan mengimani agama (believers). Dalam hal ini, MacIntyre menyimpulkan bahwa kalangan skeptis umumnya berada pada posisi memahami agama, sedangkan kalangan pemeluk agama berada pada posisi mempercayai agama. Keduanya tidak jarang berada dalam kontradiksi yang konfrontatif. Menjembatani keduanya merupakan upaya yang sulit, namun bukan berarti tidak mungkin. Pertanyaan Kritis:

Bagaimana melakukan understanding sekaligus believing pada saat yang sama pada objek penelitian agama yang menjadi keyakinannnya, namun bisa objektif?

Mengapa seringkali terjadi terjadi kontradiksi antara outsider dengan insider?

Anda mungkin juga menyukai