Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SEJARAH ISLAM DI INDONESIA


DOSEN PENGAMPU: Miptahudin Khairi M.A

DI SUSUN OLEH :

ERSA NURULHIJRIYANTI : 2208060074


HAIKAL AKBAR : 2208060053
WIDIA WAHYUNING P : 2208060060
MUHAMMAD ARYANSAH : 2208060028
SUCI MURNI : 2208060067
RAHMAWATI : 2208060061
PIA HIDAYATUL HASANAH : 2208060058
HARUN HAMBALI : 2208060040
L. HENDRI SURIANATA : 2208060057

SI FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NHDLATUL ULAMA NUSA TENGGARA BARAT

2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah.SWT yang Maha Pengansih lagi Maha Penyayang kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah Aswaja tentang
Sejarah islam di indonesia.
Makalah ini telah kami susun semaksimal mungkin dengan berdiskusi dengan seluruh
anggota kelompok dan mencari informasi dari berbagai sumber. Terlepas dari semua itu kami
menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun
tata bahasa yang kami gunakan. Oleh karena itu kami menerima segala kritik agar kami dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata saya berharap semoga makalah tentang Sejarah islam di Indonesia, ini
dapat memberikan manfaat maupun inspirasi.

Mataram, 13 April

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................ii

DAFTAR ISI..................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................4

a.Latar Belakang......................................................................................................4

b.Rumusan Masalah.................................................................................................5

c.Tujuan...................................................................................................................5

BAB II PEMBHASAN..................................................................................................6

a. Kapan masuknya islam ke Indonesia.................................................................6


b. Bagaimana islam masuk ke Indonesia...............................................................8
c. Bagaimana karakter islam di Indonesia.............................................................10

BAB III PENUTUP.......................................................................................................13

a. Keseimpulan......................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Islam di Indonesia baik secara historis maupun sosiologis sangat kompleks, terdapat
banyak masalah, misalnya tentang sejarah dan perkembangan awal Islam. Harus di akui
bahwa penulisan sejarah Indonesia di awali oleh golongan orientalis yang sering ada usaha 3
untuk meminimalisasi peran Islam, disamping usaha para sarjana muslim yang ingin
mengemukakan fakta sejarah yang lebih jujur.

Suatu kenyataan bahwa kedatangan Islam keindonesia dilakukan secara damai.


Berbeda dengan penyebaran Islam di timur tengah yang dalam beberapa kasus disertai
dengan pendudukan oleh wilayah militer. Islam dalam batas tertentu disebarkan oleh para
pedagang, kemudian dilanjutkan oleh para Da’i dan para pengen barasufi. Orang yang terlibat
dalam dakwah pertama itu tidak bertenden siapapun selain bertanggung jawab menunaikan
kewajiban tanpa pamrih, sehingga nama mereka berlalu begitu saja. Karena wilayah
Indonesia sangat luas dan perbedaan kondisi dan situasi maka wajar kalau terjadi perbedaan
pendapat tentang kapan, dari mana, dan dimana pertama kali Islam datang ke Indonesia.1

Sebut saja teori Gujarat yang dipopulerkan oleh Snouk Hurgronje, seorang orientalis
terkemuka Belanda yang melihat para pedagang kota pelabuhan Dakka di India Selatan
sebagai pembawa Islam ke wilayah nusantara. Teori Snock Hurgronje ini lebih lanjut
dikembangkan oleh Morrison pada 1951. Dengan menunjuk tempat yang pasti di India, ia
menyatakan dari sanalah Islam datang ke nusantara. Ia menunjuk pantai Koromandel sebagai
pelabuhan tempat bertolaknya para pedagang muslim dalam pelayaran mereka menuju
nusantara.2

Beda lagi dengan Hamka yang mengkritik teori Gujarat bahwa Islam masuk ke
nusantara berasal dari Makkah, disebut dengan teori Makkah. Hamka berpandangan bahwa
peranan bangsa Arab sebagai pembawa agama Islam ke Indonesia berasal dari Makkah
sebagai pusat pengkajian keislaman pada masa itu; atau

1
Fahmi Irfani, “Jawara Banten,” Hikamanua Journal (No. 1 Vol. 2 Tahun 2017), hlm. 30.
2
Azyumardi Azra, Islam Nusantara: Jaringan Global dan Lokal, (Bandung: MIZAN, 2002), hlm. 24-25

4
juga dari Mesir. Artinya, Gujarat hanyalah sebagai tempat singgah semata ulama penyebar
Islam di nusantara3

Lain lagi dengan teori Benggali yang dikembangkan Fatimi menyatakan bahwa Islam
datang dari Benggali (Bangladesh). Dia mengutip keterangan Tome Pires yang
mengungkapkan bahwa kebanyakan orang terkemuka di Pasai adalah orang Benggali atau
keturunan mereka.4Pendapat lainnya,berdasarkan teori Persia yang dibangun teorinya oleh
Hoesein Djaya diningrat. Pandangannya berdasarkan tradisi Islam di nusantara kental dengan
tradisi Persia. Seperti peringatan 10 Muharram atau Asyura, bubur Syura dan lain sebagainya.
Pendapat selanjutnya, teori China yang dipopulerkan Sayyid Naquib Alatas, bahwa
berpandangan muslim Canton China bermigrasi ke Asia Tenggara sekitar tahun 867 M,
sehingga hijrahnya muslim Canton banyak yang singgah di Palembang, Kedah, Campa,
Brunai, dan pesisir timur tanah melayu (Patani, Kelantan, Terengganu dan Pahang) serta Jawa
Timur.5

B. RUMUSAN MASALAH
1. Kapan masuknya islam ke Indonesia
2. Bagaimana islam masuk ke Indonesia
3. Bagaimana karakter islam di Indonesia
C. Tujuan
1. Mengetahui kapan masuknya islam di Indonesia
2. Mengetahui bagaimana islam masuk Indonesia
3. Mengetahui bagaimana karakter islam di indonesia

BAB II

3
Ahmad Mansur Suryanegara.MenemukanSejarah :Wacana Pergerakan Islam Di Indonesia. (Bandung: Penerbit
Mizan, 1996), h. 81-82
4
Shodiq, Potret Islam Jawa, (Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2013), hlm. 21

5
PEMBAHASAN

1. Kapan masuknya islam ke Indonesia

Siapakah yang pertama kali membawa Islam ke Indonesia? Terjadi perbedaan


pendapat para sejarawan untuk menjawab pertanyaan ini, apakah orang Arab atau orang
India? Menurut Snouck Horgounje, orang Indialah yang pertama kali membawa Islam ke
Indonesia menjelang akhir abad ke-13 Masehi.Pendapat ini sekaligus menjawab dari daerah
mana Islam berasal. Pendapat ini didukung oleh Van Bonkel seorang Profesorasal Belanda
dengan menunjukkan adanya pengaruh bahasa Tamil dalam bahasa Indonesia yaitusss adanya
istilah“lebai” yang berasal dari “labbai” atau “lappai” yang artinya pedagang dalam bahasa
Tamil.5Meski sama-sama mendukung pendapat Snouck Horgrounje, O’Sullivan tidak sepakat
bahwa adanya istilah bahasa Tamil dalam bahasa Melayu menjadi alasan bahwa orang
Indialah yang membawa Islam ke Indonesia.

Pendapat tentang orang Indialah yang pertama kali membawa Islam ke Indonesia juga di
dukung oleh G.E Marrison, namun menurutnya bukan dari Gujarat melainkan dari India
Selatan, pantai Koromandel. Menurutnya keberadaan batu-batu nisan dari Gujarat tidak
berarti Islam dari Gujarat. Diantara alasan Masrrison adalah:

a) Jika di yakini Islam berasal dari Gujarat maka bagaimana dengan fakta bahwa Islam
sudah berada di Indonesia sebelum Malikul Saleh mangkat yaitu tahun 1297. Bilapun ada
kemungkinan Islam telah berada di Gujarat 1297 bagaimana pula dengan temuan
Marcopolo yang menyebutkan bahwa penduduk Cambay di tahun 1298 masih kafir.
b) Catatan Ibnu Batutah tentang indahnya bangunan masjid yang dibangun saudagar-
saudagar pendatang di Cambay pada tahun 1325 Masehi.6
c) Adanya jalur dagang di zaman lampau, saudagar-saudagar Arab telah giat lalu-lalang di
perairan Arab dan Indonesia dengan persinggahan di Srilangka. Oleh karenanya
Islam sampai ke India bersamaan dengan kedatangan saudagar Arab ke India.
d) Temuan Ibn Batutah bahwa Indonesia, Asia Selatan, Asia Tenggara dan India Utara
penganut Mazhab Syafi’i, sedangkan orang Gujarat adalah Sunni atau Syi’ah.7

5
Hadji Muhammad Said, MentjariKepastianTentang Daerah, Mula dan TjaraMasuknya Agama Islam ke
IndonesiadalamRisalah Seminar: Sejarah Masuknya Islam ke Indonesia(Medan: Panitia Seminar Sejarah
Masuknya Islam ke Indonesia, 1963), p.220.
6
Ibid., p.,222.
7
MazhabSyafi’itelahberpengaruhsejakperkembangan Islam, menurutcatatan Ibn Batutah, Sultan Djawa
(Samudera-Pasai) adalahseorang Alim, Ahli FiqihMazhabSyafi’i. Baca Hamka, Masuk dan berkembangnja
Agama Islam di daerahPesisir Sumatera Utara, dalamRisalah Seminar: SedjarahMasuknja Islam ke Indonesia
(Medan: Panitia Seminar SedjarahMasuknja Islam ke Indonesia, 1963), pp. 82-7.

6
Sedangkan Husayn Nainar, sarjana India yang berpendapat bahwa orang-orang
Indialah pembawa Islam pertama ke Indonesia didasarkan pada pandangannya bahwa
adanya pengaruh India yang sudah meluas dan tertanam di Indonesia. Berbeda dengan Snock
menurutnya Islam sudah sampai ke Indonesia pada abad pertama Nabi dan bahkan mungkin
ketika Nabi Muhammad ‫ﷺ‬masih hidup.8

Tregonning dalam bukunya “World History ForMalaya, from Earliest time to1551”
berpendapat Saudara Arab dan India adalah dua bangsa yang memegang peran penting dalam
membawa Islam ke Indonesia tapi masih belum terjawab, siapa yang memegang peranan
utamanya? Dalam pembahasannya lebih jauh Tregonning menunjukkan peranan Arab
dalam pelayaran dan perdagangan. Menurutnya lama sebelum Islam datang, pedagang
Arab telah menguasai perdagangan hampir di semua pelabuhan India, dan dari pelabuhan
India inilah pedagang Arab menguasai perdagangan rempah-rempah dan membawa Islam ke
Asia Tenggara.9

Menurut penulis dari uraian terakhir ini dapat dipahami bahwa pedagang Arablah
yang pertama kali membawa Islam ke Indonesia, dimana dalam perjalanannya yang
sangat jauh telah pula singgah di pelabuhan-pelabuhan India karena beberapa sebab; baik
karena faktor ekonomi maupun karena alasan subsidi bahan bakar dan air bersih, baru
kemudian melanjutkan perjalanan ke Indonesia. Gambar dibawah ini, tentang jalur sutra para
pedagang Arab dapat menguatkan pendapat diatas.

Gambar 1. Jalur DagangBangsa Arab

Jalur Sutra (Merah)

8
Hadji Muhammad Said, MentjariKepastian,p.221.
9
Ibid.,p.223.

7
Garis merah pada peta di atas menggambarkan jalur darat perdagangan bangsa Arab pada
musim dingin, sedangkan garis biru menggambarkan jalur laut yang ditempuh pada musim
panas. Jalur ini ditempuh karena salju membuat caravan para pedagang tidak dapat
bergerak/berjalan. Penjelasan ini sejalan dengan tafsir para mufassir terhadap QS.al-
Quraish:1-4. Para ahli tafsir baik klasik,seperti al-Thabari, Ibn Katsir, Zamakhsyari,
maupun kontemporer seperti, al-Maraghi, az-Zuhaily, dan Sayyid Qutb, sepakat bahwa
perjalanan dagang musim dingin dilakukan ke utara seperti Syria,Turki,Bulgaria,Yunani, dan
sebagian Eropa Timur. Sementara perjalanan musim panas dilakukan keselatan seputar
Yaman,Oman,atau bekerja sama dengan para pedagang Cina dan India yang singgah di
pelabuhan internasional Aden.10
2. Bagaimana islam masuk ke Indonesia

Adakah Islam masuk lebih dahulu ketempat lain, baik di Sumatera maupun di Jawa atau
di salah satu pulau dalam daerah wilayah Indonesia?

Sampai sekarang belum dapat dipastikan dengan bukti bahan-bahan sejarah yang sah,
bahwa ada tempat yang lebih dahulu dikunjungi Islam sebelum Perlak dan Pasai.Pada
permulaan tahun 1292 Marco Polo berlayar dari pelabuhan Cina Selatan selama beberapa
bulan, hingga ia sampai ke Sumatera. Disinggahinya beberapa pelabuhan dagang yang
terdapat di pesisir Sumatera itu, sebagaimana ia menceritakan dalam buku pelayarannya

yang terkenal. Daripada ceritanya itulah diketahui orang khabar berita pertama tentang
adanya Islam di kepulauan Indonesia. Pelabuhan yang pertama dikunjunginya adalah Perlak,
dalam kitabnya tertulis "Ferlec" tidak lain dari Peureula, di sebelah timur, suatu kampung
yang sekarang masih terdapat di Aceh Timur. Marco Polo menceritakan, “Kerajaan ini
10
Mengkutip isi buku Pendidikan Islam di Indonesia :historis dan Eksistensinya Haidar Putra
Daulay(2019:22)sejarah masuknya isam ke Indonesia dierkirakan terjadi sejak Abad ke-7 atau ke-8 tahun
masehi lewat beberapa teori ilmiah

8
dikunjungi oleh pedagang-pedagang Islam sekian banyaknya, sehingga mereka pada akhirnya
dapat meng-Islamkan penduduk asli dan membuat mereka tunduk kepada undang-undang
Islam. Saya maksud dengan mereka yang masuk Islam itu ialah penduduk kota saja, karena
manusia di pedalaman masih hidup seperti binatang, masih memakan daging manusia, segala
macam daging yang suci atau tidak suci."

Dari Perlak Marco Polo meneruskan pelayarannya ke suatu tempat yang disebut
"Basma" yang sampai sekarang belum dapat ditentukan di mana letaknya, tetapi terang
terletak antara Perlak dan Samudra yang disebutnya Samana Basma itu pasti bukan Pase,
meskipun ada orang menyangka demikian. Karena Pase itu termasuk Samudra, yang sampai
sekarang masih merupakan nama sebuah kampung kecil, yang terletak di sebelah kiri sungai
Pasc, tidak berapa jauh dari Lho' Seumawe, Dekat sekali dengan tempat ini terdapat kuburan-
kuburan sisa kerajaan Islam Samudra itu. Dan di sebelah sungai itu, berhadapan dengan
kampung samudra, terdapat makam dan kuburan, yang umurnya lebih muda, di antaranya
sebuah tertanggal 1421. Mungkin sekali di daerah inilah terletak ibu kota yang bernama Pase
itu. Pada tahun 1509 Laksamana Portugis Diogo Lopez de Sequeira pernah mengunjungi
tempat ini dan menamakannya "Pacem". Juga Sejarah Melayu yang dikarang orang kemudian
menamakan kerajaan itu Pasai juga 11

Dengan demikian dapat kita ambil kesimpulan bahwa di Perlak dan Pase inilah Islam
mula-mula masuk diIndonesia, sepanjang yang dapat diberitakan oleh kitab kitab sejarah
yang pernah ditulis sekitar masa kemajuan kedua kerajaan Perlak dan Pase itu.Belum ada
pengarang-pengarang dari zaman dahulu itu yang menceritakan sudah ada Islam terdapat di
tempat-tempat lain selain Perlak dan Pase itu. Dagroian, yang sangat mungkin dimaksudkan
Nago atau Pidie, Lamuri atau Aceh Besar, yang merupakan juga suatu kerajaan, begitu juga
Barus (Fansur), yang juga disinggahi oleh beberapa penulis sejarah dari Barat itu, ketika itu
belum merupakan negeri Islam, semuanya masih disebut biadab(allen heidensch). 12

Pernah orang mengemukakan, bahwa Islam sudah lebih dulu masuk ke Baros. Dengan
keterangan di atas saya menyangka tidak mungkin. Kita ketahui bahwa ada dua jalan antara
Cina dan Arab, pertama jalan darat dan kedua jalan laut. Jalan laut ini, baik menurut cerita
maupun menurut peta-peta yang ditinggalkan oleh penulis-penulis sejarah yang lampau dari
bangsa Arab atau bangsa Barat, selalu melalui Sumatera Utara dan Sumatera Timur dengan
lain perkataan melalui selat Malaka, belum pernah diceritakan bahwa ada pelayaran orang
11
Stapel. De Geschiedenis van Ned. Indie, 1 : 310).
12
Lih: Stapel, De Geschiedenis van Ned : Indie.
9
Arab melalui sebelah Barat pulau Sumatera. Pelayaran sebelah barat pulau Sumatera ini baru
dimulai oleh orang Arab, sesudah Portugis menduduki Malaka dan bermusuhan dengan orang
Arab itu, yang terpaksa mengambil jalan dari Cina ke Arab melalui persisir barat pulau
Sumatera.13

3. Bagaimana karaketer islam di Indonesia

Posisi geografis Indonesia di Asia Tenggara yang jauh dari pusat Islam di Jazira Arab
menimbulkan asumsi bahwa Islam di Asia Tenggara adalah pinggiran (periferal). Namun
sebenarnya ekspresi Islam di wilayah ini memiliki karakteristik dinamis yang tidak sama
dengan di Timur Tengah, Afrika Utara, Asia Tengah, dan Asia Selatan. Karakteristik Islam di
Asia Tenggara, terutama Indonesia, pada dasarnya adalah Islam yang ramah (damai),
moderat, dan toleran. Sementara banyak negara Muslim di luar wilayah ini diwarnai oleh
sistem pemerintahan yang otokratis/otoriter serta terjadinya kekerasan, konflik dan perang,
terutama yang dialkukan ISIS dan Al-Qaedah. Hal ini terjadi karena ekspresi keagamaan
tidak terlepas dari pemahaman doktrin serta karakter, tradisi dan budaya penganutnya.Kini
Indonesia bahkan dinilai sebagai negara Muslim paling toleran dan paling demokratis di
dunia. Banyak pihak yang mengharapkan Indonesia dijadikan sebagai model negara Muslim
modern yang demokratis. Karenanya, diperlukan upaya-upaya pengembangannya secara
aktif, sehingga bangsa Indonesia tidak hanya menjadi obyek tetapi juga subyek globalisasi.

Dalam buku, Nur Syam lalu merancang gagasan Islam pesisi sebagai respon terhadap
Indonesia. Gagasan yang diutarakan antara lain:Pertama, melihat gambaran besar tentang
konstruk sosial masyarakat pesisir terhadap tradisi Islam lokal (upacara). Konstruk sosial itu
dilakukan melalui medan budaya (culture sphare) dalam ritus keseharian mereka.
Kedua,memperoleh gambaran bagaimana tradisi Islam lokal (upacara) dalam konfigurasi
varian-varian sosio-religiusitas. Dua gagasan di atas dikaji menggunakan pendekatan
etnografi, dengan cara melihat masyarakat pesisir melakukan ritual upacara seperti upacara
lingkaran hidup, kalenderikal, upacara tolak balak, maupun upacara hari-hari baik.

Antropologi tradisi Islam lokal (upacara) memiliki dua aspek, yaitu ritual dan
seremonial. Istilah ritual dan seremonial ini diambil dari Winnick.Winnick menggunakan
ritual sebagai seperangkat tindakan keagamaan.Kemudian dimantapkan melalui tradisi atau
ritus keseharian. Sedangkan pandangan Winnick tentang seremoni ialah sebuah pola tetap

13
SEKITAR MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA(H.ABOEBAKAR ACEH hal:33)

10
dari tingkah laku terkait variasi tahap kehidupan, tujuan keagamaan atau estetika dan
perayaan kelompok partikular. Bangunan buku “Islam Pesisir” secara sengaja menggunakan
cara berpikir Geertz. Agama oleh Geertz dipandang sebagai sistem kebudayaan. Konstruk
sosial atas sistem kebudayaan tersebut merupakan hasil produksi dan reproduksi manusia.
Hal ini dikuatkan oleh para ahli lain yang sama-sama melihat agama sebagai sistem
kebudayaan14

1. Islam Rahmah – Wasathiyyah

Di samping kondisi yang sangat positif tersebut, diakui juga, bahwa di era reformasi
ini muncul pula gejala menguatnya aliran-aliran atau gerakan-gerakan Islam dari luar
Indonesia, sejalan dengan proses globalisasi yang secara umum tidak bisa dielakkan.
Sebagian dari aliran-aliran atau gerakan-gerakan itu, terutama kelompok puritan, radikal
dan ekstremis, telah merusak karakterisitk Indonesia yang damai, moderat dan toleran,
yang berujung pada terjadinya kasus-kasus terorisme, kekarasan dan intoleransi
beragama. Bahkan konflik di Timur Tengah pada saat ini, terutama di Irak, Suriah dan
Yaman yang notabene melibatkan Salafi/Wahhabi di satu pihak dan Syi’ah di pihak lain,
ikut berpengaruh tehadap munculnya ketegangan-ketegangan tertentu di negara ini.15

Untuk merespons perkembangan tersebut, sejumlah tokoh dan organisasi Islam telah
melakukan upaya-upaya penguatan pemahaman Islam yang moderat dan wawasan
kebangsaan yang. Salah satu ormas Islam, yakni Nahdlatul Ulama (NU), bahkan
menegaskan kembali perlunya mempertahankan karakteristik Islam di negara ini dengan
istilah “Islam Nusantara”, meski istilah ini bukanlah istilah baru. Hal ini karena Islam di
Nusantara selama ini telah menunjukkan Islam yang ramah, moderat dan toleran.

Namun demikian, agar karakaterisasi Islam itu bisa diterima oleh Muslim di luar
Indonesia, diperlukan istilah yang bersifat universial dan berasal dari al-Quran, Dalam hal
ini saya cenderung menggunakan istilah “Islam Rahmah-Wasathiyyah”. Kata “rahmah”
(berarti kasih sayang atau ramah) yang berasal dari kata “rahmatan li al-‘âlimîn”,
merupakan karakteristik agama Islam, sebagaimana terdapat dalam QS. Al-Anbiya’: 107.
Kata ini dijadikan sebagai karakteristik Islam yang telah dikumandangkan ke penjuru
dunia oleh International Conference of Islamic Scholars(ICIS) sejak 2004.Sedangkan
“wasathiyyah” (berarti moderasi), merupakan karakteristik umat Islam, sebagaimana
terdapat dalam QS. Al-Baqarah: 143. Istilah “Islam wasathiyyah” ini dijadikan sebagai
14
nur syam,islam pesisir,2005 dan LKis2005
15
Menduniakan islam Indonesia sekolah pasca sarjana oleh :MASYKURI ABDILAH

11
tema Munas MUI ke-9 tahun 2015 di Surabaya sebagai karakteristik Islam yang harus
dijaga dan dikembangkan di Indonesia.Sebelumnya, Muktamar NU ke-33 dan Muktamar
Muhammadiyah ke-47 tahun 2015 ini juga menegaskan perlunya menjaga dan
mempromosikan Islam moderat ini.

Secara empiris, karakteristik Islam yang damai dan moderat ini dapat dilihat dari tiga
perspektif. Pertama, dalam konteks hubungan antara warga, umat Islam di wilayah ini
sangat toleran terhadap kelompok lain; kedua, dalam konteks hubungan antara Islam dan
negara, umat Islam akomodatif terhadap ideologi negara dan sistem demokrasi. Ketiga,
dalam konteks kehidupan dan perkembangan dunia, umat Islam dapat menerima
modernisme meski tetap memiliki orientasi keagamaan.16

BAB III

PENUTUP

A. KESEIMPULAN

16
Harian republika,19 Desember 2015.Masykuri Abdilah,Guru Besar/Direktur Sekolah Pascasarjana UIN
jakarta

12
Sebagai penutup dari pada pembahasan makalah diatas, maka dapat saya
simpulkan halk-hal sebagai berikut :

1. Dengan demikian dapat kita ambil kesimpulan bahwa di Perlak dan Pase inilah
Islam mula-mula masuk diIndonesia, sepanjang yang dapat diberitakan oleh kitab
kitab sejarah yang pernah ditulis sekitar masa kemajuan kedua kerajaan Perlak
dan Pase itu.Belum ada pengarang-pengarang dari zaman dahulu itu yang
menceritakan sudah ada Islam terdapat di tempat-tempat lain selain Perlak dan
Pase itu. Dagroian, yang sangat mungkin dimaksudkan Nago atau Pidie, Lamuri
atau Aceh Besar, yang merupakan juga suatu kerajaan, begitu juga Barus (Fansur),
yang juga disinggahi oleh beberapa penulis sejarah dari Barat itu, ketika itu belum
merupakan negeri Islam, semuanya masih disebut biadab (allen heidensch).
2. Perkembangan Islam tidak lepas dari adanya para pedagang yang datang ke
indonesia dengan tujuan berdagang. Contohnya teori Gujjarat, pedagang dari
Gujjarat datang ke indonesia dan membawa agama islam.

DAFTAR PUSTAKA

http://graduate.uinjkt.ac.i/?p=15661

13
https://m.kumparan.com/amp/berita-update/sejarah-masuknya-islam-ke-indonesai-lewat-
jalur-sutra-1vT7LtKVLPv

Dr.nur syam, 2005. “ISLAM PESISIR” Yogyakarta PT. LKiS yogyakarta

14

Anda mungkin juga menyukai