Dosen Pengajar :
SUHADARLIYAH, S.E., S.S., M.M
Penyusun :
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Azza Wa Jalla, karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Dalam penyelesaian makalah ini, kami banyak mengalami kesulitan, terutama
disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan yang menunjang. Namun, berkat
bimbingan dan bantuan dari pihak lain, akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Karena
itu, sudah sepantasnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan dan bimbingan kepada kami setiap saat.
Dengan segala keterbatasan kami yakni bahwa makalah ini masih banyak
kekurangannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
terima dengan senang hati. Pada akhirnya kami berharap mudah-mudahan makalah ini
bisa diterima dan bermanfaat bagi para pembaca.
Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh
pedagang arab dan Persia. Sambil berdagang mereka menyebarkan agama islam ke
tempat mereka berlabuh di seluruh indonesia.
Banyak yang berspekulasi jika islam masuk ke indonesia di abad ke 7 atau 8, karena pada
abad tersebut terdapat perkampungan islam di sekitar selat Malaka.
Selain pedagang ada juga dengan cara mendakwah, seperti penyebaran di tanah jawa
yang di lakukan oleh para walisongo. Mereka lah sang pendakwah dan sang ulama yang
menyebarkan islam dengan cara pendekatan sosial budaya.
Di jawa islam masuk melalui pesisir utara pulau jawa dengan di temukannya makam
Fatimah binti Maimun bin Hibatullah. Di Mojokerto juga telah di temukannya ratusan
makam islam kuno. Di perkikan makam ini adalah makam para keluarga istana Majapahit.
Di kalimantan, islam masuk melalui pontianak pada abad 18. Di hulu sungai Pawan,
kalimantan barat di temukan pemakaman islam kuno. Di kalimantan timur islam masuk
melalui kerajaan Kutai, di kalimantan selatan melalui kerajaan banjar, dan dari kalimantan
tengah di temukannya masjid gede di kota Waringin yang di bangun pada tahun 1434
M. Di sulawesi islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo.
Demikian sedikit penjelasan tentang sejarah islam masuk ke indonesia. Kita harus bangga
dengan para ulama yang telah menyebarkan agama islam di indonesia tanpa adanya
perang. Dengan peran para ulama yang bijaksana, agama islam dengan mudah di terima
di seluruh nusantara.
2. Teori Gujarat
Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal
dari Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat ini terletak di India bagain
barat, berdekaran dengan Laut Arab. Teori Gujarat kemudian juga dikembangkan oleh
J.P. Moquetta (1912) yang memberikan argumentasi dengan batu nisan Sultan Malik Al-
Saleh yang wafat pada tanggal 17 Dzulhijjah 831 H/1297 M di Pasai, Aceh. Menurutnya,
batu nisan di Pasai dan makam Maulanan Malik Ibrahim yang wafat tahun 1419 di Gresik,
Jawa Timur, memiliki bentuk yang sama dengan nisan yang terdapat di Kambay, Gujarat.
Moquetta akhirnya berkesimpulan bahwa batu nisan tersebut diimpor dari Gujarat, atau
setidaknya dibuat oleh orang Gujarat atau orang Indonesia yang telah belajar kaligrafi
khas Gujarat. Alasan lainnya adalah kesamaan mahzab Syafei yang di anut masyarakat
muslim di Gujarat dan Indonesia
3. Teori Persia
Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
daerah Persia atau Parsi (kini Iran). Pencetus dari teori ini adalah Hoesein
Djajadiningrat, sejarawan asal Banten. Dalam memberikan argumentasinya, Hoesein
lebih menitikberatkan analisisnya pada kesamaan budaya dan tradisi yang berkembang
antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain: tradisi merayakan 10
Muharram atau Asyuro sebagai hari suci kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, cucu
Nabi Muhammad, seperti yang berkembang dalam tradisi tabut di Pariaman di Sumatera
Barat. Istilah “tabut” (keranda) diambil dari bahasa Arab yang ditranslasi melalui bahasa
Parsi.
4. Teori Cina
Teori Cina mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di
Jawa) berasal dari para perantau Cina. Sumanto Al Qurtuby dalam bukunya Arus Cina-
Islam-Jawa menyatakan, menurut kronik masa Dinasti Tang (618-960) di daerah
Kanton, Zhang-zhao, Quanzhou, dam pesisir Cina bagian selatan, telah terdapat
sejumlah pemukiman Islam. Teori Cina ini bila dilihat dari beberapa sumber luar negeri
(kronik) maupun lokal (babad dan hikayat), dapat diterima.
Bukti-bukti lainnya adalah masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Tiongkok yang
didirikan oleh komunitas Cina di berbagai tempat, terutama di Pulau Jawa. Pelabuhan
penting sepanjang pada abad ke-15 seperti Gresik, misalnya, menurut catatan-catatan
Cina, diduduki pertama-tama oleh para pelaut dan pedagang Cina.
Persia dan Gujarat yang juga para mubalig Islam banyak yang menetap di bandar-
bandar sepanjang Sumatera Utara. Mereka menikah dengan wanita-wanita pribumi yang
sebelumnya telah diislamkan, sehingga terbentuklah keluarga-keluarga Muslim. Para
mubalig pada waktu itu juga ke Cina.
Para pedagang dari India, yakni bangsa Arab berdakwa kepada para Raja-raja kecil,
ketika raja tersebut masuk Islam, rakyatnya pun banyak yang ikut masuk Islam sehingga
berdirilah kerajaan Islam pertama, yaitu Kerajaan Samudera Pasai. Seiring dengan
kemajuan Samudera Pasai yang sangat pesat, perkembangan agama Islam pun mendapat
perhatian dan dukungan penuh dan para ulama serta mubalignya menyebar ke seluruh
nusantara.
Ajaran sederhana, mudah dimengeri dan diterima. Syarat memeluk Islam mudah, yaitu
dengan mengucapkan Kalimat Syahadat. Didalam agama Islam tidak mengenal sistem
kasta. Upacara keagamaan cukup sederhana, tidak memerlukan banyak biaya. Seiring
surutnya kerajaan Sriwijaya dan Majapahit memungkinkan tersebarnya agama Islam.
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat kami simpulkan sebagai berikut:
1. Perkembangan Islam di Indonesia adalah berkat peran para pedagang dari Jazirah
Arabia melalui jalan perdagangan, dakwah dan perkawinan.
2. Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat penulis simpulkan bahwa terdapat
beberapa teori tentang masuknya Islam di Indonesia yaitu teori Gujarat Teori Mekah
dan teori Persia masing-masing teori di atas didukung oleh data-data yang otentik oleh
para sejarawan Adapun mengenai cara ulama dalam menyebarkan Islam adalah
dengan beberapa cara diantaranya perdagangan pendidikan pernikahan kesenian dan
pengobatan
3. Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat penulis simpulkan, bahwa terdapat
beberapa teori
4. tentang masuknya Islam di Indonesia, yaitu Teori Gujarat, teori Mekkah dan
teori Persia.
5. Masing-masing teori di atas didukung oleh data-data yang otentik oleh para sejarawan.
Adapun
6. mengenai cara ulama dalam menyebarkan Islam adalah dengan beberapa cara,
di antaranya
7. perdagangan, pendidikan, pernikahan, kesenian dan pengobatan
8. Dari pembahasan pada bab sebelumnya dapat penulis simpulkan, bahwa terdapat
beberapa teori
9. tentang masuknya Islam di Indonesia, yaitu Teori Gujarat, teori Mekkah dan
teori Persia.
10. Masing-masing teori di atas didukung oleh data-data yang otentik oleh para sejarawan.
Adapun
11. mengenai cara ulama dalam menyebarkan Islam adalah dengan beberapa cara,
di antaranya
12. perdagangan, pendidikan, pernikahan, kesenian dan pengobatan
Saran
Demikian pembahasan dari makalah kami. Kami berharap semoga pembahasan
dalam makalah ini dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca. Dan kami pun
berharap pula kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan dalam tugas kami
selanjutnya. Sekian dan terima kasih.