Anda di halaman 1dari 13

DASAR DASAR ILMU PENDIDIKAN

TOKOH PENDIDIKSN YANG BERPENGARUH DI INDONESIA

Disusun oleh:

Reva Renosa (22180020)

Kartika (22180014)

Siti Khumairah (22180021)

Dosen Pengampuh:

Dr.Ftri Yeni J,M.Pd

Rosmania M.Pd

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
melimpahkan rahmat dan berkah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan
makalah individu ini dengan baik dan tanpa kendala apapun

.Pada kesempatan ini, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah
membantu sekaligus memberi dukungan dalam penyusunan makalah ini, terutama dosen
pengajar ibu Dr.Fetri Yeni J,M.Pd dan ibu Rosmaria M.Pd dosen mata kuliah Dasar Dasar Ilmu
Pendidikan.

Penulis memohon maaf bila masih terdapat kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
baik secara materi maupun penyampaian dalam karya tulis ini. Penulis juga menerima kritik serta
saran dari pembaca agar dapat membuat makalah dengan lebih baik di kesempatan berikutnya.

Penulis berharap makalah ini memberikan manfaat dan dampak besar sehingga dapat
menjadi inspirasi bagi pembaca
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang..................................................................................................................... 1

Rumusan Masalah................................................................................................................ 1

Tujuan.................................................................................................................................. 1

Manfaat................................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

Tokoh Pendidikan yang Berpengaruh di Indonesia....................................................... 2

Ki Hajar Dewantara............................................................................................................. 2

Mohammad Syafei............................................................................................................... 5

Kiyai H.Ahmad Dahlan....................................................................................................... 6

Rahmah El Yunusiah........................................................................................................... 7

Pengaruh Tokoh Pendidikan Terhadap Pengembangan Pendidikan ........................ 7

BAB IIIPENUTUP

Kesimpulan.......................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembangunan suatu
negara. Tanpa pendidikan yang baik dan berkualitas, suatu negara tidak akan mampu
berkembang dengan baik. Oleh karena itu, banyak tokoh-tokoh pendidikan yang berjuang
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Tiga tokoh yang akan dibahas dalam
makalah ini adalah Ki Hajar Dewantara, Mohammad Syafei, dan Kiyai H. Ahmad Dahlan.
Ketiga tokoh ini memiliki pengaruh yang besar dalam dunia pendidikan Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalahdalam
makalah ini seperti :

1. Siapakah tokoh pendidikan yang berpengaru di Indonesia ?

2.Bagaimana pengaruh tokok tokoh pendidikan terhadap pengembangan pendidikan di


Indonesia ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui tokoh tokoh pendidikan yang berpengaruh di Indonesia

2. Untuk mengetahui pengaruh tokoh tokoh pendidikan terhadap pengembangan pendidikan


di Indonesia.

D. Manfaat

1. Sebagai bahan masukan bagi pembaca untuk menambah pengetahuan tentang Tokoh
Pendidikan yang berpengaruh di Indonesia.

2. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi masyarakat untuk mengetahui prjuangan dan
pengaruh tokoh tokoh pendidikan di Indonesia.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Tokoh Pendidikan yang Berpengaruh di Indonesia

1. Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 beliau lahir dengan nama
asli Raden Mas Soewardi Soeryaningrat. Sebagai keturunan ningrat, Merupakan cucu
dari Sri Paku Alam III dan ayahnya bernama GPH Soerjaningrat. Soewardi kecil
berkesempatan menempuh pendidikan bersama anak-anak bangsa Eropa di Hindia
Belanda.

1.Awal karir Ki Hajar Dewantara

Tanpa melanjutkan sekolah, ia pun bekerja sebagai  penulis dan wartawan di


beberapa surat kabar. Ia pernah bekerja untuk surat kabar Sediotomo, Midden Java,
De Expres, Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan
Poesara.Soewardi tergolong salah seorang penulis yang handal pada masanya. gaya
tulisannya sendiri bersifat komunikatif dengan gagasan-gagasan yang antikolonial.

2. Perjuangan Ki Hajar Dewantara, Menjadi Wartawan Muda yang Menyinggung


Penjajah Melalui Tulisan

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Ki Hajar Dewantara


memulai kariernya sebagai seorang wartawan atau penulis di beberapa media.Salah
satu tulisan Ki Hajar Dewantara yang terkenal yaitu, "Seandainya Aku Seorang
Belanda", yang memiliki judul asli Als ik een Nederlander was.Tulisan tersebut
dimuat dalam surat kabar de Express milik Dr. Douwes Dekker, tahun 1913.Artikel
tersebut ditulis sebagai protes atas rencana pemerintah Belanda untuk
mengumpulkan sumbangan dari Hindia Belanda (Indonesia), guna perayaan
kemerdekaan Belanda dari Perancis.

3.  Mendirikan Indische Partij Bersama Cipto Mangunkusumo dan Douwes

DekkerSelain dari menulis, bersama dengan rekannya, Cipto


Mangunkusumo dan Douwes Dekker, Ki Hajar Dewantara juga
mendirikan Indische Partij.Indische Partij merupakan partai pertama Indonesia
yang menggaungkan kebebasan Hindia dengan semboyan “ indie untuk indier”.

2
Pembentukan partai tersebut bertujuan untuk mempersatukan Hindia
Belanda dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.Partai ini menggabungkan
kelompok masyarakat, seperti kelompok Indo (campuran Eropa dan Pribumi), dan
Pribumi atau Bumiputera.Indische Partij aktif bergerak di penjuru Hindia Belanda
dengan tujuan menyebarkan gagasan nasionalisme, dan mendapatkan dukungan
dari rakyat, dengan tujuan mengakhiri penjajahan yang terjadi di tanah air.

4.Mengalami Persaingan di Belanda

Gerakan serta sindiran Ki Hajar Dewantara dalam tulisannya dan di


beberapa tulisan lainnya pada akhirnya menyulut kemarahan dari Belanda.Hingga
pada akhirnya Gubernur Jendral Idenburg memerintahkan pengasingan Ki Hajar
Dewantara di Pulau Bangka.

Namun, atas permintaan kedua rekannya yang juga dihukum dan


diasingkan, yaitu dr. Douwes Dekker dan dr. Cipto Mangoenkoesoemo,
pengasingan mereka pun dipindahkan ke Belanda.

Pengasiangan tersebut tidak disia-siakan oleh Ki Hajar Dewantara.Di Belanda, ia


mendalami bidang pendidikan dan pengajaran, hingga pada akhirnya memperoleh
sertifikat Europeesche Akte.Setelah melewati masa pengasingan pada tahun 1918,
Soewardi pun mulai mencurahkan perhatiannya yang tinggi dalam bidang
pendidikan, dengan tujuan untuk meraih kemerdekaan Indonesia.

5.Mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa

Pada 3 Juli 1922, ia bersama rekan-rekannya mendirikan  Nationaal


Onderwijs Instituut Taman Siswa atau yang sekarang lebih dikenal dengan nama
Perguruan Nasional.

Taman Siswa.Taman Siswa merupakan sebuah perguruan yang bercorak


nasional dengan menekankan rasa kebangsaan dan  cinta tanah air, serta semangat
berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.

Tidak hanya melalui pendirian Taman Siswa, perjuangan Ki Hajar Dewantara juga
melanjutkan menulis di berbagai surat kabar.

Bedanya, tulisannya kali ini tidak lagi bernuansa politik, melainkan lebih dalam
bidang pendidikan dan kebudayaan.

Tulisan-tulisannya tersebut berisi konsep-konsep pendidikan dan kebudayaan yang


luas dan berwawasan kebangsaan.

3
Melalui konsep-konsep itulah ia berhasil meletakkan dasar-dasar pendidikan
nasional bagi bangsa Indonesia.

6.Semboyan Ki Hajar Dewantara

Dalam perjuangannya tersebut, ia memiliki beberapa semboyan yang terkenal,


yaitu:

 Tut Wuri Handayani (dari belakang seorang guru harus bisa memberikan


dorongan dan arahan).
 Ing Madya Mangun Karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus
menciptakan prakarsa dan ide).
 Ing Ngarsa Sung Tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan
atau contoh tindakan baik).

Semboyan-semboyan tersebut masih tetap digunakan dalam dunia pendidikan


kita, hingga saat ini, utamanya di sekolah Taman Siswa.

7. Melepas Gelar Bangsawan dan Menganti Nama

Memasuki usia ke 40 tahun, Ki Hajar Dewantara pun melepas gelar kebangsawanannya,


dan mengganti nama aslinya dari Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, menjadi Ki Hadjar
Dewantara.
Hal tersebut bertujuan agar ia dapat dengan bebas lebih dekat, baik secara fisik maupun hati
dengan rakyat Indonesia.
Pada masa pendudukan Jepang, ia diangkat sebagai salah satu pimpinan
pada organisasi Putera, bersama dengan Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, dan
K.H. Mas Mansur.
Lalu di masa kemerdekaan Indonesia, Ki Hajar Dewantara pun diangkat menjadi
Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan yang pertama.
Berkat perjuangannya tersebut, tak heran jika ia dijadikan pahlawan
nasional untuk pendidikan di Indonesia, serta hari lahirnya, yaitu pada tanggal 2
Mei dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional.Hal tersebut tentunya untuk
menghargai dan menghormati segala pemikiran-pemikiran dan tindakannya yang
membawa Indonesia dalam kemerdekaan.

8.Meninggalnya Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara meninggal dunia di Kota Yogyakarta pada tanggal 26


April 1959. Lokasi wafatnya di Padepokan Ki Hadjar Dewantara.Jenazahnya
kemudian disimpan di Pendapa Agung Taman Siswa untuk kemudian dimakamkan
di Taman Wijaya Brata pada tanggal 29 April 1959.

4
Taman Wijaya Brata beralamat di Jl. Soga No.28, Tahunan, Kec. Umbulharjo, Kota
Yogyakarta, daerah istimewa Yogyakarta. Upacara pemakamannya dipimpin
oleh Soehart, yang bertindak sebagai inspektur upacara saat itu.

2. MUHAMMAD SYAFEI

Mohammad Syafei adalah salah satu tokoh pendidikan yang sangat berpengaruh
di Indonesia. Ia lahir di Pekalongan pada tanggal 24 Juni 1918 dan meninggal di Jakarta
pada tanggal 23 Juni 1999. Berikut ini adalah biografi, peran, dan prinsip yang dipegang
oleh Mohammad Syafei sebagai tokoh pendidikan yang berpengaruh di Indonesia.
Mohammad Syafei memulai karirnya di bidang pendidikan sebagai guru pada
tahun 1939. Ia kemudian melanjutkan studinya di Universitas Gajah Mada dan meraih
gelar sarjana pendidikan pada tahun 1953. Setelah itu, ia mengajar di beberapa sekolah
dan perguruan tinggi, termasuk Universitas Indonesia dan Universitas Islam Indonesia
Mohammad Syafei memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan
pendidikan di Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan pada tahun 1966-1973, di mana ia berhasil memperkenalkan program
"Wajib Belajar Enam Tahun" yang bertujuan untuk meningkatkan angka melek huruf di
Indonesia. Selain itu, ia juga memperkenalkan program "Guru Membaca" yang bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan membaca para guru.
Pada tahun 1978, ia mendirikan Yayasan Pembinaan Pendidikan dan Kebudayaan
(YPPK) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui
program-program seperti pelatihan guru, pengembangan kurikulum, dan pembangunan
sarana dan prasarana pendidikan.

Prinsip :

Mohammad Syafei memiliki prinsip-prinsip yang dipegangnya dalam bidang pendidikan,

1.Pendidikan harus dijadikan sebagai salah satu prioritas nasional dalam pembangunan
Indonesia.

2.Pendidikan harus diarahkan untuk memajukan masyarakat dan bangsa Indonesia

3.Pendidikan harus diarahkan untuk mengembangkan potensi individu secara optimal.

4.Pendidikan harus diarahkan untuk menciptakan manusia Indonesia yang berakhlak


mulia dan mampu bersaing di tingkat global.

5.Pendidikan harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia


secara keseluruhan.

5
Dengan peran dan prinsip-prinsip yang dipegang oleh Mohammad Syafei, ia berhasil
meninggalkan warisan besar dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Ia dianggap
sebagai salah satu tokoh pendidikan yang berpengaruh dan inspiratif bagi banyak orang

3. KIYAI H. AHMAD DAHLAN

Kiyai H. Ahmad Dahlan adalah seorang tokoh pendidikan Islam di Indonesia


yang lahir pada tanggal 1 Agustus 1868 di Yogyakarta dan meninggal pada tanggal 27
Februari 1923 di kota yang sama. Ia adalah pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi
Islam terbesar di Indonesia yang fokus pada pendidikan, dakwah, dan kesejahteraan
sosial.
Sebagai seorang pemikir dan aktivis Islam, K.H. Ahmad Dahlan mengembangkan
gagasan-gagasannya dalam berbagai bidang, termasuk pendidikan. Ia memandang bahwa
pendidikan adalah kunci untuk memajukan masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat
Muslim. Oleh karena itu, ia mendirikan Muhammadiyah pada tahun 1912 sebagai
lembaga pendidikan dan keagamaan yang memberikan akses pendidikan yang lebih baik
bagi masyarakat Muslim, terutama di wilayah Jawa.
Salah satu prinsip utama K.H. Ahmad Dahlan dalam pendidikan adalah
pendekatan yang berbasis pada praktik dan pengalaman. Ia menekankan pentingnya
memadukan teori dan praktik dalam proses pembelajaran. Ia juga menekankan
pentingnya pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan dan potensi siswa, bukan hanya
sekadar mengejar pencapaian akademis semata
Selain itu, K.H. Ahmad Dahlan juga memperjuangkan kesetaraan gender dalam
pendidikan dan kehidupan sosial. Ia mendirikan Sekolah Islam Aisyiyah pada tahun 1917
yang khusus diperuntukkan bagi anak perempuan, sehingga memungkinkan mereka
untuk memperoleh pendidikan yang setara dengan laki-laki.
Kiyai H. Ahmad Dahlan juga menekankan pentingnya kemandirian dan swadaya
dalam pendidikan. Ia mendirikan berbagai lembaga pendidikan dan keagamaan seperti
pesantren dan madrasah, yang didanai dan dikelola oleh masyarakat sendiri.
Kiyai H. Ahmad Dahlan telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan
pendidikan di Indonesia. Visinya tentang pendidikan yang praktis, berorientasi pada
siswa, dan inklusif, masih relevan hingga saat ini. Oleh karena itu, ia diakui sebagai salah
satu tokoh pendidikan terbesar di Indonesia.

6
4. RAHMAH El YUNUSIAH

Rahmah El Yunusiah Dahlan adalah seorang tokoh pendidikan Indonesia yang


lahir pada tanggal 21 April 1938 di Pekalongan, Jawa Tengah. Ia dikenal sebagai pendiri
dan pengembang Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Madina, sebuah lembaga
pendidikan Islam yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. SDIT Al-Madina menjadi salah
satu lembaga pendidikan terkemuka di Indonesia yang mengedepankan pendidikan
berkarakter dan mengintegrasikan kurikulum nasional dengan pendidikan agama Islam.

Sebagai seorang tokoh pendidikan, Rahmah Yunusiah Dahlan memiliki prinsip-


prinsip pendidikan yang dipegang teguh. Ia meyakini bahwa pendidikan haruslah
menyentuh aspek akhlak dan moral, selain pengetahuan akademik. Selain itu, ia juga
mengajarkan bahwa pendidikan harus dilakukan secara holistik, dengan menitikberatkan
pada pengembangan fisik, mental, spiritual, dan sosial siswa.

Selain memimpin SDIT Al-Madina, Rahmah Yunusiah Dahlan juga aktif dalam
berbagai organisasi pendidikan. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Guru
Indonesia (IGI) dari tahun 1990 hingga 1995 dan Ketua Umum Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) dari tahun 1995 hingga 2000. Di dalam organisasi-organisasi ini, ia
memperjuangkan hak-hak guru dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

B.Pengaruh Tokoh Tokoh Pendidikan Terhadap Pengembangan Pendidikan di Indonesia

1.Ki Hajar Dewantara

Ki Hajar Dewantara: Ki Hajar Dewantara adalah pendidik terkenal Indonesia


yang dikenal sebagai bapak pendidikan nasional. Ia berjuang untuk memperjuangkan hak
pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia, termasuk anak-anak yang berasal dari keluarga
miskin. Salah satu karya terkenal dari Ki Hajar Dewantara adalah Taman Siswa, sebuah
sekolah yang menekankan pendidikan yang berpusat pada siswa. Konsep ini kemudian
diadopsi oleh banyak sekolah di Indonesia. Ki Hajar Dewantara juga mendirikan Majalah
Pendidikan yang menjadi jembatan untuk menyebarkan gagasan pendidikan yang lebih
baik ke seluruh Indonesia.

2.Mohammad Syafei

7
Mohammad Syafei adalah tokoh yang memperjuangkan pendidikan keislaman
yang modern di Indonesia. Ia mendirikan Universitas Islam Indonesia (UII) pada tahun
1945. Universitas ini merupakan salah satu universitas pertama di Indonesia yang
menawarkan program studi yang modern dan inovatif dalam bidang keislaman.
Mohammad Syafei juga berjuang untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia
dengan mendirikan Organisasi Nasional Pendidikan Tinggi Swasta (KOPTIS) pada tahun
1971.

3. Kiyai H. Ahmad Dahlan

Kiyai H. Ahmad Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah, salah satu organisasi


Islam terbesar di Indonesia. Ia juga berjuang untuk memperbaiki pendidikan di Indonesia
dengan mendirikan sekolah-sekolah modern yang mengombinasikan antara pendidikan
agama dan umum. Salah satu sekolah yang didirikannya adalah Madrasah Muallimin,
sebuah sekolah untuk guru-guru agama yang dikelola oleh Muhammadiyah.

4.Rahmah Ynusiah

Rahmah Yunusiah adalah seorang tokoh perempuan yang memperjuangkan


pendidikan perempuan di Indonesia. Ia mendirikan Yayasan Karya Kasih untuk
menyediakan pendidikan bagi anak-anak perempuan yang berasal dari keluarga miskin.
Rahmah Yunus juga mendirikan Sekolah Perempuan Karya Kasih, sebuah sekolah yang
menekankan pendidikan yang berpusat pada siswa perempuan.
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bahwa keempat tokoh tersebut memiliki
kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan di Indonesia. Mereka tidak hanya
berjuang untuk meningkatkan akses pendidikan, tetapi juga menciptakan model
pendidikan yang lebih modern, inklusif, dan berpusat pada siswa. Pengaruh mereka
masih dirasakan hingga saat ini, dan mereka diakui sebagai tokoh-tokoh penting dalam
sejarah pendidikan Indonesia

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1.Ki Hajar Dewantara Ki Hajar Dewantara adalah tokoh pendidikan yang sangat
berpengaruh di Indonesia. Ia diakui sebagai Bapak Pendidikan Nasional karena
kontribusinya dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi semua orang tanpa terkecuali.
Ia juga dikenal sebagai pendiri Taman Siswa, sebuah gerakan pendidikan yang bertujuan
untuk memberikan pendidikan yang terjangkau dan relevan bagi rakyat.

2.Mohammad Syafei Mohammad Syafei adalah seorang profesor yang memiliki


kontribusi besar dalam pengembangan pendidikan tinggi di Indonesia. Ia memimpin
berbagai lembaga pendidikan tinggi di Indonesia dan diakui sebagai salah satu ahli
pendidikan terkemuka di Asia.

3.Kiyai H. Ahmad Dahlan Kiyai H. Ahmad Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah,


sebuah organisasi Islam yang memiliki misi untuk memajukan masyarakat Indonesia
melalui pendidikan. Ia mendirikan sekolah-sekolah modern yang menggabungkan
pendidikan Islam dengan pengetahuan umum, sehingga pendidikan yang diberikan dapat
meningkatkan kemajuan masyarakat.

4.Rahmah El Yunusiah Rahmah El Yunusiah adalah seorang aktivis pendidikan yang


telah memperjuangkan hak pendidikan bagi anak-anak perempuan di Indonesia. Ia
mendirikan sekolah untuk anak-anak perempuan di daerah-daerah terpencil dan berusaha
untuk mengubah

pola pikir masyarakat yang masih menganggap bahwa pendidikan perempuan tidaklah
penting.

Kesimpulan: Keempat tokoh pendidikan di atas memiliki kontribusi besar dalam


pengembangan pendidikan di Indonesia. Setiap tokoh memiliki peran dan misi yang
berbeda dalam memperjuangkan hak pendidikan bagi rakyat Indonesia. Namun, mereka
semua memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kualitas pendidikan untuk
menciptakan masyarakat yang lebih maju dan sejahtera.

9
DAFTAR PUSTAKA

Soewardi, Ki Hajar Dewantara. (2009). Pedoman Hidup Berbangsa dan Bernegara.


Yogyakarta: Taman Siswa.
"Rahmah Yunusiah Dahlan: Pejuang Pendidikan dan Perempuan Sholehah", Republika
Online, 21 April 2021, https://republika.co.id/share/qrp7sn463
biografi serta peran dan prinsip Rahmah yunusiah dahlan sebagai tokoh pendidikan di
indonesia tuliskan referensi
Azra, Azyumardi. 2004. Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad
XVII dan XVIII. Jakarta: Kencana.

10

Anda mungkin juga menyukai