Anda di halaman 1dari 10

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

PENGANTAR FILSAFAT AMAL FATHULLAH,Drs.,M.Pd.I

KI HADJAR DEWANTARA

OLEH:

Muhammad Andika Saputra : 230101010562

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BANJARMASIN

TAHUN 2023/1445 H
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat taufiq dan hidayah-
Nya lah tugas ini daat diselesikan dengan baik dan tepat waktu. Terimakasih saya
ucapkan pada dosen pengampu kami Bapak Drs Amal Fathullah, M.Pd. I, beserta
seluruh pihak yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.

Tugas ini dibuat semata-mata untuk memenuhi indikator penilian pelajaran


Pengantar Filsafat serta menambah ilmu pengetahuan dan wawasan kita mengenai
(KI HADJAR DEWANTARA). Saya berharap dengan membuat makalah ini
dapat menambah wawasan dan pengetahuan. Saya sangat menyadari dalam
pembuatan tugas ini masih tedapat banyak sekali kesalahan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun sangat saya harapkan. Semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi khalayak yang membacanya.

Banjarmasin, 30 November 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah...............................................................4


B. Rumusan Masalah........................................................................4

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................5

A. KI HADJAR DEWANTARA......................................................5
1. Biografi Ki Hadjar dewantara................................................5
2. Metode pemikiran menurut Ki Hadjar Dewantara.................6
3. Karya-Karya Ki hadjar dewantara..........................................8

BAB III PENUTUP...................................................................................................10

A. Simupulan....................................................................................10
B. Saran.............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Ki Hajar Dewantara, yang juga dikenal sebagai Raden Mas Soewardi


Soerjaningrat, adalah tokoh pendidikan Indonesia yang memiliki pemikiran
progresif. Beliau sangat vokal mengenai pentingnya pendidikan sebagai sarana
untuk membangun karakter dan kemandirian individu. Konsep "taman siswa"
yang diusulkannya mengedepankan pendekatan pendidikan informal dan
pembelajaran yang bersifat alami, sesuai dengan potensi anak.

Dewantara juga menekankan pentingnya pendidikan untuk semua golongan, tanpa


memandang status sosial atau ekonomi. Pemikirannya mengilhami pendekatan
inklusif dalam dunia pendidikan di Indonesia.

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Biografi Ki Hadjar Dewantara?

2. Bagaimana Metode Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara?

3. Apa saja karya-karya Ki Hadjar Dewantara

3. Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui Biografi Ki Hadjar Dewantara

2. Untuk mengetahui Metode Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara

3. Untuk mengetahui karya-karya Ki Hadjar Dewantara

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. KI HADJAR DEWANTARA

1. Biografi Ki Hadjar Dewantara

Ki Hadjar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889 1di Yogyakarta dengan nama
RM Soewardi Soerjaningrat (SS), putra GPH Soerjaningrat, atau cucu Sri Paku
Alam III. Dari genealoginya SS adalah keluarga bangsawan Pakualaman. Sebagai
bangsawan Jawa, SS mengenyam pendidikan ELS (Europeesche Lagere
School)– Sekolah Rendah untuk Anak-anak Eropa. Kemudian SS mendapat
kesempatan masuk STOVIA(School tot Opleidingvoor Inlandsche Artsen) biasa
disebut Sekolah Dokter Jawa. Namun karena kondisi kesehatannya tidak
mengizinkan sehingga SS tidak tamat dari sekolah ini.Adapun profesi yang
digelutinya adalah dunia jurnalisme yang berkiprah di beberapa surat kabar dan
majalah pada waktu itu: Sediotomo, Midden Java, De Expres, Oetoesan Hindia,
Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara yang melontarkan kritiksosial-
politikkaumbumiputrakepadapenjajah.Tulisannya komunikatif, halus, mengena,
tetapi keras. Jiwanya sebagai pendidik tertanam dalam sanubarinya
direalisasikan dengan mendirikan Perguruan Taman Siswa (1922) guna mendidik
masyarakat bumiputra.Sebagai igur dari keluarga bangsawan Pakualaman SS
berkepribadian sangat sederhana dan sangat dekat dengan kawula (rakyat).
Jiwanya menyatu lewat pendidikan dan budaya lokal (Jawa) guna menggapai
kesetaraan sosial-politik dalam masyarakat kolonial. Kekuatan-kekuatan inilah

1
Dewantara, Ki Hajar. "Ki hadjar dewantara." Jogjakarta: Majelis Leluhur Taman
Siswa (1967).

5
yang menjadi dasar SS dalam memperjuangkan kesatuan dan persamaan lewat
nasionalisme kultural sampai dengan nasionalisme politik.

Keteguhan hatinya untuk memperjuangkan nasionalisme


Indonesialewatpendidikandilakukandenganresistensiterhadap Undang-undang
Sekolah Liar (Wilde Scholen Ordonnantie, 1932). Undang-undang yang
membatasi gerak nasionalisme pendidikan Indonesia akhirnya dihapus oleh
pemerintah kolonial. Perjuangannya di bidang politik dan pendidikan inilah
kemudian pemerintah Republik Indonesia menghormatinya dengan berbagai
jabatan dalam pemerintahan RI, mengangkat Ki Hadjar Dewantara sebagai
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (1950). Ki Hadjar Dewantara mendapat
gelar doktor honoris causa dari Universitas Gadjah Mada (1959). Pemerintah RI
mengangkat Ki Hadjar Dewantara sebagai Pahlawan Nasional (1959). Meski
perjuangannya belum selesai untuk mendidik putra bangsa, jelas Ki Hadjar
Dewantara memelopori lahirnya pendidikan di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara
wafat pada 26 April 1959 dimakamkan di pemakaman keluarga Taman Siswa
Wijaya Brata, Yogyakarta.

2. Metode Pendidikan Menurut Ki Hadjar Dewantara

Ki Hajar Dewantara memang menempuh Pendidikan di belahan dunia


bagian Barat. Namun, ia tidak mau menerapkan system Pendidikan yang bercorak
barat. Karena, seperti yang telah disampaikan bahwa system Pendidikan barat
tidak sesuai dan tidak cocok untuk keadaan masyarakat Indonesia saat ini. Karena,
dalam system Pendidikan barat terdapat paksaan, hukuman, perintah. Sebab,
Pendidikan model seperti ini, menurut Ki Hajar Dewantara akan memperkosa
kehidupan batin anak-anak. Sehingga hal ini, dapat berbahaya bagi perkembangan
budi pekerti anak-anak. Padahal dalam penanaman nilai-nilai melalui tahapan-
tahapan yakni pembiasaan, penyadaran emosi, dan pendisiplinan.

Menurut Ki Hadjar Dewantara,

metode pendidikan yang cocok dengan karakter dan budaya orang Indonesia tidak
memakai syarat paksaan. Orang Indonesia adalah termasuk ke dalam bangsa

6
timur. Bangsa yang hidup dalam khasanah nilai nilai tradisional berupa kehalusan
rasa, hidup dalam kasih saying, cinta akan kedamaian, ketertiban, kejujuran dan
sopan dalam tutur kata dan tindakan. Nilai-nilai itu disemai dalam dan melalui
pendidikan sejak usia dini anak. Dalam praksis penyemaian nilai-nilai itu,
pendidik menempatkan peserta didik sebagai subyek, bukan obyek pendidikan.
Artinya, peserta didik diberi ruang yang seluasnya untuk bereksplorasi,
berekspresi,berkreatifitas, secara mandiri dan bertanggung jawab.

Sistem Among 2

Sistem Among Ki Hadjar Dewantara merupakan metode yang sesuai untuk


pendidikan karena merupakan metode pengajaran dan pendidikan yang
berdasarkan pada asih, asah dan asuh (care and

dedication based on love). Pendidikan sistem Among bersendikan pada dua hal
yaitu: kodrat alam sebagai syarat untuk menghidupkan dan mencapai kemajuan
dengan secepat-cepatnya dan kemerdekaan sebagai syarat untuk menghidupkan
dan menggerakkan kekuatan lahir dan batin anak hingga dapat hidup mandiri.
Sistem Among sering dikaitkan dengan asas yang berbunyi:

1) Ing Ngarso Sung Tuladha yang

memiliki arti Di depan guru harus memberikan teladan seluruh aspek


kehidupannya. Hal ini, mencerminkan bahwa menjadi seorang guru harus bisa
memberikan sebuah keteladanan dan menjadi teladan.

2) Ing Madya Mangun Karsa Seorang

guru harus bisa membangun semangat, motivasi, dan gairah hidup untuk menuju
masa depan yang lebih baik. Hal ini menjelaskan bahwa menjadi seorang guru
harus mampu memberikan dorongan serta motivasi bagi peserta didik untuk dapat
mengembangkan kemampuan dan potensi dirinya.

3) Tut Wuri Handayani


2
KONSEP PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM PENDIDIKAN TAMAN SISWA (Tinjauan
Humanis-Religius). ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

7
seorang harus dapat mengikuti dengan baik terhadap para murid yang telah
menunjukkan sikap perilaku yang benar (baik,jujur,cerdas).

3. Karya-Karya Ki Hadjar Dewantara3

Sebagai seorang pendidik, budayawan serta jurnalis, Ki Hajar Dewantara


memiliki beberapa karya di masa hidupnya. Karya-karya tersebut telah banyak
dipublikasikan dan telah memberikan sumbangsih terhadap perkembangan
Pendidikan di Indonesia, karya-karya tersebut antara lain:

1. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Pertama: Tentang Pendidikan

Buku ini membahas gagasan dan pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam bidang
Pendidikan di antaranya mengenai Pendidikan nasional. Pendidikan kanak-kanak,
Pendidikan Sistem Pondok, Adab dan etuka keteladanan, Pendidikan dan
kesusilaan. Ki Hajar Dewantara berpendapat bahwa kemerdekaan bangsa untuk
mendapat kesejahteraan tidak hanya dicapai melalui jalan politik, tetapi juga
melalui pendidikan.

2. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Kedua: tentang Kebudayaan

Dalam buku ini, Ki Hajar Dewantara menulis tentang kebudayaan dan kesenian
antara lain: Pembangunan Kebudayaan Nasional, Kebudayaan SIfat Pribadi
Bangsa, Asosiasi antara Barat dan Timur.

3. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Ketiga: tentang Politik dan Kemasyarakatan

Buku ini berisi tulisan-tulisan mengenai politik antara tahun 1913-1922 yang
membuat ramai dunia imperialis Belanda dan tulisan-tulisan mengenai wanita dan
perjuangannya.

4. Ki Hajar Dewantara, Buku Bagian Keempat: tentang Riwayat dan Perjuangan

Hidup Penulis Pada buku bagian keempat ini, Ki Hajar Dewantara banyak
melukiskan kisah kehidupan dan perjuangan hidup perintis.

3
gramedia.com/best-seller/biografi-ki-hajar-dewantara/

8
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN

Ki Hajar Dewantara atau dikenal juga dengan nama Raden Mas Soewardi
Soeryaningrat adalah seorang tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia dan
pelopor pendidikan bagi penduduk asli Indonesia pada masa penjajahan Belanda.
Ia dilahirkan pada tanggal 2 Mei 1889 di Yogyakarta. Ki Hajar Dewantara
mendirikan sekolah Taman Siswa yang memberikan pendidikan bagi masyarakat
adat, sebuah prestasi yang signifikan karena pendidikan sebelumnya hanya
terbatas pada kalangan bangsawan Jawa. Ia menganjurkan agar pendidikan dapat
diakses oleh semua orang, tanpa memandang latar belakang mereka, dan percaya
bahwa pendidikan harus didasarkan pada nilai-nilai kemanusiaan, kebebasan, dan
hak untuk mencari pengetahuan.

Ia dihormati secara luas sebagai "Bapak Pendidikan Nasional Indonesia" (Bapak


Pendidikan Nasional Indonesia) atas kontribusinya terhadap bidang pendidikan di
Indonesia.
B. SARAN
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
tetapi kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
untuk perbaikan kedepannya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dewantara, Ki Hajar. "Ki hadjar dewantara." Jogjakarta: Majelis Leluhur Taman


Siswa (1967).
KONSEP PEMIKIRAN KI HADJAR DEWANTARA DALAM PENDIDIKAN TAMAN SISWA (Tinjauan
Humanis-Religius). ISTORIA Volume VIII Nomor 1 September 2010

10

Anda mungkin juga menyukai